Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ketrin Pungky Rindi Jemmy Gressima

Nim : 1902108027
Kelas : 7B PBSI

Kritik Sastra Pesan Moral dalam Novel Cantik Itu Luka

Eka Kurniawan merupakan seorang penulis dan komikus kelahiran


Tasikmalaya, Jawa Barat 28 November 1975. Eka menempuh pendidikan tinggi di
Universitas Gadjah Mada fakultas Filsafat dan lulus tahun 1999. Novel “Cantik Itu
Luka” merupakan novel pertama Eka Kurniawan yang mendunia, Novel pertama Eka
itu diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Jendela tahun 2002. Kemudian pada tahun
2004 “Cinta Itu Luka” terbit kembali oleh Gramedia Pustaka Utama. Novel tersebut
diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Ribeka Ota dan diterbitkan oleh
Shinpusha tahun 2006, dialihbahasakan oleh Annie Tucker dengan penerbit The Text
Publishing Company pada Agustus 2015. Seleain novel Cantik itu Luka, novel lain
karya Eka Kurniawan yang terkenal hingga mendunia adalah Lekaki Harimau yang
lagi-lagi diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Inggris, Prancis,
Jerman, Itali, serta Korea.

Berikut adalah beberapa karya-karya lain dari Eka Kurniawan yang terdiri atas novel,
kumpulan cerita pendek, serta tulisan nonfiksi, di antaranya yaitu sebagai berikut
:

- Kumpulan cerita pendek Gelak sedih yang terbit pada tahun 2005 oleh Gramedia
Pustaka Utama.
- Cerita pendek Cinta Tak Ada Mati yang terdiri pada tahun 2005 oleh Gramedia
Pustaka Utama.
- Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas yang terbit pada tahun 2014
oleh Gramedia Pustaka Utama.
- Cerita pendek Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Lewat
Mimpi yang terbit pada tahun 2015 oleh Gramedia Pustaka Utama.
- Novel O yang terbit pada tahun 2016 oleh Gramedia Pustaka Utama.
- Cerita nonfiksi Senyap yang Lebih Nyaring yang terbit pada tahun 2019 oleh
Gramedia Pustaka Utama.

Demikianlah informasi mengenai kelahiran, Pendidikan, Karya-Karya, dan juga fakta


menarik dari Eka Kurniawan.

Novel Cantik Itu Luka bercerita tentang alur hidup Dewi Ayu, pelacur cantik
di zaman colonial. Garis hidup dan keturunan Dewi Ayu sangat unik, mulai dari
silsilah ayah-ibu hingga anak-anaknya yang kelak banyak membawa pengaruh di
Halimuda, wilayah rekaan Eka Kurniawan. Sejak kecil, Dewi Ayu tumbuh tanpa
asuhan ayah dan ibu yang terusir karena kawin sedarah (perkawinan saudara tiri).
Dewi Ayu diasuh oleh kakek-neneknya. Ia tumbuh menjadi gadis kuat dan pemberani.
Salah satu bukti keberaniannya adalah ketegarannya hidup di penjara saat jepang
menyerang Hindia Belanda. Di tempat penahanan demi membantu rekannya di barak
penampungan.

Dua tahun kemudian, Dewi Ayu termasuk salah satu di antara 19 gadis tahanan
yang dipindahkan ke rumah mewah yang dikelola Mama Kalong. Di tempat itulah,
Dewi Ayu memulai hidupnya sebagai pelacur untuk melayani nafsu para tantara
jepang. Selama menjadi pelacur, Dewi Ayu melahirkan empat anak perempuan.
Semuanya tidak jelas identitas ayahnya. Sebagaimana ibunya, tiga dari putri Dewi
Ayu berparas sangat cantik. Dewi Ayu merasa bahwa mengasuh anak-anak yang
sangat cantik amat merepotkan. Karena itulah, Ketika hamil anak keempat, ia
berharap bahwa anaknya menjadi anak buruk rupa dan demikianlah yang terjadi.
Akan tetapi, Dewi Ayu tidak sempat menyaksikan putri bungsunya tersebut.
Ironisnya, sebelum ia meninggal, Dewi Ayu memberi nama putri buruk rupanya itu
dengan nama si Cantik. Demikianlah kehidupan Si Cantik yang penuh luka. Nama
yang ia emban sangat memberatkan hidupnya karena senyatanya ia berparas buruk
rupa, tidak cantik rupawan sama sekali.

Analisis Pesan Moral dan Gaya Bahasa dalam Novel Cantik Itu Luka
Pada bagian pembahasan, sesuai pada fokus kritik sastra, pesan moral dibagi menjadi
tiga kelompok yaitu: (1) hubungan manusia dengan tuhannya (2) hubungan manusia
dengan diri sendiri (3) hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial.

A. Pesan Moral
Amanat berupa nilai-nilai dan norma–norma yang menjadi pegangan
seseorang kelompok dalam mengatur tingkah lakunya dalam kehidupan
bermasyarakat.

1. Pesan Moral Hubungan Manusia Dengan Tuhannya a. Bersyukur


Beberapa tokoh psikologi dalam Seligman dan Peterson (2004)
mendefinisikan syukur sebagai perasaan bersyukur dan senang sebagai
tanggapan atas penerimaan suatu hadiah yang memberikan manfaat dari
seseorang atau sesuatu yang bersifat menenangkan. Menurut Wood (2009),
mengungkapkan rasa terima kasih adalah sifat pribadi dari berpikir positif,
menghadirkan hidup lebih positif.

Oleh karena itu, berdasarkan beberapa pemahaman para ahli,


peneliti menyimpulkan bahwa syukur dalam konsep Barat dapat diartikan
sebagai pengakuan seseorang terhadap keberadaan pihak atau sumber lain
yang turut menyumbang berkah yang diterima, sehingga dapat mendorong
orang tertentu memberikan pujian atau Salam pembuka. Terima kasih
kepada mereka yang melakukan pekerjaan dengan baik. Rasa syukur dapat
ditunjukkan melalui pujian atau ucapan terima kasih kepada pemberinya.

Pesan moral yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan


Tuhannya pada novel “Cantik Itu Luka” Karya Eka Kurniawan dapat
dilihat dalam kutipan berikut, Tapi si bayi menggeliat, tersenyum, dan
akhirnya si dukun bayi percaya ia memang bayi, bukan tai, dan berkata
pada si ibu yang tergeletak di atas tempat tidur tak berdaya dan tak
berharap melihat bayinya, bahwa bayi itu sudah lahir, sehat dan tampak
ramah. “Ia perempuan, kan? Tanya Dewi Ayu. “Yah,” kata si dukun
bayi”seperti tiga bayi sebelumnya.” (Hal, 03) Di kalimat pertama, bisa
dimaklumi kalau Ayu Dewi bersyukur atas kelahiran anak keempatnya,
dan meski jelek, Ayu Dewi rela memberi motivasi kepada pembantu yang
tidak percaya padanya.

“Tapi kenyataanya si kecil itu bisa menyebutkan semua benda,


yang terlihat maupun tidak , dengan benar dan bahkan memberi nama
untuk kucing, cicak, ayam, dan bebek yang berkeliaran di rumah mereka.
Kini keajaiban itu muncul kembali: ia membaca buku tanpa seorang pun
mengajarinya mengenali huruf.”( Hal, 21). Dalam kutipan kedua, bayi
yang baru lahir dapat memberi nama binatang atau benda tanpa pengajaran
sebelumnya dari siapa pun. Si cantik dapat membaca dan mengenali huruf
dan angka.

Ketika Rosinah bertanya apa yang ia kerjakan malam-malam di


beranda,, Si cantik menjawab sebagaimana ia berkata kepada ibunya,
“Menanti Pangeranku datang, untuk membebaskanku dari kutukan wajah
buruk rupa.” (Hal, 22) Pada kalimat ketiga, dapat dipahami bahwa Ayu
Devi bersyukur atas kelahiran anaknya yang jelek. Ibu selalu berusaha
menjelaskan apa arti waktu, ibu selalu menjaga kesehatan anaknya.
Seorang ibu sangat mencintai anaknya, penuh cinta dan kasih sayang.

“Bagaimanapun, adalah benar bahwa Dewi Ayu telah mencoba


membunuhnya. Ketika tahu bahwa ia bunting, tak peduli setengah abad ia
telah hidup, pengalaman telah mengajarinya bahwa ia bunting lagi.”
(Hal, 05) . Pada kalimat ketiga, dapat dipahami bahwa Ayu Devi
bersyukur atas kelahiran anaknya yang jelek. Ibu selalu berusaha
menjelaskan apa arti waktu, ibu selalu menjaga kesehatan anaknya.
Seorang ibu sangat mencintai anaknya, penuh cinta dan kasih sayang.

2. Pesan Moral Hubungan Manusia Dengan Dirinya Sendiri


Manusia berusaha mengenal dirinya sendiri dan alam semesta. Dia ingin
belajar lebih banyak tentang siapa dia dan seperti apa alam semesta. Ini adalah
masalah mendasar dengan hubungan manusianya sendiri. Orang yang tidak
mengenal diri sendiri menyebabkan mereka gagal menerima segala kelebihan
dan kekurangannya. Pengetahuan dan penerimaan diri yang baik akan
menentukan sikap dan perilaku yang baik terhadap sesama, Tuhan dan
lingkungan.
“Aku tak peduli dengan cara apa ia datang, atau dengan cara
bagaiamana ia datang tanpa kau dan aku tahu. Tapi ia datang dan
mengajarinya segala hal, dan bahkan ia mengajarinya bercinta.” “Ia datang
dan mereka bercinta.” (Hal. 27) Dari kutipan di atas kita dapat memahami
bahwa apapun yang bisa terjadi kapan saja tanpa pemberitahuan sebelumnya
tidak lain adalah berkah dari surga. Oleh karena itu, sebagai hamba yang taat,
kita harus optimis bahwa hal yang membahagiakan akan datang sesuai dengan
kehendak Tuhan.

“Omong kosong, kematian itu urusan Tuhan,” kata Kyai Jahro. “Ia ingin
mati sejak dua belas hari lalu dan ia mati,” (Hal, 12) Dari kutipan di atas, kita
dapat memahami bahwa kematian adalah salah satu takdir Tuhan Yang Maha
Esa. Takdir adalah kehendak Allah, dan semua manusia tidak bisa
menghindarinya. Rizki, jodoh dan kematian. Kematian Jika ada yang
mengatakan dia bisa memprediksi kapan Hari Penghakiman akan terjadi, dia
adalah pembohong besar. Bagaimana dia bisa mengetahui Hari Kiamat ketika
dia tidak mengetahui kematiannya sendiri. Kematian adalah misteri akhirat.
Kita tidak tahu bahwa hamba yang lemah harus selalu patuh dan sabar.

3. Pesan Moral Hubungan Manusia dengan Manusia Lain


Hubungan manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia membutuhkan
orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana bersosialisasi. Sosial
artinya manusia membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu
habitatnya, sehingga setiap orang perlu bersosialisasi dan berinteraksi satu
sama lain.

Pesan moral yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia


lain dalam lingkup sosial pada novel “Cantik Itu Luka” Karya Eka Kurniawan
dapat dilihat dalam kutipan berikut, “Demikianlah, tanpa merasa terganggu
sedikit pun, Rosinah terus bekerja. Ia mengurus bayi itu, pergi ke dapur dua
kali sehari, mencuci detiap pagi, sementara Dewi Ayu berbaring nyaris tak
bergerak, sungguh-sungguh menyerupai mayat yang menunggu orang-orang
selesai menggali kuburnya,”(Hal, 10). kutipan di atas dapat kita bahwa sangat
penting bantuan warga sekitar, salahsatunya adalah tetangga, dan keluarga.

“Hidup saling mencintai, dan saling mengawini.”(Hal, 38) Dari


kutipan di bawah ini, kita dapat belajar bahwa saling mencintai dan
menghormati adalah salah satu pilar kehidupan manusia. Hidup rukun adalah
keadaan hidup yang tentram, damai, dan terhindar dari terjadinya dan
beroperasinya berbagai konflik. Hal ini terjadi karena berada dalam kerukunan
memiliki banyak manfaat tersendiri. Manfaat nyata dari harmoni adalah
mencegah kita berkonflik dengan siapa pun. Hidup dalam harmoni itu sendiri
adalah situasi kehidupan yang harus dicapai dalam pengaturan apa pun, baik di
lingkungan sekolah, komunitas, sekolah, tempat kerja, atau di tempat lain.

B. Gaya Bahasa
Pemanfaatan atas kekayaan bahasa seseorang dalam bertutur atau menulis,
lebih khusus adalah pemakaian ragam bahasa tertentu untuk memperoleh efek
tertentu.

Gaya Bahasa Dalam Novel Cantik Itu Luka

Gaya bahasa novel Indah adalah Luka Novel Indah adalah Luka ditulis oleh
Eka Kurniawan menggunakan bahasa vulgar dan kejujuran. Oleh karena itu, jika
Anda sensitive terhadap bahasa vulgar, novel ini mungkin tidak cocok untuk
Anda, karena maksud umum dari cerita tertulis mungkin tidak dapat dipahami dan
dapat menyebabkan kesalahpahaman. Novel ini berisi cerita perjudian, seks,
pembunuhan dan penyiksaan dan tidak cocok untuk anak di bawah umur, karena
adanya terminologi sejarah, novel ini sangat sulit untuk dibaca dan dapat membuat
bosan pembaca yang tidak mengerti istilah-istilah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai