Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-
Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan
yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung
merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan
dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan

Belilas, Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia................................................ 2


B. Detik-Detik Pembacaan Teks Proklamasi........................................ 3
C. Pembentukan Pemerintahan Indonesia............................................ 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................. 12

DAFATAR PUSTAKA....................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perjuangan bangsa Indonesia pada saat penjajahan jepang mencapai puncaknya saat
bangsa indonesia mengethaui bahwa Jepang kalah perang dan bangsa Indonesia
memanfaatkan hal tersebut untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Namun saat perencanaan proklamasi kemerdekaan terjadi pertentangan pendapat antara
kaum muda dan tua, dan hal tersebut menjadi penghalang bangsa Indonesia untuk
mempercepat proklamasi kemerdekaan RI dan akhirnya proklamasi berhasil dilaksanakan
walaupun belum banyak negara yang mengetahui.
Setelah diproklamirkan proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebut dibentuklah
pemerintahan Republik Indonesia untuk pertama kalinya.
B. Rumusan Masalah
1. Uraikan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
2. Bagaimana Detik-Detik Pembacaan Teks Proklamasi
3. Apa Saja Pembentukan Pemerintahan Indonesia
C. Tujuan
1. Menguraikan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
2. Mengetahui Detik-Detik Pembacaan Teks Proklamasi
3. Menjelaskan Pembentukan Pemerintahan Indonesia

-1-
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Di Peringati pada hari Jumat, 17 Agustus
1945 Tahun Masehi, yang dibacakan oleh Ir. Soekarno didampingi oleh Drs. Mohammad
Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat dengan latar belakang Pada tanggal 6
Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika
Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari
kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), telah
berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) badan ini
bertugas untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasakisehingga
menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun
dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah
mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang
bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk
kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.Pada tanggal 12 Agustus 1945,
Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno,
Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari.
Sementara itu, Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan
proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar,
dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno
mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan,
karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Pada saat rapat PPKI, Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat
PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan
kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang. Setelah Soekarno
dan Hatta pulang dari maeda,mereka segera mempersiapkan pertemuan PPKI pada
tanggal 16 Agustus guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
persiapan Proklamasi Kemerdekaan,namun Rapat tersebut tidak jadi dilaksanakan karena

-2-
Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu bahwa telah terjadi peristiwa
Rengasdengklok.
B. Detik-Detik Pembacaan Teks Proklamasi
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Para
penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad
Soebarjo. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno
dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah
dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan
lagu Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di
Museum Tugu Monumen Nasional.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar
(UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD
45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang
berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan
dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama.
Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
ISI TEKS PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
C. Pembentukan Pemerintahan Indonesia
Negara RI yang dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya
belum sempurna sebagai suatu negara. Oleh karena itu langkah yang diambil oleh para
pemimpin negara melalui PPKI adalah menyusun konstitusi negara dan membentuk alat
kelengkapan negara. Untuk itu PPKI mengadakan sidang sebanyak tiga kali yaitu pada
tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945.

-3-
Pembentukan pemerintahan indonesia diawali dengan mengadakan sidang pertama PPKI,
tanggal 18 Agustus 1945 di Gedung Cuo Sangi-In yang menghasilkan:
 Pembahasan dan Pengesahan UUD
 Pengangkatan Presiden dan Wakil
 Pembentukan Komite Nasional (Daerah)
1. Mengesahkan UUD
Namun sebelum rapat membahas pengesahan UUD , Sukarno-Hatta meminta Ki
Bagus Hadikusumo, K.H. Wachid Hasjim, Mr. Kasman Singodimejo dan Teuku Moh.
Hassan untuk membahas kembali Piagam Jakarta. Hal tersebut dikarenakan pemeluk
agama lain merasa keberatan terhadap kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dalam rancangan Piagam
Jakarta. Kemudian rapat sepakat untuk merubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”.
2. Pengangkatan presiden dan wakil presiden.
Dalam pengangkatan presiden serta wakilnya,Oto Iskandardinata mengusulkan agar
pemilihan presiden dilakukan secara aklamasi. Ia juga mengajukan Ir. Sukarno
sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden. Akhirnya,usulan
tersebut disetujui oleh para hadirin, dan kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan
lagu Indonesia Raya.
3. Pembentukan sebuah Komite Nasional (Daerah)
Sebagai tindak lanjut dari sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 maka dibentuklah
Komite Nasional Indonesia (KNI). Komite Nasional Indonesia adalah badan yang
akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum diselenggarakan
Pemilihan Umum (Pemilu). KNIP diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo. Anggota
KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945. Tugas pertama KNIP adalah membantu
tugas kepresidenan. Namun, kemudian diperluas tidak hanya sebagai penasihat
presiden, tetapi juga mempunyai kewenangan legislatif. Wewenang KNIP sebagai
DPR ditetapkan dalam rapat KNIP tanggal 16 Oktober 1945.
Sebelum sidang PPKI ditutup, Presiden meminta 9 orang anggota sebagai Panitia
Kecil untuk membahas hal-hal yang yang meminta perhatian mendesak. Panitia Kecil
ini dipimpin oleh Oto Iskandardinata.
Kemudian PPKI melaksanakan sidangnya yang kedua yaitu tgl 19 Agustus.Sidang
tersebut menghasilkan 3 buah keputusan,yaitu:

-4-
 Pembagian Wilayah RI Menjadi 8 Propinsi
 Menetapkan 12 Kementerian
 Pembahasan anggota-anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
4. Pembagian Wilayah RI Menjadi 8 Provinsi
Hal pertama yang dilakukan PPKI adalah membagi Indonesia menjadi 8
Provinsi,yaitu:
a) Jawa Barat
b) Jawa Tengah
c) Jawa Timur
d) Borneo (Kalimantan)
e) Sulawesi
f) Maluku
g) Sunda Kecil
h) Sumatera
5. Membentuk 12 Kementrian
Setelah membagi wilayah Indonesia menjadi 8 Provinsi beserta gubernurnya, PPKI
kemudian Membentuk 12 Kementrian. Tadinya ,AHMAD SUBARDJO mengusulkan
dibentuknya 13 kementerian. Namun,setelah diakukan pembahasan, sidang
memutuskan adanya 12 kementerian dan satu menteri negara, yaitu :
a) Departemen Dalam Negeri;
b) Departemen Luar Negeri;
c) Departemen Kehakiman;
d) Departemen Keuangan;
e) Departemen Kemakmuran;
f) Departemen Kesehatan;
g) Departemen Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan;
h) Departemen Sosial;
i) Departemen Pertahanan;
j) Departmen Perhubungan;
k) Departemen Pekerjaan Umum.
6. Membahas Anggota-Anggota KNIP
Setelah 2 poin dalam hasil sidang terlaksana, kemudian PPKI baru membentuk
Komite Nasional. Anggota KNIP berasal dari golongan muda dan tokoh-tokoh

-5-
masyarakat dari berbagai daerah jumlahnya 137 orang. Anggota KNIP dilantik pada
tanggal 29 Agustus 1945 di Gedung Kesenian, Pasar Baru, Jakarta.
Dalam pembentukan KNIP, diadakan sidang pertama yang berhasil memilih ketua
dan wakil ketua. Kasman Singodimedjo dipilih sebagai Ketua, dengan Wakil Ketua I :
M. Sutardjo; Wakil Ketua II : Latuharhary; Wakil Ketua III : Adam Malik.
Namun,karena situasi keamanan yang tidak menentu, pembentukan Komite Nasional
Daerah gagal dibentuk.
Kebanyakan negara-negara yang baru merdeka memilih bentuk pemerintahan
demokrasi. Salah cirinya adalah adanya Dewan Perwakilan Rakyat (Parlemen) yang
anggota-anggotanya dipilih langsung oleh rakyat. Bentuk pemerintahan dianut oleh
pemimpin Indonesia pada waktu itu adalah demokrasi seperti di negeri Belanda yaitu
multi-partai dan parlementer. Sebab pada masa pergerakan nasional banyak kaum
cendekiawan Indonesia yang menuntut ilmu di negeri Belanda. Karena hal tersebut
terjadilah perubahan Otoritas KNIP.
Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Sukarno dalam pidato di radio menyatakan
pembentukan tiga badan baru, yaitu :
1) Komite Nasional Indonesia(KNI)
2) Partai Nasional Indonesia(PNI)
3) Badan Keamanan Rakyat(BKR)
7. Pembentukan PNI
Pada mulanya pembentukan partai nasional Indonesia ini bertujuan untuk
menjadikannya sebagai partai tunggal di Indonesia yang baru merdeka. Adapun
susunan pengurus Partai Nasional Indonesia diantaranya sebagai berikut :
 Pemimpin Utama : Ir. Sukarno
 Pemimpin Kedua : Drs. Moh. Hatta
 Dewan Pemimpin : Mr. Gatot T
Mr. Iwa K.
Mr. A.A. Maramis
Sayuti Melik
Mr. Sujono
8. Pembentukan BKR
Pada umumnya golongan muda menyambut kecewa pidato presiden tersebut. Karena
mereka menginginkan agar segera dibentuk Tentara Nasional. Tetapi sebagian yang

-6-
lain, utamanya bekas tentara PETA, KNIL dan Heiho menanggapinya dengan segera
membentuk BKR di daerahnya sebagai wadah perjuangan. Di Jakarta bekas tentara
PETA membentuk BKR Pusat agar BKR-BKR daerah dapat dikoordinasikan.
KASMAN SINGODIMEDJO, bekas daidanco Jakarta, terpilih sebagai pimpinan
BKR Pusat. Setelah Kasman diangkat sebagai Ketua KNIP, ketua BKR digantikan
oleh Kaprawi, bekas daidanco Sukabumi.
BKR hanya bertugas sebagai penjaga keamanan umum di daerah-daerah di bawah
koordinasi KNI daerah. Susunan pengurus BKR Pusat adalah sebagai berikut:
 Kaprawi (Ketua Umum),
 Sutalaksana (Ketua I),
 Latief Hendraningrat (Ketua II)
 Dibantu oleh Arifin Abdurachman, Mahmud dan Zulkifli Lubis.
9. Kabinet Presidentil Pertama
Susunan Kementerian Pertama sesuai dengan ketentuan UUD 1945 ditetapkan pada
tanggal 2 September 1945 yang dipimpin sekaligus oleh Presiden Sukarno. Susunan
kabinet pertama RI tersebut sebagai berikut :
1) Perdana Menteri : Presiden Sukarno
2) Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranatakusumah
3) Menteri Luar Negeri : Mr. Akhmad Subardjo
4) Menteri Kehakiman : Prof. Dr. Soepomo, SH
5) Menteri Kemakmuran : Ir. D.P. Surakhman
6) Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
7) Menteri Kesehatan : dr. R. Boentaran M.
8) Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantara
9) Menteri Sosial : Mr. Iwa Kusumasumantri
10) Menteri Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin
11) Menteri Perhubungan : R. Abikusno Cokrosuyoso
12) Menteri Keamanan Rakyat : Suprijadi
13) Menteri Pekerjaan Umum : R. Abikusno Cokrosuyoso
14) Menteri Negara : K.H. Wachid Hasjim
15) Menteri Negara : Dr. M. Amir
16) Menteri Negara : Mr. R.M. Sartono
17) Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata

-7-
18) Menteri Negara : Mr. A.A. Maramis
10. Pejabat Tinggi Negara
1) Ketua Mahkamah Agung : Dr. Mr. Kusumaatmadja
2) Jaksa Agung : Mr. Gatot Tarunamihardja
3) Sekretaris Negara : Mr. A.G. Pringgodigdo
4) Juru Bicara Negara : Sukardjo Wirjopranoto
11. Maklumat pemerintah No. X 16 oktober 1945
Dalam kondisi politik yang belum stabil, usul BP-KNIP tersebut diterima oleh
pemerintah. Maka pemerintah mengeluarkan Maklumat Pemerintah No. X tanggal
16 Oktober 1945. Yang ditandatangani oleh Wakil Presiden Moh. Hatta dalam
Kongres KNIP pada tanggal 16 Oktober 1945. Isi maklumat tersebut, yaitu :
1) KNIP sebelum terbentuknya MPR dan DPR diserahi kekuasaan legislatif dan
ikutmenetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara.
2) Pekerjaan KNIP sehari-hari berhubung gentingnya keadaan, dijalankan oleh
suatuBadan Pekerja yang dipilih diantara mereka dan yang bertanggungjawab
kepada Komite Nasional Pusat.
Maklumat tersebut terjadi karena
1) Adanya kesan politik bahwa kekuasaan Presiden terlalu besar sehingga
dikhawatirkan diktator
2) Adanya propaganda Belanda bahwa pemerintah RI adalah pemerintahan yang
bersifat Fasis, seperti yang menganut. Oleh karena itu Belanda menganjurkan
kepada dunia internasional agar tidak mengakui kedaulatan RI.
3) Untuk menunjukkan kepada dunia internasional khususnya pihak sekutu bahwa
Indonesia yang baru merdeka adalah demokratis, bukan negara fasis buatan
Jepang.
12. Maklumat Pemerintah 3 November 1945
Persetujuan pemerintah itu diwujudkan dengan dikeluarkannya Maklumat Pemerintah
tanggal 3 November 1945 yang juga ditandatangani oleh Wakil Presiden yang isinya
antara lain :

-8-
“Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik, karena dengan adanya
partai-partai itulah dapat dipimpin ke jalan yang teratur segala aliran paham yang
ada dalam masyarakat”.
Maka pada bulan November dan Desember 1945 para pemimpin rakyat sibuk
membentuk partai-partai politik, seolah-olah negara sedang dalam keadaan aman.
Padahal di beberapa tempat, terutama di Surabaya pertempuran antara BKR dengan
pasukan sekutu sedang bergelora. Beberapa partai politik yang muncul setelah
dikeluarkannya Maklumat 3 November 1945 adalah sebagai berikut :
1) Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) berdiri 7 November 1945,
dipimpin oleh Dr. Sukiman Wirjosanjoyo
2) PKI berdiri 7 November 1945, dipimpin oleh Moh. Yusuf.
3) PBI (Partai Buruh Indonesia) berdiri 8 November 1945, dipimpin oleh Nyono
4) PRJ (Partai Rakyat Jelata) berdiri tanggal 8 November 1945, dipimpin olehSutan
Dewanis
5) Parkindo (Partai Kristen Indonesia) berdiri 10 November 1945, dipimpin
oleh Probowinoto
6) Parsi (Partai Sosialis Indonesia) berdiri 10 November 1945, dipimpin olehAmir
Syarifuddin
7) Paras (Partai Rakyat Sosialis) berdiri tanggal 20 November 1945, dipimpin
oleh Sutan Syahrir. Parsi dan Paras kemudian bergabung menjadi Partai Sosialis
yang dipimpin oleh Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin danOei Hwee Goat, pada
bulan Desember 1945
8) PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia) berdiri 8 Desember 1945, dipimpin
oleh I.J. Kasimo.
9) Permai (Persatuan Rakyat Marhaen) berdiri 17 Desember 1945, didirikan
oleh J.B. Assa
10) PNI (Partai Nasional Indonesia) berdiri tanggal 29 Januari 1946, dipimpin
oleh Sidik Joyosukarto.
Penyebab di keluarkannya Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945,adalah:
 Tanggal 30 Oktober 1945 BP-KNIP mengusulkan agar diberi kesempatan untuk
mendirikan partai-partai politik.
 Hal itu juga sebagai persiapan bagi Pemilu DPR yang direncanakan pada Januari
1946.

-9-
 Pemerintah menyetujui usulan tersebut, dengan batasan bahwa : ”Partai-partai
politik itu hendaknya memperkuat perjuangan Indonesia mempertahankan
kemerdekaan dan menjamin keamanan masyarakat.”
 Maka pada bulan November dan Desember 1945 para pemimpin rakyat sibuk
membentuk partai-partai politik, seolah-olah negara sedang dalam keadaan aman.
 Padahal di beberapa tempat, terutama di Surabaya pertempuran antara BKR
dengan pasukan sekutu sedang bergelora.
 Beberapa partai politik yang muncul setelah dikeluarkannya Maklumat 3
November 1945 adalah sebagai berikut :
13. Maklumat Pemerintah 14 November 1945
Sejak permulaan bulan Oktober, beberapa tokoh seperti Supeno, Sukarni, Ir. Sakirman
dan Mangunsarkoro bersama anggota KNIP lainnya, mempunyai rencana untuk
mengubah sistem pemerintahan presidentil itu menjadi sistem parlementer. Para
kabinet bertanggungjawab langsung kepada KNIP dengan kekuasaan legislatif yang
sebenarnya. Untuk itu mereka merencanakan untuk mengajukan veto tidak percaya
kepada kabinet yang ada. Kemudian mereka akan menunjuk Syahrir menjadi Perdana
Menteri. Selanjutnya BP-KNIP secara resmi mengajukan usul kepada pemerintah
yang disiarkan dalam pengumuman Badan Pekerja KNIP No. 5 tahun 1945 tanggal
11 November 1945. berbunyi :
“Supaya lebih tegas adanya kedaulatan rakyat dalam susunan pemerintahan Republik
Indonesia, maka berdasarkan pasal IV Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar yang
dirubah, badan Pekerja dalam rapatnya telah membicarakan soal pertanggungjawaban
para Menteri kepada Badan perwakilan Rakyat (menurut sistem sementara kepada
Komite Nasional Pusat).”
Kemudian Pada tanggal 14 November 1945, pemerintah menyetujui usulan BP-KNIP
tersebut. Persetujuan pemerintah tersebut diumumkan melalui Maklumat Pemerintah
tanggal 14 November 1945 yang berbunyi :
“Pemerintah Republik Indonesia setelah mengalami ujian-ujian yang hebat
dengan selamat, dalam tingkatan pertama dari usahanya menegakkan diri,
merasa bahwa saat sekarang sudah tepat untuk menjalankan macam-macam
tindakan darurat guna menyempurnakan tata usaha Negara kepada susunan
demokrasi. Yang terpenting dalam perubahan-perubahan susunan kabinet baru
it ialah, tanggungjawab adalah di dalam tangan Menteri”.

- 10 -
14. Kabinet - Kabinet
Nama Kabinet Lamanya Berjalan
Kabinet Presidentil Pertama 2 September 1945 - 14 November 1945
Kabinet Syahrir I 14 November 1945 - 12 Maret 1946
Kabinet Syahrir II 12 Maret 1946 - 20 Oktober 1946
Kabinet Syahrir III 20 Oktober 1946 - 27 Juni 1947
Kabinet Amir Syarifuddin I 3 Juli 1947 - 11 November 1947
Kabinet Amir Syarifuddin II 11 November 1947 - 29 Januari 1948
Kabinet Hatta I (Presidentil) 29 Januari 1948 - 4 Agustus 1948
Kabinet Darurat (PDRI) 19 Desember 1948 - 13 Juli 1949
Kabinet Hatta II (Presidentil) 4 Agustus - 20 Agustus 1949

- 11 -
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Di Peringati pada hari Jumat, 17 Agustus 1945
Tahun Masehi, yang dibacakan oleh Ir. Soekarno didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta
di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat dengan latar belakang Pada tanggal 6
Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika
Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari
kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), telah
berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) badan ini
bertugas untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasakisehingga
menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun
dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Negara RI yang dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya belum
sempurna sebagai suatu negara. Oleh karena itu langkah yang diambil oleh para
pemimpin negara melalui PPKI adalah menyusun konstitusi negara dan membentuk alat
kelengkapan negara. Untuk itu PPKI mengadakan sidang sebanyak tiga kali yaitu pada
tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945.
Pembentukan pemerintahan indonesia diawali dengan mengadakan sidang pertama PPKI,
tanggal 18 Agustus 1945 di Gedung Cuo Sangi-In yang menghasilkan:
 Pembahasan dan Pengesahan UUD
 Pengangkatan Presiden dan Wakil
 Pembentukan Komite Nasional (Daerah)

- 12 -
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/72962620-Proklamasi-kemerdekaan-dan-pembentukan-pemerintah-
indonesia.html
http://ajhiepurnama.blogspot.co.id/2010/07/proklamasi-kemerdekaan-dan-pembentukan.html
https://id.scribd.com/doc/105786995/Proklamasi-Kemerdekaan-Dan-Pembentukan-
Pemerintah-Indonesia

- 13 -

Anda mungkin juga menyukai