Kikuk selepas terbebas dari penjara di Pulau B., yang telah merenggut hidupnya selama 12 tahun, Karman berusaha
berjalan menjauhi lapas walau gontai Di bawah pohonan rimbun Karman akhirnya beristirahat, namun pikirannya
tidak Pikirannya melayang layang ke tahun tahun kelam di barak, ke momen pedih kehilangan istri dan sanak
famili, sampai ke masa masa getir saat dosa sejarah mulai ia tanggung Dari sinilah cerita sepanjang sebelas bab
dimulai.
Kikuk selepas terbebas dari penjara di Pulau B., yang telah merenggut hidupnya selama 12 tahun, Karman berusaha
berjalan menjauhi lapas walau gontai Di bawah pohonan rimbun Karman akhirnya beristirahat, namun pikirannya
tidak Pikirannya melayang layang ke tahun tahun kelam di barak, ke momen pedih kehilangan istri dan sanak
famili, sampai ke masa masa getir saat dosa sejarah mulai ia tanggung Dari sinilah cerita sepanjang sebelas bab
dimulai.
Lewat novel Kubah 1995 , Ahmad Tohari bercerita tentang sejarah kelam Indonesia pada masa masa pengkhiantan
sebuah partai komunis dari sudut pandang seorang Karman, seorang lelaki desa yang terpaksa menanggung beban
sejarah Berlatar pedesaan pada tahun 60 70an, Tohari bernarasi tentang kegetiran hidup mantan anggota partai
terlarang di Indonesia yang kemudian terbuang oleh partai maupun oleh lingkungannya.
Lalu, kenapa Kubah Karena kubah lah yang akan merubah hidup seorang Karman Menariknya dari kegelapan masa
lalu Menyelamatkannya dari penolakan masyarakat Serta memanusiakan kembali Karman menjadi manusia
seutuhnya.
Novel dengan akhiran yang sengaja dibiarkan menggantung open ending ini diakui penulisnya bertujuan supaya
pembaca terus berpikir tentang keseluruhan cerita, sehingga pembaca dapat membayangkan sendiri akhir cerita
sesuai dengan aspirasi masing masing Di dalam salah satu esai Ahmad Tohari beropini, bahwa open ending
menjadi semacam eksperimen demokratisasi antara pembaca dan pengarang, sekaligus beliau mengakui
kepasrahannya, apakah eksperimen ini berhasil atau gagal.
Novel yang diselesaikan dalam waktu dua bulan ini pernah mendapat Penghargaan Yayasan Buku Utama pada
tahun 1981 Kecuali itu novel ini pernah mendapatkan kritik tajam dari seorang Abdurrahman Wahid alm , dengan
menyatakan, karena ditulis oleh seorang pemula maka Kubah tidak punya kelebihan yang menonjol, tak ada
ketegangan suspense , serta alur mudah terbaca.
Namun begitu novel Indonesia pertama yang bertemakan G30S ini, patut diapresiasi sebagai literatur yang turut
mewarnai khazanah sejarah kelam komunisme yang pernah menghantui bangsa ini Lewat Kubah, Ahmad Tohari
telah mewarnai kanvas sejarah, tentu saja, dengan menggunakan kuas kuas sastra rfun