Anda di halaman 1dari 3

STRUKTUR

Orientasi :

Bumi Manusia adalah buku pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer yang
pertama kali diterbitkan oleh Hasta Mitra pada tahun 1980. Buku ini menceritakan
perjalanan seorang pribumi bernama Minke yang bersekolah di HBS. Dia sangat pandai
dalam menulis. Bahkan tulisannya pun banyak dimuat dalam koran-koran Belanda pada
waktu itu. Minke digambarkan sebagai seorang Revolusioner yang berani melawan
ketidakadilan. Buku ini menggambarkan atau mengambil setting pada masa kolonialisme
Belanda.

Sinopsis :

Suatu hari, Minke diajak oleh Robert Suurhof , temannya di Sekolah Belanda H.B.S.
Surabaya, untuk memenuhi undangan Robert Mellema di Wonokromo, tepatnya di rumah
Boerderij Buitenzorg (Perusahaan Pertanian Buitenzorg). Minke bertemu dengan Annelies
Mellema, adik Robert Mellema, yang memiliki kecantikan luar biasa. Ketika kedua Robert
sedang asyik berdiskusi tentang bola, Minke dan Annelies yang tidak menyukai bola
memisahkan diri untuk mengerjakan hal lain. Minke berkenalan dengan Nyai Ontosoroh, ibu
Annelies.

Seharian itu mereka berdua mengerjakan tugas mandor di pabrik raksasa itu. Dua Robert
asyik berburu. Saat pulang, Nyai Ontosoroh menawarkan Minke untuk berkunjung lagi
karena nampaknya Annelies senang memiliki teman, serta menyukainya.

Kisah berlanjut, Minke jadi sering dijemput oleh Darsam (penjaga rumah Nyai Ontosoroh)
untuk berkunjung ke rumah, bahkan lama-kelamaan jadi tinggal disana karena Annelies
tidak bisa berada jauh – jauh dari Minke.

Berbagai masalah datang, mulai dari teman – temannya yang mulai menjauh, pikiran
barunya mengenai perjuangan hak asasi manusia bagi pribumi, ancaman pembunuhan,
sidang pembunuhan, dikeluarkan dari sekolah, dan lain -lain. Dalam perjalanannya Minke
selalu berbagi cerita dengan Jean Marais, seorang seniman dari Prancis, Juffrouw Magda
Peters, guru Bahasa dan Sastra Belanda, serta Ibunya. Akhir cerita, Annelies dibawa paksa ke
Netherland, setelah menikah enam bulan dengan Minke.
Analisis :

Novel ini membawakan pembaca ke masa pemerintah Hindia Belanda yang sedang
menguasai negeri ini.

Berbagai pemikiran yang muncul untuk memperjuangkan keadilan pribumi, sikap


masyarakat, strata sosial dan semua hal yang berkaitan dengan masa itu terbalut indah pada
kisah cinta Annelies dengan Minke. Meskipun ceritanya harus berakhir menyedihkan.

Evaluasi (Kelebihan) :

Dalam buku ini banyak memberi penggambaran yang sangat jelas tentang masalah-masalah
yang timbul dalam kehidupan manusia di jaman kolonialisme. Alur ceritanya begitu menarik
untuk di ikuti, keadaan masyarakat pada masa pemerintahan Hindia Belanda di gambarkan
dengan jelas. Berbagai permasalahan di tuliskan dengan jelas.

Evaluasi (Kekurangan) :

Buku ini menggunakan bahasa yang cukup sulit untuk dimengerti. Bahasa yang dipakai
terkadang terlalu puitis sehingga mungkin kurang banyak digemari oleh kalangan anak anak
muda jaman sekarang.

Kesimpulan :

Dalam buku ini Pramoedya menunjukkan betapa pentingnya belajar, dengan belajar, dapat
mengubah nasib, seperti dalam buku ini, Nyai yang tidak bersekolah, dapat menjadi seorang
guru yang hebat bagi siswa H.B.S Minke. Bahkan pengetahuan si Nyai yang didapat dari
pengalaman, dari buku-buku dan dari kehidupan sehari-hari, ternyata lebih luas dari guru-
guru sekolah H.B.S. sehingga belajar bukanlah hal yang rugi untuk dilakukan dalam
kehidupan.

UNSUR EKSTRINSIK.

Aspek moral

Dalam aspek moral yang terdapat pada masyarakat yang kurang baik seperti beranggapan
bahwa orang pribumi itu kolot atau norak sedangkan orang yang memiliki keturunan darah
belanda adalah orang yang modern
Aspek budaya

Memberikan wejangan ketika minke dan annelise akan menikah. Hal ini merupakan sebuah
tradisi dijawa

Bukti: pada kesempatan seperti ini tahulah aku apa yang akan menyusul; wejangan sebelum
pesta perkawinan (hal:247)

Aspek Sosial

Pada zaman pergerakan inonesia pada abad ke 20 orang orang dari keturunan belanda
kehiupan sosialnya lebih diperhatikan daripada pribumi.

Aspek Ekonomi

Permasalahan ekonomi yang dialami nyai ontosoroh membuat dia mau menjadi istri
simpanan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.

Aspek religi

Ketika minke mengatakan ”masyaallah” menunjukkan bahwa minka menganut agama islam.

Bukti:”masyaallah, dia tahu victor hugo.....”(hal:84)

Anda mungkin juga menyukai