Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH INDONESIA (WAJIB) KELAS 12 PERTEMUAN 3

KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi
bangsa antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI,
Permesta, G-30-S/PKI

4.1 Merekonstruksi upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi


bangsa antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI,
Permesta, G-30-S/PKI dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Melalui Model Pembelajaran Discoveri Learning peserta didik mampu :
1. Menyebutkan pemimpim pemberontakan APRA
2. Menjelaskan latar belakang pemberontakan APRA
3. Menjelaskan tujuan pemberontakan APRA
4. Menganalisis upaya penumpasan pemberontakan Andi Azis
5. Menyebutkan pemimpim pemberontakan Andi Azis
6. Menjelaskan latar belakang pemberontakan Andi Azis
7. Menjelaskan tujuan pemberontakan Andi Azis
8. Menganalisis upaya penumpasan pemberontakan Andi Azis
9. Menyebutkan pemimpim pemberontakan RMS
10. Menjelaskan latar belakang pemberontakan RMS
11. Menjelaskan tujuan pemberontakan RMS
12. Mengalisis upaya penumpasan pemberontakan RMS

Materi:

UPAYA PERJUANGAN BANGSA INDONESIA


DALAM MENGHADAPI
ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
C. Ancaman disintegrasi berupa peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan
dengan kepentingan / vested interest (adanya kepentingan yang telah tertanam
kuat sekali).

1. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)


Ratu Adil adalah mitologi yang sakral di dalam masyarakat Indonesia. Ratu Adil berasal dari
ramalan Jayabaya (Raja Kerajaan Kediri), yaitu pemimpin yang akan memerintah rakyat
dengan adil dan bijaksana, sehingga keadaan akan aman dan rakyat makmur sejahtera.
Namun, bagaimana jika mitologi tersebut justru dijadikan sebagai salah satu propaganda
politik, seperti yang dilakukan oleh Westerling beserta Angkatan Perang Ratu Adil nya
(APRA). Dengan menggunakan embel-embel Ratu Adil, Westerling mencoba mencari
simpati rakyat untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Republik Indonesia.

Dipimpin :
Kapten Raymond Westerling.

Anggota APRA:
Terdiri dari mantan anggota KNIL dan orang-orang yang tidak setuju dengan kembalinya
bentuk negara federal (RIS) ke bentuk Negara Kesatuan RI (NKRI)

Sebab/Latar belakang pemberontakan APRA:

1) Berdasarkan hasil KMB Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai negara federal
bernama RIS. Namun diantara anggota pasukan Koninklijk Nederlands-Indische
Leger (KNIL) banyak yang tidak setuju jika bentuk negara federal Republik Indonesia
Serikat (RIS) berubah bentuk menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
pada tahun 1950.
2) Berdasarkan hasil KMB, negara RIS Namun mantan anggota KNIL tidak mau (sulit)
bergabung dengan TNI sebab KNIL merasa lebih hebat, sedangkan TNI juga tidak suka
dengan mantan KNIL yang sebelumnya merupakan musuh dalam pertempuran pada
masa perang kemerdekaan.
3) Kecemburuan KNIL terhadap TNI  semakin menjadi setelah diputuskan bahwa pimpinan
APRIS harus berasal dari TNI. Hal ini diperparah dengan sambutan rakyat yang lebih
simpatik terhadap keberadaan TNI.
4) Mantan pasukan KNIL dan pendukung APRA mendapat pengaruh dari Belanda.
5) Pada hari Kamis tanggal 5 Januari 1950, Westerling mengirim surat kepada pemerintah
RIS yang isinya adalah sebuah ultimatum yang isinya Westerling menuntut agar:
a. Pemerintah RIS menghargai negara-negara bagian, terutama Negara Pasundan serta
b. Pemerintah RIS harus mengakui APRA sebagai tentara Pasundan.

Namun ditolak oleh pemerintah RIS. Sehingga terjadilah pemberontakan APRA.

Tujuan pemberontakan APRA


1) Untuk mengganggu prosesi pengakuan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada
pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) pada 27 Desember 1949.
2) Untuk mempertahankan bentuk negara federal (RIS) di Indonesia dan setiap negara
bagian RIS memiliki tentara tersendiri.
3) Untuk mempertahankan keberadaan negara Pasundan
4) Untuk memaksa pemerintah RIS agar mengakui APRA sebagai tentara Pasundan.
5) Untuk menggulingkan Kabinet RIS dan membunuh beberapa tokoh Republik terkemuka
termasuk Menteri Pertahanan Sultan Hamengkubuwana IX  dan Sekretaris-Jenderal Ali
Budiardjo.

Jalannya pemberontakan APRA


APRA mulai melakukan aksinya di kota Bandung pada 23 Januari 1950  di kota
Bandung dimana kelompok milisi APRA yang ada di bawah pimpinan mantan
Kapten KNIL Raymond Westerling yang juga mantan komandan Depot Speciale
Troepen (Pasukan Khusus) KNIL, masuk ke kota Bandung dan membunuh semua orang
berseragam TNI yang mereka temui. 84 anggota TNI dari Divisi Siliwangi tewas. Dalam
pemberontakan APRA terungkap terdapatnya keterlibatan tentara Belanda (sekitar 300
tentara Belanda).

Gambar: Korban pembantaian APRA

Penumpasan pemberontakan APRA


• Berkat perundingan yang diadakan oleh Drs. Moh. Hatta dengan Komisaris Tinggi
Belanda, akhirnya Mayor Jenderal Engels yang merupakan Komandan Tinggi Belanda
di Bandung, mendesak Westerling untuk meninggalkan Kota Bandung. Berkat hal itu,
APRA pun berhasil dilumpuhkan oleh pasukan APRIS (Angkatan Perang RIS).
Akhir pemberontakan APRA
• Usaha APRA di Jakarta juga menemui kegagalan.
• Sementara itu, Westerling yang melihat indikasi kegagalan rencananya, memilih
melarikan diri dengan pesawat Catalina Angkatan Laut Belanda ke Singapura pada 22
Februari 1950. Di Singapura, Westerling justru ditahan polisi setempat dengan tuduhan
telah memasuki wilayah itu tanpa izin.
• Dengan kaburnya Wasterling, maka gerakannya pun jadi bubar.

2. Pemberontakan Andi Azis di Makasar (Sulawesi Selatan)

Pemberontakan Andi Azis adalah upaya pemberontakan yang dilakukan oleh mantan


pasukan KNIL pimpinan Andi Azis, seorang mantan perwira KNIL,

Sebab/Latar belakang pemberontakan Andi Azis:


Pemberontakan di bawah naungan Andi Azis ini terjadi di Makassar yang diawali dengan
adanya konflik di Sulawesi Selatan pada bulan April 1950. Kekacauan yang berlangsung di
Makassar ini terjadi karena adanya demonstrasi dari kelompok masyarakat yang anti
federal, mereka mendesak NIT supaya segera menggabungkan diri dengan RI. Sementara
itu di sisi lain terjadi sebuah konflik dari kelompok yang mendukung terbentuknya Negara
Federal. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya kegaduhan dan ketegangan di
masyarakat.

Untuk menjaga keamanan di lingkungan masyarakat, maka pada tanggal 5 April 1950
pemerintah mengutus pasukan TNI sebanyak satu Batalion dari Jawa untuk mengamankan
daerah tersebut. Namun kedatangan TNI ke daerah tersebut dinilai mengancam kedudukan
kelompok masyaraat pro-federal. Selanjutnya para kelompok masyarakat pro-federal ini
bergabung dan membentuk sebuah pasukan “Pasukan Bebas” di bawah komando kapten
Andi Azis. Ia menganggap bahwa masalah keamanan di Sulawesi Selatan menjadi
tanggung jawabnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa lata belakang pemberontakan Andi Azis adalah :
1) Menuntut bahwa keamanan di Negara Indonesia Timur hanya merupakan tanggung
jawab pasukan bekas KNIL saja.
2) Menentang campur tangan pasukan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia
Serikat) terhadap konflik di Sulawesi Selatan.
3) Mempertahankan berdirinya Negara Indonesia Timur.
4) Mendapat pengaruh dari Belanda.

Tujuan pemberontakan Andi Azis: :


Pemberontakan Andi Azis bertujuan untuk mempertahankan keberadaan Negara
Indonesia Timur dan enggan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Upaya penumpasan pemberontakan Andi Azis:


Untuk menanggulangi pemberontakan yang di lakukan oleh Andi Azis,
a) Pada tanggal 8 April 1950 pemerintah memberikan perintah kepada Andi Azis bahwa
setiap 4 x 24 Jam ia harus melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan
perbuatan yang sudah ia lakukan.
b) Untuk pasukan yang terlibat dalam pemberontakan tersebut diperintahkan untuk
menyerahkan diri dan melepaskan semua tawanan.
c) Pada waktu yang sama, dikirim pasukan yang dipimpin oleh A.E. Kawilarang untuk
melakukan operasi militer di Sulawesi Selatan.

Tanggal 15 April 1950, Andi Azis pergi ke Jakarta setelah didesak oleh Sukawati, Presiden
dari Negara NIT. Namun karena keterlambatannya untuk melapor, Andi Azis akhirnya
ditangkap dan diadili untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, sedangkan untuk
pasukan TNI yang dipimpin oleh Mayor H. V Worang terus melanjutkan pendaratan di
Sulawesi Selatan. Pada tanggal 21 April 1950, pasukan ini berhasil menguasai Makassar
tanpa adanya perlawanan dari pihak pemberontak.
Beberapa bulan kemudian tepatnya pada 5 Agustus 1950, pasukan Andi Azis secara tiba-
tiba mengepung markas staf Brigade 10/Garuda Mataram di Makassar. Pengepungan itu
tidak berangsur lama, pasukan TNI kemudian berhasil memukul mundur pasukan
pemberontakan itu. Setelah bertempur selama 2 hari, KNIL/KL (pasukan pendukung Andi
Azis) meminta berunding dengan TNI, dan pertempuran berakhir pada 8 Agustus 1950.

3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Ambon

Republik Maluku Selatan atau RMS adalah sebuah republik di Kepulauan Maluku yang
diproklamasikan tanggal 25 April 1950. Pulau-pulau terbesarnya adalah Seram, Ambon, dan
Buru.

Pimpinan pemberontakan RMS:


Dr. Christian Robert Steven Soumokil, mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur
yang didukung oleh pasukan pemberontakan Andi Azis yang melarikan diri ke Ambon.

Sebab/Latar belakang pemberontakan RMS:


1) Tidak setuju terhadap kembalinya RIS ke Negara Kesatuan Republik Indoneisa (NKRI).
2) Tidak mau bergabung ke dalam wilayah NKRI karena ingin mendirikan pemerintahan
sendiri.
3) Mendapat pengaruh dari Belanda.

Tujuan pemberontakan RMS: adalah untuk melepaskan wilayah Maluku dari


Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mendirikan pemerintahan sendiri
bernama negara RMS yang diproklamasikan di kota Ambon pada 25 April 1950.

Upaya penumpasan pemberontakan RMS:


1) Pemerintah pusat semula mencoba menyelesaikan masalah ini dengan cara
damai di bawah tim yang dipimpin Dr. Leimena, tetapi gagal.
2) Melalui operasi militer bernama Operasi Senopati I dan II pimpinan Kolonel A.E.
Kawilarang.

Akhirnya pada tanggal 2 Desember 1963 Dr. Soumokil tertangkap di Pulau Seram,
dan kemudian diadili dalam Sidang Mahkamah Militer Angkatan Darat pada 21 April
1964 dengan dijatuhi hukuman mati. Eksekusi pun dilaksanakan pada tanggal 12 April
1966 dan berlangsung di Pulau Obi yang berada di wilayah kepulauan Seribu di sebelah
Utara Kota Jakarta.

Demikianlah materi pada pertemuan kali ini, dan untuk mengetahui pemahaman kalian
setelah membaca materi tersebut maka jawablah soal latihan berikut.
Soal Latihan

Petunjuk:

Soal dikerjakan secara individu, ditulis tangan di buku tugas masing-masing,


dilengkapi dengan identitas (mata pelaran, nama siswa lengkap, kelas lengkap,
tugas pertemuan ke ....), tulisan bisa terbaca dengan jelas, terus difoto pakai Hp,
terus dikirim ke WAPRI guru mata pelajaran SEJARAH INDONESIA
(081258388014) paling lambat hari ini pukul 18.00 WIB.Soal dikerjakan di buku
tugas masing-masing !

Soal:

1. Pemimpim pemberontakan APRA adalah ....


2. Latar belakang pemberontakan APRA adalah ....
3. Tujuan pemberontakan APRA adalah ....
4. Upaya penumpasan pemberontakan APRA dilakukan dengan cara ....
5. Pemimpim pemberontakan Andi Azis adalah ....
6. Latar belakang pemberontakan Andi Azis adalah ....
7. Tujuan pemberontakan Andi Azis adalah ....
8. Upaya penumpasan pemberontakan Andi Azis dilakukan dengan cara ....
9. Pemimpim pemberontakan RMS adalah ....
10. Latar belakang pemberontakan RMS adalah ....
11. Tujuan pemberontakan RMS adalah ....
12. Upaya penumpasan pemberontakan RMS dilakukan dengan cara ....

Anda mungkin juga menyukai