Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembuatan Makalah


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejarah Indonesia yang ditugaskan
oleh guru kami Bapak Arif Muhammad Fauzi S.Pd. Tentang peristiwa pemberontakan ratu
adil(APRA). Dengan ini kami akan menjelaskan secara mendetail tentang peristiwa tersebut

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam masalah ini adalah:
1. Bagaimana latar belakang terjadinya pemberontakan APRA?
2. Siapa tokoh yang terlibat dalam pemberontakan APRA?
3. Bagaimana jalanya pemberontakan APRA?
4. Bagaimana cara penumpasan pemberontakan APRA?
5. Apa saja dampak yang di akibatkan pemberontakan APRA?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya pemberontakan APRA
2. Untuk mengatuhi tokoh pemberontakan APRA
3. Untuk mengetahui jalannya pemberontakan APRA
4. Untuk mengetahui cara penumpasan pemberontakan APRA
5. Untuk mengetahui dampak pemberontakan APRA

1
BAB 2
ISI MATERI
Pada makalah kali ini kita akan membahas beberapa hal mengenenai salah satu pemberontakan
yang terjadi di Indonesia yaitu Angkatan Perang Ratu Adil. Angkatan perang ratu adil sendiri adalah
milisi dan tentara swasta pro belanda yang di dirikan pada masa Revolusi nasional Indonesia. Milisi
ini di dirikan oleh mantan kapten DTS KNIL Raymond Westerling setelah demobilisasi dari kesatuan
depot speciali troepen pada tanggal 9 januari 1949. Untuk lebih jelasnya akan di bawah ini.

A. Latar Belakang Terjadinya Pemberontakan APRA


Salah satu sejarah yang tidak bisa kita lupakan sebagai bangsa Indonesia adalah peristiwa
pemberontakan APRA , singkatan dari Angkatan Perang Ratu Adil pada tanggal 23 Januari 1950.
Pemberontakan ini berlangsung di bawah pimpinan mantan kapten KNIL Raymond
Westerling,sekaligus mantan komando Depot Speciale Troepen (Pasukan Khusus) KNIL. Kelompok
ini masuk kedalam kota Bandung dan menyerang orang-orang yang berseragam TNI.
November , 1949. Dinas rahasia militer Belanda mendapatkan laporan, Westerling telah
mendirikan sebuah organisasi rahasia dengan jumlah pengikut sekitar 500.000 orang pada tanggal
8Desember 1949 yang menyebutkan bahwa nama organisasi tersebut adalah “Ratu Adil Persatuan
Indonesia ’’ (RAPI) dengan setuan bersenjatanya yang diberi nama Angkatan Perang Ratu Adil
(APRA).
Kebanyakan pengikut dari organisasi ini adalah mantan anggota Koniklijik Nederlandsch-
Indische Leger (KNIL),dan juga beberapa bantuan dan teman nya orang Tionghoa dan Chia Piet
Kay.Westerling berencana melakukan kudeta terhadap presiden Soekarno dan kliknya setelah
penyerahan kedaulatan di berikan kepada Indonesia bahkan pesan ini juga telah disampaikan kepada
Letnan Jendral Buurman Van Vreeden,panglima tertingggi terntara Belanda .
Pemerintah Indonesia tidak bisa hanya diam dan merintahkan pasukan militernya untuk
melakukan operasi militer untuk menumpas APRA.Penumpasan nya ini terjadi di tahun 1950.
Pemberontakan APRA ini tidak berlangsung lama .Sampai akhir Sultan Hamid II berhasil
ditangkap dan diberikan hukyum mati. Sementara , Westerling kabur ke Belanda .Adanya friksi dalam
tubuh Angkatan Perang Rebublik Inodonesia Serikat (APRIS) antara tentara pendukung federalis
(KNIL/KL) dengan pendukung unitaris (TNI) . Bekas anggota KNIL yang tetap menginginkan
sebagai tentara sebagai tentara bagi Negara Pasukan itu membentuk Angkatan Perang Ratu Adil.

2
B. Tokoh Pemberontakan APRA
1.) Syarif Abdul Hamid Al Kadrie

Syarif Abdul Hamid Al Kadrie merupakan nama asli dari Sultan Hamid II, beliau merupakan
putra sulung dari Sultan Pontianak ke-6. Namun gelarnya berubah menjadi Sultan Hamid II, pada
tanggal 29 Oktober 1945 setelah diangkat untuk menjadi pengganti ayahnya sebagai sultan pontianak.
Tahun 1937 ketika Indonesia masih dalam penjajahan Belanda beliau lulus dari KMA, tentunya
dengan pangkat Letnan pada Tentara Hindia Belanda. Kemudian setelahnya Sultan Hamid II masuk
ke dalam anggota KNIL Belanda dengan menggandeng pangkat Letnan dua. Menjadi orang Indonesia
pertama yang mempunyai pangkat tinggi dalam dunia kemiliteran membuat karirnya maju dengan
pesat. Bahkan pria berketurunan Indonesia Arab ini juga menjabat sebagai menteri dalam
pemerintahan Soekarno atau Presiden pertama Republik Indonesia. Jasanya yang sangat dikenang
yakni Sultan mampu merancang lambang negara Indonesia yakni Burung Garuda. Namun tak
disangka beliau masuk menjadi tokoh pemberontakan APRA yang kemudian menjadi pencoreng
nama baiknya yang seharusnya sebagai pahlawan Indonesia menjadi pemberontak dan penghianat.
Penangkapan ini terjadi ada tanggal 4 April 1950, yakni beberapa bulan setelah kudeta yang
dilakukannya mengalami kegagalan.
2.) Komisaris besar Jusuf
Ada satu bukti yakni berdasarkan informasi dari Intelejen yang menyebutkan bahwa beliau masuk
ke dalam tokoh pemberontakan APRA dan ikut ke Bandung. Untuk penangkapannya sendiri tidaklah
dilakukan secara langsung ketika pemberontakan terjadi. Penangkapannya baru terlaksana beberapa
bulan setelah pemberontakan APRA selesai ditumpas

3
3.) Anwar Tjokroaminoto

Anwar Tjokroaminoto adalah perdana menteri ke-3 negara Pasundan atau Jawa Barat yang sudah
menjabat sejak bulan Juli tahun 1949, sejak Indonesia dibentuk menjadi negara serikat. Setelah
diketahui sebagai tokoh pemberontakan APRA dan menjadi anggota KNIL yang pada saat perang
kemerdekaan dinilai sebagai musuh. Perdana Menteri Tjokroaminoto ditangkap oleh pihak yang
berwajib. Setelah ditangkapnya perdana mentri Tjokroaminoto, negara Pasundan yang semula berdiri
sendiri resmi bergabung dengan Indonesia dan menjadi negara kesatuan

4.) R.A.A Male Wiranatakusumah

R.A.A Male Wiranatakusumah merupakan salah satu wakil dari pemerintahan RIS di negara
Pasundan. Tidak banyak referensi yang menyebutkan bahwa beliau terlibat dalam tokoh
pemberontakan APRA. Namun ada beberapa orang yang mengaitkan dan menyatakan
keikutsertaannya dalam penyerangan tersebut. Ketika aksi pemberontakan ini terjadi pada bulan
Januari 1950, saat itu juga Male Wiranatakusumah mengundurkan diri. Kemudian tanggal 8 Februari
1950 Sewaka diangkat sebagai pengganti dengan jabatan yang baru yakni menjadi Komisaris RIS di
negara Pasundan.

4
5.) Raymond Westerling

Mempunyai nama lengkap Raymond Pierre Paul Westerling, beliau dilahirkan di Istanbul,
Kesultanan Utsmaniyah pada tanggal 3 Agustus 1919. Di Indonesia Westerling menjadi
terkenalsetelah peristiwa pembunuhan besar-besaran yang dipimpinnya di daerah Sulawesi Selatan.
Peristiwa ini dikenal sebagai pembantaian westerling.Westerling sendiri selalu menganggap dirinya
sebagai Ratu Adil yang sudah tertulis diramalan Jayabaya. Sampai kemudian beliau membentuk
tentara yang diberi nama sebagai APRA atau Angkatan Perang Ratu Adil. Jadi bisa dikatakan orang
ini adalah pemimpin pemberontakan tersebut.

C. Jalannya Pemberontakan
Pemberontakan yang dijalankan oleh Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin oleh
mantan Kapten KNIL Raymond Westerling bukanlah pemberontakan yang dilancarkan secara
spontan. Pemberontakan ini telah direncanakan sejak beberapa bulan sebelumnya oleh Westerling dan
bahkan telah diketahui oleh pimpinan tertinggi militer Belanda. Pada 25 Desember 1949 malam,
sekitar pukul 20.00 Westerling menghubungi Letnan Jenderal Buurman van Vreeden, Panglima
Tertinggi Tentara Belanda untuk menanyakan bagaimana pendapat van Vreeden tentang rencananya
untuk melakukan kudeta terhadap Soekarno setelah penyerahan kedaulatan dari Belanda terhadap
Indonesia. Van Vreeden memang sudah mendengar berbagai rumor, antara lain ada sekelompok
militer yang akan mengganggu jalannya penyerahan kedaulatan, tidak terkecuali rumor mengenai
pasukan yang dipimpin oleh Westerling.

5
Jenderal van Vreeden, sebagai yang harus bertanggung-jawab atas kelancaran penyerahan
kedaulatan pada 27 Desember 1949 tersebut memperingatkan Westerling agar tidak melakukan
tindakan seperti apa yang diungkapkan padanya. Pada hari Kamis tanggal 5 Januari 1950, Westerling
mengirim surat kepada pemerintah RIS yang isinya adalah sebuah ultimatum. Westerling menuntut
agar Pemerintah RIS menghargai negara-negara bagian, terutama Negara Pasundan serta Pemerintah
RIS harus mengakui APRA sebagai tentara Pasundan. Pemerintah RIS harus memberikan jawaban
positif terkait ultimatum tersebut dalm waktu 7 hari dan apabila ditolak, maka akan timbul perang
besar. Ultimatum Westerling tersebut tentu menyebabkan kegelisahan tidak saja di kalangan RIS,
namun juga di pihak Belanda dan dr. H.M. Hirschfeld, Nederlandse Hoge Commissaris (Komisaris
Tinggi Belanda) yang baru tiba di Indonesia.

D. Cara Penumpasannya
Upaya penumpasan pemberontakan APRA dilakukan melalui jalur diplomasi dan militer.
Penumpasan pemberontakan APRA melalui jalur diplomasi dilakukan dengan cara ...
1. Memberi kesempatan kepada Kapten Westerling dan APRA untuk menyerahkan diri
2. Mengadakan perundingan antara Perdana Menteri RIS dan Kapten Westerling
3. Menyatukan mantan anggota KNIL ke dalam Angkatan Perang Ratu Adil
4. Menculik Kapten Westerling dan mengasingkan ke Singapura
5. Menduduki markas persembunyian APRA di Kota Bandung

Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) merupakan gerakan subversif untuk
menicptakan disintegrasi Indonesia. Pemberontakan APRA dikomandoi oleh Kapten Raymond
Westerling, kapten tentara Kerajaan Belanda dan dibantu oleh Sultan Hamid II yang merupakan
seorang fedralis. Elemen-elemen APRA adalah mantan prajurit KNIL yang menolak bergabung
dengan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). Pada 5 Januari 1950, Westerling
mengeluarkan ultimatum yang isinya ingin mempertahankan eksistensi Negara Pasundan dalam
kerangka Republik Indonesia Serikat (RIS) dan meminta pemerintah RIS mengakui APRA sebagai
tentara Pasundan. Saat ultimatum tersebut tidak digubris, APRA kemudian mulai melakukan
penyerangan di kota Bandung pada 23 Januari 1950.
Selain operasi militer, perundingan diplomasi juga dilakukan pemerintah RIS untuk meredam
pemberontakan APRA. Perundingan dilakukan antara Mohammad Hatta selaku Perdana Menteri RIS
dan Mayor Jenderal Engels selaku Komandan Tentara Belanda di Bandung. Hasil perundingan
tersebut yaitu mendesak Westerling untuk segera meninggalkan Bandung dan anggota-anggota APRA
untuk menyerahkan diri.

6
E. Dampak pemberontakan APRA
Dampak akibatnya penyerangan tersebut sebanyak 94 TNI dari Divisi Siliwangi, termasuk
Letnan Kolonel Lembong, tewas. Pemberontakan ini juga berpengaruh kepada kondisi keuangan
negara dan keamanan rakyat. Walau begitu, dampak positif dari peningkatan dari rasa saling
memiliki, persatuan dan kesatuan dari seluruh masyarakat Indonesia juga kembali muncul akibat
peristiwa tersebut. Dari pihak pasukan Westerling, terjadi perubahan saat mereka gagal melakukan
kudeta yang kedua. Kegagalan ini menyebabkan adanya demoralisasi anggota milisi terhadap
Westerling. Westerling pun terpaksa melarikan diri ke Belanda dan APRA resmi tidak lagi beroperasi
pada Februari 1950.

7
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan

Westerling di kenal sebagai seorang militer yang berpengalaman dan kejam. Perjalanan hidupnya
di indonesia di warnai dengan genangan darah. Pada awalnya, ia di tugaskan sebagai kapten tentara
kerajaan belanda untuk melumpuhkan semangat juang rakyat di sulawesi selatan. Akan tetapi
pemerintah belanda, akhirnya memecat westerling dari dinas ketentaraan. Namun, hal ini ternyata
lebih memberikan keleluasaaan kepadanya. Ia bisa lebih dekat dan semakin aktif melakukan kegiatan
bersama unsur-unsur penentang republik indonesia. Bebas dari tugas militer, westerling justru
membentuk gerakan bernama nama Ratu Adil. Dengan nama ini gerakan westerling semakin
mendapat simpati rakyat. Dalam waktu yang relatif singgkat, ia telah berhasil mengumpulkan modal
dan pengikut sebanyak 8.000 orang termasuk para bekas pasukan belanda. Tidak lama setelah APRA
di bentuk ,westerling mengajukan ultimatum kepada pemerintah RIS menggsnggsp ultimatum sebagai
sebuah kekonyolan.Pemerintah RIS segera beraksi dengan mengirimkan bala bantuan ke bandung
untuk menghentikan APRA.Kegagalan gerakan APRA justru meningkatkan sikap anti federal negara
negara bagian RIS.Usaha untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah pusar RIS semakin
keras.Pada tanggal 30 Januari 1950 ,R.A.A Wiranata kusumah,wakil negara pasundan mengundurkan
diri dan pada tanggal 8 Februari perdana mentri mengangkat sewaka sebagai penggantinya dengan
jabatan komisaris RIS pasundan.

B. Saran
1.hal yang harus di perhatikan bagi kita masyarakat modern tidak boleh asal percaya terhap seseorang
yang mekatakan akan membawa sesuatu yang lebih baik
2.menanamkan sikap nasionalisme dan patriotisme sejak dini
3.mulai menjauhi hal yang berbau radikal
4.pemerintah diharapkan tidak menggunakan rakyat sebagai alat untuk mendapat kekuasaan
5.menerapkan belajar pendidikan kewarganegaraan sebagai contoh untuk menghadapi masa depan

8
DAFTAR PUSAKA

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/
https://insanpelajar.com/5-tokoh-utama-pemberontakan-apra/
https://pakdosen.co.id/pemberontakan-apra/
https://roboguru.ruangguru.com/
https://amp.kompas.com/regional/read/2022/07/27/232043778/pemberontakan-apra-tokoh-latar-
belakang-tujuan-dan-dampak

Anda mungkin juga menyukai