Anda di halaman 1dari 6

PEMBERONTAKAN

"ANDI AZIS"

Oleh : MUH REZKY KHAIRUL AL NUR (7259)


Kelas : XII¹ (Satu)
Mapel : SEJARAH

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 MAWASANGKA

1
Biografi Singkat Andi Azis

Andi Azis yang memiliki nama lengkap Andi Abdul Azis. Lahir pada tanggal
19september 1924 di Simpangbinal, kabupaten Barru, Sulawasi Selatan.
Sedari berusia 9 tahun, Andi Azis pindah ke Belanda bersama seorang
pensiunan asisten residen berkebangsaan Belanda. setelah Perang Dunia II
berkecamuk. Ia terpaksa mengungsi ke Inggris, Ketika Indonesia sudah
merdeka,. Andi Azis pun memilih pindah di Indonesia Andi Azis mendarat di
Jawa pada tahun 1946.. Tidak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1947,
Andi Azis diminta bergabung dengan Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger
(KNIL), angkatan perang Belanda,. Masih pada tahun yang sama, Andi Azis
diangkat menjadi ajudan dari Sukowati, presiden Negara Indonesia Timur
(NIT).

A.Latar Belakang Pemberontakan

Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus 1945 saat itu masih berbentuk
federasi atau negara bagian. Salah satunya yaitu NIT yang terbentuk pada
Desember 1946 dimana wilayahnya terdiri dari kepulauan Sunda Kecil (Bali
dan sekitarnya), Maluku, dan Sulawesi. Namun setelah Konferensi Meja
Bundar atau KMB pada 23 Agustus - 2 November 1949 di Den Haag, Indonesia
menyatakan diri sebagai Negara RIS yang terbagi menjadi 16 federasi. Hal ini
dilakukan supaya diakui kedaulatannya oleh Belanda. Ternyata perjanjian
dalam KMB merupakan akal-akalan Belanda untuk memecah belah Indonesia
dan tetap mempertahankan jajahannya saat itu. Keputusan KMB tidak
bertahan lama dan golongan unitaris mengajukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sehingga wilayah-wilayah termasuk NIT melebur di
dalamnya. Intinya latar belakang pemberontakan Andi Azis itu adalah
2
penolakan Andi Azis terhadap rencana penyatuan NIT ke dalam bagian Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Andi Azis memang masuk dalam
golongan federalis yang menolak penyatuan itu.

B. Tujuan Pemberontakan

Tujuan dari pemberontakan ini adalah Andi Azis ingin mempertahanka n


keberadaan dari NIT dan menduduki posisi tertinggi di NIT terutama dalam
bagian militer bersama Soumokil dan Sukowati sebagai presiden.

C. Jalannya Pemberontakan

Pemberontakan Andi Azis dimulai pada tanggal 5 April 1950 pukul 05.00 pagi.
Saat itu, pasukan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis langsung menyerbu
markas APRIS yang berada di Makassar. Pasukan KNIL yang dipimpin oleh
Andi Azis ini diberi nama Pasukan Bebas. Beberapa tentara APRIS pun
menjadi korban dalam penyerangan ini, bahkan beberapa perwira dari APRIS
seperti Letkol A. J. Mokoginta pun turut menjadi tawanan Pasukan Bebas.
Dalam tempo waktu yang singkat, Andi Azis beserta pasukannya berhasil
menduduki markas APRIS sekaligus menguasai kota Makassar.

D. Upaya Pemerintah mengatasi pemberontakan

Dikarenakan Makassar menjadi kacau balau, pada tanggal 8 April 1950,


pemerintah RIS memberikan ultimatum kepada Andi Azis agar melapor ke
Jakarta dan mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam waktu yang
udah ditentukan. Selain itu, Andi Azis juga diminta untuk mengembalikan
senjata rampasan, menghentikan pasukan, hingga membebaskan semua
3
tawanan. Akan tetapi, Andi Azis malah ngeyel dan enggan berangkat ke
Jakarta sesuai waktu yang sudah ditentukan. Hal itu membuat Bung Karno
secara tegas menyatakan bahwa Andi Azis adalah seorang pemberontak dan
memerintahkan pasukan ekspedisi untuk segera menumpasnya.

Ketika Soekawati, Presiden NIT saat itu, mengetahui Andi Azis dicap sebagai
pemberontak, beliau menyarankan Andi Azis untuk menyerahkan diri ke
pemerintah RIS di Jakarta. Merasa tidak punya pilihan lain, Andi Azis pun
akhirnya menyerahkan diri dengan berangkat ke Jakarta pada tanggal 15 April
1950. Kemudian Andi Azis pun diadili sebagai pemberontak dan divonis 14
tahun penjara. Penyerahan diri tersebut menandakan titik akhir
Pemberontakan Andi Azis. Akan tetapi, tongkat estafet pemberontakan di NIT
dilanjutkan oleh salah satu pengikut Andi Azis, yaitu Dr. Soumokil. Bisa
dibilang salah satu dampak Pemberontakan Andi Azis adalah munculnya
pemberontakan baru di NIT. Karena kelak, Dr. Soumokil akan memicu
pemberontakan baru tersebut yang dikenal sebagai Pemberontakan Republik
Maluku Selatan (RMS).

E. Dampak pemberontakan Andi Azis

1) Penyerangan ke Markas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Dampak pertama dari pemberontakan Andi Azis adalah penyerangan ke


Markas TNI yang ada di Makassar oleh Andi Azis..Karena memiliki kekuatan
yang jauh melebihi kekuatan APRIS dari TNI, Andi Azis dan pasukannya
dapat berhasil menguasai kota Makassar dengan mudah.

2) Bergabungnya Negara Indonesia Timur dengan NKRI

Karena semakin banyak negara-negara bagian atau daerah yang bergabung


dengan RI, sejak 22 April 1950, hanya tinggal tiga negara yang masih belum
4
melebur, salah satunya NIT.Akhirnya, Perdana Menteri Republik Indonesia
RIS, Moh Hatta mengadakan pertemuan dengan Sukawati (NIT). Mereka
sepakat membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Setelah
itu, Sukawati, Wali Negara NIT mengumumkan jika NIT setuju untuk
bergabung dengan NKRI.

3) Terbentuknya Pasukan Bebas

Pada 5 April 1950 pemerintah RIS akan mengirim sekitar 900 pasukan APRIS
dari TNI ke Makassar. Pasukan tersebut dikirim dengan tujuan untuk
menjaga keamanan di sana, dipimpin oleh Mayor HV Worang, diangkut
dengan dua kapal.Berita ini kemudian mengkhawatirkan para pasukan bekas
KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indische Leger) atau angkatan perang kolonial
Hndia Belanda, yang takut akan terdesak dengan kehadiran pasukan baru
tersebut.Akhirnya, mereka pun bergabung dan membentuk Pasukan bebas
dibawah pimpinan Kapten
Andi Azis.

4) Penyerangan Markas Panglima Teritorium

Terjadinya Penyerangan Markas Panglima Teritorium ini disebabkan oleh


hasutan dari Soumokil, pejabat NIT, yang ingin NIT tetap
dipertahankan.Alhasil, Andi Azis mengerahkan pasukannya untuk
menyerang Markas Panglima Teritorium
di mana ia bersama dengan anak buahnya berhasil melucuti senjata TNI.

5
6

Anda mungkin juga menyukai