Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAHASA INDONESIA

(RESENSI BUKU NOVEL SASTRA)

Identitas Novel
Judul novel : Bumi Manusia
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Tahun terbit : Cetakan 1, 1980. Cetakan ke-27, Juni 2018
Jumlah halaman : 551 halaman
Pramoedya Ananta Toer adalah seorang kritikus dan tahanan politik pada masa

pemerintahan presiden Soeharto. Beliau sempat dibuang ke pulau Buru karena kritik pedasnya

kepada pemerintah. Di pulau Buru beliau menghabiskan masa pengasingannya dengan menulis.

Salah satu karyanya adalah Bumi Manusia, novel pertama dari roman Tetralogi Buru.

Sinopsis.

Novel ini berlatar belakang jaman penjajahan Belanda di awal abad ke 20. Di desa

Wonokromo, Surabaya, tinggal seorang pemuda Jawa yang memiliki rasa kebebasan yang tinggi

yaitu Minke. Bapaknya seorang bupati. Namun, Minke tidak menganggap darah bangsawannya itu

sebagai sebuah anugrah. Dia mengkritisi kebiasaan priyayi Jawa yang terlalu mengagung-agungkan

kekuasaan, jabatan, atau kedudukan pria atas wanita. Dia lebih suka menggunakan ilmu

pengetahuannya untuk memutuskan hal yang baik dan buruk. Untuk memperoleh ilmu, dia

menuntut ilmu di H.B.S, Surabaya.

Selama menuntut ilmu, Minke bertemu dengan banyak orang yang mempengaruhi hidupnya

antara lain Robert Suurhof, Robert Mellema, Annelies Mellema, Nyai Ontosaroh, Magda Peters, Panji

Darman, dan Darsam. Robert Suurhof adalah teman kelas Minke. Dialah yang mengenalkan Minke

kepada Annelies. Awalnya Minke gugup saat berkunjung ke rumah Anelis karena dia hanya seorang

Jawa sedangkan Annelies adalah gadis peranakan Eropa. Dia juga ketakutan saat bertemu dengan

ibu dari Annelies, Nyai Ontosaroh atau biasa dipanggil Mama. Ketakutan tersebut berangsur-angsur

menghilang karena seringnya Minke berkunjung ke rumah Annelies. Rasa takut Minke kepada Mama

berubah menjadi kagum karena kemandirian yang dimiliki oleh Mama. Minke juga jatuh cinta

kepada Annelies. Namun, kunjungan Minke ke rumah Annelies mendatangkan masalah. Ayah dan

kakak Annelies,Herman dan Robert Mellema menolak kehadiran Minke karena dia seorang pribumi.

Mereka berdua memilih untuk pergi dan meninggalkan Annelies dan Mama sendiri.

Selain mendapat pertentangan dari ayah dan kakak Annelies, Minke juga mendapat masalah

dari Robert Suurhof. Robert Suurhof ternyata juga mencintai Annelies. Dia berusaha dengan

berbagai macam cara supaya menyingkirkan Minke. Bahkan Minke terpaksa harus keluar dari

sekolah karena isu mengenai hubungannya dengan Mama yang digulirkan oleh Robert Suurhof.
Sesungguhnya, Minke sedang menjalin hubungan dengan Annelies, bukan Mama. Hubungan itu pun

mereka resmikan dalam ikatas pernikahan.

Minke mempunyai guru favorit bernama Magda Peters. Dia melihat bakat menulis yang

terpendam pada diri Minke. Dia lah yang sering membantu Minke ketika dalam kesusahan. Berkat

tulisannya yang baik Minke mendapat undangan dari Asisten Residen Herbert de la Croix. Namun

sayang ia harus berpisah dengan gurunya karena gurunya dipulangkan ke Belanda dengan

alas an pemikiran kerasnya. Permasalahan datang kembali ketika Herman Mellema menemui

kematiaannya. Kematian

Herman Mellema yang janggal membuat polisi melakukan penyelidikan kasus tersebut. Mama dan

Minke tersangkut kasus tersebut. Dalam persidangan, Mama terlihat pasrah. Mama juga mendapat

tuntutan dari anak sah perkawinan Herman Mellema. Dia menuntut haknya berupa perusahaan yang

dimiliki oleh Herman Mellema. Selain itu dia juga membawa Annelies pergi ke Belanda. Mama dan

Minke suaminya hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut.

Keunggulan.

Ketegangan dari konflik yang dihadapi oleh Minke yang membuat pembaca penasaran akan kisah

yang terjadi berikutnya. Latar belakang jaman penjajahan Belanda juga membuat pembaca diajak

untuk membayangkan keadaan pada saat itu yang membuat cerita novel ini semakin menarik.

Kelemahan.

Pemilihan diksi yang terkadang asing bagi pembaca. Selain itu ada juga diksi yang berasal dari bahasa

Belanda sehingga agak susah untuk memahami detail ceritanya.

Anda mungkin juga menyukai