Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman

1. Andi Abdul Azis asli Bugis putra orang Bugis. Andi Azis lahir tanggal 19
September 1924, di Simpangbinangal, kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Andi Azis
kemudian dibawa seorang pensiunan Asisten Residen bangsa Belanda ke negeri
Belanda. Di Negeri Belanda tahun 1935 ia memasuki Leger School dan tamat tahun
1938, selanjutnya meneruskan ke Lyceum sampai tahun 1944.

2.Andi Azis memKemudiasuki Koninklijk Leger. Di KL, Andi Azis bertugas sebagai
tim pertempuran bawah tanah melawan Tentara Pendudukan Jerman (NAZI). Dari
pasukan bawah tanah kemudian Andi Azis dipindahkan kebelakang garis pertahanan
Jerman, untuk melumpuhkan pertahanan Jerman dari dalam.

3. Di bulan Agustus 1945 karena SEAC dalam usaha mengalahkan Jepang di front
timur memerlukan anggota tentara yang dapat berbahasa Indonesia, maka Andi Abdul
Azis kemudian ditempatkan ke komando Perang Sekutu di India, berpindah-pindah ke
Colombo dan akhirnya ke Calcutta dengan pangkat Sersan.Setelah Jepang menyerah
tidak syarat pada sekutu, Andi Azis diperbolehkan memilih tugas apakah yang akan
diikutinya, apakah ikut satuan-satuan sekutu yang akan bertugas di Jepang atau yang
akan bertugas di gugus selatan (Indonesia).

4.Pada tanggal 19 Januari 1946 satuannya mendarat di Jawa (Jakarta), waktu itu ia
menjabat komandan regu, kemudian bertugas di Cilinding. Dalam tahun 1947
mendapat kesempatan cuti panjang ke Makassar dan mengakhiri dinas militer. Tetapi
di Makassar Andi Azis merasa bosan. Ditinggalkannya Makassar untuk kembali lagi
ke Jakarta dan mengikuti pendidikan kepolisian di Menteng Pulo,pertengahan 1947 ia
dipanggil lagi masuk KNIL dan diberi pangkat Letnan Dua. Selanjutnya menjadi
Ajudan Senior Sukowati (Presiden NIT).

5. Jabatan ini dijalaninya hampir satu setengah tahun, kemudian ia ditugaskan sebagai
salah seorang instruktur di Bandung-Cimahi pada pasukan SSOP—sekolah pasukan
payung milik KNIL bernama School tot Opleiding voor Parachusten—(Baret Merah
KNIL) dalam tahun 1948.
6. pada tahun 1948 Andi Azis dikirim lagi ke Makasar dan diangkat sebagai
Komandan kompi dengan pangkat Letnan Satu dengan 125 orang anak buahnya
(KNIL) yang berpengalaman dan kemudian masuk TNI. Dalam susunan TNI (APRIS)
kemudian Ia dinaikan pangkatnya menjadi kapten dan tetap memegang kompinya
tanpa banyak mengalami perubahan anggotanya.

7.Pemberontakan Andi Azis merupakan upaya perlawanan yang dilakukan oleh Andi
Azis, yakni seorang mantan perwira KNIL. Kala itu, ia berusaha untuk
mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur (NIT) karena enggan
bergabung dengan NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia. Andi Azis
berpendapat bahwa para perwira APRIS harus bertanggung jawab atas gangguan
keamanan yang terjadi di NIT, sebab menurut Azis, pemerintah adalah dalang dari
gangguan tersebut.

8. Pemberontakan ini terjadi di Ujungpandang, Makassar pada 5 April 1950 diawali


dengan konflik Sulawesi Selatan pada bulan yang sama. Konflik ini terjadi karena
adanya ketegangan antara masyarakat yang pro federal dan yang anti
federal.Sehingga, pada 5 April 1950, Pemerintah Indonesia mengutus pasukan TNI
dari Jawa untuk mengamankan daerah tersebut. Tetapi, kedatangan TNI ini dianggap
mengancam kelompok masyarakat yang pro federal. Akhirnya, masyarakat yang pro
federal ini bergabung di bawah komando Andi Azis dan membentuk pasukan
bernama “Pasukan Bebas.”

9. Akhir pemberontakan Andi Azis setelah pemerintah mengeluarkan ultimatum agara


Andi Azis menyerhkan diri, mengirimkan KRI Hang Tuah ke Makassar untuk
melawan pemberontakan, dan mengirim pasukan dibawah pimpinan Kolonel Alex
Kawilarang. Pemerintah kemudian menangkap Andi Azis setelah dia datang ke
Jakarta.Setelah sidang, Andi Azis di hukum 15 tahun penjara.

Anda mungkin juga menyukai