Anda di halaman 1dari 8

PEMBERONTAKAN ANDI AZIS

Kelompok 2

Elsa Widyasari

Intan Nuraeni

Farah Humaerah

Hesty Putri Yanti

Aulya Rahayu Irwan

Alifah Nurul Hayat

Muh. Aidil Akbar

Muh. Agym Nastiar


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Pemberontakan Andi Aziz".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

DAFTAR ISI
Kata pengantar

Daftar isi

Bab I

PENDAHULUAN

Latar belakang pemberontakan Andi Azis............................................................................

Rumusan masalah..................................................................................................................

Tujuan masalah.....................................................................................................................

Bab II

Pembahasan

Jalan pemberontakan Andi Azis.............................................................................................

Akhir Pemberontakan Andi Azis............................................................................................

Bab III

Penutup

Kesimpulan........................................................................................................................

Saran........................................................................................................................................

Bab I
Pendahuluan

A. Latar belakang

Latar belakang pemberontakan Andi Azis menjadi salah satu peristiwa atau gerakan
perlawanan yang muncul pascakemerdekaan Indonesia tahun 1945. Berikut kronologi
jalannya pemberontakan Andi Aziz.

Peristiwa ini merupakan salah satu rongrongan terhadap pemerintah RIS dari seorang
perwira KNIL yang baru saja diterima sebagai anggota APRIS. Pada tanggal 30 Maret 1950, ia
bersama-sama dengan pasukan KNIL di bawah komandonya menggabungkan diri ke dalam
APRIS di hadapan Letnan Kolonel Ahmad Junus Mokoginta, Panglima Tentara dan
Teritorium Indonesia Timur.

pemberontakan Andi Azis dilatarbelakangi oleh sikap Andi Azis yang menolak
masuknya pasukan-pasukan APRIS dari TNI ke Sulawesi Selatan. Andi Azis menuntut agar
pasukan APRIS bekas KNIL saya yang bertanggung jawab atas keamanan di daerah NIT.

Ia menentang dan menghalangi masuknya APRIS dari TNI dari Jawa yang dipimpin
Mayor Worang. Ia juga menyatakan bahwa negara Indonesia Timur harus tetap
dipertahankan. Pada waktu itu keadaan Makasar juga sedang bergejolak karena timbulnya
demonstrasi yang dilakukan rakyat antifederal dengan rakyat yang mendukung sistem
federal.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana jalan pemberontakan Andi Aziz?

2. Mengapa pemberontakan Andi Aziz terjadi ?

3. Kapan pemberontakan Andi Aziz?

C. Tujuan Masalah

Untuk mengetahui bagaimana sejarah pemberontakan Andi Aziz

Bab II
Pembahasan

 Jalan pemberontakan Andi Aziz


Pemberontakan Andi Azis dimulai pada tanggal 5 April 1950 pukul 05.00 pagi.
Saat itu, pasukan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis langsung menyerbu markas APRIS
yang berada di Makassar.
Dalam tempo waktu yang singkat, Andi Azis beserta pasukannya berhasil
menduduki markas APRIS sekaligus menguasai kota Makassar.
Melihat Makassar sudah dikuasai Andi Azis, upaya pemerintah dalam
menghadapi Pemberontakan Andi Azis yaitu mengirim 12.000 tentara yang dipimpin
oleh Letkol A. E. Kawilarang pada 7 April 1950.
pasukan Andi Azis menyerang markas TNI di Makassar 8 April 1950, pemerintah
mengeluarkan ultimatum terhadap pemberontakan Andi Azis agar melapor ke Jakarta
dan mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam waktu yang udah ditentukan.
21 April 1950, pasukan TNI berhasil menduduki Makassar dan Wali Negara NIT.
Selain itu, mereka mengatakan bahwa NIT bersedia untuk bergabung dengan NKRI 5
Agustus 1950, pertempuran antara pasukan APRIS dan KL-KNIL 8 Agustus 1950,
dilakukan perundingan dan menghasilkan keputusan bahwa pasukan KL-KNIL harus
meninggalkan Makassar.
Andi Azis bersama dengan pasukan yang ia pimpin menyandera Letkol Achmad
Yusuf Mokoginta (Pejabat Panglima Teritorium Indonesia Timur) beserta seluruh
stafnya.
Mengetahui kejadian tersebut, pemerintah memanggil Andi Azis ke Jakarta
untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Sayangnya, panggilan itu tidak
dihiraukan oleh Andi Azis.
Hal tersebut membuat Bung Karno secara tegas menyatakan bahwa Andi Azis
adalah seorang pemberontak dan memerintahkan pasukan ekspedisi untuk segera
menumpasnya.

Pemerintah RI memerintahkan Andi Azis untuk menghentikan pergerakan- nya


dan mengultimatum agar datang ke Jakarta dalam waktu empat hari jam untuk
mempertanggungjawabkan tindakannya.
Namun Andi Aziz ternyata terlambat melapor, sementara pasukannya telah
berontak. Andi Aziz pun segera ditangkap setibanya di Jakarta dari Makassar.
Pasukannya yang memberontak akhirnya menyerah dan ditangkap oleh pasukan
militer RI di bawah pimpinan Kolonel A.E. Kawilarang.
Ketika Sukawati, Presiden NIT saat itu, mengetahui Andi Azis dicap sebagai
pemberontak, beliau menyarankan Andi Azis untuk menyerahkan diri ke pemerintah RIS
di Jakarta.
Merasa tidak punya pilihan lain, Andi Azis pun akhirnya menyerahkan diri dengan
berangkat ke Jakarta pada tanggal 15 April 1950. Kemudian Andi Azis pun diadili sebagai
pemberontak dan divonis 14 tahun penjara.

• Akhir pemberontakan Andi Aziz

Setelah mengetahui hal ini, Pemerintah Indonesia langsung bertindak


dengan mengeluarkan ultimatum kepada Andi Azis. Ultimatum ini dikeluarkan pada 8
April 1950.
Secara garis besar, ultimatum tersebut berisikan perintah agar Andi Azis
melaporkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya ke Jakarta, sebelum 4 x
24 jam.
Jika Andi Azis tidak melakukannya, Kapal Angkatan Laut Hang Tuah akan
mengebom Kota Makassar. Pemerintah Indonesia juga memerintahkan agar Andi Azis
menyerahkan semua senjata yang dimiliki dan digunakannya serta membebaskan para
tawanan.
Menurut Nugroho Notosusanto dalam buku Pejuang dan Prajurit (Konsepsi
dan Implementasi Dwifungsi ABRI) (1985), upaya pemerintah dalam mengultimatum
Andi Azis tidak berhasil. Akhirnya Pemerintah Indonesia mengirim ekspedisi ke
Makassar pada 26 April 1950, yang dipimpin oleh Kolonel Alex Kawilarang.
Andi Azis ditangkap pada 15 April 1950 saat ia datang ke Jakarta, dengan
perjanjian jika ia tidak akan ditangkap. Namun, saat ia tiba di Jakarta, Andi Azis
langsung ditangkap.

Bab III

Penutup

 Kesimpulan
Pemberontakan Andi Aziz merupakan peristiwa penting dalam sejarah
Indonesia yang mencerminkan kompleksitas politik dan militer pada masa itu.
Pemberontakan ini mencerminkan perbedaan pandangan mengenai struktur
pemerintahan dan integrasi wilayah Indonesia Timur. Meskipun pemberontakan ini
akhirnya ditumpas oleh pemerintah RIS, dampaknya terhadap stabilitas wilayah dan
masyarakat tetap berbekas dalam memori sejarah Indonesia.
• Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah


di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah


itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai