Anda di halaman 1dari 9

Judul buku : Kubah

Pengarang : Ahmad Tohari

Tebal : 211 halaman

Tahun terbit : 2012

Cetakan : Cetakan keempat (edisi baru)

Penerbit: : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Novel karya Ahmad Tohari yang berjudul Kubah ini terdiri dari sebelas bagian. Novel ini
menceritakan kehidupan tokoh utama yaitu Karman secara flashback atau kilas balik.

Karman adalah seorang pemuda cerdas dari desa Pegaten yang menjadi anggota partai
komunis. Bergabungnya Karman dalam partai komunis ini menjadikan Karman tawanan politik
yang diasingkan di Pulau Buru. Setelah keluar dari penjara di Pulau Buru akhirnya Karman
menyadari kekeliruannya selama ini.

Babak satu novel ini menceritakan pembebasan Karman setelah ditahan sebagai tahanan politik
di Pulau Buru selama 12 tahun. Ia kebingungan, karena setelah lama menjalani masa tahanan di
penjara Pulau Buru, dan berbagai persoalan menimpanya selama masa pengasingan membuat
banyak kesedihan di hatinya. Mulai dari kesedihan karena ditinggal sang istri yang sudah lama
dinikahi dan mereka memiliki tiga anak hingga rasa ketidakpercayaan dirinya akan diterima
kembali oleh masyarakat Pegaten karena ia bekas tahanan politik yang pastinya akan
mendapatkan pandangan negatif dari masyarakat.

Di bagian kedua hingga beberapa bagian berikutnya, Ahmad Tohari memundurkan jalan cerita,
diceritakannya bagaimana masa kecil Karman yang susah, hidup tanpa ayahnya dan harus
banting tulang bekerja menjadi pembantu dan pengasuh anak Haji Bakir, tetangganya, orang
terkaya dan terpandang di desa Pegaten. Karman kecil menamatkan sekolah hingga tingkat SMP
atas bantuan pamannya, Hasyim. Karena tak memiliki biaya yang cukup untuk melanjutkan
sekolah, Karman berhenti dan atas kebaikan Haji Bakir, ia diterima bekerja di sana sekaligus
untuk menjadi teman bermain Rifah, putrinya.

Selanjutnya, Karman mulai berkenalan dengan Kawan Margo yang merupakan anggota Partai
Komunis. Setelah berkenalan cukup lama, Karman pun akhirnya terbujuk oleh Kawan Margo
untuk bergabung dengan partai komunis, Margo melihat bahwa Karman adalah pribadi yang
cerdas dan dapat dipengaruhi untuk menjadi bagian dari partai. Karman gelap mata dan mulai
terpengaruh ideologi Margo, ia mulai meninggalkan kebiasaan sholatnya, ajaran-ajaran partai
melekat diotaknya, perbedaan antara kaya dan miskin merupakan suatu hal yang menjadi sorotan
tajam bagi Karman. Kenapa ia tidak bisa menikah dengan Rifah anak Haji Bakir, apakah karena
ia miskin maka tidak dapat bersanding dengan Rifah? Hal itu memenuhi benak Karman,
nyatanya Haji Bakir menolak Karman karena ia telat meminang Rifah, karena ada pemuda yang
lebih dulu menyatakan lamarannya. Kenyataan ini semakin membuatnya membenci keluarga
Haji Bakir beserta orang kaya lainnya.

Situasi ini dimanfaatkan Kawan Margo dan bosnya, Si Gigi Besidan Truman. Karman diberi
pekerjaan sebagai sekretaris partai, dan ajaran partai meresap kuat diotaknya. Ia menyerukan
pertentangan terhadap perbedaan kelas yang terjadi di tahun-tahun itu. Ia menjadi kalap, gelisah
dan kafir. Sosok Karman yang cerdas dan taat dahulu menguap entah kemana. Karman berubah
menjadi seorang atheisme.

Seperti gambaran sejarah, 1965 merupakan akhir dari komunis di Indonesia, partai Karman
dibabat habis, Margo, Si Gigi Besidan Truman dihukum mati. Karman ketakutan dan kabur
mencari perlindungan, ia lari dan bersembunyi di hutan, bersembunyi di kuburan hingga
akhirnya tertangkap setelah menderita sakit karena gizi buruk. Ia tak memiliki kekuatan untuk
melanjutkan pelariannya.

Di bagian akhir diceritakan bahwa Karman kembali ke desa Pegaten dan diterima dengan baik
oleh masyarakat. Ia lalu mengabdikan dirinya dengan cara merenovasi masjid milik Haji Bakir,
Karman mendesain kubah masjid tersebut.

Buku ini sangat menarik untuk dibaca, seperti karya Ahmad Tohari sebelum-sebelumnya, yang
mengangkat realita kehidupan ke dalam sebuah tulisan, novel ini pun demikian. Cerita tentang
kehidupan masyarakat Pegaten yang miskin namun masih tetap menjalankan tuntunan agama
memberikan pelajaran berharga tersendiri bagi pembaca. Gejolak politik masa PKI turut diangkat
dalam novel ini sehingga dapat mengingatkan kembali pembaca akan sejarah yang ada dalam
perjalanan bangsa Indonesia. Selain itu melalui tokoh Karman pembaca dapat mengambil
hikmah tersendiri, yaitu agar memiliki prinsip dalam hidup agar tidak mudah terpengaruh oleh
hal-hal yang merugikan. Melalui novel ini bisa jadi pengarang mengingatkan pembaca agar
selalu berpegang teguh pada nilai-nilai agama.

Bahasa yang digunakan dalam novel ini begitu mengalir sehingga jalan ceritanya mudah
dipahami oleh pembaca. Sedangkan alur yang digunakan adalah alur campuran, menceritakan
kehidupan tokoh utama dari semasa kecil hingga dewasa. Pengarang menggunakan sudut
pandang dia maha tahu, dimana pengarang berada di luar cerita dan hanya sebagai pengamat.

Akan tetapi dibalik kelebihan-kelebihannya novel ini juga memiliki kelemahan. Novel ini
tampak terlalu tergesa-gesa ditulis. Mengapa? Karena untuk materi cerita yang penuh dengan
pergolakkan emosi dan krisis yang diramu oleh peristiwa sosial besar semacam G 30 S PKI,
rasanya buku ini terlalu kecil takarannya, dapat dikatakan bahwa novel ini hanya menyentuh
seujung kuku saja peristiwa G S 30 PKI sehingga kejadian-kejadian apa saja yang ada dalam
peristiwa G 30 S PKI kurang diketahui oleh pembaca atau dengan kata lain dapat dikatakan buku
ini kurang memberikan informasi yang mendalam mengenai peristiwa tersebut.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala berkat rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
menyelesaikan salah satu tugas UAS mata kuliah Kritik dan esai.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Andri Noviandi, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Semantik
2. Orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan;
3. Teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi
rasa terima kasih yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Penulis mohon maaf
jika dalam proses penulisan makalah ini ada kesalahan pada pihak yang terkait. Semoga makalah
ini dapat memperluas wawasan pembaca.

Tasikmalaya, Juli 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Karya sastra pada dasarnya berisi tentang pemasalahan yang ada dalam kehidupan
sosial. Setiap daerah ataupun setiap masyarakat tertentu memiliki kehidupan sosial yang
beda dari wilayah satu dengan wilayah lain. setiap individu mempunyai cara sendiri
untuk mengungkapkan atau menuangkan sebuah imajinasi yang terjadi pada dirinya
maupun keadaan di lingkungan sekitar. Cara yang dilakukan individu itu beraneka ragam
tergantung kemampuan individu tersebut.
Dalam karya sastra terdapat berbagai permasalahan yang muncul dan diungkapkan
oleh seorang pengarang sehingga menimbulkan rasa ketertarikan untuk membaca. dan
yang menarik dari karya sastra adalah interpretasi yang beragam dari pembaca sesuai dari
sudut pandang aspek yang dilihat.
Karya sastra tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia, karena di dalam
kehidupan manusia terdapat berbagai fenomena atau permasalahan yang terjadi sehingga
apabila dituangkan ke dalam sebuah karya sastra akan menarik. Suatu karya sastra
tidaklah cukup menarik apabila hanya diteliti dari aspek strukturnya saja tanpa kerja sama
dengan disiplin ilmu lain, karena yang terkandung pada karya sastra pada dasarnya
merupakan masalah masyarakat. Adakalanya seni juga dapat mewakili kehidupan
masyarakat pada saat karya sastra itu dilahirkan.
Ahmad Tohari merupakan satrawan yang sangat dikenal oleh masyarakat. Sejak
terbitnya trilogi Ronggeng Dukuh Paruk(1982), Lintang
Kemukus Dini Hari(1985), dan Jantera Bianglala(1986), nama Ahmad Tohari banyak
menarik perhatian peminat dan pengamat sastra Indonesia.
Apalagi Ahmad Tohari kemudian melahirkan novel lain seperti Di Kaki
Bukit Cibalak(1986), Bekisar Merah(1993), Lingkar Tanah Lingkar Air(1995), dan
Belantik(2001).
Novel yang dikaji dalam penelitian ini adalah novel berjudul Kubah karya Ahmad
Tohari. Novel tersebut dipilih karena didalam isi diceritakan berbagai permasalahan
ideologi politik yang dapat menarik perhatian pembaca. Akibat pernyimpangan ideologi
yang bertentangan dengan nilai pancasila atau nilah sosial masyarakat yang biasa
dilakukan sehingga membuat karman diasingkankei pulau buruh
Dari segi alur yang digunakan dalam novel Kubah adalah alur mundur (flash
back). Kejadian yang terjadi pada novel tersebut tergambar pada tahun 1965 bertepatan
dengan G 30 S PKI yang Menceritakan masa lalu kehidupan Karman, Latar sosial
menceritakan tentang kehidupan masyarakat yang sengsara akibat keganasan politik
sehingga dapat mengubah ideolog seseorang dengan di hasut oleh kelompok yang tidak
bertanggung jawab.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan yang terdapat pada novel kubah karya ahmad tohari dari aspek
ideologi yang bertentangan dengan pancasila ?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan bagaimana pandangan mengenai novel kubah dari aspek ideologi yang
bertentangan dengan pancasila.
D. Manfaat
1. Kita dapat mengetahui bagaimana pandangan mengenai novel kubah dari aspek ideologi
yang bertentangan dengan pancasila.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh ideologi komunis terhadap diri karman

Setiap individu mempunyai cara berpikir dan pahamnya sendiri, inilah yang sering kita
sebut dengan ideologi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian ideologi salah
satunya adalah paham, teori dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik. Dengan
begitu ideologi adalah hal pokok yang pasti dimiliki setiap orang.
Novel kubah adalah novel pertama karya Ahmad Tohari yang diterbitkan pada tahun
1980. Novel yang pernah mendapat gelar terbaik pada tahun 1981 oleh Yayasan Buku Utama
Kementerian P & K, juga telah diterbitkan ke dalam berbagai bahasa salah satunya Jepang.
Novel Kubah karya Ahmad Tohari berlatarkan masa orde baru yang ditandai dengan
pembunuhan dan penculikan yang dilakukan oleh PKI (Partai Komunis Indonesia). Pada masa
orde baru terjadi perekrutan anggota PKI secara besar-besaran untuk melakukan kudeta,
sehingga anggota dan perwira Angkatan Darat (AD) menjadi korban penculikan PKI.
Pembahasan yang dikaji tidak hanya masalah sejarah pada masa orde baru, melainkan masalah
budaya dan ekonomi..
Ceritra ini berawal dari sosok utama dalam cerita yaitu karman yang digambarkan
sebagai sosok yang cerdas, pandai dan cakap juga taat beragama. namun seiring berjalannya
waktu tiba-tiba berubah menjadi sosok yang jauh dari sifat aslinya, karman menjidi orang yang
memiliki sikap yang aneh, oenuh curiga dan memiliki pandangan yang buruk terhadap kalangan
atas. alsan karman menjadi berubah dengan sangat drastic tidak lain akibat dari doktrin yang
diberikan oleh margo dan triman. Dengan memberikan paham komunis dengan cara menghasut
menggunakan tipu muslihat yang dilakukan dengan menanamkan sikap hutang budi yang
dilakukan margo dan triman terhadap karman. Hal tersebut terbukti pada kutipan berikut.
“Yah, tentu saja berusaha menanam jasa kepada dia. Sudah saya laporkan, saat ini Karman
sangat membutuhkan pekerjaan. Apabila dia bisa menjadi pegawai atas bantuan kita, maka
perkenalan dia dengan kita berlangsung sangat wajar dan mulus. Jadi pertanyaan saya saat ini
adalah: apakah ada lowongan pekerjaan yang bisa kita berikan kepada Karman?” (Kubah, 2017:
86)
Kutipan tersebut membuktikan bahwa perubahan ideologi pada diri Karman terjadi akibat
hasutan yang dilakukan margo dan triman sehingga membuat perubahan drastis pada diri karman
yang awalnya memiliki sifat baik menjadi angkuh. Tujuan yang dilakukan tersebut merugikan
orang lain hanya demi kepentingan pribadi atau kelompok. Tampak pada kutipan berikut.
“Hanya setahun sejak perkenalannya dengan kelompok Margo, perubahan besar terjadi pada
pribadi Karman. Ia menjadi sinis. Segala sesuatu, apalagi yang menyangkut Haji Bakir selalu di
tanggapi dengan perasaan buruk.” (Kubah, 2017: 103)
Margo membuat karman memiliki pemahaman yang janggal megenai transaksi yang dilakukan
ayah karman dengan haji bakir, dengan cara memutar balikan fakta sehingga menjadikan karman
buta hatinya dan melupakan semua kebaikan haji bakir semasa karman kecil dulu. Sehingga
ksrmsn menganggap kejadian yang terjadi adalah sebuah ketidakadilan bagi dirinya dan
keluarganya. Hal tersebut dapat terlihat pada kutipan berikut.
“Paman, bagaimana aku akan mengatakan adil bila satu setengah hektar sawah hanya ditukar
dengan satu ton padi? Pokoknya tidak adil. Sudah bagus bila aku tidak menuntut sawah itu
kembali. Mengapa aku harus berbaik terhadap orang yang menyebabkan seisi rumahku
sengsara?” (Kubah, 2017: 109)
Karman yang sangat bersikeras atas transaksi yang pernah dilakukan oleh ayahnya dan Haji
Bakir dulu menganggap sesuatu yang salah, meski secara sistem benar namun akibat pengaruh
propaganda dari Margo menimbulkan kesadaran pada dirinya mengenai ketimpangan sosial yang
dilakukan kaum ekonomi atas terhadap kaum ekonomi bawah.
Kemudian diakhir cerita akibat peristiwa yang sangat berdarah dan melibatkan pki membuat
karman diasingkan di pulau buruh.sehingga membuka pikiran karman untuk kembali ke jalan
yang benar sesuai dengan sosial masyarakat yang ada, sangat jelas terlihat dalam cerita
perubahan yang terjadi pada diri karman terutama pada ideologi komunis yang di hasut oleh
tokoh margo dan triman terjadi akibat rendahnya tingkat ekonomi yang memaksa terjerumus
kepada pengaruh ideologi komunis yang membuatnya berubah menjadi sosok yang buruk.
Kemudian akibat penolakan yang dilakukan haji bakir atas lamaran yang ditujukan keoada rifah
membuat karman sakit hati dan melupakan semua kebaikan yang dilakukan haji bakir. Akhirnya
karman kembali pada sifat aslinya dengan menyadari kesalahan yang pernah ia lakukan, karman
dapat diterima kembali di lingkungan masyarakat dimana ia tinggal.
Dalam novel kubah tidak dilakukan secara detail mengenai kejahatan yang dilakukan pki atas
bangsa ini, hanya pengaruh ideologi komunis yang dilakukan pki terhadap kaum ekonomi rendah
dengan cara dihasut sehingga mengubah sifat asli seseorang. Ideologi ini bertentangan dengan
pancasila bahkan masih sangat ditakuti hingga saat ini, Namun sebenarnya ideologi komunis
tidak sepenuhnya buruk bisa dilihat ketika bung karno sebagai pendiri bangsa ini mengadopsi
ideologi komunis dari sisi baiknya maka penyerapan ideologi ini dapat diterapkan terhadap
bangsa ini, hanya saja ulah sebagian kelompok yang menjadikan ideologi komunis yang
disinyalir ingin mengubah ideologi pancasila menjadi bertentangan dengan cita-cita bangsa ini,
sehingga membuat bung karno terbunuh oleh ideologi komunis yang beliau adopsi sendiri. Dapat
disayangkan dalam cerita ini tidak dikmas sejarah secara lebih mendalam, padahal dalam
kejadian G 30 S PKI merupakan tragedi paling bersejarah yang ada dalam sejarah kelam bangsa
ini. Padahal bisa saja penulis menggambarkan sejarah awal masuknya ideologi komunis sampai
pada penyalahgunaan ideologi oleh sebagian kelompok yang menjadikan perpecahan pada
tahun1965 yang mengakibatkan dibantainya 6 jenderal, 3 perwira, 1 polisi dan 1 anak jenderal ,
begitupun bisa disentuh mengenai kejahatan pemimpin kita dimasa lalu yang menggunakan
berbagai macam cara tatkala ingin berkuasa.
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan
Akhirnya karman kembali pada sifat aslinya dengan menyadari kesalahan yang
pernah ia lakukan, karman dapat diterima kembali di lingkungan masyarakat dimana ia
tinggal.
Dalam novel kubah tidak dilakukan secara detail mengenai kejahatan yang dilakukan pki
atas bangsa ini, hanya pengaruh ideologi komunis yang dilakukan pki terhadap kaum
ekonomi rendah dengan cara dihasut sehingga mengubah sifat asli seseorang. Ideologi ini
bertentangan dengan pancasila bahkan masih sangat ditakuti hingga saat ini, Namun
sebenarnya ideologi komunis tidak sepenuhnya buruk bisa dilihat ketika bung karno
sebagai pendiri bangsa ini mengadopsi ideologi komunis dari sisi baiknya maka
penyerapan ideologi ini dapat diterapkan terhadap bangsa ini, hanya saja ulah sebagian
kelompok yang menjadikan ideologi komunis yang disinyalir ingin mengubah ideologi
pancasila menjadi bertentangan dengan cita-cita bangsa ini, sehingga membuat bung
karno terbunuh oleh ideologi komunis yang beliau adopsi sendiri. Dapat disayangkan
dalam cerita ini tidak dikmas sejarah secara lebih mendalam, padahal dalam kejadian
G30SPKI merupakan tragedi paling bersejarah yang ada dalam sejarah kelam bangsa ini.
Padahal bisa saja penulis menggambarkan sejarah awal masuknya ideologi komunis
sampai pada penyalahgunaan ideologi oleh sebagian kelompok yang menjadikan
perpecahan pada tahun1965 yang mengakibatkan dibantainya 6 jenderal, 3 perwira, 1
polisi dan 1 anak jenderal , begitupun bisa disentuh mengenai kejahatan pemimpin kita
dimasa lalu yang menggunakan berbagai macam cara tatkala ingin berkuasa.
DAFTAR PUSTAKA

Basid, Abdul dan As Shultoni. 2018. “Dinamika Ideologi Karman dalam Novel Kubah Karya
Ahmad tohari
http://bukabukabuku6.blogspot.com/2018/01/resensi-novel-kubah-karya-ahmad-tohari.html
Tohari, Ahmad. 2017. Kubah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai