Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ALYA PUTRI HANIFA (03)

KELAS : XII MIPA 4

Tugas harian 3 Sejarah Indonesia kelas XII IPA/IPS SMA N 91 Jakarta

Bentuk Soal Esai

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar (menggunakan ms word/tulis tangan)

1. Apa yang menyebabkan pemberontakan- pemberontakan di bawah ini? Sebutkan peran


tokoh-tokoh nasionnal dan daerah dalam mengatasi terjadinya pemberontakan-
pemberontakan berikut

 Pemberontaka APRA di Bandung

PENYEBAB PEMBERONTAKAN

APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) adalah milisi bersenjata yang didirikan oleh bekas
perwira KNIL (Tentara Hindia Belanda), Raymond Westerling. Nama APRA ini diambil dari
ramalan Jayabaya tentang pemimpin yang akan datang membawa keadilan dan
kesejahteraan di Jawa. Anggota milisi ini kebanyakan direkrut dari bekas prajurit KNIL,
terutama dari prajurit Regiment Speciale Troepen (Regimen Pasukan Khusus). Jumlah
tentara APRA pada tahun 1950 berjumlah sekitar 2000 orang.

APRA tidak menyetujui rencana pembubaran negara-negara bagian bentukan


Belanda yang menyusun Republik Indonesia Serikat (RIS), yang merupakan hasil
konferensi Meja Bundar di Den Haag tahun 1949. Dengan bekerjasama dengan Sultan
Pontianak, Sultan Hamid II yang beraliran federalis, APRA dan Westerling mencoba
melakukan kudeta pada Januari 1950. APRA berupaya mempertahankan negara federal RIS
saat sebagian besar negara bagian RIS ingin membubarkan diri dan bergabung kembali
dengan Republik Indonesia. Kudeta ini juga merupakan upaya mantan tentara KNIL untuk
mempertahankan pengaruh dan kekuasaanya.

APRA melancarkan kudeta di Bandung dan berhasil menguasai kota itu. Westerling
berusaha menguasai Jakarta dan membunuh pemimpin republik saat itu. Setelah gagal
menguasai Jakarta, kudeta ini digagalkan dan Westerling akhirnya harus kabur ke Singapura.

PERAN TOKOH NASIONAL

1. SULTAN HAMID II

Sultan Hamid II sudah terbukti bersalah karena menjadi dalang dan tokoh pemberontakan
APRA di Bandung. Kudeta yang bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahan dengan
membunuh warga sipil atau tentara membuatnya harus ditangkap dan dijebloskan ke dalam
penjara. Penangkapan ini terjadi ada tanggal 4 April 1950, yakni beberapa bulan setelah
kudeta yang dilakukannya mengalami kegagalan.
Upaya pemberontakan RIS ini memberikan sinyal kepada komunitas internasional,
Belanda, dan juga Indonesia bahwa sistem negara serikat berupa RIS tidak cocok diterapkan
di Indonesia.

2. Komisaris Besar Jusuf

Komisaris Besar Jusuf menjadi salah satu tokoh kunci pada pemberontakan APRA.
Dahulunya beliau merupakan seorang yang berada di satu barisan dengan tentara Indonesia.
Namun karena tidak menyetujui beberapa kebijakan-kebijakan pemerintahan pada saat itu,
Jusuf berubah menjadi penghianat. Tidak banyak sumber yang bisa menceritakan kehidupan
dari Komisaris Besar Jusuf, baik sebelum melakukan pemberontakan ataupun sesudah
pemberontakan APRA.

Namun ada satu bukti yakni berdasarkan informasi dari Intelejen yang menyebutkan
bahwa beliau masuk ke dalam tokoh pemberontakan APRA dan ikut ke Bandung. Untuk
penangkapannya sendiri tidaklah dilakukan secara langsung ketika pemberontakan terjadi.
Penangkapannya baru terlaksana beberapa bulan setelah pemberontakan APRA selesai
ditumpas.

3. Anwar Tjokroaminoto

Beliau dari awal memang belum memberikan keputusan sedikitpun terkait


penggabungan dengan Indonesia dan melebur menjadi NKRI. Padahal jika diamati dari segi
wilayah maka Pasundan masih termasuk kedalam kawasan Divisi Siliwangi serta wilayah
jajahan dari Belanda. Jika dilakukan sesuai dengan kesepakatan, seharusnya semua wilayah
bekas jajahan Belanda menjadi satu kesatuan dengan NKRI.

Setelah diketahui sebagai tokoh pemberontakan APRA dan menjadi anggota KNIL
yang pada saat perang kemerdekaan dinilai sebagai musuh. Perdana Menteri Tjokroaminoto
ditangkap oleh pihak yang berwajib. Setelah ditangkapnya perdana mentri Tjokroaminoto,
negara Pasundan yang semula berdiri sendiri resmi bergabung dengan Indonesia dan
menjadi negara kesatuan.

4. R.A.A Male Wiranatakusumah

R.A.A Male Wiranatakusumah merupakan salah satu wakil dari pemerintahan RIS di
negara Pasundan. Tidak banyak referensi yang menyebutkan bahwa beliau terlibat dalam
tokoh pemberontakan APRA. Namun ada beberapa orang yang mengaitkan dan menyatakan
keikutsertaannya dalam penyerangan tersebut.

Ketika aksi pemberontakan ini terjadi pada bulan Januari 1950, saat itu juga Male
Wiranatakusumah mengundurkan diri. Kemudian tanggal 8 Februari 1950 Sewaka diangkat
sebagai pengganti dengan jabatan yang baru yakni menjadi Komisaris RIS di negara
Pasundan.
5. Raymond Westerling

Westerling sendiri selalu menganggap dirinya sebagai Ratu Adil yang sudah tertulis
diramalan Jayabaya. Sampai kemudian beliau membentuk tentara yang diberi nama sebagai
APRA atau Angkatan Perang Ratu Adil. Jadi bisa dikatakan orang ini adalah pemimpin
pemberontakan tersebut. Perintah darinya untuk percobaan kudeta di Bandung mengalami
insiden kegagalan yakni ketika mencoba menghabisi nyawa dari Sri Sultan
Hamengkubuwono IX atau Menteri Pertahanan Keamanan, Ali Budiardjo, serta Kolonel TB
Simatupang.

Kegagalan ini terjadi karena pasukan TNI menyerang balik pasukan westerling dari
berbagai penjuru kota Bandung. Westerling selaku tokoh pemberontakan APRA merasa
terdesak kemudian bersembunyi dan dibantu melarikan diri ke Singapura pada tanggal 22
Februari 1950 menggunakan Pesawat Catalina oleh rekan militer Belanda yang ada di
Indonesia.

 Pemberotakan Andi Aziz di Makasar

PENYEBAB PEMBERONTAKAN

1. Menuntut agar pasukan bekas KNIL saja yang bertanggung jawab atas keamanan di
Negara Indonesia Timur.
2. Menentang masuknya pasukan APRIS dari TNI
3. Mempertahankan tetap berdirinya Negara Indonesia Timur.
4. Timbulnya pertentangan pendapat mengenai peleburan Negara bagian Indonesia Timur
(NIT) ke dalam negara RI.
5. Ada perasaan curiga di kalangan bekas anggota" KNIL yang disalurkan ke dalam Angkatan
Perang Republik Indonesia Setikat (APRIS)/TNI.

PERAN TOKOH DAN UPAYA

Upaya pemerintah di antaranya:

1. Mengirimkan KRI Hang Tuah ke Makassar untuk melawan pemberontakan


2. Menarik pasukan Andi Aziz lalu menyerahkan senjata serta membebaskan tawanan yang
telah mereka tangkap
3. Menangkap Andi Aziz yang terlambat melapor kepada pemerintah, sementara
pasukannya telah berontak
4. Menumpas pasukan Andi Aziz oleh tentara Indonesia di bawah pimpinan Kolonel
Kaliwarang

Pasukan Andi Azis

Pasukan Andi Azis menyerang markas TNI di Makassar pada 5 April 1950 dan
berhasil menguasainya, bahkan menahan Letkol Mokoginta. Ir.PD. Diapari, PM Negara
Indonesia Timur mengundurkan diri karena tidak setuju akan tindakan Andi Azis. Ia
digantikan oleh Ir. Putuhena yang pro RI dan lalu pada tanggal 21 April 1950 diumumkan
oleh Wali Negara NIT, Sukawati bahwa NIT bergabung dengan NKRI. Upaya pemerintah
dalam menghadapi pemberontakan Andi Azis dilakukan pada 8 April 1950, pemerintah
mengultimatum bahwa dalam waktu 4 x 24 jam Andi Azis harus melaporkan diri ke Jakarta
sebagai bentuk pertanggung jawaban perbuatannya.

1. Andi Azis

Andi Abdoel Azis lahir pada 19 September 1924 di Simpangbinal, Kab. Barru,
Sulawesi Selatan darikeluarga keturunan Bugis. Pada tahun 1930an ia dibawa ke Belanda
oleh seorang pensiunan Asisten Residen berkebangsaan Belanda. Ia sangat menginginkan
untuk masuk sekolah militer Belanda namun perang dunia II mengurungkan niatnya. Ia lalu
masuk Koninklijk Leger dan bertugas di bawah tanah melawan Nazi. Dari situ ia
menyeberang ke Inggris, sempat ditempatkan di India, lalu ia memilih bertugas di Indonesia
dengan pertimbangan untuk bertemu orang tuanya. Pada tahun 1947 ia mengakhiri dinas
militer, mengikuti pendidikan kepolisian di Menteng Pulo dan kembali dipanggil masuk KNIL
dengan pangkat Letnan Dua. Setelah menguasai Makassar, ia mengeluarkan pernyataan
untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur.. Tentara KNIL digabung ke dalam APRIS
berdasarkan sejarah konferensi meja bundar, namun para anggota KNIL menolaknya dan
merasa didominasi oleh para tentara TNI yang berasal dari Jawa. Karena itulah mereka
menuntut agar anggota APRIS mantan KNIL yang bertanggung jawab atas keamanan wilayah
Indonesia timur

2. Kolonel A.E. Kawilarang

Kolonel Infanteri Alexander Evert Kawilarang adalah pemimpin empat angkatan


pasukan yang diperintahkan oleh pemerintah RIS untuk melakukan operasi penumpasan
pemberontakan Andi Azis di Makasar. Ia lahir pada 23 Februari 1920 dan meninggal di
Jakarta pada 6 Juni 2000 pada usia 80 tahun. Ia juga turut mendirikan Kesko TT yang
sekarang menjadi Kopassus.

3. Kolonel Soeharto

Pemimpin Brigade 10 Garuda Mataram di Jawa Tengah yang menjadi bagian dari
operasi militer pimpinan Alex Kawilarang untuk memberantas pemberontakan Andi Azis.
Lahir di Kemusuk Jawa Tengah pada 8 Juni 1921 dan meninggal di Jakarta pada 27 Januari
2008, adalah presiden kedua RI yang turut menorehkan sejarah besar dalam pemerintahan
RI.

4. Letnan Kolonel Warouw

Joop Warouw, tokoh pemberontakan Andi Azis adalah pemimpin pasukan Angkatan
Udara yang juga merupakan mantan tentara KNIL. Pasukannya turut serta dalam operasi
militer untuk menumpas pemberontakan Andi Azis.
5. Kapten Udara Wiriadinata

Raden Atje Wiriadinata lahir di Situraja, Sumedang, Jabar pada 15 Agustus 1920. Ia
mengawali karir militer di Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) AURI berpangkat OMO
(Opsir Muda Oedara) II. Ia memimpin Angkatan Udara dan pasukannya pada saat terjadinya
berbagai pemberontakan di Indonesia.

6. Kapten Bohar Ardikusumah

Pemimpin Batalyon I Brigade 14 Siliwangi, Jawa Barat menjadi tokoh


pemberontakan Andi Azis yang turut dalam operasi militer dibawah pimpinan Kolonel Alex
Kawilarang untuk menumpas pemberontakan Andi Azis.

7. Letkol Suprapto Sukowati

Pemimpin Brigade 16/I di Jawa Timur adalah tokoh pemberontakan yang memimpin
pasukannya sebagai anggota dalam operasi militer pimpinan Alex Kawilarang untuk
memberantas pemberontakan tersebut.

 Gerakan RMS

PENYEBAB PEMBERONTAKAN

Penyebab terjadinya pemberontakan RMS adalah krisis yang melanda NIT (Negara
Indonesia Timur). Pupella dari Perhimpunan Indonesia Maluku (PIM) mengajukan mosi tidak
percaya pada parlemen NIT pada 20 April 1950. Lima hari kemudian mosi itu diterima
sehingga kabinet NIT meletakkan jabatan. Perdana menteri berikutnya adalah Ir. Putuhena
yang pro-Republik Indonesia, memprogramkan pembubaran NIT dan meleburkan
wilayahnya ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Hal inilah yang memicu
kekecewaan Soumokil.

Jadi, bila disimpulkan, penyebab ternyadinya pemberontakan RMS adalah


penolakan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan ingin melepaskan diri
dari wilayah Republik Indonesia karena menganggap Maluku memiliki kekuatan secara
ekonomi, politik, dan geografis untuk berdiri sendiri.

PERAN TOKOH DAN UPAYA

Usaha-usaha pemerintah RI dalam rangka menumpas pemberontakan RMS adalah sebagai


berikut:

A. Menyelesaikan dengan cara damai yaitu dengan mengirim utusan di bawah pimpinan Dr.
Leimena, namun usaha tersebut mengalami kegagalan

B. Mengirim pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang. Pasukan tersebut
mendarat di Pulau Buru dengan dilindungi di Ambon dan menguasai Benteng Nieuw Victoria. Tetapi
dalam memperebutkan benteng tersebut, Letkol Slamet Riyadi dan Letkol Sudiarto gugur.
tokoh yang ditangkap dan dikasih hukuman, yaitu:

1. J.H Manuhutu

J.H Manuhutu meruakan presiden RMS yng berhasil ditangkap, dan dihukum selama 4
tahun.

2. Albert Wairisal

Seseorang yang menjabat sebagai Perdana Menteri Dalam Negeri yang berhasil di
tangkap dan dijatuhi hukuman selama 5 tahun.

3. D.J Gasper

Seseorang yang menjabat sebagai Menteri Keuangan ditangkap dan dijatuhi


hukuman selama 4 1/2 tahun.

4. G.G.H Apituley

Menjabat sebagai Menteri Keuangan yang ditangkap dan dijatuhi hukuman selama 5
1/2 tahun.

5. T. Nussy

Menjabat sebagai Kepala Staf Tentara RMS yang ditangkap dan dijatuhi hukuman
selama 7 tahun.

6. D.J Samson

Menjabat sebagai Panglima Tertinggi Tentara RMS yang ditangkap dan dijatuhi
hukuman selama 10 tahun.

7. Ibrahim Oharilla

Seorang yang menjabat sebagai Menteri Pangan yang ditangkap dan dijatuhi
hukuman penjara selama 4 1/2 tahun.

8. J.S.H Norimarna

Menjabat sebagai Menteri Kemakmuran, yang ditangkap dan dijatuhi hukuman


penjara selama 5 1/2 tahun.

9. D.Z Pessuwariza

Seseorang yang menjabat sebagai Menteri Penerangan, yang ditangkap dan dijatuhi
hukuman selama 5 1/2 tahun.
10. Dr. T.A Pattirajawane

Seorang yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan, yang juga ditangkap dan
dijatuhi hukuman penjara selama 3 tahun.

11. F.H Pieters

Menjabat sebagai Menteri Perhubungan yang ditangkap dan dijatuhi hukuman


penjara selama 4 tahun.

2. Pada pemberontakan APRA di Bandung, Sultan Hamid II di kaitkan dengan pelaku dari gerakan
APRA, beliau di sebutkan telah membantu Westerling dalam melancarkan aksinya, pria
kelahiran Pontianak tahun 1913 itu dianggap terlibat kudeta Westerling, berniat membunuh
Menteri Pertahanan Hamengku Buwono IX. Namun disisi lain kita tau bahwa Sultan Hamid 2 lah
yang mengkonsepkan Garuda Pancasila sebagai lambang Negara RI, Bagaimana tanggapan
kalian terkait hal ini, apakah Sultan Hamid 2 sebagai penghianat bangsa ataukah Sultan Hamid 2
memberikan kontribusi besar kepada RI?

Menurut saya, pada awalnya Sultan Hamid II adalah seorang menteri di Kabinet
Indonesia Serikat (RIS). Dia berjasa menciptakan lambang Garuda Pancasila yang menjadi
lambang negara Indonesia. Akan tetapi Ia juga berperan dalalm pemberontakan APRA di
Bandung . Sultan Hamid II tidak puas dengan jabatan yang diberikan Soekarno. Dia
hanya menteri tanpa portofolio yang bertugas menyiapkan acara kenegaraan dan
lambang negara.Awalnya Ia ingin menjadi menteri pertahanan RIS akan tetapi
keinginannya tidak terpenuhi.

Sultan Hamid II juga mempermasalahkan mengenai pemerintah RIS yang


dinilainya tidak menepati janji saat berniat menggabungkan TNI dan KNIL dalam tentara
Republik Indonesia Serikat. Opsir TNI diberi jabatan komando, sementara mantan
tentara Belanda atau KNIL hanya mendapat tugas di belakang meja. Begitu juga dengan
rencana pengiriman TNI ke Kalimantan Barat yang dinilainya tidak tepat. Masalah
peleburan TNI dan KNIL ini memang menimbulkan pemberontakan di sejumlah
daerah karena ketidakpuasan sejumlah pihak.

Saat ditawari Westerling bergabung, Sultan Hamid II yang awalnya ragu


kemudian setuju. Westerling kemudian membentuk Angkatan Perang Ratu Adil (APRA).
Anggotanya berasal dari Pasukan KNIL yang tak mau bergabung dengan Angkatan
Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).

Jadi intinya, menurut saya Sultan Hamid II walaupun sudah memberikan


kontribusi kepada RI dengan mengkonsepkan Garuda Pancasila sebagai lambang
Negara RI, akhirnya bekhianat karena telah bergabung dengan pemberontakan
bersama Westerling.

Anda mungkin juga menyukai