Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS KARAKTER TOKOH ACHA DALAM NOVEL MARIPOSA

KARYA LULUK HF

Tugas Bahasa Indonesia


Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas bahasa indonesia

Disusun Oleh :

LIKA KHANIFAH

189208

SMA NEGERI 1 KRAMAT


Jl. Garuda No.1a Bongkok Kec.Kramat Kab.Tegal kode pos 52181
Telepon (0283) 4531104|e-mail: sma_smart@gmail.com | web: sman1kramat.
HALAMAN PENGESAHAN

Karya ilmiah berjudul “ANALISIS TOKOH ACHA DALAM NOVEL MARIPOSA” ini telah

disahkan pada:

Hari:

Tanggal:

Karya ilmiah oleh: Lika khanifah

Nisn: 189208

Sebagai pemenuhan tugas mata pelajaran bahasa indonesia SMA N 1 KRAMAT

Oleh guru pembimbing mata pelajaran bahasa indonesia.

RATNA NINGSIH S.Pd

NIP: 199602072019022009
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat

dan karunia-Nya peneliti masih diberi nikmat kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan

karya ilmiah ini dengan judul “ ANALISIS TOKOH ACHA DALAM NOVEL MARIPOSA

karya Luluk Hf”. Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas

mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA NEGERI 1 KRAMAT. Peneliti menyampaikan ucapan

terima kasih kepada pihak- pihak yang membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini,

khususnya kepada:

1. Drs. Budhi Hilali MM selaku kepala sekolah SMA NEGERI 1 KRAMAT.

2. Ratna Ningsih S.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, kritik,saran

dan motivasi kepada peneliti dalam penyusunan karya ilmiah ini.

3. Seluruh guru SMA NEGERI 1 KRAMAT, yang telah membimbing dan mendidik

peneliti selama melakukan kegiatan belajar dari semester satu hingga semester dua.

4. Kepada teman-teman seperjuangan, terima kasih atas hari-hari yang dilalui bersama

yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam menyusun karya ilmiah ini,

semoga sukses menyertai kita.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan baik dalam teknik

penulisan maupun materi. Mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti. Untuk

kritik dan saran dari semua pihak sangat peneliti harapkan demi penyempurnaan tugas ini.

Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas amal dan jasa pada mereka yang telah

memberikan bantuan.

Kramat, Februari 2020


ABSTRAK

Nama: Lika Khanifah


Latar Belakang
ABSTRACK
DAFTAR ISI
Halaman pengesahan..................................................................V
Kata pengantar............................................................................Vi
Abstrak........................................................................................Vii
Daftar isi......................................................................................Viii
BAB 1: PENDAHULUAN
A.Latar belakang......................................................................
B.Rumusan masalah.................................................................
C.Tujuan penelitian..................................................................
D.Manfaat Penelitian................................................................
E.Metode penelitian.................................................................
BAB II : KAJIAN TEORI
A. TEORI NOVEL
1.Pengertian Novel...................................................................
2.Jenis-jenis Novel...................................................................
3.Ciri-ciri Novel.......................................................................
B. TEORI PENOKOHAN
1.Pengertian Tokoh......................................................................
2.Macam-macam Tokoh..............................................................
C. TEORI KARAKTER
1.Pengertian Karakter..................................................................
2.Macam-macam karakter...........................................................
BAB III : PEMBAHASAN
1.Sinopsis.....................................................................................
2.Penokohan.................................................................................
3.Analisis penokohan...................................................................
4.Analisis karakter........................................................................

BAB IV : PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................
2. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................
Riwayat hidup penulis....................................................................

5
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui

bentuk bahasa. Karya sastra merupakan pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan,

diilhami, dan dirasakan seseorang mengenai segi-segi kehidupan yang menarik minat secara

langsung dan kuat, pada hakikatnya suatu pengungkapan kehidupan manusia melalui bentuk

bahasa (Hardjana, 1981:10. Ibrahim (1986: 4) berpendapat bahwa sastra merupakan hasil

ciptaan tentang karya kehidupan dengan menggunakan bahasa imajinatif dan emosional.

Novel membicarakan masalah kehidupan manusia, yang berupa gambaran tentang kehidupan

dalam berbagai hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Ini memberikan petunjuk

bahwa novel lahir untuk memberi wawasan tentang hidup manusia dan segala sesuatunya

kepada pembaca. Novel yang mengangkat masalah-masalah sosial masyarakat, menurut

Hardjana (dalam Imron 1995: 1) sejak tahun 1920-an novel sangat digemari oleh sastrawan.

Hal ini dapat dipahami mengingat sastrawan adalah anggota masyarakat yang terikat oleh

status sosial tertentu. Sebagai karya sastra novel, diciptakan pengarang untuk dinikmati,

dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kehidupan yang digambarkan oleh pengarang

dalam karya sastra (novel) adalah kehidupan rekaan pengarang, meskipun tampak seperti

sebuah realita hidup. Kehidupan di dalam karya sastra adalah kehidupan yang telah diwarnai

dengan sikap pengarang, latar belakang pendidikan, keyakinan, dan sebagainya. (Pradopo,

1997: 36). Novel dengan manusia mempunyai hubungan erat, sebab novel sebagai karya sastra

merupakan salah satu hasil budi daya pikir manusia yang didasarkan pada pengamatan dan

pengalaman pribadi pengarang tentang kehidupan manusia. Wellek dan Warren (1993: 95)
berpendapat bahwa pengarang sebagai pribadi mempunyai kebebasan atau seniman boleh

mencampuradukkan antara kenyataan dengan khayalan pada peran tokoh-tokohnya. Pengarang

secara sadar dapat mengontrol masuknya imajinasi-imajinasi dalam alam bawah sadar telah

mengalami metamorfosis dalam cerita naratif, yang disorot adalah penciptaan tokoh dan cerita.

Tokoh cerita yang merupakan tiruan dari orang-orang yang hidup dalam masyarakat dan tokoh-

tokoh dengan sifat yang diciptakan sendiri oleh pengarang. Kenyataan hidup seseorang dapat

ditemui dalam karya sastra yang diperankan oleh tokoh cerita. Dalam analisis unsur tokoh dan

penokohan sangat erat perkaitan dengan pengertian diri individu satu kepribadian. Kepribadian

yang dimiliki para tokoh dalam cerita menarik untuk dikaji. Ini searah dengan pendapat

Harjana (dalam Yudiono, 1990: 59) menyatakan pendapatnya bahwa karya sastra dipandang

sebagai objek psikologi dapat dipahami oleh seseorang dengan mengamati tingkah laku tokoh-

tokoh dalam novel atau drama dengan memanfaatkan bantuan psikologi sehingga mendapatkan

gambaran tingkah laku tokoh sesuai dengan apa yang diungkapkan dalam teori-teori psikologi.

Karya sastra yang dikaitkan dengan psikologi penting dilakukan penelitian, sebab menurut

Wellek dan Warren (1993: 108) bahwa psikologi membantu dalam mengumpulkan kepekaan

peneliti pada kenyataan, mempertajam kemampuan.

Novel Mariposa bercerita tentang perjuangan Acha untuk mendapatkan cinta seorang Iqbal.

Acha tak pernah gentar meruntuhkan dingin dan kokohnya tembok pertahanan hati Iqbal yang

belum pernah disinggahi perempuan mana pun. Sikap dingin dan penolakan Iqbal berkali-kali

tak membuat Acha menyerah. Bagi Acha selama Iqbal masih berwujud manusia, selama Iqbal

tidak berubah menjadi sapi terbang, Acha akan terus berjuang. Sikap dingin dan penolakan

Iqbal berkali-kali tak membuat Acha menyerah. Bagi Acha selama Iqbal masih berwujud

manusia, selama Iqbal tidak berubah menjadi sapi terbang, Acha akan terus berjuang.
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut.

1. Bagaimana Penokohan yang ada dalam novel “MARIPOSA”.?

2. Bagaimana penggambaran tokoh Acha dalam novel “MARIPOSA”.?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan Penokohan yang ada dalam novel Mariposa

2. Mendeskripsikan cara penulis dalam menggambarkan tokoh Acha dalam novel

Mariposa.

D. Manfaat Penelitian

Ada tiga manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, sebagai berikut:

1.Sebagai wacana bagi pelajar.

. 2.Sebagai wacana awal bagi penelitian yang selanjutnya.

3. Sebagai literature untuk lebih memahami penokohan dalam sebuah novel.

E. Metode Penelitian

Dalam karya ilmiah ini, digunakan metode Deskriptif yaitu metode penelitian non

hipotosis yang hanya menggambarkan suatu data yang diperoleh dari analisis novel.

Sedangkan sumber datanya berupa novel “MARIPOSA”


BAB II
LANDASAN TEORI

A. TEORI NOVEL

1. PENGERTIAN NOVEL

Novel timbul sebagai suatu yang menggambarkan tentang kejadian sehari-hari di

masyarakat, meskipun kejadian yang tidak nyata, tetapi itu merupakan sesuatu

yang dapat dipahami dengan prinsip yang sama dalam kehidupan sehari-hari. Di

dalam novel itu lebih mentikberatkan kepada tokoh manusia ( peran ) di dalam

karangannya dari pada terjadinya dan secara keselu-ruhan mengambil bentuk yang

dikatakan dengan ciptaan dunia berdasarkan kepada perbedaaan individu. Definisi

novel dapat dimengerti dari beberapa definisi dan berbagai tokok, seperti:

1. Menurut Virginia Holf ( Lubis, 1960 : 30 )

Novel adalah suatu kronil penghidupan merenungkan dan melukiskan dalam

bentuk tertentu, pengaruh, ikatan, hasil, kehancuran atau tercapainya gerak-gerik

manusia.

2.Menurut H.B.Jassin ( pada buku tifa penyair dan daerahnya )

Novel adalah suatu karangan prosa yang bersifat cerita dan yang menceritakan

suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang luar yang mengalihkan

tujuan nasib mereka.

Novel menurut bahasa artinya kabar/pemberitahuan, namun menurut istilah adalah

bentuk prosa yang ringkas isinya, lebih terbatas dari pada roman dan lebih

panjang dari pada cerpen, sedangkan sifat-sifat dan perbuatan pelaku-pelaku

dalam novel tidak diuraikan secara panjang lebar seperti roman.


2. JENIS- JENIS NOVEL

Novel terdiri dari beragam jenisnya, bergantung pada kelompoknya masing-masing. Novel

dibedakan berdasarkan genre, isi dan tokohnya, serta kebenaran ceritanya. Berikut adalah

uraian dari masing-masing jenis novel.

Novel Berdasarkan Genre

Berdasarkan genre atau jenis ceritanya, novel terbagi menjadi 5 jenis yaitu novel romantis,

novel misteri, novel komedi, novel horor, dan novel inspiratif.

1. Novel Romantis : novel yang menceritakan kisah-kisah percintaan. Contoh: Ayat-ayat Cinta,

Ketika Cinta Bertasbih.

2. Novel Misteri : novel yang menceritakan kisah-kisah misteri dan menimbulkan rasa penasaran

pembaca karena penuh dengan teka teki. Contoh: Sherlock Holmes.

3. Novel Komedi : novel yang memuat unsur-unsur humor sehingga membuat para pembaca

terhibur. Contoh: Kambing Jantan.

4. Novel Horor : novel yang memberikan efek menegangkan bagi pembaca. Cerita yang disajikan

dalam novel ini biasanya cerita seram, bisa berupa hal mistis atau gaib. Contoh: Bangku

Kosong.

5. Novel Inspiratif : novel yang berisi kisah-kisah inspiratif. Jenis novel ini ditujukan untuk

memberikan pesan moral atau membangkitkan motivasi para pembaca. Contoh: Laskar

Pelangi.

Novel Berdasarkan Isi dan Tokohnya

Berdasarkan isi novel dan tokoh yang diceritakan, novel terbagi menjadi 4 jenis yaitu novel

teenlit, novel chicklit, novel songlit, dan novel dewasa.


1. Novel Teenlit : novel yang ditujukan untuk para remaja. Segala yang diceritakan dalam novel

jenis ini disesuaikan dengan karakter dan tumbuh kembang remaja. Biasanya topik cerita untuk

jenis novel ini adalah tentang cinta dan persahabatan. Contoh: Dealova, Paris I’m in Love.

2. Novel Chicklit : novel ini mempunyai tingkatan lebih tinggi dari novvel teenlit. Jenis novel ini

menceritakan mengenai wanita muda dan segala permasalahan yang dihadapi. Contoh:

Testpack, Miss Jutek, Klub Santap Malam Rahasia.

3. Novel Songlit : novel yang dibuat dari sebuah lagu. Biasanya, alur cerita dalam novel ini

dikembangkan dari sebuah lagu yang sedang hits atau bermakna mendalam. Contoh: Sebelum

Cahaya, Lelaki Buaya Darat.

4. Novel Dewasa : jenis novel ini diperuntukkan hanya untuk orang dewasa. Hal ini dikarenakan

isi dari jenis novel ini biasanya berhubungan dengan unsur sensualitas orang-dewasa. Contoh:

Saman dan Larung.

3. CIRI-CIRI NOVEL

Novel sebagai salah satu jenis karya sastra memiliki ciri yang berbeda dibandingkan dengan

karya sastra lain. Berikut adalah ciri-ciri novel:

 Novel terdiri minimal 35.000 kata atau 100 halaman

 Terdapat lebih dari satu pelaku yang diceritakan

 Terdapat lebih dari satu efek dan emosi

 Novel mempunyai alur cerita yang kompleks

 Terkadang muncul tema sampingan selain tema utama

1. PENGERTIAN PENOKOHAN

Biasanya di dalam suatu cerita fiksi terdapat tokoh cerita atau pelaku cerita. Tokoh cerita bisa

satu atau lebih. Tokoh yang paling banyak peranannya di dalam suatu cerita di sebut tokoh
utama. Antara tokoh yang satu dengan yang lain ada keterkaitan. Tindakan tokoh cerita ini

merupakan rangkaian peristiwa antara satu kesatuan waktu dengan waktu yang lain. Setiap

perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tokoh tentu ada penyebabnya dalam hal ini adalah

tindakan-tindakan atau peristiwa sebelumnya. Jadi mengikuti atau menelusuri jalannya cerita

sama halnya dengan mengikuti perkembangan tokoh melalui tindakan-tindakannya. Namun

definisi penokohan juga disebutkan oleh beberapa tokoh. Yaitu:

1.Menurut Jones dalam Nurgiyantoro

Penokohan adalah gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah

cerita ( 1998 : 165 ), atau penokohan karakter adalah begaimana cara pengarang

menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam cerita rekannya ( Esten, 1994

).

2. Menurut Stanton dalam Semi (1984:31)

Yang dimaksud dengan penokohan dalam suatu fiksi biasanya dipandang dari dua segi.

Pertama: mengacu kepada orang atau tokoh yang bermain dalam cerita; yang kedua adalah

mengacu kepada perbauran dari minat, keinginan, emosi, dan moral yang membentuk individu

yang bermain dalam suatu cerita.

4.Menurut Sumardjo dan Saini

Melukiskan watak tokoh dalam cerita dapat dengan cara sebagai berikut:

a. Melalui perbuatanya, terutama sekali bagaimana ia bersikap dalam menghadapi

situasi kritis.

2. Melalui ucapan-ucapannya.

3. Melalui gambaran fisiknya

4. Melalui keterangan langsung yang ditulis oleh pengarang ( 1991 : 65-66).

Sudjirman menyebutkan ada dua metode untuk menggambarkan watak tokoh,

yaitu metode analitik dan metode dramatik. Metode analitik, biasa bisa juga
disebut metode peran adalah pemaparan watak tokoh secara rinci baik ciri fisik

maupun psikisnya. Sedang metode dramatik adalah penggambaran watak tokoh

melalui pikiran, ucapan, tingkah laku tokoh, lingkungan ataupun dari

penampilan fisik saja.

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa penokohan adalah

pelukisan tokoh atau pelaku melalui sfat-sifat dan tingkah laku dalam cerita.

2. Macam – Macam Tokoh .

1. Berdasarkan Peranannya terhadap jalan cerita

a. Tokoh Protagonis

Tokoh Protaginis adalah penokohan yang mendukung cerita. Asal – usul. nama

protagonis berasal dari bahasa yunani “Protagonistes” yang memiliki arti tokoh utama dalam

buku, film, sinetron, layar lebar, permainan video, theater, drama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Protagonis dapat diartikan dua macam bidang:

1. Bidang sastra berarti tokoh utama dalam cerita rekaan. Selain itu, didefinisikan sebagai

penganjur suatu paham.

2. Bidang kedokteran berarti otot yang dapat mengerut sehingga menyebabkan suatu gerak.

Ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama dan dibantu tokoh lain yang terlibat dalam

cerita.

Tokoh tipe ini wataknya digambarkan cenderung baik, melawan antagonis, menginspirasi

positif, hero, dikagumi, terkadang tokoh protagonis mengalami kehidupan yang sulit sehingga

pembaca maupun pendengar merasa iba pada tokoh ini.

b. Tokoh Antagonis

Tokoh Antagonis adalah penokohan yang menjadi penentang cerita.


Antagonis sendiri didefinisikan sebagai tokoh menentang cerita

Ada satu atau dua figur tokoh antagonis utama dan dibantu tokoh lain yang terlibat dalam cerita.

Tipe tokoh ini wataknya digambarkan cenderung jahat, kejam, bengis, sadis dan dibenci atau

tidak disukai pembaca maupun pendengar.

Tokoh antagonis ini memiliki karakter pendendam, bersifat curang, sombong, suka membuat

masalah, biang onar (kerok) dan suka melakukan kerusakan.

c. Tokoh Tritagonis (Pembantu)

Tokoh Tritagonis adalah penokohan tokoh pembantu atau penengah baik dalam cerita baik

protagonis maupun antagonis. Merupakan tokoh pembantu atau pelengkap untuk mendukung

rangkaian cerita dan kesinambungan dalam cerita.

d. Tokoh Deutragonis

Tokoh deutragonis adalah tokoh yang berada dipihak protagonis.

e. Tokoh Raisoneur

Tokoh raisoneur adalah tokoh yang dijadikan pengarang sebagai perwakilan dari pikiran

pengarang secara langsung.

f. Tokoh Foil

Tokoh foil adalah tokoh yang berada dipihak antagonis.

2. Berdasarkan Pernanannya dalam lakon serta fungsinya

a. Tokoh Sentral

Tokoh Sentral adalah tokoh – tokoh yang paling menentukan menggerakkan lakon.

Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan antagonis.

b. Tokoh Utama

Tokoh Utama adalah tokoh pendukung yang diutamakan dalam cerita atau penentang tokoh

sentral.

Tokoh utama merupakan tokoh yang banyak hadir dan sering diceritakan dalam setiap kejadian.
Tokoh Utama dapat juga sebagai tokoh sentral atau sebagai tokoh tritagonis.

c. Tokoh Pembantu (tambahan)

Tokoh Pembantu adalah tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan.

Tokoh pembantu ini peranannya sedikit kemunculannya dan tidak memiliki peran penting dan

strategis. Dan hanya muncul jika terdapat kaitan dengan tokoh utama baik langsung maupun

tidak langsung.

3. Berdasarkan Watak dalam Cerita

a. Tokoh Sederhana

Tokoh sederhana adalah tokoh yang memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat tertentu

saja.

Sifat dan tingkah laku tokoh sederhana bersifat datar, monoton, hanya menceriminkan satu

watak saja.

b. Tokoh Kompleks (bulat)

Tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi

kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya.

Ia dapat memiliki watak tertentu yang dapat diformulasikan, namun dapat dapat pula

menampilkan watak dan tingkah laku yang bermacam – macam, bahkan mungkin seperti

bertentangan dan sulit diduga.

4. Berdasarkan kemungkinan pencerminan tokoh cerita terhadap (sekelompok) manusia dari

kehidupan nyata

a. Tokoh Tipikal

Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya, dan

lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan, lembanga, dan kebangsaannya atau sesuatu yang

lain yang bersifat mewakili.


b. Tokoh Netral

Tokoh netral adalah tokoh yang sifat individualnya ditunjukkan dan mendukung jalannya cerita

Ia benar – benar tokoh imajiner yang hanya hidup dan bereksistensi di dunia fiksi.

5. Berdasarkan kriteria berkembang atau tidaknya suatu tokoh

a. Tokoh Statis (tidak berkembang)

Tokoh statis adalah tokoh cerita yang essensial tidak mengalami perubahan (tetap / tidak

berkembang) dan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa – peristiwa

yang terjadi.

b. Tokoh Berkembang

Tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan

perwatakan sejalan dengan perkembangan (dan perubahan) peristiwa dan plot yang dikisahkan

/ cerita. Sikap –sikapnya berkembang dari awah, tengah, hingga akhir cerita / kisah.

A. Pengertian Karakter

Karakter merupakan watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang membedakan seorang

individu dengan individu lainnya. Atau karakter dapat dikatakan juga sebagai keadaan yang

sebenarnya dari dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu

lain.

B.Macam- Macam Karakter

1. Koleris

Orang dengan temperamen ini merupakan sosok yang ambisius, kompetitif, fokus dengan
tujuannya dan sering "mendaki" ke posisi yang lebih tinggi di tempat kerja.

Orang dengan kepribadian ini tidak sering marah, tapi mereka termasuk orang yang sangat

tegas dan hal ini sering disalahartikan sebagai marah. Mereka merupakan orang-orang yang

visioner dan tidak pernah kehabisan ide.

Mereka memiliki tendensi untuk memimpin dan mengambil alih kendali. Bidang pekerjaan

yang cocok untuk orang dengan karakter ini adalah yang terkait dengan bisnis, hukum,

teknologi, teknik dan statistik.

2. Sanguinis

Sanguinis merupakan salah satu temperamen yang paling fleksibel dibanding ketiga

temperamen lainnya. Mereka termasuk orang yang people-oriented dan sering mengajak orang

lain untuk bekerjasama dalam kelompok.

3. Melankolis

Orang dengan temperamen ini cenderung privat, introvert, analitis dan faktual dalam

berkomunikasi. Mereka membutuhkan informasi, waktu untuk berpikir dan rencana yang detail

agar bisa berfungsi secara efektif.

Orang melankolis cenderung pemalu dan curiga terhadap orang baru hingga mereka benar-

benar mengetahui tujuan orang tersebut. Mereka juga sering sensitif terhadap apa yang orang

lain pikirkan tentang pekerjaan mereka.


4. Plegmatis

Manusia dengan temperamen ini cenderung pasif dan tidak begitu

ambisius. Karakteristik mereka cenderung introvert, tenang, tidak emosional, santai, sabar

dan ragu-ragu.

Untuk menghadapi orang dengan temperamen ini sangat mudah. Mereka cenderung lambat

untuk didekati, tapi akan terbuka asal kalian tidak mencoba mengubah mereka.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil dari sebuah
permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut disebut juga dengan permasalahan
penelitian.
Dalam MENGANALISIS KARAKTER TOKOH ACHA DALAM NOVEL MARIPOSA ini
menggunakan metode deskriptif, peneliti akan mendeskripsikan suatu fenomena dengan
berdasarkan pada pengalaman partisipan riset serta hasil observasi yang telah dilakukannya.
Data yang terhimpun disebut data deskriptif/data naratif. Cara mengolah data metode
deskriptif, data yang telah terhimpun akan diolah kemudian dianalisis dengan mengkoding
istilah/frase/narasi tertentu yang diambil dari data deskriptif.
B.SUMBER DATA
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah
subyek dari mana data dapat diperoleh.3 Dalam penelitian ini penulis
menggunakan dua sumber data yaitu :
a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya.4 Adapun yang
menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala
sekolah, guru dan siswa di SMP Muhammadiyah 4 Gadung
Surabaya.
b. Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga
dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.5
Dalam penelitian ini, dokumentasi dan angket merupakan sumber
data sekunder.
C.TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Anda mungkin juga menyukai