Anda di halaman 1dari 2

JUDUL BUKU : BUMI MANUSIA

PENGARANG : PRAMOEDYA ANANTA TOER

PENERBIT : LENTERA DIPANTARA

TAHUN TERBIT: 2011

Toer. Pramoedya Ananta Toer merupakan seorang kritikussastra yang mana pada saat itu beliau
juga sempat ditahan sebagai tahanan politik di zaman pemerintahan Orde baru dan diasingkan ke Pulau
Buru sebab kritik pedasnya terhadap pemerintah. Saat di Pulau Buru, Pramoedya Ananta Toer
menghabiskan masa tahanannya itu dengan membuat karya tulis.

Saat diterbitkan pertama kali, tepatnya tahun 1980, Novel Bumi Manusia mendapatkan tantangan
dari pemerintahan Orde Baru, karena bukunya dikatakan mengandung unsur ajaran Marxisme &
Lenisisme.

Namun, terlepas dari hal tersebut, cerita dari Bumi Manusia dapat dikatakan pula sebagai sebuah
mahakarya yang menjadi warisan terbaik bagi tanah air indonesia. Buku ini menceritakan tentang
kehidupan bangsa Indonesia pada periode 1898-1918 yang mana pada masa itu adalah masa-masa
berkembangnya pemikiran Politik Etis & awal kebangkitan Nasional.

Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Minke. Minke merupakan pribumi
yang bersekolah di H.B.S. Ilmu yang pengetahuan yang dimiliki membuat ia berbeda dari bangsanya &
suka menulis. Ia memiliki rasa kagum terhadap penemuan-penemuan baru yang ada di Eropa. Saat itu,
teman sekolahnya yang bernama Robert Suurhof mengajaknya ke Wonokromo yang menjadi awal
pertemuan Minke dengan Annelies. Semenjak itu ia mengenal Annelies yang memiliki sifat kekanak-
kanakan, Robert Mellema yang angkuh, & Nyai Ontosoroh yang pantas dikagumi karena kemandirian
serta pengetahuannya. Kekaguman Minke terhadap Annelies membuat Minke berani mencium
Annelies.

Seiring berjalannya waktu, Annelies semakin nergantung pada Minke sehingga saat Minke
kembali, Annelies jatuh sakit. Akhirnya Minke harus kembali ke Wonokromo & tinggal disana meskipun
banyak anggapan buruk yang bermunculan. Minke tidak peduli karena menurutnya Nyai Ontosoroh
adalah orang hebat. Minke tidak dapat menahan rasa kagumnya terhadap Nyai Ontosoroh & beberapa
bulan kemudian ia baru mengetahui kisah hidup Nyai yang dijual oleh orang tuanya kepada Tuan
Mellema demi kenaikan jabatan. Pengetahuan yang Nyai dapat dari Tuan Mellema, seperti bahasa
Belanda & kemampuan berdagang. Walaupun Nyai Ontosoroh hanya seorang gadis yang dibeli dan
dinikahi secara tidak sah, namun Tuan Mellema begitu menyayangi Nyai Ontosoroh, kebahagian Nyai
Ontosoroh semakin lengkap dengan kelahiran Dua orang anaknya yaitu Robert Mellema & Annelies
Mellema. Tuan Mellema juga sempat pergi ke pengadilan agar Robert Mellema & Annelies Mellema
diakui sebagai anak sah dan dapat baptis tetapi tidak berhasil. Kebahagiaan Nyai & anak-anaknya
seketika hancur saat kedatang Maurits Mellema yang merupakan anak sah dari pernikahan sah, Tuan
Mellema menjadi tidak peduli dengan Nyai & anak-anaknya.

Ketika Annelies jatuh sakit, Minke diminta untuk membantu menyembuhkan Annelies dengan
menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri. Dokter Martinet juga menyarankan Minke menikahi
Annelies. Akhirnya setelah lulus dari H.B.S. Minke menikahi Annelies.

Kehidupan Minke tidak berjalan mulus, ia sering kali terlibat dalam suatu peemasalahan. Minke
sempat dikeluarkan dari sekolah, bahkan Rober Mellema berkeinginan membunuh Minke. Puncak dari
permasalahan tersebut saat meninggalnya Tuan Mellema, pernikahan Minke & Annelies yang dianggap
tidak sah dihadapan pengadilan putih (Nenderlent) serta Maurits Mellema yang menuntut hak atas
harta benda Tuan Mellema yang dikelolah oleh Nyai Ontosoroh. Akhirnya sebagian besar harta itu jatuh
ke tangan Maurits & ia juga menjadi wali dari Annelies, Annelies pun dibawah ke Belanda oleh Maurits.
Yang mengharuskan seorang anak berpisah dengan ibunya & juga yang mengharuskan seorang istri
berpisah dengan suaminya. Nyai Ontosoroh & Minke sudah memperjuankam agar Annelies tetap
bersama mereka, namun lagi-lagi harus kalah dihadapan pengadilan putih (Nenderlent). Dan ditutup
oleh kepergian Annelies.

Anda mungkin juga menyukai