(buat skolah)
[Informasi 1]
Pemberontakan Andi Azis bermula:
- 30 Maret 1950, Andi Aziz bersama dengan pasukan KNIL
menggabungkan diri ke APRIS di hadapan Letnan Kolonel Ahmad Junus
Mokoginta yang merupakan Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia
Timur.
- 5 April 1950, Terjadi pemberontakan Andi Azis di Makassar.
Pemberontakan ini di bawah pimpinan Kapten Andi Azis, seorang mantan
perwira KNIL yang baru saja diterima masuk ke dalam APRIS. Pasukan
Andi Azis melakukan penyerangan serta menduduki tempat-tempat vital
dan menangkap Panglima Teritorium Indonesia Timur Letnan Kolonel A.J.
Mokoginta. Pemberontakan ini terjadi karena gerombolan Andi Azis
menolak masuknya pasukan-pasukan APRIS dan TNI serta bertujuan
untuk mempertahankan keutuhan Negara Indonesia Timur.
Hal tersebut membuat Bung Karno secara tegas menyatakan bahwa Andi Azis
adalah seorang pemberontak dan memerintahkan pasukan ekspedisi untuk
segera menumpasnya. Pemerintah RI memerintahkan Andi Azis untuk
menghentikan pergerakan- nya dan mengultimatum agar datang ke Jakarta
dalam waktu empat hari jam untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.
7. Adakah pesan moral yang terdapat dalam pemberontakan Andi Azis yang
dapat dijadikan pembelajaran dalam bertindak?
Pesan moral yang dapat diambil dalam pemberontakan Andi Azis ini
ialah, Kapten Andi Azis adalah seorang pemberontak yang tak pernah melukai
dan membunuh orang demi kepentingan pribadi. Ia hanya korban propaganda
Belanda yang tertutup matanya terhadap dunia politik.
Sebenarnya, ia adalah seorang militer sejati yang saat itu hanya ingin
berusaha melindungi integritas kesatuan Negara Republik Indonesia. Dalam
kesehariannya, masyarakat suku Bugis, Makassar yang bermukik di Tanjung
Priok, Jakarta cukup memandang dan menghargai Andi Azis. Ia dianggap
sebagai salah satu tetua yang sering diminta memberikan nasihat agar mereka
tetap hidup rukun dan sejahtera.
Selain itu, ia dikenal bermurah hati dan suka menolong, ia selalu
berpesan pada anak angkatnya bahwa "Siapapun boleh dibawa masuk ke
dalam rumahnya kecuali 3 jenis manusia yaitu pemabuk, penjudi, dan pemain
perempuan".
Meski ia seorang pemberontak, sosoknya bisa dijadikan sebagai
pembelajaran bahwa hidup di dunia ini jangan terlampau percaya dengan apa
yang dikatakan orang lain, percaya pada hati nurani, jangan terlampau percaya
pada orang lain sebab belum tentu orang itu bisa mengajak ke jalan yang benar
tapi justru menjerumuskan kita untuk melakukan hal yang salah. Sehingga,
sebaiknya waspada dan teliti memberi kepercayaan pada orang lain.
Dalam tempo waktu yang singkat, Andi Azis beserta pasukannya berhasil
menduduki markas APRIS sekaligus menguasai kota Makassar.
Pasukan Andi Azis ini akhirnya menjadi salah satu punggung pasukan
pemberontak APRIS selama bulan April sampai Agustus di Makassar —
disamping pasukan Belanda lain yang desersi dan tidak terkendali. Seperti yang
terjadi dalam pemberontakan APRA Westerling yang terlalu mengandalkan
pasukan khusus Belanda Regiment Speciale Troepen — yang pernah dilatih
Westerling - maka dalam pemberontakan Andi Azis hamper semua unsur
pasukan Belanda terlibat terutama KNIL non pasukan komando.
Dari hasil pemeriksaan Aziz dalam sidang militer yang digelar tiga tahun
kemudian (1953), saksi mantan Presiden NIT Sukawati dan Let.Kol Mokoginta
tidak banyak meringankan terdakwa yang pada ahirnya dihukum penjara
selama 14 tahun. Dalam persidangan tersebut terdakwa mengaku bersalah,
tidak akan naik appel tetapi merencanakan minta grasi kepada Presiden.
[Informasi 2]
Pemberontakan Andi Azis yang terjadi pada tanggal 5 April 1950 di Makassar.
Awal mulanya Andi Azis merupakan bekas ajudan presiden NIT di Makassar.
Awal peristiwanya pada tanggal 30 Maret 1950 Andi Azis bersama dengan
pasukannya yang di bawah komandonya, sudah menggabungkan diri ke dalam
APRIS pada upacara resmi di depan Letnan A.J. Mokoginta, ketua Komisi Militer
dan Teritorial Indonesia Timur. Namun, seminggu setelah upacara peresmian
penggabungan Andi Azis melakukan pemberontakan dengan alasan menolak
adanya pasukan APRIS yang berasal dari TNI ke Makassar. Dan juga pada saat
itu politik di Makassar.
Andi Azis melakukan penculikan terhadap Letnan Kolonel A.J Mokoginta dan
juga menduduki lapangan terbang dan kantor komunikasi. Tujuan dari
penahanan Letnan Kolonel A.Y Mokoginta adalah agar pemerintah pusat
membatalkan pengiriman batalyon worang untuk ditempatkan di Makassar.
Andi Aziz juga menyampaikan sebuah tuntutan agar bentuk Negara Indonesia
Timur tetap dipertahankan. Tuntutan Andi Azis telah memperlihatkan bahwa ia
sedang berusaha mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia. Andi
Azis telah terpengaruh dengan propaganda yang disampaikan oleh Soumokil
mengenai nasib bekas tentara KNIL apabila APRIS yang berasal dari unsur TNI
tiba di Makassar. Soumokil nantinya juga memiliki peran yang besar terhadap
berdirinya gerakan RMS.
Ketika pasukan Andi Azis melakukan pergolakan, Letnan Kolonel Musch
pimpinan militer Belanda di Makassar tidak melakukan tindakan apapun untuk
mencegah pemberontakan tersebut. Andi Azis hanya ingin mempertahankan
NIT. Namun, tindakan Andi Azis ini telah membuat kecewa seperti yang telah
disiarkan di radio Makassar pada tanggal 7 April 1950.
[Informasi 3]
Pada tanggal 30 Maret 1950, Andi Aziz bersama dengan pasukan KNIL
menggabungkan diri ke APRIS di hadapan Letnan Kolonel Ahmad Junus
Mokoginta yang merupakan Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur.
Pemberontakan Andi Aziz dilatarbelakangi adanya kekacauan di Sulawesi
Selatan di bulan April 1950. Hal ini akibat seringnya terjadi demonstrasi
kelompok masyarakat anti-federal dengan tujuan mendesak NIT agar segera
menggabungkan diri dengan RI.
Sebaliknya, golongan yang mendukung negara federal juga menjalankan
demonstrasi sehingga kondisi tersebut semakin menegangkan.
Untuk menjaga keamanan, pada 5 April 1950, pemerintah mengirimkan satu
batalion TNI dan dipimpin oleh Mayor H.V.W Orang.