Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya, terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Sastra
Indonesia dengan judul “ Menganalisis Majas pada Novel ”.
Kemudian shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk keselamatan umat di
dunia. Makalah Sastra Indonesia ini merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan pada
semester I kelas XI yang ada di SMA NEGERI 1 TALUN.
1. Bapak Drs.GatotWiyono S.Pd M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Talunyang
telah memberikan sarana dan prasarana dalam menyelesaikan Makalah Sastra Indonesia
ini.
2. Ibu selaku Wali Kelas yang telah memberikan motivasi agar Makalah Sastra Indonesia
ini cepat selesai.
3. Ibu Chatrina Darul Roikah S.S selaku Guru Mata Pelajaran Sastra Indonesia yang telah
memberikan materi demi terselesaikannya Makalah Sastra Indonesia ini.
4. Orang Tua karena telah memberikan dikungan baik dalam segi materi maupun motivasi
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai dan juga kepada teman-teman yang
telahmemberikan kritik dan saran demi terwujudnya Makalah Sastra Indonesia ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Judul...................................................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................................... ii
BAB I PEMBUKAAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sastra indonesia adalah suatu karya yang diciptakan orang jauh sebelum orang memikirkan
apa hakikat sastra dan apa nilai serta makna yang terkandung dalam sastra. Sebaliknya, penelitian
terhadap sastra baru dimulai sesudah orang bertanya apa dan dimana nilai dan makna karya sastra
yang dihadapinya. Biasanya mereka berusaha menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan apa
hakikat sastra. Sastra sebagai ungkapan Baku dari apa yang disaksikan orang dalam kehidupan,
apa yang dialami orang tentang kehidupan, apa yang telah dipermenungkan dan dirasakan orang
mengenai segi-segi kehidupan yang menarik minat secara langsung.
Pada hakikatnya karya sastra adalah suatu pengungkapan kehidupan lewat bentuk bahasa.
Hal ini sesuai dengan pendapat Teeuw (1984: 22) yang mengatakan, bahwa ”Usaha lain untuk
mendapatkan batasan sastra sebagai suatu gejala umum yaitu dengan mendekati dari namanya
meskipun biasanya batasan itu tidak sempurna karena batasan itu harus diperluas dan diperketat
apabila gejala itu akan dibicarakan secara ilmiah. Namun manfaat tinjauan dari pemakaian bahasa
sehari-hari sebagai titik tolak cukup memadai”.
Jelaslah bahwa sastra tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat.
Lewat sastra dapat diketahui pandangan suatu masyarakat, sastra juga mewakili kehidupan dalam
arti kenyataan sosial (Rene Wellek dan Austinn Warren, 1995: 15). Sehubungan dengan
pandangan tersebut, maka kaitan antara sastra dengan masyarakat inilah, sebenarnya yang
menjadi dasar timbulnya masalah apresiasi sastra itu (Nafron Hasyim, 1987: 57). Berpedoman
pada apresiasi yang menjadi sandaran dalam menggauli karya sastra dengan sungguh-sungguh,
sehingga timbul pengertian, penghargaan, kepekaan perasaan dan pikiran positif terhadap karya
sastra.
Majas adalah bahasa indah dalam susunan kalimat dengan tujuan akhir untuk memperoleh
unsur imajinatif pada pembaca atau pendengar, baik lisan maupuntulisan. Pemanfaatan majas
adalah untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata-kata yang lebih
imajinatif. Dalam bahasa inggris majas yang dikenal dengan istilah figure of speech yang
digunakan untuk memperindah kalimat yang sederhana menjadi kesen yang imajinatif.
Penulis tertarik akan penggunaan majas pada karya sastra ini karena majas adalah salah
satu elemen penting dalam sastra. Penggunaan majas dalam sebuah karya sastra bertujuan untuk
meninggikan serta meningkatkan efek dengan cara memperkenalkan serta membandingkan suatu
benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain. Penggunaan majas yang demikian ini, dapat
menimbulkan nilai rasa atau konotasi tertentu pada pembaca atau penikmat sastra.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik mengetauhi apakah majas bahasa indonesia
memiliki padanan dalam bahasa inggris apakah majas tersebut tetap di terjemahkan menjadi majas
dalam bentuk yang sama atau mengalami perubahaan.ada pun data untuk keperluan penelitian.
Contoh kalimat yang menggunakan majas dan tidak menggunakan majas
Majas yang terdapat pada karya sastra sekilas menunjukan kekhasan gaya bahasa yakni
munculnya gaya pemajasan seperti majas personifikasi, majas perbandingan, majas eroni, majas
penegasan.
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini di susun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan :
PEMBAHASAN
Menurut Drs, Rostamaji, M.Pd, pengertian novel adalah suatu karya sastra yang memiliki
2 unsur; yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, dimana keduanya saling berkaitan karena
saling berpengaruh dalam sebuah karya sastra.
2. Dr. Nurhadi
Menurut Dr. Nurhadi, pengertian novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya
terdapat nilai-nilai sosial, budaya, moral, dan pendidikan.
Menurut Paulus Tukam, S.Pd, pengertian novel adalah suatu karya sastra yang berbentuk
prosa serta di dalamnya terdapat unsur-unsur intrinsik.
Menurut Drs. Jakob Sumardjo, pengertian novel adalah suatu bentuk karya sastra yang
sangat populer di dunia, serta paling banyak beredar dan dicetak karena daya komunitasnya yang
sangat luas di dalam masyarakat.
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu
untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan
cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Majas
adalah cara menampilkan diri dalam bahasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan
kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan
ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan,
baik secara lisan maupun tertulis.
Dengan kata lain, gaya bahasa atau majas adalah cara khas dalam menyatakan pikiran
dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan. Kekhasan dari gaya bahasa ini terletak pada
pemilihan kata-katanya yang tidak secara langsung menyatakan makna yang sebenarnya.
Sedangkan menurut Prof.Dr.H.G.Tarigan bahwa majas adalah cara mengungkapkan pikiran
melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis.
Unsur kebahasaan antara lain: pilihan kata, frase, klausa, dan kalimat.Menurut Goris
Keraf, sebuah majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu: kejujuran,sopan santun,
dan menarik. Majas adalah bahasa yang mengandung makna kias yang dapat menghidupkan dan
membangkitkan daya tarik.
Macam-macam Majas :
Majas Sindiran
1. Ironi
2. Sinesnme
3. Sarkasme
Majas Penegas
1. Pleonasme
2. Repitisi
3. Parelelisme
4. Tautologi
5. Klimaks
6. Antiklimaks
7. Koreksio
8. Preiterito
9. Enumerasio
10. Eksklamasio
11. Asindenton
12. Polisidenton
Majas Pertautan
1. Alusio
2. Metonimia
3. Pars pro toto
4. Totem pro parte
5. Eufemisme
6. Antonomasia
Majas Pertentangan
1. Hiperbola
2. Litotes
3. Oksimoron
4. Kontradiksi intermesis
5. Antitetis
6. Paradoks
7. Anakhronisme
2.3 Majas yang terkandung dalam novel “Bulan” (Tere Liye)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://id.m.wikipedia.org
http://repository.widyatama.ac.id
http://www.studiobelajar.com
maymanroe.com/vid/umum/pengertian-novel.html
punyalurjaf.blogspot.com>2014/02