APRA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
nikmat,sehat,dan rezekinya kepada kita semua sehingga kita bisa menyelesaikan
tugas sejarah indonesia ini.Solawat serta salam kita panjatkan kepada nabi
Muhammad saw,sahabatnya,tabi’in-tabi’at nya,serta kepada kita seluruh umatnya
hingga akhir zaman.
05 Korban Gugur
PENDAHULUAN
Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil atau Kudeta 23 Januari
adalah peristiwa yang terjadi pada 23 Januari 1950 di mana kelompok
milisi Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang ada di bawah
pimpinan mantan Kapten KNIL Raymond Westerling yang juga mantan
komandan Depot Speciale Troepen (Pasukan Khusus) KNIL, masuk ke
kota Bandung dan membunuh semua orang berseragam TNI yang
mereka temui. Aksi gerombolan ini telah direncanakan beberapa bulan
sebelumnya oleh Westerling dan bahkan telah diketahui oleh pimpinan
tertinggi militer Belanda.
01
LATAR
BELAKANG
Latar belakang timbulnya pemberontakan APRA adalah mulai
dibubarkannya negara bagian bentukan Belanda di Republik Indonesia
Serikat (RIS) yang bergabung kembali ke Republik Indonesia.
Padahal kalo dilihat dari segi wilayah, Pasundan itu bagian dari Divisi Siliwangi
dan jajahan Belanda. Sesuai kesepakatan, semua wilayah bekas jajahan
Belanda seharusnya masuk dalam NKRI.
Setelah diketahui terlibat dalam pemberontakan APRA dan jadi bagian dari KNIL
yang saat perang kemerdekaan disebut tentara kompeni, Perdana Menteri
Tjokroaminoto ditangkap.
Tak banyak riwayat yang menceritakan tentang kehidupan sebelum dan sesudah
pemberontankan APRA mengenai Komisaris Besar Jusuf ini.
Sama dengan Perdana Menteri Pasundan, Komisaris Besar Jusuf juga akhirnya
ditangkap beberapa bulan sesudah peristiwa APRA.
R.A.A Male Wiranatakusumah
Tapi, ada beberapa orang mengaitkan dengan Perdana Menteri Pasundan yang
jelas keterlibatannya dalam pemberontakan APRA.
Saat pemberontakan dimulai pada Januari 1950, saat itu juga Male
Wiranatakusumah mengundurkan diri.
Lalu pada tanggal 8 Febuari 1950, Perdana Menteri Pasundan mengangkat Sewaka
sebagai pengganti dengan jabatan baru, Komisaris RIS di Pasundan.
Sultan Hamid II
Syarif Abdul Hamid Al Kadrie merupakan salah satu putera sulung dari Sultan
Pontianak ke-6.
Tapi, syarif kecil yang kemudian bergelar Sultan Hamid II setelah diangkat
menggantikan ayahnya, pada tanggal 29 Oktpber 1945.
Lalu, dibesarkan oleh ibu angkat Salome Catherine Fox dan pasangannya Edith
Maud Anteis. Dengan begitu, Sultan Hamid II bergaya bisa berbahasa
Inggris dengan lancar dan bergaya hidup ala Barat.
Di tahun 1937 masih masa penjajahan Belanda, Sultan Hamid II lulus dari KMA
Belanda berpangkat Letnan pada Tentara Hindia Belanda.
Lalu, Sultan memasuki tentara KNIL Belanda dan berpangkat Letnan Dua.
Sebagai orang Indonesia pertama yang punya pangkat tinggi dalam militer,
karirnya maju pesat.
Pria keturunan Arab Indonesia ini jadi salah satu menteri yang menjabat dalam
Pemerintahan Soekarno, Presiden pertama RI. Bahkan, Sultan berjasa dalam
merancang lambang negara Indonesia.
Dalam sejarah arti dan peranan lambang garuda pancasila dalam terbentuknya,
rancangannya yang udah disempurnakan. Burung Garuda, masih jadi
lambang negara Indonesia.
Tapi, kemudian pada peristiwa APRA itu mencoreng perjalanan
hidup seorang yang seharusnya dikenang sebagai pahlawan
Indonesia.
2. Mengadakan perundingan antara Perdana Menteri RIS Mohammad Hatta dengan Komisaris Tinggi Belanda
HM Hirschfeld yang menghasilkan Komandan Tinggi Belanda di Bandung, Myor Jenderal Engels, mendesak
pasukan Westerling untuk meninggalkan kota Bandung.
3. Memerintahkan penangkapan terhadap Westerling dan Sultan Hamid II, di mana Westerling melarikan diri ke
Singapura dan kembali ke Belanda, sedangkan Sultan Hamid II berhasil ditangkap tanggal 5 April 1960.
05
Korban
Gugur
Korban Gugur dalam peristiwa APRA
Pemberontakan tersebut dimulai dengan melakukan penyerangan terhadap markas Divisi
Siliwangi di Bandung pada 23 Januari 1950.
Serangan itu mengakibatkan 61 tentara gugur dan 18 warga sipil terbunuh.
Diantara tentara yang gugur terdapat tokoh penting yang turut gugur dalam peristiwa itu yaitu :
Keduanya gugur setelah dihujani peluru pada saat memasuki markas Divisi Siliwangi yang telah
dikuasai kelompok APRA.
Terima
Kasih