KARYA LULUK HF
Disusun Oleh :
LIKA KHANIFAH
189208
Karya ilmiah berjudul “ANALISIS TOKOH ACHA DALAM NOVEL MARIPOSA” ini telah
disahkan pada:
Hari:
Tanggal:
Nisn: 189208
NIP: 199602072019022009
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya peneliti masih diberi nikmat kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan
karya ilmiah ini dengan judul “ ANALISIS TOKOH ACHA DALAM NOVEL MARIPOSA
karya Luluk Hf”. Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas
mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA NEGERI 1 KRAMAT. Peneliti menyampaikan ucapan
terima kasih kepada pihak- pihak yang membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini,
khususnya kepada:
2. Ratna Ningsih S.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, kritik,saran
3. Seluruh guru SMA NEGERI 1 KRAMAT, yang telah membimbing dan mendidik
peneliti selama melakukan kegiatan belajar dari semester satu hingga semester dua.
4. Kepada teman-teman seperjuangan, terima kasih atas hari-hari yang dilalui bersama
yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam menyusun karya ilmiah ini,
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan baik dalam teknik
penulisan maupun materi. Mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti. Untuk
kritik dan saran dari semua pihak sangat peneliti harapkan demi penyempurnaan tugas ini.
Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas amal dan jasa pada mereka yang telah
memberikan bantuan.
BAB IV : PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................
2. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................
Riwayat hidup penulis....................................................................
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui
bentuk bahasa. Karya sastra merupakan pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan,
diilhami, dan dirasakan seseorang mengenai segi-segi kehidupan yang menarik minat secara
langsung dan kuat, pada hakikatnya suatu pengungkapan kehidupan manusia melalui bentuk
bahasa (Hardjana, 1981:10. Ibrahim (1986: 4) berpendapat bahwa sastra merupakan hasil
ciptaan tentang karya kehidupan dengan menggunakan bahasa imajinatif dan emosional.
Novel membicarakan masalah kehidupan manusia, yang berupa gambaran tentang kehidupan
dalam berbagai hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Ini memberikan petunjuk
bahwa novel lahir untuk memberi wawasan tentang hidup manusia dan segala sesuatunya
Hardjana (dalam Imron 1995: 1) sejak tahun 1920-an novel sangat digemari oleh sastrawan.
Hal ini dapat dipahami mengingat sastrawan adalah anggota masyarakat yang terikat oleh
status sosial tertentu. Sebagai karya sastra novel, diciptakan pengarang untuk dinikmati,
dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kehidupan yang digambarkan oleh pengarang
dalam karya sastra (novel) adalah kehidupan rekaan pengarang, meskipun tampak seperti
sebuah realita hidup. Kehidupan di dalam karya sastra adalah kehidupan yang telah diwarnai
dengan sikap pengarang, latar belakang pendidikan, keyakinan, dan sebagainya. (Pradopo,
1997: 36). Novel dengan manusia mempunyai hubungan erat, sebab novel sebagai karya sastra
merupakan salah satu hasil budi daya pikir manusia yang didasarkan pada pengamatan dan
pengalaman pribadi pengarang tentang kehidupan manusia. Wellek dan Warren (1993: 95)
berpendapat bahwa pengarang sebagai pribadi mempunyai kebebasan atau seniman boleh
secara sadar dapat mengontrol masuknya imajinasi-imajinasi dalam alam bawah sadar telah
mengalami metamorfosis dalam cerita naratif, yang disorot adalah penciptaan tokoh dan cerita.
Tokoh cerita yang merupakan tiruan dari orang-orang yang hidup dalam masyarakat dan tokoh-
tokoh dengan sifat yang diciptakan sendiri oleh pengarang. Kenyataan hidup seseorang dapat
ditemui dalam karya sastra yang diperankan oleh tokoh cerita. Dalam analisis unsur tokoh dan
penokohan sangat erat perkaitan dengan pengertian diri individu satu kepribadian. Kepribadian
yang dimiliki para tokoh dalam cerita menarik untuk dikaji. Ini searah dengan pendapat
Harjana (dalam Yudiono, 1990: 59) menyatakan pendapatnya bahwa karya sastra dipandang
sebagai objek psikologi dapat dipahami oleh seseorang dengan mengamati tingkah laku tokoh-
tokoh dalam novel atau drama dengan memanfaatkan bantuan psikologi sehingga mendapatkan
gambaran tingkah laku tokoh sesuai dengan apa yang diungkapkan dalam teori-teori psikologi.
Karya sastra yang dikaitkan dengan psikologi penting dilakukan penelitian, sebab menurut
Wellek dan Warren (1993: 108) bahwa psikologi membantu dalam mengumpulkan kepekaan
Novel Mariposa bercerita tentang perjuangan Acha untuk mendapatkan cinta seorang Iqbal.
Acha tak pernah gentar meruntuhkan dingin dan kokohnya tembok pertahanan hati Iqbal yang
belum pernah disinggahi perempuan mana pun. Sikap dingin dan penolakan Iqbal berkali-kali
tak membuat Acha menyerah. Bagi Acha selama Iqbal masih berwujud manusia, selama Iqbal
tidak berubah menjadi sapi terbang, Acha akan terus berjuang. Sikap dingin dan penolakan
Iqbal berkali-kali tak membuat Acha menyerah. Bagi Acha selama Iqbal masih berwujud
manusia, selama Iqbal tidak berubah menjadi sapi terbang, Acha akan terus berjuang.
B. Perumusan Masalah
dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu sebagai
berikut.
C. Tujuan Penelitian
Mariposa.
D. Manfaat Penelitian
Ada tiga manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, sebagai berikut:
E. Metode Penelitian
Dalam karya ilmiah ini, digunakan metode Deskriptif yaitu metode penelitian non
hipotosis yang hanya menggambarkan suatu data yang diperoleh dari analisis novel.
A. TEORI NOVEL
1. PENGERTIAN NOVEL
masyarakat, meskipun kejadian yang tidak nyata, tetapi itu merupakan sesuatu
yang dapat dipahami dengan prinsip yang sama dalam kehidupan sehari-hari. Di
dalam novel itu lebih mentikberatkan kepada tokoh manusia ( peran ) di dalam
karangannya dari pada terjadinya dan secara keselu-ruhan mengambil bentuk yang
novel dapat dimengerti dari beberapa definisi dan berbagai tokok, seperti:
manusia.
Novel adalah suatu karangan prosa yang bersifat cerita dan yang menceritakan
suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang luar yang mengalihkan
bentuk prosa yang ringkas isinya, lebih terbatas dari pada roman dan lebih
Novel terdiri dari beragam jenisnya, bergantung pada kelompoknya masing-masing. Novel
dibedakan berdasarkan genre, isi dan tokohnya, serta kebenaran ceritanya. Berikut adalah
Berdasarkan genre atau jenis ceritanya, novel terbagi menjadi 5 jenis yaitu novel romantis,
1. Novel Romantis : novel yang menceritakan kisah-kisah percintaan. Contoh: Ayat-ayat Cinta,
2. Novel Misteri : novel yang menceritakan kisah-kisah misteri dan menimbulkan rasa penasaran
3. Novel Komedi : novel yang memuat unsur-unsur humor sehingga membuat para pembaca
4. Novel Horor : novel yang memberikan efek menegangkan bagi pembaca. Cerita yang disajikan
dalam novel ini biasanya cerita seram, bisa berupa hal mistis atau gaib. Contoh: Bangku
Kosong.
5. Novel Inspiratif : novel yang berisi kisah-kisah inspiratif. Jenis novel ini ditujukan untuk
memberikan pesan moral atau membangkitkan motivasi para pembaca. Contoh: Laskar
Pelangi.
Berdasarkan isi novel dan tokoh yang diceritakan, novel terbagi menjadi 4 jenis yaitu novel
jenis ini disesuaikan dengan karakter dan tumbuh kembang remaja. Biasanya topik cerita untuk
jenis novel ini adalah tentang cinta dan persahabatan. Contoh: Dealova, Paris I’m in Love.
2. Novel Chicklit : novel ini mempunyai tingkatan lebih tinggi dari novvel teenlit. Jenis novel ini
menceritakan mengenai wanita muda dan segala permasalahan yang dihadapi. Contoh:
3. Novel Songlit : novel yang dibuat dari sebuah lagu. Biasanya, alur cerita dalam novel ini
dikembangkan dari sebuah lagu yang sedang hits atau bermakna mendalam. Contoh: Sebelum
4. Novel Dewasa : jenis novel ini diperuntukkan hanya untuk orang dewasa. Hal ini dikarenakan
isi dari jenis novel ini biasanya berhubungan dengan unsur sensualitas orang-dewasa. Contoh:
3. CIRI-CIRI NOVEL
Novel sebagai salah satu jenis karya sastra memiliki ciri yang berbeda dibandingkan dengan
1. PENGERTIAN PENOKOHAN
Biasanya di dalam suatu cerita fiksi terdapat tokoh cerita atau pelaku cerita. Tokoh cerita bisa
satu atau lebih. Tokoh yang paling banyak peranannya di dalam suatu cerita di sebut tokoh
utama. Antara tokoh yang satu dengan yang lain ada keterkaitan. Tindakan tokoh cerita ini
merupakan rangkaian peristiwa antara satu kesatuan waktu dengan waktu yang lain. Setiap
perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tokoh tentu ada penyebabnya dalam hal ini adalah
tindakan-tindakan atau peristiwa sebelumnya. Jadi mengikuti atau menelusuri jalannya cerita
Penokohan adalah gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah
cerita ( 1998 : 165 ), atau penokohan karakter adalah begaimana cara pengarang
menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam cerita rekannya ( Esten, 1994
).
Yang dimaksud dengan penokohan dalam suatu fiksi biasanya dipandang dari dua segi.
Pertama: mengacu kepada orang atau tokoh yang bermain dalam cerita; yang kedua adalah
mengacu kepada perbauran dari minat, keinginan, emosi, dan moral yang membentuk individu
Melukiskan watak tokoh dalam cerita dapat dengan cara sebagai berikut:
situasi kritis.
2. Melalui ucapan-ucapannya.
yaitu metode analitik dan metode dramatik. Metode analitik, biasa bisa juga
disebut metode peran adalah pemaparan watak tokoh secara rinci baik ciri fisik
pelukisan tokoh atau pelaku melalui sfat-sifat dan tingkah laku dalam cerita.
a. Tokoh Protagonis
Tokoh Protaginis adalah penokohan yang mendukung cerita. Asal – usul. nama
protagonis berasal dari bahasa yunani “Protagonistes” yang memiliki arti tokoh utama dalam
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Protagonis dapat diartikan dua macam bidang:
1. Bidang sastra berarti tokoh utama dalam cerita rekaan. Selain itu, didefinisikan sebagai
2. Bidang kedokteran berarti otot yang dapat mengerut sehingga menyebabkan suatu gerak.
Ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama dan dibantu tokoh lain yang terlibat dalam
cerita.
Tokoh tipe ini wataknya digambarkan cenderung baik, melawan antagonis, menginspirasi
positif, hero, dikagumi, terkadang tokoh protagonis mengalami kehidupan yang sulit sehingga
b. Tokoh Antagonis
Ada satu atau dua figur tokoh antagonis utama dan dibantu tokoh lain yang terlibat dalam cerita.
Tipe tokoh ini wataknya digambarkan cenderung jahat, kejam, bengis, sadis dan dibenci atau
Tokoh antagonis ini memiliki karakter pendendam, bersifat curang, sombong, suka membuat
Tokoh Tritagonis adalah penokohan tokoh pembantu atau penengah baik dalam cerita baik
protagonis maupun antagonis. Merupakan tokoh pembantu atau pelengkap untuk mendukung
d. Tokoh Deutragonis
e. Tokoh Raisoneur
Tokoh raisoneur adalah tokoh yang dijadikan pengarang sebagai perwakilan dari pikiran
f. Tokoh Foil
a. Tokoh Sentral
Tokoh Sentral adalah tokoh – tokoh yang paling menentukan menggerakkan lakon.
b. Tokoh Utama
Tokoh Utama adalah tokoh pendukung yang diutamakan dalam cerita atau penentang tokoh
sentral.
Tokoh utama merupakan tokoh yang banyak hadir dan sering diceritakan dalam setiap kejadian.
Tokoh Utama dapat juga sebagai tokoh sentral atau sebagai tokoh tritagonis.
Tokoh Pembantu adalah tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan.
Tokoh pembantu ini peranannya sedikit kemunculannya dan tidak memiliki peran penting dan
strategis. Dan hanya muncul jika terdapat kaitan dengan tokoh utama baik langsung maupun
tidak langsung.
a. Tokoh Sederhana
Tokoh sederhana adalah tokoh yang memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat tertentu
saja.
Sifat dan tingkah laku tokoh sederhana bersifat datar, monoton, hanya menceriminkan satu
watak saja.
Tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi
Ia dapat memiliki watak tertentu yang dapat diformulasikan, namun dapat dapat pula
menampilkan watak dan tingkah laku yang bermacam – macam, bahkan mungkin seperti
kehidupan nyata
a. Tokoh Tipikal
Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya, dan
lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan, lembanga, dan kebangsaannya atau sesuatu yang
Tokoh netral adalah tokoh yang sifat individualnya ditunjukkan dan mendukung jalannya cerita
Ia benar – benar tokoh imajiner yang hanya hidup dan bereksistensi di dunia fiksi.
Tokoh statis adalah tokoh cerita yang essensial tidak mengalami perubahan (tetap / tidak
berkembang) dan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa – peristiwa
yang terjadi.
b. Tokoh Berkembang
Tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan
perwatakan sejalan dengan perkembangan (dan perubahan) peristiwa dan plot yang dikisahkan
/ cerita. Sikap –sikapnya berkembang dari awah, tengah, hingga akhir cerita / kisah.
A. Pengertian Karakter
Karakter merupakan watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang membedakan seorang
individu dengan individu lainnya. Atau karakter dapat dikatakan juga sebagai keadaan yang
sebenarnya dari dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu
lain.
1. Koleris
Orang dengan temperamen ini merupakan sosok yang ambisius, kompetitif, fokus dengan
tujuannya dan sering "mendaki" ke posisi yang lebih tinggi di tempat kerja.
Orang dengan kepribadian ini tidak sering marah, tapi mereka termasuk orang yang sangat
tegas dan hal ini sering disalahartikan sebagai marah. Mereka merupakan orang-orang yang
Mereka memiliki tendensi untuk memimpin dan mengambil alih kendali. Bidang pekerjaan
yang cocok untuk orang dengan karakter ini adalah yang terkait dengan bisnis, hukum,
2. Sanguinis
Sanguinis merupakan salah satu temperamen yang paling fleksibel dibanding ketiga
temperamen lainnya. Mereka termasuk orang yang people-oriented dan sering mengajak orang
3. Melankolis
Orang dengan temperamen ini cenderung privat, introvert, analitis dan faktual dalam
berkomunikasi. Mereka membutuhkan informasi, waktu untuk berpikir dan rencana yang detail
Orang melankolis cenderung pemalu dan curiga terhadap orang baru hingga mereka benar-
benar mengetahui tujuan orang tersebut. Mereka juga sering sensitif terhadap apa yang orang
ambisius. Karakteristik mereka cenderung introvert, tenang, tidak emosional, santai, sabar
dan ragu-ragu.
Untuk menghadapi orang dengan temperamen ini sangat mudah. Mereka cenderung lambat
untuk didekati, tapi akan terbuka asal kalian tidak mencoba mengubah mereka.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil dari sebuah
permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut disebut juga dengan permasalahan
penelitian.
Dalam MENGANALISIS KARAKTER TOKOH ACHA DALAM NOVEL MARIPOSA ini
menggunakan metode deskriptif, peneliti akan mendeskripsikan suatu fenomena dengan
berdasarkan pada pengalaman partisipan riset serta hasil observasi yang telah dilakukannya.
Data yang terhimpun disebut data deskriptif/data naratif. Cara mengolah data metode
deskriptif, data yang telah terhimpun akan diolah kemudian dianalisis dengan mengkoding
istilah/frase/narasi tertentu yang diambil dari data deskriptif.
B.SUMBER DATA
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah
subyek dari mana data dapat diperoleh.3 Dalam penelitian ini penulis
menggunakan dua sumber data yaitu :
a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya.4 Adapun yang
menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala
sekolah, guru dan siswa di SMP Muhammadiyah 4 Gadung
Surabaya.
b. Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga
dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.5
Dalam penelitian ini, dokumentasi dan angket merupakan sumber
data sekunder.
C.TEKNIK PENGUMPULAN DATA