Bara adalah tokoh utama dalam novel ini. Febrialdi R.
menggambarkan Bara sebagai
seorang petualang, penggiat alam bebas, relawan, dan seorang penulis. Latar belakang keluarganya yang berantakan membuat hidupnya liar, keras, dan bebas. Setelah neneknya meninggal dunia, ibunya pergi entah kemana, dan ayahnya di penjara. Ia pun pergi dari Indramayu ke Bandung, meneruskan SMA, kuliah, dan melanjutkan kehidupan barunya. Diantara itu, Bara mengalami kisah cinta yang pelik, tidak seindah yang dibayangkan. Bertubi - tubi cinta itu datang tak disangka, tetapi juga begitu saja kandas meninggalkan luka. Bara tidak ingin berusaha berhenti, walaupun ada yang memutuskan untuk pergi. Petualangan dan cinta, sejauh apapun bertualang, pada akhirnya cinta akan selalu mengenal kata pulang. Dan, taka da tempat sebaik – baiknya mengakhiri pengembaraan untuk pulang, selain hangatnya pelukan, setelah saling menemukan. Novel ini penting untuk dibaca, kita bisa membaca catatan melodrama yang tidak cengeng, tapi memberikan makna air mata yang sebenarnya. Baik kisah duka maupun bahagia, setiap cerita memiliki caranya sendiri untuk menunjukkan realitas. Novel ini penuh liku, misteri, kekuatan persahabatan dan masa lalu yang suram. Di dalamnya menggambarkan sisi lain seorang pendaki. Dibalik sosoknya yang terkadang terlihat tegar dan keras, sesungguhnya mereka juga memiliki hati yang lembut dan romantis. Novel ini juga menggambarkan apapun aktivitas yang dilakukan di gunung, bukanlah kegiatan main - main, namun segala persiapan adalah mutlak. Petualangan merupakan tempat kita mencari rumah – rumah baru, harapan, kesenangan, sekaligus berhadapan dengat sederet kemalangan. Novel bara menyuguhkan tantangan, misteri dan kejutan. Hanya manusia yang punya cukup nyali, yang berani menghadapinya,
Kelebihan : 1. Tema yang disajikan cukup digemari saat ini yaitu petualangan, travelling, dan mendaki 2. Pendeskripsian karakternya tidak bertele – tele
Kekurangan : 1. Alur cerita yang maju mundur dan tidak disertai keterangan waktu