Anda di halaman 1dari 12

Pemberontakan Andi Azis: Latar

belakang,Kronologi,Penumpasan,
Dampak, Tokoh dan Kesimpulan
Siapa itu Andi Azis?

Buat memahami latar belakang Pemberontakan Andi Azis, kita bisa telusuri dulu nih, riwayat
hidup tokoh di balik peristiwa ini. 

Dalam catatan yang diterbitkan Seminar Series in Humanities and Social


Sciences (2019), Andi Azis disebut sebagai putera kelahiran Simpangbinanga, Kabupaten
Barru, Sulawesi Selatan, pada 19 September 1924.  

Sedari berusia 9 tahun, Andi Azis pindah ke Belanda bersama seorang pensiunan asisten
residen berkebangsaan Belanda. Jadi memang sejak Andi Azis masih
kecil, circle pergaulannya dikelilingi orang Belanda. 

Di negeri itu, tumbuh keinginannya untuk bergabung dengan pasukan militer Belanda. Tapi
hasratnya tersebut kandas setelah Perang Dunia II berkecamuk. Ia terpaksa mengungsi ke
Inggris, daerah Sekutu yang saat itu dinilai paling aman dibandingkan negara sekutu lainnya
di Eropa. 

Saat berada di Inggris itulah, Andi Azis menjalani pendidikan di akademi militer dan lulus
dengan pujian. 

Ketika Indonesia udah merdeka, Andi Azis mendengar kabar tersebut dan langsung rindu
akan kampung halamannya. Dia diberi pilihan untuk berdinas ke Jepang atau di gugus
selatan (Indonesia). Andi Azis pun memilih bertugas di Indonesia karena berharap bisa
sesekali berkunjung ke rumah orang tuanya di Makassar.

Andi Azis mendarat di Jawa pada tahun 1946 dan mendapat penugasan di daerah Cilincing.
Nggak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1947, Andi Azis diminta bergabung dengan
Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger (KNIL), angkatan perang Belanda, dan diberi pangkat
letnan dua.

Masih pada tahun yang sama, Andi Azis diangkat menjadi ajudan dari Sukowati, presiden
Negara Indonesia Timur (NIT). 

Lah, terus apa alasan Andi Azis melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Indonesia?
Padahal kan dia udah dapet jabatan segala macem.

Nah, selanjutnya gue bakal ceritain nih apa penyebab Pemberontakan Andi Azis bisa terjadi
di tanah Makassar.
Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis

Sejarah Pemberontakan Andi Azis bermula dari berakhirnya Konferensi Meja Bundar (KMB)
pada akhir tahun 1949. Pada konferensi itu, KNIL dibubarkan dan Negara Indonesia Timur
(NIT) disahkan sebagai bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).

Keputusan tersebut kemudian ditentang oleh Andi Azis yang nggak setuju kalau NIT
bergabung dengan RIS. Sejak awal, Andi Azis menginginkan Indonesia menjadi negara
federasi. 

Yaps, usai kemerdekaan, rakyat Indonesia sempat terpecah karena sebagian menginginkan
Indonesia menjadi negara republik, lainnya menginginkan negara federasi. 

Ada usaha-usaha Belanda di balik perpecahan itu. Ide negara federasi dicetuskan Van Mook
yang menjadi pemimpin Belanda saat itu. Yah, sebenarnya pembentukan negara federasi
merupakan bagian dari strategi politik pecah belah ala Belanda, devide et impera.

Karena itu, hasil KMB mendapat penolakan dari golongan pro-federasi. Sebab, keputusan
dari konferensi tersebut menyatakan Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia
sepenuhnya kepada RIS. 

Dengan begitu, seluruh negara bagian menjadi bagian dari RIS. Hal ini yang ditentang Andi
Azis. Apalagi, sisa tentara KNIL diminta bergabung dengan TNI di bawah Angkatan Perang
Republik Indonesia Serikat (APRIS). 

Menurut Andi Azis, APRIS merupakan biang kerok dari permasalahan gejolak politik yang
sedang terjadi di NIT. Bahkan dia menganggap kalau pemerintah pusat RIS adalah dalang di
balik semua itu.

Hal tersebut juga lalu mengakibatkan ribut-ribut dan membagi rakyat NIT ke dalam dua
golongan, yaitu golongan unitaris (pro-Republik Indonesia) dan golongan federalis (pro-NIT).

Bagi golongan unitaris, pembentukan negara federal merupakan hal yang nggak perlu.
Mereka beranggapan kalau rakyat Indonesia itu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Sehingga nggak perlulah terpecah-pecah menjadi beberapa negara bagian.

Lain halnya dengan golongan federalis yang mengalami trust issue dengan Soekarno dan
kawan-kawan yang berasal dari Jawa. Mereka berpikiran kalau orang-orang Sulawesi nggak
akan dipikirkan oleh Soekarno c.s.

Perselisihan kedua golongan tersebut menjadi semakin memanas, sampai-sampai sisa


tentara KNIL yang bertugas di NIT harus turun tangan untuk mengamankan persoalan ini.

Situasi di NIT kian nggak stabil. Menurut catatan Historia, pemerintah RIS kemudian
mengirimkan sekitar 900 tentara APRIS yang berasal dari TNI di bawah pimpinan Mayor H.
V. Worang.
Setibanya APRIS di Makassar, KNIL langsung menolak seakan berkata, “Lho, ini
permasalahan NIT, kenapa kalian repot-repot ke sini?”. Nggak mau kalah, APRIS juga
berargumen kalau mereka punya wewenang untuk mengamankan perselisihan di NIT.

Gara-gara kejadian tersebut, pemberontakan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis pun dimulai.

Jadi, sekarang udah tahu ya kalau latar belakang terjadinya Pemberontakan Andi Azis adalah
karena Andi Azis nggak setuju dengan bergabungnya NIT ke dalam RIS serta ikut campurnya
APRIS ke dalam masalah NIT.

Nah, terus kapan Pemberontakan Andi Azis itu dimulai?

Kronologi Pemberontakan Andi Azis

Pemberontakan Andi Azis dimulai pada tanggal 5 April 1950 pukul 05.00 pagi. Saat itu, pasukan
KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis langsung menyerbu markas APRIS yang berada di Makassar.
Pasukan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis ini diberi nama Pasukan Bebas.

Beberapa tentara APRIS pun menjadi korban dalam penyerangan ini, bahkan beberapa perwira dari
APRIS seperti Letkol A. J. Mokoginta pun turut menjadi tawanan Pasukan Bebas.

Dalam tempo waktu yang singkat, Andi Azis beserta pasukannya berhasil menduduki markas APRIS
sekaligus menguasai kota Makassar.

Melihat Makassar udah dikuasai Andi Azis, upaya pemerintah dalam menghadapi Pemberontakan
Andi Azis yaitu mengirim 12.000 tentara yang dipimpin oleh Letkol A. E. Kawilarang pada 7 April
1950.

Dikarenakan Makassar menjadi kacau balau, pada tanggal 8 April 1950, pemerintah RIS
memberikan ultimatum kepada Andi Azis agar melapor ke Jakarta dan mempertanggungjawabkan
perbuatannya dalam waktu yang udah ditentukan.

Selain itu, Andi Azis juga diminta untuk mengembalikan senjata rampasan, menghentikan pasukan,
hingga membebaskan semua tawanan.

Akan tetapi, Andi Azis malah ngeyel dan enggan berangkat ke Jakarta sesuai waktu yang udah
ditentukan. Hal itu membuat Bung Karno secara tegas menyatakan bahwa Andi Azis adalah seorang
pemberontak dan memerintahkan pasukan ekspedisi untuk segera menumpasnya.

Ketika Soekawati, Presiden NIT saat itu, mengetahui Andi Azis dicap sebagai pemberontak, beliau
menyarankan Andi Azis untuk menyerahkan diri ke pemerintah RIS di Jakarta.

Merasa nggak punya pilihan lain, Andi Azis pun akhirnya menyerahkan diri dengan berangkat ke
Jakarta pada tanggal 15 April 1950. Kemudian Andi Azis pun diadili sebagai pemberontak dan
divonis 14 tahun penjara.

Penyerahan diri tersebut menandakan titik akhir Pemberontakan Andi Azis. Akan tetapi,
tongkat estafet pemberontakan di NIT dilanjutkan oleh salah satu pengikut Andi Azis, yaitu
Dr. Soumokil.
Bisa dibilang salah satu dampak Pemberontakan Andi Azis adalah munculnya
pemberontakan baru di NIT. Karena kelak, Dr. Soumokil akan memicu pemberontakan baru
tersebut yang dikenal sebagai Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).

TOKOH-TOKOH PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ

 ANDI AZIZ
 PRESIDEN SOEKAWATI

Merupakan pemimpin dari Negara Indonesia Timur yang juga sangat dihormati oleh Andi
Azis. Beliau jugalah yang menyarankan Andi Azis untuk menyerahkan diri ke Jakarta.

 MAYOR H.V. WORANG

Pemimpin pasukan APRIS yang diutus oleh pemerintah RIS untuk menangani
konflik internal di NIT antara golongan unitaris dan golongan federalis.

 LETKOL A.L. KALIWARANG

Pasukan ekspedisi yang menumpas Pemberontakan Andi Azis dipimpin oleh beliau. Nggak
tanggung-tanggung, Letkol Kawilarang memimpin sebanyak 12.000 pasukan!

 PRESIDEN SOEKARNO

Soekarno menjabat sebagai Presiden RIS pada waktu itu. Dalam peristiwa
pemberontakan ini beliau yang menyatakan bahwa Andi Azis adalah pengkhianat
dan harus ditumpas.

Penumpasan Pemberontakan Andi Azis

Seperti yang telah kita singgung, bahwa setelah Pemerintah melayangkan


ultimatum kepada beliau, Andi Azis tidak mengindahkan.

Hal tersebut membuat Pemerintah geram.

Dan ujung dari segala hal tersebut, Pemerintah mengutus komando beserta
pasukannya yakni komando Alex Kaliwarang untuk melakukan ekspedisi.

Pertumpahan darah terjadi saat itu. Kedua belah pihak tidak mau kalah dan
memperjuangkan atas hak dan kewajiban mereka.

Hingga pada akhirnya, Andi Azis terkepung oleh para pasukan dari Alex
Kaliwarang, yang berujung Andi Azis ke Jakarta dan ditangkap.
Kesimpulan Pemberontakan Andi Aziz

Dari hal tersebut dapat kita pahami bahwa Andi Azis adalah orang yang sangat
pintar, namun salah kaprah dalam pengambilan keputusan.

Beliau memilih untuk melakukan pertempuran sebagai jalan satu-satunya agar


bisa mendapatkan hak yang beliau mau dari Pemerintah.

Hal tersebut memberikan peluang bagi Belanda untuk melancarkan misinya


agar berkuasa kembali, dengan memanfaatkan emosi dari Andi Azis.

Kobaran api semangat Andi Aziz pun terbakar, hingga membuat semuanya
malah hancur, dan berujung jeruji besi.

 Dampak Pemberontakan Andi Aziz


 Yang pasti dari dampak pemberontakan tersebut, Andi Azis akhirnya di tangkap
pada tanggal 15 April 1950. Saat itu, Andi Azis membawa surat perjanjian yang
berasal dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang mana isinya adalah tidak perlu
adanya penangkapan untuk Andi Azis.
 Tapi pada kenyataannya, beliau tertangkap dan dipenjara untuk beberapa tahun
ke depan. Selain itu, adapula dampak lain karena pemberontakan ini, antara lain:
 Mulai dari kubu NIT atau Negara Indonesia Timur. Yang mana pada akhirnya
mereka kehilangan satu Perdana Menteri yakni Ir. P. D.,  Diapri, yang merupakan
salah satu orang yang tidak setuju dengan adanya pemberontakan Andi Azis.
 Markas dari TNI APRIS di Makassar, akhirnya hancur. Perpecahan dimana-mana,
dan banyak sekali persepsi yang akhirnya mengundang berbagai permusuhan.
 Mau tidak mau, Wakil Pemerintah dari NIT  yakni Sukawati, akhirnya menyerah
dan menyetujui bahwa NIT adalah bagian dari negara RIS.

Anda mungkin juga menyukai