Anda di halaman 1dari 9

METODE

KRITIK TEKS
METODE KRITIK TEKS
• Metode kerja filologi→ dengan cara apa
naskah sekorpus yang diteliti itu dilakukan.
• Metode kerja yang dipilih dalam penggarapan
naskah tergantung peta redaksi teks-teks yang
diteliti.
• Metode kerja akan tampak dan mempengaruhi
perbandingan teks, kritik teks, dan hasil
pengalih pengaksaraan.
METODE KRITIK TEKS
Dilihat dari banyak sedikitnya jumlah naskah yang dijadikan objek
penelitian, metode filologi dapat dibagi menjadi dua :
1. METODE NASKAH TUNGGAL
Metode yang digunakan apabila di dalam penelitian kita
berhadapan dengan naskah yang hanya tersedia satu buah naskah
(codex uniqus).
2. METODE NASKAH JAMAK
Metode yang digunakan apabila dalam sebuah penelitian
dihadapkan pada tersedianya sejumlah naskah (lebih dari satu).
METODE KRITIK TEKS
NASKAH TUNGGAL
1. Metode Diplomatik
Dalam metode diplomatik, teks diterbitkan tanpa adanya perubahan. Teks
direproduksi dengan teknologi facsimile, microfilm, dan lain-lain. Metode ini
dianggap paling murni karena editor tidak ikut campur di dalamnya namun
metode ini juga kurang membantu pembaca karena teks tidak mengalami
perubahan.
Keuntungan edisi ini memperlihatkan secara tepat cara mengeja kata-kata dari
sebuah naskah, yang merupakan gambaran nyata mengenai konvensi pada
waktu dan tempat tertentu, dan juga memperlihatkan secara tepat cara
penggunaan tanda baca di dalam teks itu.
Kekurangannya ialah bahwa pembaca tidak dibantu, padahal mungkin ia tidak
kenal dengan gaya atau isinya sehingga ia harus berjuang sendiri dengan
keanehan, kesulitan, atau perubahan apa saja yang mungkin dikandung teks itu.
METODE KRITIK TEKS
NASKAH TUNGGAL
2. Metode Standar
Edisi standar atau edisi kritik, yaitu menerbitkan naskah dengan
membetulkan kesalahan-kesalahan kecil, sedangkan ejaannya disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku. Diadakan pengelompokan kata,
pembagian kalimat, digunakan huruf begar, pungtuasi, dan diberikan pula
komentar mengenai kesalahan-kesalahan teks.
Pembetulan yang tepat dilakukan atas dasar pemahaman yang sempurna
sebagai hasil perbandingan dengan naskah-naskah sejenis dan sezaman.
Semua perubahan yang dilakukan dicatat di tempat khusus agar selalu
dapat diperiksa dan dibandingkan dengan bacaan naskah sehingga masih
memungkinkan penafsiran lagi oleh pembaca.
METODE KRITIK TEKS
NASKAH JAMAK

1. Metode Intuitif
Metode ini hanya ada satu naskah yang mengandung teks yang digarap
sehingga tidak ada teks pembanding dan tidak ada teks yang dapat
dibandingkan. Orang bekerja secara intuitif, dengan cara mengambil naskah
yang dianggap paling tua.
Kritik teks secara intuitif dilakukan dengan: emendasi, catatan atas bagian yang
hilang, catatan mengenai metrum, dan penjelaskan atas kata atau bagian teks
yang sulit dibaca. Benar-benar dilakukan berdasarkan pengetahuan,
kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki peneliti.
Untuk menggunakan metode ini diperlukan pengetahuan yang luas mengenai
kehidupan pada masa naskah itu ditulis, terutama pengetahuan mengenai
bahasa, sastra, dan ilmu lain yang memengaruhi kehidupan naskah tersebut.
METODE KRITIK TEKS
NASKAH JAMAK

2. Metode Landasan
Metode ini diterapkan apabila menurut tafsiran ada satu atau segolongan naskah
yang unggul kualitasnya dibandingkan dengan naskah-naskah yang diperiksa dari
sudut bahasa, kesastraan, sejarah, dan lain sebagainya sehingga dapat dinyatakan
sebagai naskah yang mengandung paling banyak bacaan yang baik.
Metode landasan ialah penyuntingan dengan mengambil satu naskah yang dianggap
paling baik kualitasnya. Naskah yang dianggap paling baik diambil sebagai dasar
suntingan, sementara naskah-naskah lainnya hanya sebagai penunjang bila ada hal-
hal yang meragukan.
Metode landasan dipakai apabila menurut tafsiran nilai naskah jelas berbeda,
sehingga ada satu atau sekelompok naskah yang menonjol kualitasnya.
Tujuan penyuntingan teks dengan metode landasan adalah untuk mendapatkan teks
yang autoritatif dan untuk membebaskan teks itu dari segala macam kesalahan yang
terjadi pada waktu penyalinannya sehingga teks itu dapat dipahami dengan sebaik-
baiknya.
METODE KRITIK TEKS
NASKAH JAMAK

3. Metode Gabungan
Metode ini dipakai apabila nilai naskah menurut tafsiran filologi semuanya
hampir sama dan perbedaan antarnaskah tidak besar. Walaupun ada perbedaan
tetapi hal itu tidak memengaruhi teks.
Metode gabungan adalah salah satu metode penyuntingan naskah banyak yang
menggunakan semua naskah yang ditemukan, dengan cara dibanding-
bandingkan. Kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam teks naskah dibetulkan
dengan cara memilih teks yang paling banyak (mayoritas) atau dengan cara
voting. Dengan metode ini akan didapatkan sebuah naskah baru (edisi) yang
merupakan hasil turunan dari beberapa naskah setelah diadakan pembetulan
dengan cara seleksi penggabungan atau mengambil bacaan yang paling banyak
(bacaan mayoritas).
METODE KRITIK TEKS
NASKAH JAMAK

3. Metode Objektif/Metode Stema


Metode objektif adalah metode yang berusaha menyusun kekerabatan suatu
naskah berdasarkan adanya kesalahan bersama. Naskah-naskah yang
mempunyai kesalahan yang sama pada suatu tempat yang sama, maka
diperkirakan bahwa naskah-naskah tersebut berasal dari induk yang sama.
Apabila dari sejumlah naskah ada beberapa naskah yang selalu mempunyai
kesalahan yang sama pada tempat yang sama pula, dapat disimpulkan bahwa
naskah-naskah tersebut berasal dari satu sumber (yang hilang). Dengan
memperhatikan kekeliruan-kekeliruan bersama dalam naskah tertentu, dapat
ditentukan silsilah naskah. Sesudah itu, barulah dilakukan kritik teks yang
sebenarnya.
Metode ini bertujuan mendekati teks asli melalui data-data naskah dengan
memakai perbandingan teks.

Anda mungkin juga menyukai