Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SEJARAH INDONESIA

ARTIKEL KONFLIK DAN PERGOLAKAN YANG BERKAIT DENGAN


KEPENTINGAN

“PERISTIWA ANDI AZIS”

Guru Pengampu :

Miftakhul Munir, S.Pd.


Kelas: XII MIPA 3

Disusun oleh :

1. Adinda Rizqilla Permata Deli – (02)


2. Anandya Nasywa Syafira – (07)
3. Danendra Nayaka Passadhi – (12)
4. Muhammad Rafi Adyatma Rizqi – (25)
5. Naysila Dwifitri Ardheta – (29)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA


TIMUR DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 7 MALANG


Jl. Cengger Ayam I/14, Telp. 0341-495256 Malang
Website:http://www.sma7malang.sch.id E-mail:
sekolah@sma7malang.sch.id

1
Peristiwa Andi Azis

Paragraf I: Biodata dan Pendidikan Andi Azis


Andi Azis merupakan salah satu mantan perwira dari KNIL atau singkatan dari
Koninklijk Leger, yang mana pada saat itu Andi Aziz bertugas sebagai pasukan pertempuran
bawah tanah saat masa Perang Dunia II. Beliau lahir pada tahun 1930-an, dari lingkungan
keluarga Bugis, Sulawesi Selatan. Andi Azis termasuk dalam kategori anak yang cerdas. Hal
tersebut merujuk pada latar belakang pendidikannya, yang mana pada tahun 35, beliau masuk
dalam Leger School dan lulus pada tahun 1938.

Beliau pun meneruskan sekolahnya di Lyceum, dan lulus pada tahun 1944. Pada
awalnya, Andi Azis ingin memasuki sekolah kemiliteran Belanda. Walaupun tidak bisa masuk
sekolah kemiliteran, beliau pun akhirnya masuk ke dalam tim KNIL atau Koninklijk Leger,
yang mana beliau bertugas sebagai tim pertempuran bawah tanah untuk melawan musuh saat
Perang Dunia ke II.

Paragraf II: Latar Belakang Peristiwa Andi Azis


Pemberontakan ini dilakukan di bawah pimpinan Kapten Andi Azis, seorang mantan
perwira tentara Hindia Belanda, KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) yang baru saja
bergabung di APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Andi Azis melakukan
pemberontakan karena menolak masuknya pasukan APRIS. Andi Azis ingin mempertahankan
keutuhan Negara Indonesia Timur.

Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus 1945 saat itu masih berbentuk federasi atau
negara bagian. Salah satunya yaitu NIT yang terbentuk pada Desember 1946 dimana
wilayahnya terdiri dari kepulauan Sunda Kecil (Bali dan sekitarnya), Maluku, dan Sulawesi.

Namun setelah Konferensi Meja Bundar atau KMB pada 23 Agustus - 2 November 1949
di Den Haag, Indonesia menyatakan diri sebagai Negara RIS yang terbagi menjadi 16 federasi.
Hal ini dilakukan supaya diakui kedaulatannya oleh Belanda. Ternyata perjanjian dalam KMB
merupakan akal-akalan Belanda untuk memecah belah Indonesia dan tetap mempertahankan
jajahannya saat itu.

Keputusan KMB tidak bertahan lama dan golongan unitaris mengajukan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga wilayah-wilayah termasuk NIT melebur di
dalamnya. Intinya latar belakang pemberontakan Andi Azis itu adalah penolakan Andi Azis

2
terhadap rencana penyatuan NIT ke dalam bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Andi Azis memang masuk dalam golongan federalis yang menolak penyatuan itu.

Paragraf III: Faktor Penyebab dan Tujuan Pemberontakan Andi Azis

Saat RIS meresmikan diri sebagai NKRI dan membawa sejumlah Negara Bagian di
dalamnya (termasuk Negara Bagian Sumatera Selatan, Kalimantan TImur, dan NIT),
sayangnya NIT baru mendapat kabar penyatuan pada 4 April 1950. Hal ini menyebabkan Andi
Azis dan mantan anggota KNIL menentang hal tersebut terutama rencana kedatangan APRIS
pada 5 April ke wilayah Makassar. Pasalnya, mereka khawatir akan diperlakukan diskriminatif
oleh pimpinan APRIS/TNI. Pemberontakan Andi Azis saat itu berupa menduduki sejumlah
tempat dan sektor penting badan militer di wilayah Indonesia Timur, serta menangkap Letnan
Kolonel AJ. Mokognita, seorang Panglima Teritorium (wilayah) Indonesia Timur. Adapun
tujuan awal dari pemberontakan Andi Aziz ini, ialah beliau ingin mempertahankan NIT tetap
ada, dan terus mempertahankan KNIL sebagai pihak yang menjaga keamanan NIT, dan bukan
ikut dalam pasukan kemiliteran APRIS dari negara RIS.

Paragraf IV: Lokasi Pemberontakan Andi Azis

Di Sulawesi Selatan dengan ibukota Makassar, tepatnya di daerah Ujung Pandang.

3
Paragraf V: Tokoh-Tokoh Yang Terlibat dalam Pemberontakan Andi Azis

Adapun beberapa tokoh yang terlibat dalam pemberontakan Andi Azis berlangsung di
Makassar. Mengingat Andi Azis mendapatkan beberapa bantuan dari beberapa pihak, termasuk
Belanda, yang mana sebenarnya pihak Belanda hanya memanipulasi pemikiran Andi Azis
untuk tetap gencar melawan Pemerintah Indonesia, serta kembali berkuasa.

Maka beberapa tokoh yang ada dalam peristiwa tersebut antara lain:

1. Andi Azis, yang merupakan pemimpin dari perstiwa ini. Beliau adalah mantan serdadu
KNIL yang menuntut keras pemerintah untuk tetap mempertahankan NIT dan KNIL
menjadi garda terdepan dari NIT.

2. Sultan Hamid II, yang merupakan mayor dari KNIL, serta membantu beliau dalam
melancarkan pemberontakan tersebut.

3. Kolonel Alex Kaliwarang, merupakan seorang komando yang mendapat tugas dari
pemerintah untuk menumpaskan pemberontakan Andi Azis di Makassar.

4. Kolonel Soeharto, adalah pemimpin dari Brigade 10 Garuda, yang juga ikut andil dalam
menuntaskan pemberontakan Andi Azis.

5. Kapten Udara Wiriadinata, yang merupakan anggota pemimpin dari pasukan udara,
guna memberantas pemberontakan Andi Azis, dsb.

Paragraf VI: Dampak Pemberontakan Andi Azis

Andi Azis akhirnya di tangkap pada tanggal 15 April 1950. Saat itu, Andi Azis membawa
surat perjanjian yang berasal dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang mana isinya adalah
tidak perlu adanya penangkapan untuk Andi Azis. Tapi pada kenyataannya, beliau tertangkap
dan dipenjara untuk beberapa tahun ke depan.

Masa pemberontakan Andi Azis dianggap telah usai ketika itu. Akan tetapi, dampak
yang ditimbulkan tidak dapat hilang begitu saja, terlebih lagi Belanda masih berusaha
mengorek kekuasaan di sana. Pada 15 Mei 1950, terjadi lagi pemberontakan fase kedua,
kendati Andi Azis tidak ada. APRIS yang sudah berada di sana saling berseteru dengan KNIL
yang terhasut pihak Belanda. Berkat bantuan rakyat dan aksi gerilyanya, APRIS berhasil
menaklukkan pergerakan kedua ini tepat pada 19 Mei 1950.

4
Mulai dari kubu NIT atau Negara Indonesia Timur. Yang mana pada akhirnya mereka
kehilangan satu Perdana Menteri yakni Ir. P. D., Diapri, yang merupakan salah satu orang
yang tidak setuju dengan adanya pemberontakan Andi Azis. Markas dari TNI APRIS di
Makassar, akhirnya hancur. Perpecahan dimana-mana, dan banyak sekali persepsi yang
akhirnya mengundang berbagai permusuhan. Mau tidak mau, Wakil Pemerintah dari NIT
yakni Sukawati, akhirnya menyerah dan menyetujui bahwa NIT adalah bagian dari negara RIS.

Paragraf VI: Kesimpulan dari Pemberontakan Andi Azis

Dari hal tersebut dapat kita pahami bahwa Andi Azis adalah orang yang sangat pintar,
namun salah kaprah dalam pengambilan keputusan. Beliau memilih untuk melakukan
pertempuran sebagai jalan satu-satunya agar bisa mendapatkan hak yang beliau mau dari
Pemerintah.

Hal tersebut memberikan peluang bagi Belanda untuk melancarkan misinya agar
berkuasa kembali, dengan memanfaatkan emosi dari Andi Azis. Kobaran api semangat Andi
Aziz pun terbakar, hingga membuat semuanya malah hancur, dan berujung jeruji besi.

5
Daftar Pustaka

1. https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/26/134156779/pemberontakan-andi-
azis?page=all
2. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6052405/pemberontakan-andi-azis-latar-
belakang-tujuan-dan-dampaknya
3. https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/08/080000679/dampak-pemberontakan-
andi-
azis?page=all#:~:text=Dampak%20pemberontakan%20Andi%20Azis%20adalah,Terb
entuknya%20Pasukan%20Bebas
4. https://beritaku.id/pemberontakan-andi-azis-tujuan-tokoh-dampak-penumpasan/
5. https://tirto.id/sejarah-pemberontakan-andi-azis-penyebab-tujuan-dan-dampaknya-
gaGi

Anda mungkin juga menyukai