Anda di halaman 1dari 5

Novel Salah Pilih Karya Nur Sutan Isakandar

Judul : Salah Pilih


Penulis : Nur Sutan Iskandar
Penerbit : Balai Pustaka
Kota terbit : Jakarta
Cetakan 26 : Tahun 2003

Pendahuluan
Nur Sutan Iskandar merupakan salah satu pengarang yang banyak menulis
novel sejak tahun 1920 –an . Dua novel yang terkenal ialah Howeloebalang
radja dan Salah pilih. Tahun 1919, Nur Sutan Iskandar pindah ke Jakarta dan
bekerja di Balai pustaka sebagai korektor redaksi melayu.
Nur Sutan Iskandar telah menulis banyak karya sastra , tulisannya yanng
terakhir berangka tahun 1962. Di samping menulis karya asli, Ia juga
menerjemahkan beberapa karya sastra yang asing. Novel Salah pilih ditulis
setelah karyanya yang berjudul Tjinta Jang Membawa Maoet. Novel Salah Pilih
merupakan sebuah roman yang menampilkan adat Minangkabau. Asri dan
Asnah adalah pelaku utamanya. Novel ini menceritakan kisah cinta Asri dan
Asnah dengan kekentalan adat Minangkabau.
Karya Nur Sutan Iskandar sangat banyak, antara lain Apa Dayaku karena
Akoe Perempoean ( novel,1922) , Tjinta Jang Membawa Maoet ( novel,1926) ,
Karena Mentoea ( novel,1932) , Neraka Doenia ( novel,1937).
Sinopsis Novel Salah Pilih
Novel Salah Pilih menceritkan tentang kisah cinta seseorang pemuda
kaya dengan seorang gadis yatim piatu yang diangkat anak oleh orang tua
pemuda. Cerita dimulai dari seorang ibu yang bernama Mariati yang tinggal
dirumah Gadang di sumatera barat. Ibu Mariati ditemani oleh Masniah, serta
seorang anak angkat yang lembut dan penuh kasih saynag bernama Asnah.
Cerita mnejadi lebih menarik ketika anak kandung Bu Mariati , Asri , yang
sedang sekolah di negeri seberang ( Batavia) akan pulang kampung. Asri tidak
akan melanjutkan sekolah di negeri seberang lagi karena mengikuti nasihat
ibunya agar tinggal dikampung . Akan tetapi, kepulangan Asri membawa
kegelisahan bagi Asnah yang secara diam – diam mencintai kakak angkatnya
itu.
Asnah sendiri hanyalah anak angkat yang diadopsi oleh Bu Mariati dari
pasangan suami istri yang telah meninggal. Tak lama tinggal dikampung, Asri
sudah mendapat pekerjaan sebagai direktur clerk di instansi pemerintahan
setempat. Betapa senangnya hati ibunya dan Asnah. Ibu Mariati kemudian
meminta Asri untuk menikah, saat proses mencari calon istri Asri meminta
pendapat kepada Asnah. Sebagai seorang adek, Asnah berusaha memberikan
pendapat yang membuat kakanya bahagia. Namun, kegalauan melanda hati
Asnah. Apalagi ketika Asri melihat Saniah, putri seorang bangsawan sebagai
istrinya. Bu Mariati dan Asnah merasa sedih dengan pilihan Asri.
Mereka menilai Saniah sebagai perempuan yang memiliki perilaku tidak
baik, sombong dan membeda- bedakan golongan manusia. Sikap dan perilaku
Saniah yang demikian ini merupakan hasil didikan dari ibunya, Rangkayo
soleah. Sementara itu, Asri adalah pemuda yang baik dan sayang pada
keluarganya. Walaupun demikian, Asnah berjanji pada Bu Mariati untuk
menjaga perdamaian dirumah gadang.
Pada masa awal pernikahan seringkali terjadi pertengkaran antara Asri
dan Asnah, beberapa kali Saniah mengusir Asnah sehingga membuat Bu
Mariati merasa sedih. Walaupun Asnah adalah anak angkat, tapi Bu Mariati
selalu memperlakukan Asnah layaknya seorang anak kandung. Asri pun marah
pada Saniah karena perilaku Saniah yang kasar kepada Asnah. Hal tersebut
semakin membuat Saniah benci dan cemburu pada Asnah. Perasaan sedih
karena melihat Saniah selalu bertengkar dengan Asnah membuat Bu Mariati
sakit cukup lama dan akhirnya meninggal dunia. Wafatnya Bu Mariati membuat
Saniah merasa bebas di rumah gadang.
Kepergian Bu Mariati tidak membuat Saniah berubah. Ia semakin
curiga dan marah pada Asri yang beberapa kali terlambat pulang dan terkadang
tidak pulang. Karena marahnya, Saniah pergi tanpa pamit kepada suaminya
kerumah ibunya. Tiba di rumah ibunya, Saniah dan ibunya pergi keluar kota
untuk menemui saudaranya. Dalam Perjalanan mobil mereka mengalami
kecelakaan yang menyebabkan Saniah dan ibunya meninggal dunia. Tak lama
setelah Saniah meninggal, Asnah dan Asri menikah. Namun , pernikahan
mereka mendapat ejekan dari orang – orang kampung. Hal itu terjadi karena
Asnah dan Asri dianggap sebagai satu suku yang dalam adat Minangkabau tidak
boleh menikah.

Kelebihan Novel Salah Pilih


Pertama , Alur yang menarik.
Novel ini mengandung alur campuran (alur maju dan mundur). Bukti
adanya alur maju yaitu Asnah mengosok matanya dengan jarinya yang halus
sebagai duri landak itu, Kemudian dilengkapkannyalah pipinyakepada orang itu.
Sedangkan bukti dari alur mundur ialah ketika Umur Asri kira-kira tiga tahun,
kami beroleh seorang anak perempuan pula.Tapi tak beberapa hari sesudah
lahir ke dunia,iapun berpulang.
Kedua , Gaya bahasa yang indah
Novel Salah Pilih memiliki banyak kalimat yang bermakna kias. Penulis
banyak memberikan majas atau gaya bahasa sehingga isi novel terkesan lebih
indah. Contohnya ialah Giginya yang putih sebagai gading itu kelihatan dua
jajar dengan indahnya. ( 2006:4, majas perumpamaan) , Supaya berhak atas
sesuatunya, haruslah saya bekerja membanting tulang. (2006:11, majas
hiperbola), Menahan jerit sedih dan pilu, yang menyesak-nyesak hendak keluar
dari dadanya ( 2006:49, majas personifikasi).
Ketiga, Nilai buku
Novel ini begitu menarik untuk dibaca, sebab nilai- nilai moral yang ada
dalam novel ini membuat pembaca dapat mengerti akan masalah yang terjadi.
Adat istiadat daerah sangat ditonjolkan oleh pengarang dalam isi novel.
Pengarang memasukan pesan moral secara tersirat maupun tertulis langsung.
Pesan moral yang masih terpengaruhi oleh adat minangkabau. Seperti adat
Minangkabau yang keras menentang pernikahan saudara satu persukuan
( Halaman 251 )
Keempat, Cover buku yang cocok.
Cover buku novel Salah Pilih menggambarkan isi atau tema dalam novel.
Dimana pada cover terdapat gambar rumah gadang yang merupakan ciri khas
dari daerah Sumatera barat. Oleh karena itu, pembaca pasti akan berpikir
bahwa novel ini berisi atau berkaitan dengan kebudayaan daerah Sumatera
Barat.
Kelima, Percetakan yang tidak rumit.
Buku roman ini memiliki perwajahan yang tidak rumit, tetapi mampu
menarik perhatian dan menyiratkan suatu makna yang mendalam.

Kekurangan Novel Salah Pilih


Berkaitan dengan novel ini, pembaca menemukan beberapa kekurangan.
Kekurangan yang amat minoritas sebenarnya ditimbang banyaknya kelebihan
yang dimiliki. Ulasan kekurangan ini bertujuan sebagai saran, dan bahan
perbaikan pengarang di karya selanjutnya.
Kekurangan dalam novel salah pilih terletak pada gaya bahasa. Terdapat
beberapa kata atau kalimat yang sulit dipahami dan tidak sesuai dengan ejaan
yang disempurnakan. Dalam novel ini juga terdapat bahasa melayu, pantun
dan peribahasa melayu sehingga sulit dimengerti oleh pembaca.
Novel Salah Pilih ini pantas dibaca oleh remaja hingga orang dewasa.
Terutama remaja yang telah berusia di atas 16 tahun. Tema novel yang
menceritakan kisah percintaan dengan menonjolkan adat Minangkabau sangat
cocok untuk dibaca oleh kalangan remaja atau dewasa. Namun, kalangan
anak – anak tidak diperkenankan untuk membaca novel ini. Isi novel ini banyak
memberikan pesan – pesan moral yang kuat. Novel Salah Pilih memberikan kita
banyak inspirasi, pesan dan kesan yang dapat mengalir hingga kelubuk hati dan
pikiran.
Melihat perkembangan zaman seperti sekarang ini, sebaiknya sebagai
generasi penerus kita harus melestarikan karya sastra lama. Karena sekarang
sedikit orang yang tertarik oleh karya sastra lama dan lebih memilih karya
modern yang lebih menarik perhatian.
TUGAS BAHASA INDONESIA
TEKS TANGGAPAN

RESENSI NOVEL SALAH PILIH

Karya Nur Sutan Iskandar


D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

 Ade Abdillah Sali


 Felix Arfian
 Galih Adhitia Nugraha
 Januari Lei
 Meila Novita
 Nurjanah
 Rizky Kurniawan
 Teddy Hermawan

Anda mungkin juga menyukai