"ANDI AZIS"
1
Biografi Singkat Andi Azis
Andi Azis yang memiliki nama lengkap Andi Abdul Azis. Lahir pada tanggal
19september 1924 di Simpangbinal, kabupaten Barru, Sulawasi Selatan.
Sedari berusia 9 tahun, Andi Azis pindah ke Belanda bersama seorang
pensiunan asisten residen berkebangsaan Belanda. setelah Perang Dunia II
berkecamuk. Ia terpaksa mengungsi ke Inggris, Ketika Indonesia sudah
merdeka,. Andi Azis pun memilih pindah di Indonesia Andi Azis mendarat di
Jawa pada tahun 1946.. Tidak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1947,
Andi Azis diminta bergabung dengan Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger
(KNIL), angkatan perang Belanda,. Masih pada tahun yang sama, Andi Azis
diangkat menjadi ajudan dari Sukowati, presiden Negara Indonesia Timur
(NIT).
Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus 1945 saat itu masih berbentuk
federasi atau negara bagian. Salah satunya yaitu NIT yang terbentuk pada
Desember 1946 dimana wilayahnya terdiri dari kepulauan Sunda Kecil (Bali
dan sekitarnya), Maluku, dan Sulawesi. Namun setelah Konferensi Meja
Bundar atau KMB pada 23 Agustus - 2 November 1949 di Den Haag, Indonesia
menyatakan diri sebagai Negara RIS yang terbagi menjadi 16 federasi. Hal ini
dilakukan supaya diakui kedaulatannya oleh Belanda. Ternyata perjanjian
dalam KMB merupakan akal-akalan Belanda untuk memecah belah Indonesia
dan tetap mempertahankan jajahannya saat itu. Keputusan KMB tidak
bertahan lama dan golongan unitaris mengajukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sehingga wilayah-wilayah termasuk NIT melebur di
dalamnya. Intinya latar belakang pemberontakan Andi Azis itu adalah
2
penolakan Andi Azis terhadap rencana penyatuan NIT ke dalam bagian Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Andi Azis memang masuk dalam
golongan federalis yang menolak penyatuan itu.
B. Tujuan Pemberontakan
C. Jalannya Pemberontakan
Pemberontakan Andi Azis dimulai pada tanggal 5 April 1950 pukul 05.00 pagi.
Saat itu, pasukan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis langsung menyerbu
markas APRIS yang berada di Makassar. Pasukan KNIL yang dipimpin oleh
Andi Azis ini diberi nama Pasukan Bebas. Beberapa tentara APRIS pun
menjadi korban dalam penyerangan ini, bahkan beberapa perwira dari APRIS
seperti Letkol A. J. Mokoginta pun turut menjadi tawanan Pasukan Bebas.
Dalam tempo waktu yang singkat, Andi Azis beserta pasukannya berhasil
menduduki markas APRIS sekaligus menguasai kota Makassar.
Ketika Soekawati, Presiden NIT saat itu, mengetahui Andi Azis dicap sebagai
pemberontak, beliau menyarankan Andi Azis untuk menyerahkan diri ke
pemerintah RIS di Jakarta. Merasa tidak punya pilihan lain, Andi Azis pun
akhirnya menyerahkan diri dengan berangkat ke Jakarta pada tanggal 15 April
1950. Kemudian Andi Azis pun diadili sebagai pemberontak dan divonis 14
tahun penjara. Penyerahan diri tersebut menandakan titik akhir
Pemberontakan Andi Azis. Akan tetapi, tongkat estafet pemberontakan di NIT
dilanjutkan oleh salah satu pengikut Andi Azis, yaitu Dr. Soumokil. Bisa
dibilang salah satu dampak Pemberontakan Andi Azis adalah munculnya
pemberontakan baru di NIT. Karena kelak, Dr. Soumokil akan memicu
pemberontakan baru tersebut yang dikenal sebagai Pemberontakan Republik
Maluku Selatan (RMS).
Pada 5 April 1950 pemerintah RIS akan mengirim sekitar 900 pasukan APRIS
dari TNI ke Makassar. Pasukan tersebut dikirim dengan tujuan untuk
menjaga keamanan di sana, dipimpin oleh Mayor HV Worang, diangkut
dengan dua kapal.Berita ini kemudian mengkhawatirkan para pasukan bekas
KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indische Leger) atau angkatan perang kolonial
Hndia Belanda, yang takut akan terdesak dengan kehadiran pasukan baru
tersebut.Akhirnya, mereka pun bergabung dan membentuk Pasukan bebas
dibawah pimpinan Kapten
Andi Azis.
5
6