Dr. Nurhadi
Novel adalah sebuah bentuk karya sastra yang di dalmnya memiliki nilai-nilai sosial, budaya,
moral, dan pendidikan.
1. Diskriminasi Rasial:
Sistem pendidikan pada masa tersebut sangat dipengaruhi oleh rasialisme kolonialisme Belanda.
Penduduk pribumi, terutama anak-anak pribumi, seringkali diberikan pendidikan yang lebih rendah
daripada anak-anak keturunan Belanda.
2. Pendidikan Formal:
Novel ini menggambarkan pendidikan formal sebagai alat penting dalam menjaga supremasi
kolonial Belanda. Siswa-siswa Belanda mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, sedangkan
siswa pribumi terbatas dalam pendidikan yang lebih rendah dan lebih terfokus pada keterampilan
yang dianggap berguna oleh pemerintah kolonial.
Religi/Keagamaan
Nilai agama yang terdapat dalam novel ini dapat dilihat bagaimana Ibunda
Minke yang sangat berpegang teguh pada ajaran agamanya, yaitu Islam. Beliau juga
tak luput selalu mengingatkan Minke untuk shalat di dalam suratnya. Agama bangsa
kulit putih juga sangat tergambar jelas yaitu mereka sangat berpegang teguh pada
ajaran agama Kristen.
Dalam cerita, agama juga digunakan sebagai alat perlawanan terhadap
penindasan kolonial. Beberapa karakter menggunakan agama mereka sebagai landasan
moral dalam perjuangan mereka melawan ketidakadilan dan penjajahan. Hal ini
tercermin dalam berbagai aksi perlawanan yang diilhami oleh keyakinan agama.
Kebudayaan
Dalam novel "Bumi Manusia" karya Pramoedya Ananta Toer, nilai-nilai kebudayaan sangat penting
dalam menggambarkan latar belakang budaya Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Beberapa
aspek kebudayaan yang mencolok dalam novel ini meliputi:
Minke diceritakan sebagai tokoh yang sangat rajin belajar dan ia selalu berusaha untuk
meningkatkan pengetahuannya. Hal ini sangat penting bagi pembaca, terutama bagi generasi muda,
untuk memotivasi mereka agar tidak berhenti belajar dan terus mengembangkan diri.
Selain itu, novel ini juga membahas tentang pentingnya perjuangan dalam mencapai keadilan dan
kebebasan. Minke dan para tokoh lainnya diceritakan berjuang untuk memperjuangkan hak-hak
rakyat pribumi dan melawan penjajahan Belanda.
Penokohan
Nyai
Minke Ontosoroh
Minke adalah tokoh utama dalam
novel ini. Dia adalah seorang pribumi Nyai Ontosoroh adalah seorang
yang cerdas dan berpendidikan, dan wanita keturunan Jawa yang kuat dan
dia berusaha untuk melawan cerdas. Dia memiliki pengaruh besar
penindasan kolonial Belanda di dalam kehidupan Minke dan
Hindia Belanda. Minke mewakili mengajarkannya banyak hal,
semangat perlawanan dan semangat termasuk tentang kekuasaan dan
nasionalisme. penindasan.
Penokohan
Annelies Robert
Mellema Mellema
Annelies adalah seorang gadis
Belanda yang jatuh cinta pada Robert adalah suami Annelies,
Minke. Hubungan mereka menjadi seorang pejabat Belanda yang
salah satu inti konflik dalam novel, berkuasa. Dia mewakili pihak
menggambarkan perbedaan budaya kolonial yang menindas rakyat
dan ketegangan antara kolonialisme pribumi.
dan nasionalisme.
Penokohan
Juffrow Magda
Darsam Peters