Anda di halaman 1dari 6

Mengenal Lebih Dalam Sejarah

Pemberontakan APRA
(Makalah Seminar Sejarah XII MIPA 2)

Disusun oleh Meong Balap :

Ahmad Zidni Hidayat (01)

Cliffton Samuel Noya (08)

Muhammad Rafif Akio Sarwadi (23)

Noor Syifa Aini (28)

Sayu Yulisia Putri (33)

Zulfa Perwitasari (36)

SMA Negeri 1 Depok Sleman

2022/2023
A. Latar Belakang
APRA dibentuk dan dipimpin oleh mantan kapten KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch
Leger) atau Tentara Hindia Belanda Raymond Westerling. Westerling
mempertahankan bentuk negara federal karena menolak Republik Indonesia Serikat
(RIS) yang terlalu Jawa-sentris di bawah Soekarno dan Hatta.

Terjadinya perang APRA ini didasari dengan adanya hasil keputusan dari Konferensi
Meja Bundar (KMB) pada Agustus 1949. Hasil dari KMB, yaitu Kerajaan Belanda
akan menarik pasukan KL dari Indonesia Tentara KNIL akan dibubarkan dan akan
dimasukkan ke dalam kesatuan-kesatuan TNI Keputusan ini lantas membuat para
tentara KNIL merasa khawatir akan mendapatkan hukuman serta dikucilkan dalam
kesatuan. Dari kejadian tersebut kemudian komandan dari kesatuan khusus Depot
Speciale Troopen (DST), Kapten Westerling, ditugaskan untuk mengumpulkan para
desertir dan anggota KNIL yang sudah dibubarkan. Sebanyak 8.000 pasukan berhasil
terkumpul. Selanjutnya, target utama dari operasinya adalah Jakarta dan Bandung.
Jakarta sendiri pada awal 1950 tengah sering melakukan sidang Kabinet RIS untuk
membahas kembali terbentuknya negara kesatuan. Sedangkan Bandung merupakan
kota yang belum sepenuhnya dikuasai oleh pasukan Siliwangi ditambah dengan
Bandung sudah lama menjadi basis kekuatan militer Belanda. Gerakan ini pun
kemudian mereka namai dengan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA).

Nama Ratu Adil dalam gerakan APRA sudah lebih dulu disebut-sebut, karena
memiliki sebuah makna penting bagi masyarakat yang saat itu sedang dijajah. Ratu
Adil menjadi ideologi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, menitikberatkan akan
datangnya juru selamat yang akan membawa kesejahteraan pada suatu masa.
Karena Ratu Adil sangat diyakini oleh masyarakat, Kapten Westerling pun
memanfaatkan nama tersebut guna menarik dukungan dalam melancarkan
rencananya. Pemberontakan Westerling memakai nama perang Ratu Adil karena
dengan nama Ratu Adil jadi didukung rakyat banyak.

B. Tujuan

C. Kronologis
Pada 5 Januari 1950, Westerling sudah mengirimkan surat ultimatum kepada RIS
yang berisi tuntutan agar RIS menghargai negara-negara bagian, terutama Pasundan.
Bahkan pemerintah RIS juga diminta untuk mengakui APRA sebagai tentara
Pasundan. Surat ultimatum ini tidak hanya meresahkan RIS saja, tetapi juga
beberapa pihak Belanda. Guna mencegah tindakan Westerling. Moh. Hatta
mengeluarkan perintah untuk melakukan penangkapan terhadap Westerling.
Jenderal Vreeden pun bersama Menteri Pertahanan Belanda yang merasa resah
dengan ultimatum ini kemudian menyusun rencana untuk mengevakuasi pasukan
RST tersebut.

Namun, upaya untuk mengevakuasi RST, gabungan baret merah dan baret hijau
sudah terlambat untuk dilakukan. Westerling sudah lebih dulu mendengar rencana
penangkapan tersebut, sehingga ia mempercepat pelaksanaan kudetanya.
Westerling dan anak buahnya menembak mati setiap anggota TNI yang mereka
temui di jalan. Sementara Westerling menyerang kota Bandung, anak buahnya,
Sersan Meijer menuju ke Jakarta untuk menangkap Presiden Soekarno dan
mengambil alih gedung-gedung pemerintahan. Sayangnya, karena pasukan KNIL dan
Tentara Islam Indonesia (TII) tidak muncul untuk membantu Westerling, serangannya
di Jakarta mengalami kegagalan.

Setelah melakukan pembantaian di Bandung, seluruh pasukan RST kembali ke


tempat mereka masing-masing. Meskipun sudah banyak korban jiwa, Westerling
tetap tidak tinggal diam. Ia berniat untuk mengulang kembali tindakannya tersebut.
Namun, upaya keduanya ini gagal, sehingga kudeta pun tidak berhasil dilakukan.

Kegagalan kudeta yang dilakukan Westerling terhadap RIS menyebabkan adanya


demoralisasi anggota milisi terhadap Westerling dan Ia terpaksa melarikan diri ke
Belanda. Larinya Westerling ini kemudian membuat APRA berdiri sendiri tanpa
adanya seorang pemimpin yang kuat. Oleh karena itu, APRA resmi tidak kembali
berfungsi pada Februari 1950.

D. Tokoh-Tokoh yang terlibat dalam peristiwa Pemberontakan APRA

1) Westerling
Westerling meyakini dirinya sebagai Ratu Adil yang diramalkan Jayabaya
berasal dari Turki, hingga tentara yang dibentuknya dinamai Angkatan
Perang Ratu Adil. Dia memerintahkan percobaan kudeta yang gagal
pemberontakan APRA di Bandung yang mencoba membunuh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX / Menteri Pertahanan Keamanan, Sekjen Pertahanan
Keamanan Ali Budiardjo, dan Pejabat Kepala Staf Angkatan Perang Kolonel
TB Simatupang.

Kudeta APRA gagal dilaksanakan. TNI menyerang dengan pasukan dari


berbagai penjuru ke Bandung. Westerling yang terdesak bersembunyi dan
berhasil dilarikan ke Singapura oleh rekan-rekan militer Belanda di Indonesia,
22 Febuari, 1950 dengan Pesawat Catalina.

2) Sultan Hamid II
Pada tahun 1937, masih masa penjajahan Belanda, Sultan Hamid II lulus dari
KMA Belanda berpangkat Letnan pada Tentara Hindia Belanda. Setelah itu,
Sultan memasuki tentara KNIL Belanda dan berpangkat Letnan Dua.
Sebagai orang Indonesia pertama yang mempunyai pangkat tinggi dalam
militer, karirnya maju pesat. Namun, peristiwa APRA mencoreng perjalanan
hidup seorang yang seharusnya dikenang sebagai pahlawan. Sultan Hamid
terbukti bersalah dan menjadi dalang dalam peristiwa kudeta APRA yang
gagal di Bandung, penyerangan Divisi Siliwangi. Kudeta yang bertujuan
menjatuhkan pemerintahan Indonesia dan membunuh banyak tentara dan
sipil membuatnya ditangkap dan dimasukkan dalam penjara. Sultan Hamid
ditangkap beberapa bulan setelah kudeta gagal, 4 April 1950.

3) Anwar Tjokroaminoto
Anwar Tjokroaminoto adalah Perdana Menteri ketiga Negara Pasundan yang
ketiga sejak dibentuknya Indonesia menjadi negara serikat.Setelah diketahui
terlibat dalam pemberontakan APRA dan menjadi bagian dari KNIL yang
ketika perang kemerdekaan disebut tentara kompeni, Perdana Menteri
Tjokroaminoto ditangkap. Negara Pasundan selanjutnya resmi bergabung ke
Indonesia saat kembali menjadi negara kesatuan.

4) Komisaris Besar Jusuf


Komisaris Besar Jusuf menjadi salah satu tokoh kunci pada pemberontakan
APRA. Dahulunya beliau merupakan seorang yang berada di satu barisan
dengan tentara Indonesia. Namun karena tidak menyetujui beberapa
kebijakan-kebijakan pemerintahan pada saat itu, Jusuf berubah menjadi
penghianat. Penangkapan Komisaris Besar Jusuf tidak dilakukan secara
langsung ketika pemberontakan terjadi namun penangkapannya baru
terlaksana beberapa bulan setelah pemberontakan APRA selesai ditumpas.

5) R.A.A Male Wiranatakusumah


R.A.A Male Wiranatakusumah merupakan salah satu wakil dari pemerintahan
RIS di negara Pasundan. Tidak banyak sumber yang menyebutkan bahwa
beliau terlibat dalam tokoh pemberontakan APRA. Namun ada beberapa
orang yang mengaitkan dan menyatakan keikutsertaannya dalam
penyerangan tersebut. Ketika aksi pemberontakan ini terjadi pada bulan
Januari 1950, saat itu juga Male Wiranatakusumah mengundurkan diri.
Kemudian tanggal 8 Februari 1950 Sewaka diangkat sebagai pengganti
dengan jabatan yang baru yakni menjadi Komisaris RIS di negara Pasundan.

E. Dampak dan Pengaruh Pemberontakan APRA


Adanya pemberontakan ini menimbulkan dampak yang luar biasa khususnya pada
Kota Bandung dan sekitarnya. Adapun beberapa dampak yang terjadi adalah
sebagai berikut :
 Banyak Tentara Indonesia Yang Gugur
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ketika APRA bergerak dan meneror
Kota Bandung tentara RI pun tidak bisa tinggal diam. Bentrok antara APRA
dengan tentara RI tidak bisa dihindari, akibatnya banyak tentara RI yang
gugur di medan perang. Tentunya hal ini sangat di sayangkan dan amat
merugikan bagi Bangsa Indonesia.

 Keamanan Kota Bandung Menjadi Terganggu


Ketika pasukan ARPA bergerak dan meneror Kota Bandung dan berhadapan
dengan tentara RI tentunya menjadikan krisis keamanan. Banyaknya tentara
RI yang gugur tentunya menjadikan keamanan tidak stabil dan
mengakibatkan ketakutan di kalangan masyarakat, terutama warga sipil kala
itu.

 Suasana Kota Bandung yang Mencekam


Suasana Kota Bandung menjadi sangat mencekam dan menakutkan bagi
masyarakat, ketika pasukan APRA tiba-tiba bergerak meneror kota bandung
dan membunuh tentara RI. Pemberontakan tersebut mengakibatkan jenazah
tergeletak dimana-mana, di trotoar dan bahkan di tengah jalan.

 Kondisi Keuangan Negara Menjadi Terganggu


Dampak yang terjadi secara langsung tidak hanya pada sisi keamanan dan
suasana Kota Bandung yang mencekam, kondisi keuangan negara pun juga
menjadi terganggu. kala itu Pemerintah menyiapkan penyatuan pasukan
untuk menumpas habis pasukan APRA beserta persenjataan dan perbekalan
yang mumpuni. Akibatnya kondisi keuangan negara menjadi sedikit
terganggu.

F. Nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil dari peristiwa Pemberontakan APRA


 Berjiwa Keberanian dan Pantang Menyerah
Para tentara dan rakyat bangsa Indonesia dalam melawan para pemberontak
APRA berjuang sekeras mungkin sampai titik darah penghabisan demi
keselamatan negara Indonesia.

 Nilai Kepercayaan/Amanah
Tidak adanya ampunan untuk orang Indonesia yang bekerja sama dengan
penjajah Belanda pada kala itu.

 Nilai Nasionalisme dan Persatuan


Bersatunya rakyat yang turut membantu para tentara Indonesia dalam
pemberontakan APRA semakin memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan
bangsa dan negara.
DAFTAR PUSTAKA
Sutarto, Akhmad Zamroni, Dewi Indrawati, Nilla Endah, Desy Arimei Putri, Maya Eka
Widiastuti, Bondan Pramusinta, Rosi Pravita Dewi, Siti Fatimah, Gigih Bayu
Wirangga, Nur Esti Meilia. Sejarah Indonesia (Mata Pelajaran Wajib) untuk SMA/MA
Kelas XII (Kurikulum 2013 Edisi Revisi). Sukoharjo: CV. Graha Printama Selaras.

Abdurakhman, Arif Pradono, Linda Sunarti, Susanto Zuhdi. 2018. Sejarah


Indonesia/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Edisi Revisi. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Adryamarthanino, Verelladevanka. 2021. Pemberontakan APRA (Angkatan Perang


Ratu Adil).
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/02/180056679/pemberontakan-apra-
angkatan-perang-ratu-adil?page=all (Diakses pada Minggu, 31 Juli 2022, 21.20)

Nani. 2018. 5 Tokoh Pemberontakan APRA Yang Paling Dikenal Dalam Suatu
Wilayahnya. https://guruppkn.com/tokoh-pemberontakan-apra (diakses Minggu, 31
Juli 2022, 22.18)

Anda mungkin juga menyukai