Anda di halaman 1dari 8

NOVEL TENTANG PRAKTIK KORUPSI DI INDONESIA

 APA ITU KORUPSI ?

korupsi adalah tindakan tidak wajar dan menyeleweng yang di lakukan baik itu oleh masyarakat
maupun pejabat publik seperti polisi,menteri,atau pegawai negeri serta pihak-pihak lain yang
terlibat untuk menyalah gunakan kepercayaan masyarakat yang di kuasakan kepadanya melalui
jabatannya demi mendapatkan keuntungan pribadi dan kelompok nya

BEBERAPA NOVEL YANG BERISI TENTANG PRAKTIK KORUPSI DI INDONESIA


ANTARA LAIN :

 Korupsi
 Senja di Jakarta

1.Korupsi

Gambar sampul dari novel Korupsi:


korupsi adalah sebuah novel karya sastrawan Pramudya ananta toer,bercerita tentang keuangan
yang selalu menjadi pokok permasalahan keluarga.Adanya konflik kepentingan hidup seorang
pegawai negeri kantoran,yang hanya berpenghasilan rendah dan tidak cukup banyak memiliki
kekayaan,karena dia tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup dalam rumah tangganya.Maka
mulailah muncul niatan untuk korupsi,ini adalah salah satu aspek psikologis yang bisa
menggerakkan seseorang untuk berusaha mempertahankan hidup,serta memperoleh
kesejahteraan dan kenyamanan yang telah di impi-impikan melalui praktik penyelewengan dana

Fakta yang berada di novel Korupsi

- menggunakan alur cerita maju


- penyituasian konflik,kompilasi,klimaks,selesai
- kehancuran seorang penguasa karena melakukan korupsi
-didalam novel ini banyak mengajarkan nilai karakter diantaranya:
 Religius
 Jujur
 Toleransi
 Disiplin
 Kerja keras
 Kreatif
 Mandiri
 Demokratis
 Semangat kebangsaan
 Cinta tanah air
 Tanggung jawab - Rusaknya sebuah negara di mulai dengan tidak jujurnya para
pejabat negara untuk lengkap nya bisa anda langsung baca novelnya

PROFIL DARI PRAMUDYA ANANTA TOER


secara luas ia di anggap sebagai salah satu pengarang yang sangat produktif bahkan ia
sudah menghasilkan 50 lebih novel dan 42 novel berbahasa asing
Pramudya lahir dari ayah yang bernama:
Mastoer.
dan ibu yang bernama:Oemi saidan
Lahir: 06-02-1925,blora,jawa tengah
Meninggal: 30-04-2006 (81 tahun),Jakarta
ia berkuliah di UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
beberapa penghargaan yang ia raih:
-Ramon magsaysay award
-Creative comunication arts
-Freedom to write award
-Doctor of humane letters
-Dan masih banyak lagi

Ia pernah menjadi tahanan politik selama 14 tahun dikarenakan karyanya yang di anggap
mengajar kan perlawanan terhadap pemerintah,serta terkait dengan Partai Komunis
Indonesia

2.Senja di Jakarta

gambar sampul dari novel Senja di Jakarta:


Novel karya Mochtar Lubis yang diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia pada tahun 1963 ini
menceritakan permasalahan-permasalahan masyarakat Indonesia di tahun 50-an. Sebelum
diterbitkan dalam bahasa Indonesia, novel ini lebih dahulu terbit dalam bahasa Inggris, Belanda,
Melayu, Italia, Spanyol, dan Korea. Bahkan filmnya pun lebih dahulu beredar.

Suryono adalah pegawai Kementerian Luar Negeri,ia berusia muda dan merupakan tokoh utama
yang sangat kuat. la digunakan penulis untuk menggambarkan betapa tali-tali sangat kuat
menjerat banyak anggota masyarakat dari berbagai kelompok untuk melakukan beragam
perbuatan yang menindas rakyat kecil serta membuat yang kaya bertambah kaya, dan yang
berkuasa bertambah kekuasaannya. Suatu fenomena yang amat sering terjadi di negeri-negeri
yang belum lama merdeka.

Kisahnya bermula ketika salah satu tokoh dalam novel bernama Raden Kaslan, yang adalah
seorang anggota dewan Partai Indonesia, merencanakan untuk mendirikan perusahaan-
perusahaan fiktif yang bergerak dalam usaha ekspor-impor barang-barang kebutuhan rakyat. la
mencantumkan nama istrinya, yaitu Fatma, karena ikut mendukung perusahaan yang dilakukan
oleh suaminya dan nama anak tunggalnya. yaitu Suryono, serta beberapa rekan separtainya untuk
menjabat sebagai direktur pada perusahaan tersebut. Rencana itu terlintas di benak Raden Kasian
ketika mendapat kepercayaan dari Husni Lumbara untuk menangani penyediaan dana bagi Partai
Indonesia yang dipimpinnya.

Salah seorang yang dipercaya menjabat direktur perusahaan fiktif tersebut adalah anak
tunggalnya, yaitu Suryono, la juga baru saja menyelesaikan tugas dinasnya di luar negeri.
Namun, la merasa tidak puas terhadap fasilitas yang diperoleh dari kementerian tempatnya
bekerja. Oleh karena itu, ketika ayahnya memaksanya untuk keluar dari pekerjaannya dan
mengajaknya untuk menjabat direktur di beberapa perusahaan,ia langsung menyambutnya
dengan senang hati.

orang berikutnya yang juga menjabat direktur perusahaan fiktif tersebut bernama
Sugeng,seorang pegawai negeri yang acapkali dituntut istrinya untuk memenuhi kebutuhan
materi melebihi kemampuannya hingga ia pun menerima tawaran tersebut.

Perusahaan fiktif yang dijalankan Raden Kaslan berhasil meraih keuntungan yang sangat besar
sehingga membuat orang-orang yang terlibat di dalamnya bisa menjalani hidup dengan bahagia
dan serba berkecukupan. Sementara itu di sekitar, Pak Iji dan istrinya harus berjuang untuk
menahan lapar dan menghidupi dirinya dan keluarganya.

Namun, kesenangan Raden Kaslan dan rekan-rekannya itu tidak berlangsung lama. Ketika
koran-koran terbitan ibu kota memuat berita tentang perseteruan antarpartai, yang salah satunya
membicarakan masalah perusahaan fiktif itu, semuanya luluh lantak seketika.

Raden Kaslan dan beberapa rekannya ditangkap penegak hukum, sedangkan Suryono dan Fatma
mencoba melarikan diri. Suryono tewas, sementara Fatma mengalami luka-luka dalam sebuah
kecelakaan maut.

Novel Senja di Jakarta tidak hanya mempertontonkan perilaku hedonis dan koruptif, tetapi juga
menyiratkan gambaran perilaku masyarakat yang masih mengedepankan sikap, seperti sopan
santun, kejujuran, nurani yang baik, dan perilaku terpuji. Selain itu, tampak juga sikap
menghormati, bersyukur, mendoakan orang lain, kesadaran, rela berkorban, tolong-menolong,
dan ikhlas. Hal inilah yang patut untuk dicontoh di dalam lingkungan kehidupan bermasyarakat.
Pesan moral sangat kentara pada novel ini.
Fakta yang ada di novel Senja di Jakarta

-Judul semula novel ini adalah Yang Terindjak dan Melawan, tetapi oleh penerbit Hutchnson &
Co—London, yang pertama menerbitkan judul itu, diganti menjadi Twilight in Jakarta.

- Edisi bahasa Indonesia novel ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1970 oleh PT Badan
Penerbit Indonesia Raya dan pada tahun 1981 oleh Dunia Pustaka Jaya."

-Novel Senja di Jakarta (Sdj) karya Mochtar Lubis adalah karya imajinatif yang mengungkapkan
sisi gelap kehidupan masyarakat ibukota."

-Pandangan dunia kelompok demokrat, nasionalis, dan agama dioperasikan dalam novel Senja di
Jakarta mulai awal hingga akhir cerita. Ketiganya merupakan kesatuan meskipun pada akhirnya
baik demokrasi, nasionalisme, maupun agama terdesak oleh dominasi Partai Komunis Indonesia.
Bahkan, tokoh agama sebagai pembela rakyat dimatikan. Demikian pula, nasionalisme dan
demokrasi tertekan oleh sikap kaum

borjuis. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa dekade lima puluhan hingga awal dekade enam
puluhan, komunisme sedang jaya-jayanya di Indonesia."

-Melukiskan keadaan masyarakat Indonesia pada tahun lima puluhan sebelum pemilihan umum
pertama, yaitu pada masa demokrasi liberal sampai masa demokrasi terpimpin. Novel SdJ
mengungkapkan masalah sosial, politik, dan ekonomi yang ditulis berdasarkan kejadian yang
terjadi pada tahun lima puluhan, yaitu zaman demokrasi terpimpin sampai dengan parlementer.
Novel SdJ ditulis ketika berada dalam tahanan orde lama."

PROFIL DARI MOCHTAR LUBIS


Mochtar Lubis (7 Maret 1922 – 2 Juli 2004) adalah seorang jurnalis dan pengarang ternama asal
Indonesia.

Mochtar Lubis

Lahir:07-maret-1922

Belanda Padang, Hindia

Meninggal:2-Juli-2004 (umur 82)

Kebangsaan:Indonesia

Pekerjaan:Penulis

Pendidikan:Dia merupakan lulusan HIS dan Sekolah Ekonomi Kayu Tanam yang belajar tentang
jurnalisme dan beberapa bahasa asing secara autodidak

Karier:Sejak zaman pendudukan Jepang ia telah dalam lapangan penerangan. Ia turut mendirikan
Kantor Berita ANTARA, kemudian mendirikan dan memimpin harian Indonesia Raya yang telah
dilarang terbit. Ia mendirikan majalah sastra Horizon bersama kawan-kawannya. Pada waktu
pemerintahan rezim Soekarno, ia dijebloskan ke dalam penjara hampir sembilan tahun lamanya
dan baru dibebaskan pada tahun 1966. Pemikirannya selama di penjara, ia tuangkan dalam buku
Catatan Subversif (1980).

Pernah menjadi Presiden Press Foundation of Asia, anggota Dewan Pimpinan International
Association for Cultural Freedom (organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies
Federation.

Novelnya, Jalan Tak Ada Ujung (1952 diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh A.H. John menjadi
A Road With No End, London, 1968), mendapat Hadiah Sastra BMKN 1952; cerpennya Musim
Gugur menggondol hadiah majalah Kisah tahun 1953; kumpulan cerpennya Perempuan (1956)
mendapatkan Hadiah Sastra Nasional BMKN 1955-1956; novelnya, Harimau! Harimau! (1975),
meraih hadiah Yayasan Buku Utama Departeman P & K; dan novelnya Maut dan Cinta (1977)
meraih Hadiah Sastra Yayasan Jaya Raya tahun 1979. Selain itu, Mochtar juga menerima
Anugerah Sastra Chairil Anwar (1992).

Bersama sejumlah cendekiawan, Ia mendirikan Yayasan Obor Indonesia, sebuah yayasan yang
berkontribusi dalam bidang kebudayaan dan pengembangan intelektual melalui penerbitan buku.
[2]

Pidato kebudayaannya pada tanggal 6 April 1977 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta
dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul Manusia Indonesia. Buku yang diterbitkan oleh
Yayasan Obor Indonesia (YOI) ini mendapat pro dan kontra dari masyarakat karena
mengungkap stereotipe manusia Indonesia, terutama sifat-sifat negatifnya

By:Reno Havian

Anda mungkin juga menyukai