korupsi adalah tindakan tidak wajar dan menyeleweng yang di lakukan baik itu oleh masyarakat
maupun pejabat publik seperti polisi,menteri,atau pegawai negeri serta pihak-pihak lain yang
terlibat untuk menyalah gunakan kepercayaan masyarakat yang di kuasakan kepadanya melalui
jabatannya demi mendapatkan keuntungan pribadi dan kelompok nya
Korupsi
Senja di Jakarta
1.Korupsi
Ia pernah menjadi tahanan politik selama 14 tahun dikarenakan karyanya yang di anggap
mengajar kan perlawanan terhadap pemerintah,serta terkait dengan Partai Komunis
Indonesia
2.Senja di Jakarta
Suryono adalah pegawai Kementerian Luar Negeri,ia berusia muda dan merupakan tokoh utama
yang sangat kuat. la digunakan penulis untuk menggambarkan betapa tali-tali sangat kuat
menjerat banyak anggota masyarakat dari berbagai kelompok untuk melakukan beragam
perbuatan yang menindas rakyat kecil serta membuat yang kaya bertambah kaya, dan yang
berkuasa bertambah kekuasaannya. Suatu fenomena yang amat sering terjadi di negeri-negeri
yang belum lama merdeka.
Kisahnya bermula ketika salah satu tokoh dalam novel bernama Raden Kaslan, yang adalah
seorang anggota dewan Partai Indonesia, merencanakan untuk mendirikan perusahaan-
perusahaan fiktif yang bergerak dalam usaha ekspor-impor barang-barang kebutuhan rakyat. la
mencantumkan nama istrinya, yaitu Fatma, karena ikut mendukung perusahaan yang dilakukan
oleh suaminya dan nama anak tunggalnya. yaitu Suryono, serta beberapa rekan separtainya untuk
menjabat sebagai direktur pada perusahaan tersebut. Rencana itu terlintas di benak Raden Kasian
ketika mendapat kepercayaan dari Husni Lumbara untuk menangani penyediaan dana bagi Partai
Indonesia yang dipimpinnya.
Salah seorang yang dipercaya menjabat direktur perusahaan fiktif tersebut adalah anak
tunggalnya, yaitu Suryono, la juga baru saja menyelesaikan tugas dinasnya di luar negeri.
Namun, la merasa tidak puas terhadap fasilitas yang diperoleh dari kementerian tempatnya
bekerja. Oleh karena itu, ketika ayahnya memaksanya untuk keluar dari pekerjaannya dan
mengajaknya untuk menjabat direktur di beberapa perusahaan,ia langsung menyambutnya
dengan senang hati.
orang berikutnya yang juga menjabat direktur perusahaan fiktif tersebut bernama
Sugeng,seorang pegawai negeri yang acapkali dituntut istrinya untuk memenuhi kebutuhan
materi melebihi kemampuannya hingga ia pun menerima tawaran tersebut.
Perusahaan fiktif yang dijalankan Raden Kaslan berhasil meraih keuntungan yang sangat besar
sehingga membuat orang-orang yang terlibat di dalamnya bisa menjalani hidup dengan bahagia
dan serba berkecukupan. Sementara itu di sekitar, Pak Iji dan istrinya harus berjuang untuk
menahan lapar dan menghidupi dirinya dan keluarganya.
Namun, kesenangan Raden Kaslan dan rekan-rekannya itu tidak berlangsung lama. Ketika
koran-koran terbitan ibu kota memuat berita tentang perseteruan antarpartai, yang salah satunya
membicarakan masalah perusahaan fiktif itu, semuanya luluh lantak seketika.
Raden Kaslan dan beberapa rekannya ditangkap penegak hukum, sedangkan Suryono dan Fatma
mencoba melarikan diri. Suryono tewas, sementara Fatma mengalami luka-luka dalam sebuah
kecelakaan maut.
Novel Senja di Jakarta tidak hanya mempertontonkan perilaku hedonis dan koruptif, tetapi juga
menyiratkan gambaran perilaku masyarakat yang masih mengedepankan sikap, seperti sopan
santun, kejujuran, nurani yang baik, dan perilaku terpuji. Selain itu, tampak juga sikap
menghormati, bersyukur, mendoakan orang lain, kesadaran, rela berkorban, tolong-menolong,
dan ikhlas. Hal inilah yang patut untuk dicontoh di dalam lingkungan kehidupan bermasyarakat.
Pesan moral sangat kentara pada novel ini.
Fakta yang ada di novel Senja di Jakarta
-Judul semula novel ini adalah Yang Terindjak dan Melawan, tetapi oleh penerbit Hutchnson &
Co—London, yang pertama menerbitkan judul itu, diganti menjadi Twilight in Jakarta.
- Edisi bahasa Indonesia novel ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1970 oleh PT Badan
Penerbit Indonesia Raya dan pada tahun 1981 oleh Dunia Pustaka Jaya."
-Novel Senja di Jakarta (Sdj) karya Mochtar Lubis adalah karya imajinatif yang mengungkapkan
sisi gelap kehidupan masyarakat ibukota."
-Pandangan dunia kelompok demokrat, nasionalis, dan agama dioperasikan dalam novel Senja di
Jakarta mulai awal hingga akhir cerita. Ketiganya merupakan kesatuan meskipun pada akhirnya
baik demokrasi, nasionalisme, maupun agama terdesak oleh dominasi Partai Komunis Indonesia.
Bahkan, tokoh agama sebagai pembela rakyat dimatikan. Demikian pula, nasionalisme dan
demokrasi tertekan oleh sikap kaum
borjuis. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa dekade lima puluhan hingga awal dekade enam
puluhan, komunisme sedang jaya-jayanya di Indonesia."
-Melukiskan keadaan masyarakat Indonesia pada tahun lima puluhan sebelum pemilihan umum
pertama, yaitu pada masa demokrasi liberal sampai masa demokrasi terpimpin. Novel SdJ
mengungkapkan masalah sosial, politik, dan ekonomi yang ditulis berdasarkan kejadian yang
terjadi pada tahun lima puluhan, yaitu zaman demokrasi terpimpin sampai dengan parlementer.
Novel SdJ ditulis ketika berada dalam tahanan orde lama."
Mochtar Lubis
Lahir:07-maret-1922
Kebangsaan:Indonesia
Pekerjaan:Penulis
Pendidikan:Dia merupakan lulusan HIS dan Sekolah Ekonomi Kayu Tanam yang belajar tentang
jurnalisme dan beberapa bahasa asing secara autodidak
Karier:Sejak zaman pendudukan Jepang ia telah dalam lapangan penerangan. Ia turut mendirikan
Kantor Berita ANTARA, kemudian mendirikan dan memimpin harian Indonesia Raya yang telah
dilarang terbit. Ia mendirikan majalah sastra Horizon bersama kawan-kawannya. Pada waktu
pemerintahan rezim Soekarno, ia dijebloskan ke dalam penjara hampir sembilan tahun lamanya
dan baru dibebaskan pada tahun 1966. Pemikirannya selama di penjara, ia tuangkan dalam buku
Catatan Subversif (1980).
Pernah menjadi Presiden Press Foundation of Asia, anggota Dewan Pimpinan International
Association for Cultural Freedom (organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies
Federation.
Novelnya, Jalan Tak Ada Ujung (1952 diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh A.H. John menjadi
A Road With No End, London, 1968), mendapat Hadiah Sastra BMKN 1952; cerpennya Musim
Gugur menggondol hadiah majalah Kisah tahun 1953; kumpulan cerpennya Perempuan (1956)
mendapatkan Hadiah Sastra Nasional BMKN 1955-1956; novelnya, Harimau! Harimau! (1975),
meraih hadiah Yayasan Buku Utama Departeman P & K; dan novelnya Maut dan Cinta (1977)
meraih Hadiah Sastra Yayasan Jaya Raya tahun 1979. Selain itu, Mochtar juga menerima
Anugerah Sastra Chairil Anwar (1992).
Bersama sejumlah cendekiawan, Ia mendirikan Yayasan Obor Indonesia, sebuah yayasan yang
berkontribusi dalam bidang kebudayaan dan pengembangan intelektual melalui penerbitan buku.
[2]
Pidato kebudayaannya pada tanggal 6 April 1977 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta
dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul Manusia Indonesia. Buku yang diterbitkan oleh
Yayasan Obor Indonesia (YOI) ini mendapat pro dan kontra dari masyarakat karena
mengungkap stereotipe manusia Indonesia, terutama sifat-sifat negatifnya
By:Reno Havian