Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” ditulis oleh Ahmad Tohari dan pertama kali diterbitkan
pada tahun 1979. Novel ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat desa pada masa kolonial
Belanda pada abad ke-19.Latar belakang sosial-budaya yang melatarbelakangi novel ini adalah
situasi masyarakat desa pada masa kolonial Belanda yang dalam hal ini masyarakat desa mengalami
keterbatasan dan diskriminasi dalam hal ekonomi dan politik. Masyarakat desa seringkali dipandang
sebagai kelas bawah dan tidak diakui oleh masyarakat kota.

Latar belakang historis yang melatarbelakangi novel ini adalah masa kolonial Belanda yang
memegang teguh pengaruh besar dan kuat terhadap kebijakan pemerintahan dan ekonomi Indonesia.
Pemerintah kolonial Belanda mempraktikkan sistem kultuurstelsel, sebuah sistem pertanian yang
memaksa petani untuk memproduksi tanaman tertentu untuk diekspor.Melalui novel ini, Ahmad
Tohari ingin mengkritik situasi yang terjadi pada masa kolonial Belanda dan memperlihatkan
bagaimana masyarakat desa dalam hal ini, khususnya tokoh utama, Ayu, mengalami keterbatasan
dan diskriminasi dalam hidupnya.

B. Tujuan Analisis
Tujuan Analisis novel adalah untuk memahami:
1) Plot dan Struktur: Analisis plot dan struktur dapat membantu kita memahami bagaimana
novel tersebut dibangun, termasuk bagaimana peristiwa dan karakter berkembang sepanjang
cerita.
2) Tema: Analisis tema dapat membantu kita memahami apa yang ingin disampaikan penulis
melalui cerita.
3) Karakter: Analisis karakter dapat membantu kita memahami bagaimana karakter
berkembang, bagaimana mereka mempengaruhi cerita, dan bagaimana mereka mewakili tema
novel.
4) Latar Belakang Sosial dan Budaya: Analisis latar belakang sosial dan budaya dapat
membantu kita memahami bagaimana cerita terkait dengan lingkungan sosial dan budaya
tempat novel tersebut berlangsung.
5) Teknik dan Gayamen: Analisis teknik dan gaya menulis dapat membantu kita memahami
bagaimana penulis memilih untuk menceritakan cerita, termasuk pemilihan bahasa, alur
cerita, dan gaya narasi.

C. Metodologi Analisis
Metodologi analisis yang digunakan adalah analisis struktural dan tematik. Analisis struktural
digunakan untuk memahami struktur dan alur cerita dalam novel, serta tokoh dan karakterisasi.
Analisis tematik digunakan untuk memahami tema dan pesan yang diterima dalam novel, serta
penggambaran tempat dan waktu.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Sejarah dan latar belakang

“Ronggeng Dukuh Paruk” karya Ahmad Tohari merupakan salah satu novel terkenal di
Indonesia yang mengisahkan tentang kehidupan masyarakat desa pada zaman colonial Belanda.
Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 dan cepat menjadi populer karena kisah yang
diceritakan sangat mengena dan berkaitan dengan masalah-masalah sosial dan politik yang terjadi
pada masa itu
.
Latar belakang novel ini diambil dari kehidupan masyarakat desa di Indonesia pada masa
kolonial Belanda. Pada masa tersebut, masyarakat desa mengalami banyak kesulitan dan masalah,
seperti kemiskinan, pengangguran, dan diskriminasi oleh pemerintah kolonial. Di tengah situasi
tersebut, muncul seorang ronggeng bernama Siti Jawadah yang memperjuangkan hak-hak
masyarakat desa dan membangkitkan semangat mereka untuk memperjuangkan keadilan dan
kesejahteraan hidup.

Novel ini menyoroti perjuangan Siti Jawadah dan masyarakat desa untuk memperjuangkan
hak mereka dan menentang kebijakan pemerintah kolonial yang diskriminatif. Tema utama dalam
novel ini adalah perjuangan masyarakat terpinggirkan dalam mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan hidup.

Secara keseluruhan, sejarah dan latar belakang novel “Ronggeng Dukuh Paruk”
memperlihatkan bagaimana kisah inspiratif dari seorang ronggeng yang memperjuangkan hak dan
keadilan masyarakat desa dalam situasi sulit dan diskriminatif. Kisah ini sangat penting dan relevan
untuk dikenang dan diteruskan sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

B. Struktur dan alur cerita


Ronggeng Dukuh Paruk adalah novel karya Ahmad Tohari yang menceritakan tentang hidup
masyarakat desa di Jawa Tengah pada tahun 1960-an. Alur cerita novel ini meliputi:
1) Pendahuluan: Novel memperkenalkan karakter utama, Srimulat, seorang ronggeng yang
memainkan alat musik tradisional di desa Dukuh Paruk. Srimulat menjadi pemain musik
utama di desa tersebut dan memiliki banyak pengikut.
2) Pengembangan Cerita: Srimulat bertemu dengan Gadis Melati, seorang perempuan muda
yang berasal dari desa lain. Gadis Melati menjadi sangat tertarik pada Srimulat dan
memutuskan untuk menjadi salah satu pengikutnya. Srimulat mulai menyukai Gadis Melati
dan memutuskan untuk membawanya ke rumahnya.
3) Pertumbuhan Hubungan: Srimulat dan Gadis Melati mulai menjalin hubungan yang erat.
Gadis Melati membantu Srimulat meningkatkan kualitas musiknya dan memotivasi dia untuk
mempertahankan kariernya sebagai ronggeng.
4) Klimaks: Srimulat dan Gadis Melati menjadi sangat dekat dan memutuskan untuk menikah.
Namun, masyarakat desa memandang rendah pada Srimulat karena profesinya sebagai
ronggeng dan melihat pernikahan mereka sebagai hal yang tidak pantas. Mereka mulai
menerima tekanan dari masyarakat desa untuk memutuskan hubungan mereka.
5) Pemecahan Masalah: Srimulat dan Gadis Melati harus menghadapi banyak tantangan dan
tekanan dari masyarakat desa. Namun, mereka memutuskan untuk tetap bersama dan
mempertahankan hubungan mereka. Srimulat memutuskan untuk berjuang melawan
pandangan masyarakat dan mempertahankan profesinya sebagai ronggeng.
6) Penyelesaian: Srimulat dan Gadis Melati berhasil mempertahankan hubungan mereka dan
membuktikan bahwa mereka memiliki cinta yang kuat dan mampu mengatasi semua
tantangan yang ada. Srimulat berhasil mempertahankan profesinya sebagai ronggeng dan
menjadi pemain musik terkenal di desa Dukuh Paruk.
7) Penutup: Novel berakhir dengan perayaan pernikahan Srimulat dan Gadis Melati yang
diterima dengan baik oleh masyarakat desa.

C. Tokoh dan karakteristik

Anda mungkin juga menyukai