Anda di halaman 1dari 8

Nama : ………………………………

Kelas : XII.8

A. Identitas Cerpen
 Judul Cerpen : Cinta adalah Kesunyian
 Nama Pengarang : Gabriel Garcia Marquez
 Penerbit : Pusaka Sastra LKiS Yogyakarta
 Penerjemah : Anton Kurnia
 Tebal Buku : 164 halaman
 Cetakan : ke-IV, Juli 2009

B. Sinopsis
"Cinta adalah Kesunyian" mengisahkan tentang seorang pemuda introvert bernama
Dika yang hidup dalam kesendirian dan kesunyian. Dika adalah seorang seniman yang
mengekspresikan perasaannya melalui seni lukisnya. Suatu hari, ia bertemu dengan
seorang gadis misterius bernama Maya yang juga memiliki ketertarikan pada seni.
Keduanya mulai menjalin hubungan yang unik di mana kata-kata tidak perlu
diucapkan, tetapi seni menjadi bahasa mereka. Namun, perjalanan cinta mereka
tidaklah mudah karena Dika masih berjuang dengan kecenderungannya untuk menarik
diri. Mereka harus menghadapi tantangan untuk memahami dan menerima satu sama
lain.

C. Unsur Intrinsik
1. Tema: Tema yang muncul dalam cerpen ini adalah cinta, kesendirian, kesunyian,
dan ekspresi seni. Cerita ini menggambarkan bagaimana cinta dapat hadir dalam
kesunyian dan bagaimana seni dapat menjadi sarana untuk berkomunikasi dan
mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
2. Plot: Plot cerpen ini berfokus pada perkembangan hubungan antara Dika dan
Maya. Cerita menggambarkan konflik internal Dika dengan kesendirian dan
kecenderungannya untuk menarik diri. Plot berkembang melalui interaksi mereka,
tantangan yang dihadapi dalam menjalin hubungan, dan bagaimana mereka
berusaha memahami dan menerima satu sama lain.
3. Karakter: Dika adalah karakter utama cerpen ini, seorang pemuda introvert yang
cenderung mengisolasi diri dari orang lain. Maya adalah gadis misterius yang
memiliki ketertarikan pada seni dan menjadi sosok yang menginspirasi Dika untuk
keluar dari kesendirian. Karakter lain seperti teman-teman atau keluarga dapat
mendukung perkembangan cerita dan konflik yang dihadapi oleh Dika.
4. Gaya Penulisan: Gaya penulisan dalam cerpen ini mungkin mencerminkan suasana
yang tenang dan introspektif. Penulis mungkin menggunakan deskripsi yang halus
dan perumpamaan artistik untuk menciptakan gambaran yang kuat tentang
kesunyian, seni, dan perasaan yang dialami karakter-karakternya.

D. Kritik
Cerpen "Cinta adalah Kesunyian" berhasil mengeksplorasi tema-tema yang kuat
seperti cinta, kesunyian, dan ekspresi seni. Cerita ini menyajikan konflik yang
menarik antara Dika dan Maya, serta perjalanan mereka untuk mengatasi kesulitan
dalam hubungan mereka. Namun, ada beberapa aspek yang dapat diperbaiki. Pertama,
pengembangan karakter Dika dan Maya bisa lebih mendalam untuk memberikan
pemahaman yang lebih kaya tentang latar belakang, motivasi, dan pertumbuhan
emosional mereka. Selain itu, penulis juga dapat memperluas konflik dan tantangan
yang dihadapi oleh pasangan ini, sehingga membawa cerita ke tingkat ketegangan
yang lebih tinggi. Dengan peningkatan tersebut, cerpen "Cinta adalah Kesunyian"
dapat memiliki dampak yang lebih besar pada pembaca dan memberikan pemahaman
yang lebih dalam tentang tema-tema yang diangkat.
Nama : ………………………………
Kelas : XII.8

A. Identitas
 Judul Cerpen: Aku Mencintaimu dengan Bismillah
 Pengarang: Benny Can
 Tebal Buku: 192 Halaman
 Cetakan: Tahun 2013

B. Sinopsis
Rendi adalah seorang pria yang digambarkan sangat romantis, ia memiliki seorang
kekasih bernama Shekar, suatu hari mereka berdua pergi ke sebuah pantai, di
keindahan pantai saat matahari terbenam, Rendi menyatakan cintanya kepada Shekar
dengan mengatakan “Shekar, aku mencintaimu dengan Bismillah”. Tak lama setelah
itu Yuli, kawan Rendi, datang untuk berbicara sejenak. Rendi dan Yuli pun berbicara
jauh dari Shekar. Yulis pun memberitahu bahwa Shekar tidak akan bisa punya anak
karena Rahim nya diangkar untuk penyembuhan tumor. Rendi pun terkejut dan
bertanya kepada Shekar. Shekar pun sedih dan berlari, namun Rendi mengatakan
“Aku memulai cinta ini dengan bismillah dan tak mungin berhenti sebelum amin
mengamini. Jadi tak ada alasan untukku meninggalkanmu sebelum Tuhan mengamini
semua mimpi-mipiku untuk bersamamu mengikat janji suci dengan ikatan halal.
Jantung ini berdetak serasa separuh jantung adalah jantungmu. Mata ini, jika kau tatap
ada ketulusan. Peluklah aku rasakan kesungguhan. Shekar, masalah anak itu
belakangan, yang terpenting adalah bagaimana kita sebisa mungkin minikmati
pelaminan bersama”. Shekar pun tersenyum sambil menjawab “Jangan tinggalkan
aku”.

C. Analisis Unsur Intrinsik


 Tema : Cinta dan Kesetiaan
 Latar : Pantai di sore hari
 Alur : Maju
 Tokoh : Rendi, Shekar, Yuli

D. Perwatakan
 Rendi : Penyabar, menerima kenyataan dengan lapang dada.
 Shekar : Kekasih Rendi, mencoba menerima kenyataan tidak bisa hamil.
 Yuli : Pemberi informasi tentang Shekar kepada Rendi
 Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama.

E. Amanat
Terima lah kenyataan dengan lapang dada, karena disetiap musibah pasti

F. Kekurangan
Ending/penyelesaian ceritanya kurang jelas, dimana tidak diceritakan ketika mereka
akhirnya resmi menikah dan sebagainya, cerita hanya mentok sampai ke perasaan Yuli
ketika Rendi tetap menerimanya. Pembaca jadi merasa digantungkan.

G. Kelebihan
Cerpen ini sarat akan makna, apabila direnungkan dengan baik akan membuat
pembaca menangis, terutama ketika Rendi yang tetap menerima Shekar meskipun
tidak akan mungkin akan mempunyai anak. Akan lebih menarik apabila cerita ini
diangkat ke dalam film
Nama : Dhava Raditya Febrian
Kelas : XII.8

A. Identitas Buku
1. Judul Buku : Bumi Manusia
2. Penulis : Pramoedya Ananta Toer
3. Penerbit : Hasta Mitra (PT Jakarta - Amsterdam Jalan PLN 36,
Pancoran
Jakarta Selatan, Indonesia)
4. Tahun Terbit : Cetakan pertama Agustus 1980, cetakan kedua September
1980
5. Jumlah Halaman : 535 halaman
6. ISBN : 979-97312-3-2

B. Sinopsis
Novel Bumi Manusia ini mengisahkan seorang pemuda pribumi bernama Minke yang
begitu tertarik dengan pengetahuan ala Eropa. Minke juga seorang pelajar yang
banyak menulis dalam bahasa Belanda yang diterbitkan dalam koran SN/VD. Suatu
hari Minke mendapatkan tantangan dari temannya bernama Robert Suurhof untuk
menemui seorang gadis cantik Indonesia-Eropa di Wonokromo yaitu Annelies
Mellema. Hingga kemudian Suurhof menjadi rival Minke karena mereka menyukai
orang yang sama, yaitu Annelies Mellema.

Namun, Annelies justru mencintai Minke.Minke yang hadir di kehidupan mereka


yakni Annelies dan ibunya Nyai Ontosoroh sangat disambut hangat. Akan tetapi, hal
itu tidak disenangi oleh banyak orang, terlebih orang tua Minke. Minke juga ditentang
oleh Robert Mellema, yaitu kakak dari Annelies Mellema dan Suurhof yamg
mengatakan Minke hanya mengincar harta kekayaan milik Nyai Ontosoroh.

Ditengah banyaknya hambatan dan tantangan, Minke tetap berupaya untuk mendapati
Annelies hingga akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia. Setelah kematian tuan
Mellema, yaitu ayah dari Annelies Mellema. Kebahagiaan mereka pun akhirnya
hilang. Robert Mellema menuntut harta tuan Mellema yang sejak lama dikelola oleh
Ontosoroh. Alhasil Annelies pun menjadi korban dan ia harus dikembalikan ke Eropa
dan meninggalkan Minke serta Nyai Ontosoroh. Minke dan Nyai Ontosoroh sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan Annelies, namun hukum eropa
tetap tidak memihak pada orang pribumi seperti mereka. Dengan konflik-konflik yang
terjadi, akhirnya Annelies terpaksa harus berlayar ke negeri Belanda tanpa didampingi
oleh Minke ataupun Nyai Ontosoroh.

C. Unsur Intrinsik
1. Tema
Percintaan seorang pemuda keturunan priyayi Jawa dengan seorang gadis
keturunan Belanda dan perjuangannya di tengah pergerakan Indonesia di awal
abad ke-20
2. Tokoh dan Penokohan
a) Minke : tokoh utama, cerdas, berjiwa pribumi, keturunan priyayi, siswaHBS,
baik, penyayang.(hlm 33)
b) Annelies : putri dari orang belanda (Herman Mellema) dan pribumi
(NyaiOntosoroh), pendiam, manja, labil)
c) Nyai Ontosoroh : istri simpanan dari Herman Mellema, mandiri, tegas,
bijaksana, pandai, dan tegar)
d) Herman Mellema : kaku dan kasare)
e) Robert Mellema : egois, tidak bermoral)
f) Ayah Minke : masih berpatokan dengan adat istiadat Jawa, pemarah, keras
dalammendidik Minke
g) Ibu Minke : bijaksana, penyayangh)
h) Robert Surhorf : pengecuti)
i) Jean Marais : penyayang (ayah may marais)
j) May Marais : manjak)
k) Darsam : seorang Madura yang berwatak keras, patuh kepada tuannya.l)
l) Ah Tjong : licikm)
m) Maiko : seorang pelacur dari Jepang, egois dan tidak jujurn)
n) Amelia Mellema : istri sah Herman Mellema, ambisiuso)
o) Ir. Maurits Mellema : ambisius,
p) Magda Petters : baikq)
q) Mevrow Telinga : seorang yang penyayang (hal 268) (“memvrom telinga
telah beberapa kali mengomopres kepala ku dengan cuka-bawang merah”)
r) Miriam de la Croix : senior Minke di HBS
s) Sarah de la Croix : senior Minke di HBSt)
t) Herbert de la Croix : ayah Sarah dan Miriam
3. Latar
a) Latar tempat : Indonesia, Surabaya, Wonokromo
b) Latar waktu : tahun 1889 pada masa pemerintahan belanda
c) latar suasana : Menegangkan dan genting
4. Sudut Pandang
Dalam novel Bumi Manusia pengarang menggunakan sudut pandang orang
pertama pelaku utama.
5. Alur
Secara keseluruhan novel ini menggunakan alur maju, tetapi ditengah cerita
terdapat kilas balikatau alur mundur.
6. Amanat
Pengarang menyerukan agar pemuda-pemudi sekarang ini tetap mempunyai
semangat juang danterus belajar meskipun sekarang sudah tidak pada
masapenjajahan. “Seorang terpelajar harus jugaberlaku adil sudah sejak dalam
pikiran, apalagi dalam perbuatan”.

D. Kelebihan Buku
Novel Bumi Manusia ini banyak menggambarkan keadaan-keadaan pada masa
kolonialisme Belanda. Mulai dari peraturan, kekuasaan, dan beberapa masalah yang
timbul, serta kesenjangan antara kaum kolonial dengan pribumi. Dalam novel Bumi
Manusia ini juga ada makna tersirat tentang bagaimana orang-orang pribumi melawan
penindasan orang Belanda tentang hakikat kemanusiaan. Terutama bagaimana kaum
perempuan sering diperlakukan tidak adil dan dirampas haknya.

Jalannya cerita mudah dipahami, bahkan menambah wawasan dengan pembangunan


yang kuat dari setiap tokoh dalam novel ini. Dalam novel ini, penulis juga ingin
mengingatkan kita bahwa semua orang mempunyai hak yang sama dan harus saling
menghormati tanpa memandang jabatan, status, suku, bangsa dan sebagainya.
E. Kekurangan buku
Beberapa bahasa yang digunakan terlalu puitis sehingga kurang dimengerti. Dalam
novel Bumi Manusia ini juga banyak terkandung istilah-istilah atau kaidah bahasa
yang kurang familiar ditelinga masyarakat, terlebih kaum milenial. Sehingga para
pembacanya mengalami kesulitan dalam memaknai istilah atau kaidah bahasa yang
digunakan dalam cerita tersebut.

Anda mungkin juga menyukai