Anda di halaman 1dari 14

[thriller. Book] ✓ Katarsis PDF by Anastasia Aemilia ?

eBook or Kindle
ePUB free
1. Tara Johandi, gadis berusia delapan belas tahun, menjadi satu-satunya saksi dalam perampokan tragis di rumah
pamannya di Bandung. Ketika ditemukan dia disekap di dalam kotak perkakas kayu dalam kondisi syok berat.
Polisi menduga pelakunya sepasang perampok yang sudah lama menjadi buronan. Tapi selama penyelidikan, satu
demi satu petunjuk mulai menunjukkan keganjilan.

Sebagai psikiater, Alfons berusaha membantu Tara lepas dari traumanya. Meski dia tahu itu tidak mudah. Ada
sesuatu dalam masa lalu Tara yang disembunyikan gadis itu dengan sangat rapat. Namun, sebelum hal itu
terpecahkan, muncul Ello, pria teman masa kecil Tara yang mengusik usaha Alfons.

Dan bersamaan dengan kemunculan Ello, polisi dihadapkan dengan kasus pembunuhan berantai yang melibatkan
kotak perkakas kayu seperti yang dipakai untuk menyekap Tara. Apakah Tara sesungguhnya hanya korban atau dia
menyembunyikan jejak masa lalu yang kelam?
2. Anastasia Aemilia
4. Satin Merah
5. ILUSANITI
6. Semusim, dan Semusim Lagi
7. Amba
8. CERPEN
9. Entrok
10. CERPEN
11. Metropolis
12. TUHAN
13. Gadis Kretek
14. Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa: Kumpulan Cerita Absurd
15. The Dead Returns
16. Rahasia Selma: Kumpulan Cerita
17. Malam Terakhir: Kumpulan Cerpen
18. Rencana Besar
19. Teka-Teki Terakhir
20. KLCC
21. PINJAM
22. Abduraafi Andrian Sudah cukup Semuanya sudah berakhir, setidaknya untuk sementara Sempurna untuk sensasi
membaca yang tidak pernah kutemui sebelumnya Indah Indah dalam arti yang salah.Bagaimana
menggambarkannya ya Mungkin seperti kau mengelupasi bibirmu yang kering Kau akan merasakan perih tapi kau
akan terus melakukannya karena sensasinya yang berbeda Atau seperti kau menggigiti kuku jari tanganmu hingga
kroak bahkan jarimu berdarah.Kini aku tahu kenapa buku ini diterjemahkan ke Bahasa Inggris, setidak Sudah
cukup Semuanya sudah berakhir, setidaknya untuk sementara Sempurna untuk sensasi membaca yang tidak pernah
kutemui sebelumnya Indah Indah dalam arti yang salah.Bagaimana menggambarkannya ya Mungkin seperti kau
mengelupasi bibirmu yang kering Kau akan merasakan perih tapi kau akan terus melakukannya karena sensasinya
yang berbeda Atau seperti kau menggigiti kuku jari tanganmu hingga kroak bahkan jarimu berdarah.Kini aku tahu
kenapa buku ini diterjemahkan ke Bahasa Inggris, setidaknya asumsiku dunia harus merasakan sensasi membaca
karya psycho thriller anak negeri ini.Duh, ketika menulis ini aku bahkan sudah rindu sensasi membaca itu lagi Apa
sih nama nya Bahaya, sungguh Ulasan ala ala
23. Musrifah Arfiati Tergoda baca buku ini akibat review dan rating para Goodreaders Antusiasme dan rating yang
lumayan tinggi berhasil membentuk ekspektasi saya bahwa novel ini worth to read banget.Ternyata, ekspektasi
saya tidak terbukti Entah apa yang membuat kebanyakan pembaca novel ini menyematkan bintang tiga sampai lima
Menurut saya, novel ini belum pantas mendapatkannya Hanya karena novel ini bergenre psychological thriller, di
mana belum banyak novel Indonesia yang berani pakai genre itu.Lantas, akibat Tergoda baca buku ini akibat
review dan rating para Goodreaders Antusiasme dan rating yang lumayan tinggi berhasil membentuk ekspektasi
saya bahwa novel ini worth to read banget.Ternyata, ekspektasi saya tidak terbukti Entah apa yang membuat
kebanyakan pembaca novel ini menyematkan bintang tiga sampai lima Menurut saya, novel ini belum pantas
mendapatkannya Hanya karena novel ini bergenre psychological thriller, di mana belum banyak novel Indonesia
yang berani pakai genre itu.Lantas, akibat baca novel ini, saya jadi mempertanyakan kembali apa sesungguhnya
genre psychological thriller Apakah yang harus melulu banyak darah dan pisau Atau yang harus memiliki tokoh
utama psikopat Saya kira, tidak sekaku itu, kayaknya.Mengapa saya bilang novel ini belum pantas mendapatkan
bintang tiga, apalagi bintang lima Karena novel ini banyak bolong logikanya Banyak Sangaaatt banyak Sampai
saya geregetan sendiri ketika sudah membaca hampir setengahnya Sebagai penikmat novel novel psikologi, thriller,
kriminal detektif garis keras, tentu saya sangat familiar dengan cerita2 seperti ini Menurut saya, jika dibandingkan
novel2 sejenis yang pernah saya baca terdahulu, novel ini masih nggak ada apa apanya Sorry to say, saya harus
bilang dari lubuk hati terdalam.Pertama, saya sangat terganggu dengan kasus psikopatologi si Tara Saya kira,
karena ada alur mundurnya, bakal ada satu bagian yang menjelaskan latar belakang penyakit mental si Tara, tapi
ternyata tidak Hingga akhirnya, saya cuma berdecak kesal sambil menggumam gitu doang Menurut saya, Mba
Anastasia ini kurang riset tentang kasus2 psikopatologi Dia pakai premis psikopat ini seolah2 menjelaskan sebagai
pembenaran dari tindakan pembunuhan yang dilakukan si Tara Tidak ada penjelasan tentang mengapa Tara bisa
jadi psycho girl kayak gitu Semua penyakit mental, tentu punya asal muasalnya, misalnya trauma masa kecil Tapi,
di novel ini, seolah2 sakitnya si Tara timbul karena tiba2 ada Aneh, menurut saya Mungkin mba Anastasia Aemilia
perlu banyak baca literatur Psikologi Klinis Kalau dia cuma nyomot fakta dari film2 barat psikopat, tentu saja
eksekusi buat ceritanya jadi shallow kayak gini.Kedua, tipikal novel2 thriller, biasanya ada twist ending yang bikin
pembaca geleng2 kepala Semacam novel2 Agatha Christie yang sering menampilkan ending mengagetkan
Sayangnya, mba Anastasia ini kurang bisa mengajak pembaca untuk bertanya2 dan menebak2 sendiri Yah, sayang
sekali, padahal seninya genre thriller psikologis itu teka teki yang perlahan terbuka hingga twist yang mengagetkan
Gara2 cara bercerita si penulis ini, bikin novel ini jadi membosankan Kurang thrilling untuk sekelas novel thriller
psikologis.Ketiga, fakta yang bikin saya terganggu adalah peran si dokter Alfons dalam dunia kedokteran jiwa
Kalau dalam bahasa konseling psikologi, si Alfons ini kena semacam countertransference Apa itu
countertransference itu Terlalu terhanyut dengan kehidupan klien atau pasiennya itu, sampai sampai menimbulkan
simpati dan empati berlebihan Ya, kayak si dr Alfons ini Aneh aja, psikiater bawa pulang pasiennya cuma gara2 dia
sebatang kara Apalagi alasannya kalau engga merasa simpati dengan pasien Padahal, countertransference kayak
gitu haram hukumnya di dunia psikologi Bikin dokter jadi bias memandang pasiennya, akhirnya analisisnya jadi
dangkal Apalagi, sampai bawa pulang pasien ke rumah, tinggal serumah, padahal ga nikah Kalau cuma alasannya
melindungi si Tara karena dia dikira saksi kunci, kan bisa minta bantuan polisi Hubungan dokter pasien ya udah
kelar kalau pasien udah dinyatakan sembuh Jangan sampai pasien jadi ketergantungan berlebih sama dokter,
apalagi untuk kasus2 kejiwaan Kasihan dokternya juga.Keempat, fakta tentang Alfons yang bikin saya terganggu
juga adalah perannya di dunia kedokteran Entahlah, agak ambigu di bagian Alfons telpon2an sama penyidik
kepolisian dan sok2an memaparkan analisisnya tentang kasus pembunuhan berantai Saya agak ambigu, sebenarnya
peran si Alfons ini psikiater atau detektif merangkap psikolog forensik Kalau misalnya dia disuruh membaca jalan
pemikiran si pembunuh, harusnya kan pake profiling dulu, kerjasama sama polisi dan penyidik dulu.Kelima, ah
sampai saya capek nulisnya Lama2 malah saya jadi ngasih spoiler Sampe ga sadar hehe Menurutku, novel ini
kurang mendebarkan Meskipun banyak darah dan bunuh2an, novel ini tidak berhasil membua
24. Marina Zala Books 165 2016 4,6 dari 5 bintang Erangan Moses tak lama berubah menjadi seruan ketika melihatku
mengayunkan gesper itu ke arahnya Darah mulai mengalir Awalnya hanya luka kecil, tapi aku tidak memberinya
waktu sedetik pun untuk berpikir menangkis seranganku atau menghentikanku Dan semakin sering kulayangkan ke
kepalanya, aliran darah jadi semakin deras, semakin banyak yang merembes di seprai Kali itu tidak ada genangan
Tapi noda di kasur itu kian melebar, berbentuk seperti amuba ya Books 165 2016 4,6 dari 5 bintang Erangan Moses
tak lama berubah menjadi seruan ketika melihatku mengayunkan gesper itu ke arahnya Darah mulai mengalir
Awalnya hanya luka kecil, tapi aku tidak memberinya waktu sedetik pun untuk berpikir menangkis seranganku atau
menghentikanku Dan semakin sering kulayangkan ke kepalanya, aliran darah jadi semakin deras, semakin banyak
yang merembes di seprai Kali itu tidak ada genangan Tapi noda di kasur itu kian melebar, berbentuk seperti amuba
yang diperbesar sekian juta kali Bunyi hantaman yang meremukkan tengkoraknya seperti timpani dalam orkestra
besar yang membawakan simfoni di telingaku Tara Johandi Halaman 57 GILAAAAA ASLIII INI BUKU
SAKITTT KETAWA SETAN MALAM2 Sudah lama sekali saya mencari cari buku ini baik di toko besar selalu
ludes tidak tersisa dan pas ketemu di Jakarta Digital Library ternyata masih antri saja buat minjemnya. Akhirnya
saya memutuskan melakukan donasi buku ini ke Ijak dan sekaligus menjadi pembaca pertamanya. Gak Mau rugi
dong meski yaa jeruk makan jeruk LMFAO Setelah membaca buku ini astagaaaa saya sampai menahan napas
karena perasaan saya dibuat campur aduk antara ngeri, penasaran, suka banget sama plot twist dan dark angstnya,
adegan gorenya yang kece badai Abaikan saya pecinta dark angst story level akut sekali Pokoknya semuanyaa
dalam buku ini sayaa sukaa parah lo nihh sampe saya tidak
25. Christian awalnya, gue menikmati buku ini menjanjikan banyak rahasia, petunjuk petunjuk samar, dan sebagainya
tapi setelah ada sesi bertukar POV, gue mulai merasakan keganjilan tokoh aku pertama dan tokoh aku kedua jelas
adalah pribadi yang sama sama berbeda, tapi voice and tone nya sama jadi, sulit menyadari ketika pindah
POV.anastasia ini jelas punya perbendaharaan kata yang oke suasana thriller yang dia tampilkan cukup membuat
tegang, meskipun, lagi lagi ketiga pindah POV, gue merasakan ritme memb awalnya, gue menikmati buku ini
menjanjikan banyak rahasia, petunjuk petunjuk samar, dan sebagainya tapi setelah ada sesi bertukar POV, gue
mulai merasakan keganjilan tokoh aku pertama dan tokoh aku kedua jelas adalah pribadi yang sama sama berbeda,
tapi voice and tone nya sama jadi, sulit menyadari ketika pindah POV.anastasia ini jelas punya perbendaharaan kata
yang oke suasana thriller yang dia tampilkan cukup membuat tegang, meskipun, lagi lagi ketiga pindah POV, gue
merasakan ritme membaca gue tersandung sandung beberapa kali bukan itu saja, penulis terlalu asyik mengurusi
emosi karakter karakternya hingga kadang melupakan pembaca yang butuh diberi info ini situasinya kapan,
lampaukah atau kini lokasinya di mana rumahnya seperti apa karena ada bagian yg gue kurang mengerti, misalnya,
bagaimana cara si tara memasukkan potongan tubuh moses ke tangki air model tangki air kita yang mayoritas
plastik beda dengan di luar negeri soalnya, jadi gimana caranya kalau nggak bisa dipanjat memang detail dan
deskripsi kadang annoying buat penulis, tapi pembaca kan nggak berbagi otak dengan penulis ya, mau nggak mau,
penulis harus sedikit capek demi menyamakan visi dan emosi dengan pembaca overall, katarsis bukan buku favorit
gue tapi anastasia aemilia wajib dikasih kesempatan kedua nggak sabar membaca buku berikutnya xoxo,christian
simamora
26. Han Asra Thriller sebagai genre memiliki usia yang cukup muda, walaupun begitu dia sudah memiliki cukup
banyak sub genre yang cukup berbeda Satu tema yang sering ditemui di buku thriller terlepas dari sub genre adalah
melibatkan seorang korban yang tidak bersalah atau innocent, entah sebagai karakter utama atau sampingan,
menghadapi berbagai cobaan gila, atau aneh Namun thriller berkembang, tidak lagi hanya menempatkan seorang
korban innocent sebagai karater utama atau perspektif narasi cerita Clarice Thriller sebagai genre memiliki usia
yang cukup muda, walaupun begitu dia sudah memiliki cukup banyak sub genre yang cukup berbeda Satu tema
yang sering ditemui di buku thriller terlepas dari sub genre adalah melibatkan seorang korban yang tidak bersalah
atau innocent, entah sebagai karakter utama atau sampingan, menghadapi berbagai cobaan gila, atau aneh Namun
thriller berkembang, tidak lagi hanya menempatkan seorang korban innocent sebagai karater utama atau perspektif
narasi cerita Clarice Starling dari Silence of the Lamb misalnya, tidak bisa disebut innocent apalagi korban apabila
kita mengingat peran dan keterlibatan dirinya dalam cerita Bahkan dalam Silence of the Lamb sudut pandang narasi
senantiasa berpindah pada Buffalo Bill atau Hannibal Lecter, memberikan kita perspektif yang berbeda, dengan
rasa menegangkan dan suspensi yang sama atau bahkan lebih daripada ketika kita melihat cerita dari perspektif
narasi Clarice Starling.Katarsis mencoba memberikan suatu premis yang berbeda dalam menghadirkan ceritanya
Dia tidak sekedar menggunakan sudut pandangan seorang korban, karena dia memberikan twist padanya sehingga
bisa dikatakan kata innocent tidak lagi berlaku disini Tentu saja ini merupakan suatu premis yang menarik dan
menjanjikan, apalagi mengingat Katarsis merupakan cerita psychological thriller, berarti dengan sudut pandang
seseorang yang sudah rusak , dia bisa memberikan serangkaian peristiwa nampak tidak semesti, memberi ruang
bagi penggunaan tropes lain, memelintirnya, atau cukup memberi rasa baru.Sayangnya ditengah premisnya yang
sedemikian menjanjikan, eksekusi atas twist tersebut tidak berjalan dengan baik Karakter yang saya maksud ini,
Tara, hendak digambarkan sebagai sosok yang rusak dan psikopatik Intinya, dia adalah bukan korban yang pantas
dikasihani Namun penulis justru melakukan apa yang menjadikan niatnya menciptakan karakter Tara ini sebagai
seorang karakter yang non simpatetik tidak tercapai dengan perkosaan yang menimpa dirinya Pemerkosaan ini
sesungguh tidak diperlukan apalagi setelah si penulis sedari awal sudah menekankan seberapa psikopatiknya Tara
Akhirnya pemerkosaan hanya seperti sebuah jalan pintas dan alasan bagi Tara untuk melakukan perbuatan kejam
berikutnya.Tara merupakan seorang psikopat, yang penulis menggambarkan dirinya sebagai seorang psikopat
introvert yang sudah memilikinya sedari lahir Entah mengapa si penulis seolah menjadikan kondisi dirinya sebagai
penyebab bagi Tara untuk membenci beberapa hal seperti namanya sendiri atau sebagai sumber alasan untuk
melakukan hal hal yang kejam Kondisi piskopatiknya menjadi sebuah sumber, bukan sebuah hasil dari yang
semestinya demikian seperti yang kita temukan pada orang orang dengan latar belakang psikopat kebanyakan
Memang ada beberapa penelitian menarik yang mengatakan bahwa sangat mungkin seseorang lahir sebagai
seorang psikopat walaupun dia tumbuh besar di keluarga yang baik baik Namun perlu diingat seseorang menjadi
psikopat karena dia mempunyai cara pandang realitas yang berbeda dari orang kebanyakan Seorang psikopat
membutuhkan suatu nilai, apapun itu yang bisa berasal dari pengalaman hidupnya, sebelum memelintir hal tersebut
dengan cara pandangnya dan menghasilkan perbuatan yang kita anggap sebagai psikopatik Tapi tidak bagi Tara
yang sudah psikopat dari lahir dan itu sudah menjadi alasan yang cukup untuk membenci nama dan orang tuanya
sendiri sebagaimana saya tidak menemukan dirinya mendapatkan suatu pengalaman dalam hidup untuk berbuat
demikian Padahal nilai tidak muncul dari kehampaan dan ini menjadikan karateristik psikopat Tara begitu
cacat.Untungnya setelah seratus halaman kecacatan karakter Tara, perspektif berganti dan memberikan angin segar
Disini penulis bisa memberikan suara karakter yang jauh lebih baik dan solid daripada Tara Karakter ini juga
psikopat, sebagaimana sesuai dengan foreshadowing yang diberikan, tapi yang jauh membedakan dirinya dengan
Tara adalah dia mempunyai serangkaian alasan yang membuat karakteristik psikopatnya menjadi tidak cacat
Petunjuk samar disebarkan sepanjang cerita yang memberikan landasan yang lebih solid atas karateristik tersebut
Itu yang menjadikan dia terasa lebih baik sebagai karakter yang ditulis dengan baik.Dari segi penulisan tidak ada
yang dapat dikatakan istimewa selain dari penulisan beberapa suara karakter yang terasa sangat baik Prosa yang
ada biasa saja bahkan di beberapa titik terasa repetisinya Terdapat kesalahan lain seperti detil tidak penting berlebih
yang untungnya tidak diulangi Tapi ada satu masalah penulisan yang cukup menganggu, yakni kurangnya rasa
pelacakan waktu Beberapa bagian cerita terasa menjadi membingungkan karena kurangnya penanda waktu, atau
kapan hal tersebut terjadi Ini menjadi masalah karena cerita menggunakan sudut pandang orang pertama, dan disitu
seharusnya ada perbedaan antara suara seorang psikopat yang sudah dewasa dengan yang masih kecil.Katarsis
salah satu dari sedikit psychological thriller yang ditulis oleh penulis Indonesia, tapi itu serta menjadikan saya
langsung puas dengannya Dia mencoba membawa ide baru, yang sayangnya ambisi tersebut malah menjatuhkan
dirinya sendiri karena eksekusinya yang kurang Untungnya premis biasa itu dibawakan dan dieksekusi dengan
sangat baik sehingga memberikan harapan pada saya bahwa penulis akan membawakan novel yang lebih
kedepannya
27. Syaihan Syafiq This review has been hidden because it contains spoilers To view it, click here KATARSIS
ditakrifkan sebagai 1 kelegaan emosi perasaan , kelegaan drpd ketegangan dan pergolakan batin 2 Ubat proses
pengubatan yg digunakan utk meluahkan perasaan pesakit berhubungan dgn pengalaman buruk yg terpendam dgn
mengulangi pengalaman itu melalui pertuturan atau perbuatan PRPM DBP merupakan merupakan novel ke 41
terbitan Buku Fixi yang diterjemahkan daripada Bahasa Indonesia ke Bahasa Malaysia Anastasia Aemilia selaku
penulis asalnya dengan judul yang serupa Terjemahannya pula KATARSIS ditakrifkan sebagai 1 kelegaan emosi
perasaan , kelega an drpd ketegangan dan pergolakan batin 2 Ubat proses pengubatan yg digunakan utk
meluahkan perasaan pesakit berhubungan dgn pengalaman buruk yg terpendam dgn mengulangi pengalaman itu
melalui pertuturan atau perbuatan PRPM DBP merupakan merupakan novel ke 41 terbitan Buku Fixi yang
diterjemahkan daripada Bahasa Indonesia ke Bahasa Malaysia Anastasia Aemilia selaku penulis asalnya dengan
judul yang serupa Terjemahannya pula dilakukan oleh novelis sensasi, Julie Anne yang terkenal dengan novel duet
beliau bersama Sham Hashim yang berjudul LICIK.Aku berpeluang untuk membaca naskah awal Katarsis yang
siap diterjemahkan oleh Julie Anne dan apa yang aku boleh simpulkan adalah novel setebal 261 halaman ini
berjaya membuat aku sakit kepala dan berasa sedikit mual apabila membaca beberapa bahagian ngeri yang
dijelaskan secara agak explicit di dalam novel ini Melihat kepada kulit novelnya saja sudah cukup untuk membuat
pembaca mencetuskan spekulasi tersendiri Apa perkaitan kotak perkakasan yang berkunci itu dan tangan siapakah
yang kelihatan menyelinap di celahan bukaan kotak perkakasan itu Novel ini memperkenalkan pembaca kepada
Tara Johandi, gadis genit yang membenci namanya sendiri atas sebab sebab misterius yang ditempatkan dibawah
pengawasan seorang doktor psikiatris bernama Alfons Plot KATARSIS agak mengelirukan, lebih lebih lagi apabila
sampai ke separuh pembacaan apabila naratif penceritaan berubah kepada Ello, seorang lelaki bertubuh sasa yang
muncul dalam hidup Tara Jadi aku sarankan agar pembaca cuba untuk habiskan pembacaan dalam hanya sekali
duduk sahaja Alah, lagipun novel ini tidaklah setebal mana Aku sendiri habis baca dalam dua malam sahaja Apa
apapun, aku harus angkat topi kepada Julie Anne kerana berjaya membuat satu terjemahan yang baik ke atas novel
berbahasa Indonesia ini Laras bahasanya segar dan mudah difahami, masih berbaur lenggok Indonesia, namun
tidaklah sesukar membaca SUAMI, novel terjemahan Buku Fixi yang terdahulu.Anastasia Aemilia berjaya
menimbulkan nuansa suspens, kengerian dan kekeliruan dari halaman pertama hinggalah ke klimaks dan peleraian
KATARSIS Sampai sudah pembaca akan bermain teka teki berkontemplasi mahu jebak apa yang bakal berlaku
seterusnya Penulis nyata bijak bermain dengan kata kata dalam membentuk watak watak dalam KATARSIS,
menggunakan naratif first person point of view agar mereka tampak believable dan hingga ke pengakhiran
ceritanya, pembaca terus akan tertanya tanya dan seperti aku, rancak berdiskusi tentang novel ini bersama
penterjemahnya, iaitu Julie Anne.Nyata memo ringkas penerbit Buku Fixi dan juga penterjemahnya kepada aku
akan kebarangkalian aku bakal menyukai novel ini adalah kerana faktor ada beberapa hal di dalam novel ini yang
mirip dengan novelku yang berjudul BISIK ada adegan bersama kucing Enggan aku jelaskan dengan lebih lanjut,
kerana aku tidak mahu menghilangkan unsur kejutan bagi sesiapa yang belum mendapatkan dan membaca BISIK
dan kepada sesiapa yang berkeinginan untuk mendapatkan novel KATARSIS Genre psychological thriller yang
menjadi tunjang utama kepada KATARSIS cocok benar dengan novel debut penulis berbakat besar ini.Ada
beberapa hal yang dipersembahan dalam KATARSIS sepertinya tidak dijelaskan secara terperinci, bagaikan
penulis sengaja membiarkan hal itu tergantung sebegitu sahaja kerana aku kira mungkin ini sedikit sebanyak
membuka ruang untuk beliau menulis sambungan kepada novel ini Dan, seperti yang aku jelaskan tadi, naratifnya
yang berubah ubah daripada Tara kepada Ello terkadang membuat aku sedikit keliru antara keduanya kerana suara
kedua dua watak ini hampir mirip kalau tidak dibaca dengan teliti Naratif Ello apabila diperhatikan, kurang
maskulin dan terkadang dibaca mirip seperti naratif Tara, menjadikan terkadang aku keliru antara kedua duanya
Namun aku mengandaikan penulis sengaja menulis KATARSIS sebegitu rupa agar secara bawah sedarnya
memperkukuhkan lagi kecelaruan latarbelakang dan latar tempat yang dipersembahkan.Seperkara lagi, aku kira
novel ini agak tipis, ringan dan banyak hal yang tidak dieksplorasi dengan sejelasnya Sekali lagi, ini mungkin
sekali disengajakan oleh penulis sendiri untuk tidak mendedahkan segala galanya agar beliau punya ruang dan
peluang untuk mengembangkan lagi kompleksiti watak Tara dalam sekuel yang berikutnya.Ya, dengar itu wahai
Anastasia Aemilia KATARSIS wajar disambung lagi HeheheheApa apapun, penyudahnya aku kira benar benar
suatu hal yang tidak diduga, dan menimbulkan lebih banyak tanda tanya di hati pembaca KATARSIS wajar dibaca
bagi penggemar psycho thriller yang santai namun memerlukan daya imaginasi yang agak tinggi Satu lagi novel
wajib dimiliki oleh peminat Buku Fixi
28. Nadya Kurnia Oke, ini buku thriller indonesia pertama yg pernah saya baca This book is good, overall Mulai dari
gaya penulisan, alur cerita yang maju mundur, dan ending yang tidak disangka sangka Tapi jadi kurang maksimal
sakit nya karena penulis nggak menceritakan detail si tokoh utama, which is Tara Nggak ada penjelasan yg detail
dan cukup berasa tentang kondisi kejiwaan Tara How could she be a sociopath since she was young Justru yg
diceritain dengan detail yg pas itu masa lalu Heru, si pembunuh Oke, ini buku thriller indonesia pertama yg pernah
saya baca This book is good, overall Mulai dari gaya penulisan, alur cerita yang maju mundur, dan ending yang
tidak disangka sangka Tapi jadi kurang maksimal sakit nya karena penulis nggak menceritakan detail si tokoh
utama, which is Tara Nggak ada penjelasan yg detail dan cukup berasa tentang kondisi kejiwaan Tara How could
she be a sociopath since she was young Justru yg diceritain dengan detail yg pas itu masa lalu Heru, si pembunuh
berantai yg terinspirasi melakukan metode pembunuhan karena kejadian yg dia lihat alami waktu kecil Dan
diteruskan oleh si E
29. Fiza M. Aku suka covernya Simple dan suspicious Melihat saja sudah boleh diagak jalan ceritanya bakal suspen
dan penuh darah Berkonsep psychological thriller, jalan cerita Katarsis agak menarik dan misterius Amat tragis
sekali kasus berantainya dengan komposisi pembunuhan yang rumit dan aneh.Pengaruh tokoh utama di buku ini
amat kuat Dari kisahnya di waktu kecil hingga ke usia belasan tahun sifatnya yang membenci keluarga kandung
sendiri buat aku tertanya tanya psikopat jenis apa ini Membaca baha Aku suka covernya Simple dan suspicious
Melihat saja sudah boleh diagak jalan ceritanya bakal suspen dan penuh darah Berkonsep psychological thriller,
jalan cerita Katarsis agak menarik dan misterius Amat tragis sekali kasus berantainya dengan komposisi
pembunuhan yang rumit dan aneh.Pengaruh tokoh utama di buku ini amat kuat Dari kisahnya di waktu kecil hingga
ke usia belasan tahun sifatnya yang membenci keluarga kandung sendiri buat aku tertanya tanya psikopat jenis apa
ini Membaca bahagian sewaktu Tara membalas dendam kepada Moses membuat aku sedikit jijik Tapi menjadi
Tara yang sedia maklum sudah punya masalah jiwa namun tidak dinyatakan sakit jiwa jenis apa , aku sama sama
hanyut dan merasa sedih untuk Tara Aku juga jadi mahu membunuh orang yang memperkosa aku kalau aku di
tempat Tara, namun mungkin tidak sekejam Tara yang mengerat ngerat sosok badan Moses dengan bagian
bagiannya yang dibuang berasingan ada bahagian yang dibuang ke dalam tangki air dan kedua pamannya enak saja
meneguk air minum walau tahu rasa air putihnya lain benar euww.Sikap benci Tara kepada ayahnya, Bara Johandi
sedikit membuat aku keliru tentang hal apa Sepanjang membaca dari awal ke akhir, aku tidak menemukan alasan
kukuh mengapa Tara membenci ayahnya sendiri Aku sedikit kecewa dengan penulis hal keluarganya tergantung
dan samar.Bacaan aku menjadi sedikit bingung sewaktu Ello mula muncul Penulis bercerita tentang hal kedua dua
tokoh ini Tara dan Ello dengan narasi yang hampir sama sehingga aku kalut sendiri dan terpaksa membaca
perenggan bab sekali lagi untuk memastikan kisah itu dari sudut pandangan Tara atau si Ello.Jika mengambil kira
konsepnya yang psychological thriller, penulis berhasil mencipta plot dan setting yang intens dan penuh debaran
Kisahnya nyata lain dan disturbing Cumanya aku sedikit frust dengan hal hal tergantung seperti bayangan monsters
yang Tara selalu nampak, tentang penyakit Tara sebetulnya apa, tentang hubungkait antara Heru dan Arif malah
tentang watak Martin Silado dan Andita Pramani yang tidak tahu fungsi perkenalannya untuk apa Kecewa juga
dengan kecelakaan yang menimpa Dr Alfons frustrasi ingatkan Dr Alfons bakal jadi heronya, ternyata dugaan aku
salah.Overall buku yang okay, aku menyukainya minus persoalan dan adegan adegan yang kurang penjelasan 4
bintang untuk novel debut ini
30. Shelly Sinting Sinting Sinting Kata itulah yang ada di benak saya selama membaca novel ini Berhubung waktu itu
saya lagi gak bisa tidur dan seorang teman merekomendasikan novel ini untuk saya, akhirnya saya lahap Katarsis
melalui iPusnas terima kasih, iPusnas D dan voila saya langsung baca sampai tamat.Pada dasarnya saya penyuka
cerita berbau gore, sih Malah menurut saya cerita gore lebih baik daripada cerita horor aku kan penakut, qaqa dan
novel ini sangat memuaskan dahaga saya terhadap ce Sinting Sinting Sinting Kata itulah yang ada di benak saya
selama membaca novel ini Berhubung waktu itu saya lagi gak bisa tidur dan seorang teman merekomendasikan
novel ini untuk saya, akhirnya saya lahap Katarsis melalui iPusnas terima kasih, iPusnas D dan voila saya langsung
baca sampai tamat.Pada dasarnya saya penyuka cerita berbau gore, sih Malah menurut saya cerita gore lebih baik
daripada cerita horor aku kan penakut, qaqa dan novel ini sangat memuaskan dahaga saya terhadap cerita gore
HAHAHAHAHA abaikan Dasar wanita bodoh Dia tidak tahu sekop itu masih di tanganku.Warna merah itu begitu
cantik Dan tetesan yang jatuh dari jemari wanita itu begitu berseni Hlm 31Isu perampokan Penyiksaan
Pembunuhan Sakit Jiwa Ini novel kurang sinting apa coba xD Oya, mari saya luruskan Sinting yang saya maksud
ini dalam arti positif, ya lho tentu saja ini berlaku dalam konteks literasi loh, ya, imo Bukan yang lain
Hahahahahaha Kedua, cerita ini diramu dan dikemas secara cerdas Rasanya seperti membaca cerita dengan misteri
berlapis Untuk penikmat genre psychology thriller pasti akan jatuh cinta dengan novel ini Plot twist Jangan tanya
Ada beberapa, malah Saya sendiri bahkan beberapa kali salah tebak Haha Untuk karakter, saya sepertinya harus
mengakui bahwa saya awalnya membenci karakter Tara Ia begitu membenci orangtuanya dan selalu memanggil
orangtua dengan nama Tara adalah sosok yang pintar dan genius, sayangnya memiliki empati yang begitu minim
Barulah sejak konflik antara Tara dan Moses muncul, saya mulai kagum pada Tara Salut Hm, seandainya tidak ada
masalah sudut pandang, saya akan memberikan peringkat 5 5 Memang sih, awalnya perpindahan sudut pandang
dalam novel ini konsisten Bagian pertama terbagi dalam beberapa bab dengan sudut pandang Tara, bagian
selanjutnya adalah bab bab dalam sudut pandang Ello Sayangnya, semakin mendekati akhir cerita, konsistensi
sudut pandang jadi hilang Malah bercampur campur dengan sudut pandang ketiga bagian percakapan telepon Tara
Alfons Iya gak, sih Agak disayangkan sebenarnya Selebihnya oke banget Endingnya pun sama sekali nggak
ketebak Soal diksi apalagi Salut banget karena kosakata yang digunakan simpel, tapi cukup bervariasi dan jauh dari
kesan membosankan Saya juga setuju dengan pengambilan judul Katarsis karena yah, saya cukup mengerti kenapa
novel itu diberi judul tersebut Begitu juga dengan cover yang mendukung Hehe.Oya, bagian yang paling saya suka
adalah bagian tangki air ketawa setan xD Kalau kamu
31. Nuri Dhea S Katarsis sebagai Psychology Thriller Dapet banget Membaca bab demi bab dalam Katarsis membuat
saya dicekam kengerian yang makin meningkat juga intens POV Saat penulis menuliskan POV 1 sebagai Ello, saya
merasakan Ello kurang maskulin Saya hanya mengetahui perbedaan Ello dan Tara hanya dari ungkapan isi hati dan
peristiwa yang dinarasikan saja Ending yang selesai tapi masih menyisakan misteri, khasnya thriller masih
membuat saya sebagai pembaca, belum puas Karena seyogyanya novel thriller Katarsis sebagai Psychology
Thriller Dapet banget Membaca bab demi bab dalam Katarsis membuat saya dicekam kengerian yang makin
meningkat juga intens POV Saat penulis menuliskan POV 1 sebagai Ello, saya merasakan Ello kurang maskulin
Saya hanya mengetahui perbedaan Ello dan Tara hanya dari ungkapan isi hati dan peristiwa yang dinarasikan saja
Ending yang selesai tapi masih menyisakan misteri, khasnya thriller masih membuat saya sebagai pembaca, belum
puas Karena seyogyanya novel thriller apapun walau menyisakan misteri seharusnya tetap membuat pembaca
menjadi jelas CLEAR mengenai latar belakang psikologis tokoh tokohnya Tentang Tara yang memiliki sifat
psikologis seperti yang digambarkan bab per bab kurang dieksplorasi Adanya kehadiran monster yang terus
mengganggu Tara makin membuat saya bertanya tanya penyakit psikologis seperti apa yang diderita Tara Kelainan
kromosom kah Schizophrenia Paranoid Tadinya saya mengharapkan tokoh psikiater Alfons menjelaskan konklusi
atas terapi yang dilakukannya pada Tara Tentang Ello, penjelasan Congenital Insensitivity to Pain pada hal 182,
cukup membuat saya mengerti tentang penyakit psikologis pada Ello Tara Tidak dijelaskan secara gamblang
Interpretasi saya, Tara dan Ello adalah sosiopat, itu saja.Saya kecewa karena ternyata psikiater malah mati, jadi
korban, sebelum diagnosisnya beres terhadap Tara Dan penulis malah fokus pada kisah cinta segitiga antara Tara,
Alfons, dan Ello Jika kita biasa membaca thriller psikologis seperti pada novel novel Agatha Christie, kita akan
puas pada hasil konklusi atas apa bagaimana dan kenapa para tokoh melakukan hal seperti yang telah terjadi Tapi
saya tak menemukannya pada Katarsis Secara keseluruhan, Thriller aseli Indonesia ini patut diacungi jempol
karena berhasil menggebrak dunia persilatan novel Indonesia Apalagi ini karya perdana Saya pasti menunggu karya
karya selanjutnya Anastasia Aemilia Katarsis membuat saya menjadikan penulisnya penulis favorit saya Bravo
Bintang 4 layak buat Katarsis
32. Faizah Aulia R kalo kata orang orang yang udah baca sebelumnya, katarsis tuh feelingnya ngilu, tapi buat Faizah
mah feeling after read nya mual dan selama baca sih Saat baca bagian2 detail ttg penyiksaan gak ada rasa
ngilunyaa, cuma mualnya banget banget sampe kepikiran kalo lagi makan.suspense thriller nya dapet banget Di
awal baca pengen tahu kelanjutan nasib Tara, ditengah2 dibikin penasaran sama siapa pelaku pembunuhan berantai
itu which is menyingkirkan opsi Tara sebagai pelaku , mendekati akhir pe kalo kata orang orang yang udah baca
sebelumnya, katarsis tuh feelingnya ngilu, tapi buat Faizah mah feeling after read nya mual dan selama baca sih
Saat baca bagian2 detail ttg penyiksaan gak ada rasa ngilunyaa, cuma mualnya banget banget sampe kepikiran kalo
lagi makan.suspense thriller nya dapet banget Di awal baca pengen tahu kelanjutan nasib Tara, ditengah2 dibikin
penasaran sama siapa pelaku pembunuhan berantai itu which is menyingkirkan opsi Tara sebagai pelaku ,
mendekati akhir pengen tahu nasib Tara lagi Sebenernya ya, sederhana gak sederhana sih masalahnya, tentang
cemburu, bentuk perhatian yang diinginkan, dll terkesan klise, tapi dibungkus sama bentuk cerita yang gak biasa,
psiko thriller yg bikin page turner Potongan cerita per bab nya juga pas, gak terlalu banyak or terlalu
sedikit.endingnya lumayan kaget sih, meskipun ga dijelasin kenapa bisa kebalik kek gitu, penasaraaaan wqwq
33. Muhajjah Saratini Rasa sakit itu ada untuk melindungi dan mengajarimu banyak hal p 183 ada spoiler Saya pernah
nonton 2 film yang tokoh utamanya anak anak yang kejam lupa judulnya semua Yang pertama, alasannya adalah
dia memang anak iblis.Yang kedua, alasannya adalah dia memang psikopat sejak lahir.Buku ini nanggung
Mungkin maksudnya sama dengan yang kedua, tapi nanggung.Sejak lahir, Tara membenci orang tuanya kenapa
Oke, sejak lahir benci aja gitu Tapi, dia damai damai aja, berusaha berdamai, hingg Rasa sakit itu ada untuk
melindungi dan mengajarimu banyak hal p 183 ada spoiler Saya pernah nonton 2 film yang tokoh utamanya anak
anak yang kejam lupa judulnya semua Yang pertama, alasannya adalah dia memang anak iblis.Yang kedua,
alasannya adalah dia memang psikopat sejak lahir.Buku ini nanggung Mungkin maksudnya sama dengan yang
kedua, tapi nanggung.Sejak lahir, Tara membenci orang tuanya kenapa Oke, sejak lahir benci aja gitu Tapi, dia
damai damai aja, berusaha berdamai, hingga nama yang dipilih orang tuanya Tari dan Bara untuknya adalah Tara,
gabungan nama kedua orang tuanya.Sejak saat itu, dia semakin benci dengan orang tuanya.Film kedua yang saya
tonton, yang alasannya memang psiko sejak lahir, lebih nyaman diikuti daripada buku ini Karena anak itu total
sebagai psiko alasan macam apa ini Sementara Tara nanggung Begitulah, bagi saya, buku ini nanggung
34. Selviana Rahayu Speechless Seandainya 5 bintang sudah cukup untuk mendeskripsikan bagaimana kerennya buku
ini Sayang saja, sepertinya kalian masih akan menuntutku untuk bercerita apa kerennya buku ini.Judul Buku
KatarsisPenulis Anastasia AemiliaPenerbit Gramedia Pustaka UtamaTahun Terbit 2013Tebal 264 halamanGenre
Psychology ThrillerRate 5 of 5Aduh saya sebenarnya bingung mau mulai mereview dari mana Buku ini bagusnya
gila gilaan tuhkan belum apa apa, udah lebai _ Tapi aseli saya bingung mau nuli Speechless Seandainya 5 bintang
sudah cukup untuk mendeskripsikan bagaimana kerennya buku ini Sayang saja, sepertinya kalian masih akan
menuntutku untuk bercerita apa kerennya buku ini.Judul Buku KatarsisPenulis Anastasia AemiliaPenerbit
Gramedia Pustaka UtamaTahun Terbit 2013Tebal 264 halamanGenre Psychology ThrillerRate 5 of 5Aduh saya
sebenarnya bingung mau mulai mereview dari mana Buku ini bagusnya gila gilaan tuhkan belum apa apa, udah
lebai _ Tapi aseli saya bingung mau nulis apa.Buku ini perfect di mata saya Mulai dari desain kaver sampai ke
jeroan jeroannya Percaya atau nggak, awalnya saya sama sekali nggak tertarik buat baca buku ini Bahkan waktu
salah seorang teman mengadakan giveaway buku ini di blognya, saya seratus persen nggak ada minat buat ikutan
Karena apa coba Karena saya pikir Katarsis itu semacam istilah kimia Tapi dodol bin dudul, yang istilah kimia itu
adalah Katalis bukan Katarsis Hahahaha headbang Kemudian karena penasaran dengan arti kata Katarsis, layaknya
manusia modern masa kini sedap , saya googling Inilah yang saya temukan Katarsis merujuk pada upaya
pembersihan atau penyucian diri, pembaharuan rohani dan pelepasan diri dari ketegangan wikipediaSaatnya untuk
bilang WOW Bukan Bukan untuk arti kata katarsis itu sendiri Melainkan karena saya syok akan kemiskinan
perbendaharaan kata saya yang nggak tahu apa itu katarsis _ Haha Oke lanjut Hmmm, agak njelimet yah untuk
memahami arti kata Kataris menurut Wikipedia Menurut bahasa popular, katarsis bisa juga berarti curhat Hehe,
simple Btw, correct me if I am wrong about this simple definition yah , Nah, pas baca arti kata katarsis, barulah
saya penasaran dan sadar bahwa ini bukan buku tentang kimia saya mulai membaca beberapa reviewnya di
Goodreads Dan emejing Rata rata pembaca berkomentar Buku ini gila Sakiiittt Ah sakit banget penulisnya Keren
DllMembaca hal tersebut, bagaikan kucing melihat whiskas ceritanya kan kucing masa kini saya kayak ber AHA
INI DIA BUKU YANG SAYA MAU drooling Iyep Saya memang penyuka cerita cerita yang menyangkut
kejiwaan seperti buku ini Apalagi di review yang say abaca sebelumnya dikatakan bahwa buku bergenre psycho
thriller Makin bergairahlah saya Ahey , Maka saya pun berkeliling mencari pinjaman buku ini Hehehehe Buku ini
adalah teman yang baik Kenapa begitu Karena sepanjang membaca buku ini, saya nggak pengen buru buru
menyelesaikannya kendati saya penasaran dengan endingnya Tapi toh akhirnya, saya menghabiskan waktu kurang
dari 5 jam untuk menamatkan buku ini Ah Membaca buku ini seperti mendapat angin segar di saat saya kehilangan
mood membaca saya Di tengah badai novel novel romance yang semakin menggila, kehadiran buku bergenre ini
seperti oase di padang pasir Ah tuhkan bahasa saya mulai terpengaruh nih sama novel novel romance yang saya
baca Huakakaka Terdiri dari dua tokoh utama Tara Johandi dan Marcello Kebetulan keduanya memiliki problem
kejiwaan yang sama.Tara, perempuan berumur 18 tahun, adalah satu satunya korban yang selamat dalam sebuah
kasus pembantaian sebuah keluarga di Bandung Ia ditemukan meringkuk dalam sebuah kotak perkakas kayu
dengan tubuh yang mengenaskan dan nyaris mati Berita itu begitu booming dan menoreh sejarah tersendiri bagi
warga Bandung Misteri pembantaian itu belum juga terkuak sampai detik ini Sampai usianya menginjak 25 tahun,
Tara masih menjalani terapi kejiwaan guna memulihkan kondisi psikologisnya yang terguncang Dibantu Alfons,
sang psikiater, Tara mulai berani terbuka menceritakan apa saja yang dialaminya saat peristiwa itu terjadi
Sayangnya, kehadiran sosok Ello yang juga mantan pasien Alfons agak sedikit mengganggu proses kesembuhan
Tara Siapa sebenarnya Ello dan apa tujuannya mendekati Tara Adakah itu berhubungan dengan masa lalu Tara dan
dirinya Bagaimana dokter Alfons menghadapi kedua orang gila itu dan mampukah ia mengungkap semua misteri
yang dipendam Tara
35. Aalazari SPOILERS ALERT di sensor kok Katarsis Penyucian Apa itu Bahasa apa Artinya apa Cerita tentang apa
Itulah yang pertama kali gue pertanyakan Bukan, bukan di Gramedia waktu beli buku ini, Karena gue cuma
minjem ke temen.THIS BOOK IS DAMN FABULOUS.just FYI, gue ngerampok buku punya temen gue ini jam 9
pagi saat jam sekolah and trust me, saat les selesai sekitar jam 4 sore, gue udah kunyah habis buku 264 halaman ini
sampe tuntas Awalnya, gue agak bingung dengan jalan ceritanya Meri SPOILERS ALERT di sensor kok Katarsis
Penyucian Apa itu Bahasa apa Artinya apa Cerita tentang apa Itulah yang pertama kali gue pertanyakan Bukan,
bukan di Gramedia waktu beli buku ini, Karena gue cuma minjem ke temen.THIS BOOK IS DAMN
FABULOUS.just FYI, gue ngerampok buku punya temen gue ini jam 9 pagi saat jam sekolah and trust me, saat les
selesai sekitar jam 4 sore, gue udah kunyah habis buku 264 halaman ini sampe tuntas Awalnya, gue agak bingung
dengan jalan ceritanya Merinding, iya lama kelamaan gue mengerti dan ngebaca ini bikin gue ngilu di bagian
lengan trust me lalu waktu bagian sudut pandang Ello, gue bingung apakah ini udah cerita yang berbeda oke
ternyata bukan.Tragis Penulis menuliskan ceritanya dengan brutal, tapi indah Baca buku ini ngebuat lo lo semua
bakal berpikir kalau sebentar lagi kalian bakal sakit jiwa beneran atau mungkin itu cuma perasaan gue, karena gue
mulai ketawa ketawa saat penulis ngebeberin pembunuhan view spoiler Ello yang dilakukan oleh Tara di
Endingnya hide spoiler dengan kata kata sadis seperti usus terburai dsb, bener bener bikin ngilu seluruh badan
ceritanya lain dari yang lain view spoiler sebenarnya sihh pengenya ceritanya itu si Tara bukan tokoh yang kayak
dirasuki setan begini, tapi tokoh yang Yandere kejam di dalam, manis diluar dan dialah yang kecanduan
membunuh, dan yang dia bunuh itu yang bengis kayak Ello atau sebagainya, pasti seru gue kurang suka sama cerita
bahwa Alfons mati bahwa satu satunya penenang Tara itu mati bahwa satu satunya yang mengerti Tara itu mati dan
satu satunya yang boleh menyebut nama Tara itu mati hide spoiler I WANT THE SEQUEL PLEASE
ANASTASIA WHEREVER YOU ARE, WRITE THE SEQUEL
36. fica Beruntung sekali aku menemukan Katarsis dan dapat membaca novel karangan Anastasi Aemilia ini, salah
seorang editor dan penerjemah di Gramedia Pustaka Utama Novel ini betul betul menghanyutkan Aku suka cover
dan juga alur ceritanya Kupikir aku akan bosan karena aku tidak terlalu menyukai genre psychological thriller tapi
ternyata aku salah Aku ketagihan Apalagi dengan diksi dari penulis yang mengalir lancar,simpel, dan mengandung
pembendaharaan kata yang kaya.Dari segi karakter aku mengacu Beruntung sekali aku menemukan Katarsis dan
dapat membaca novel karangan Anastasi Aemilia ini, salah seorang editor dan penerjemah di Gramedia Pustaka
Utama Novel ini betul betul menghanyutkan Aku suka cover dan juga alur ceritanya Kupikir aku akan bosan
karena aku tidak terlalu menyukai genre psychological thriller tapi ternyata aku salah Aku ketagihan Apalagi
dengan diksi dari penulis yang mengalir lancar,simpel, dan mengandung pembendaharaan kata yang kaya.Dari segi
karakter aku mengacungi jempol pada karakternya Tara, Ello, maupun Alfons Mereka bertiga merupakan
kombinasi karakter yang pas dalam menghidupkan novel ini melalui penggambaran kehidupan masing masing Tara
yang hidup dengan rasa sakit yang dibawanya,kemunculan Ello dengan congenital insensitivity to pain nya yang
membuat siapapun bergidik, ditambah Alfons yang tetap jadi psikiater cool meskipun kasus yang ditanganinya
membuatnya pusing tujuh keliling Apalagi makin ketengah, novel ini yang semula menyajikan thriller
menegangkan mulai menyisipkan bagian romance ketiganya meski masih tetap dalam atmosfer yang sama tapi
sayang dengan kadar sepersepuluh dari keseluruhan cerita sabar aja ya bagi penikmat romance.hehe.Ya, biarpun
begitu, secara keseluruhan novel ini masih tetap mempesona dengan caranya sendiri Sangat Recommended bagi
penikmat novel thriller, yang ingin merasakan sensasi yang berbeda dari novel kebanyakan, tapi jangan coba coba
bagi yang tidak suka adegan berdarah darah karena novel ini akan menyajikan lebih dari itu dan no filter hehehehe
37. Eerashera This review has been hidden because it contains spoilers To view it, click here Novel psiko thriller
Indonesia pertama yang aku baca Ianya tentang kisah hidup Tara yang amat membenci namanya sendiri dan orang
tuanya Perilakunya yang aneh, misteri dan pendiam itu membawanya kepada pertemuan pertamanya dengan Dr
Alfons, seorang psikiatris.Sedang dalam rawatan, sesuatu kejadian ngeri terjadi di rumahnya di mana ayah, sepupu
dan ibu saudaranya mati, bapa saudaranya cedera parah lalu koma dan Tara ditemui lemah terkunci dalam kotak
perkakas Dan dari sini semua persoalan terb Novel psiko thriller Indonesia pertama yang aku baca Ianya tentang
kisah hidup Tara yang amat membenci namanya sendiri dan orang tuanya Perilakunya yang aneh, misteri dan
pendiam itu membawanya kepada pertemuan pertamanya dengan Dr Alfons, seorang psikiatris.Sedang dalam
rawatan, sesuatu kejadian ngeri terjadi di rumahnya di mana ayah, sepupu dan ibu saudaranya mati, bapa
saudaranya cedera parah lalu koma dan Tara ditemui lemah terkunci dalam kotak perkakas Dan dari sini semua
persoalan terbongkar Lebih lebih lagi dengan kehadiran lelaki tampan, Ello yang membuatkan jalan cerita makin
menarik dan mengelirukan.Naratif cerita ini ialah aku yang kadang kala bertukar di antara naratif Tara dan naratif
Ello Agak mengelirukan tapi kau akan mampu memahaminya Dipertengahan cerita aku makin sukar memahami
watak si Tara yang sangat membenci keluarganya sehingga rasa hampir give up mahu menghabiskannya.Watak
Ello, Dr Alfons dan yang lainnya aku kira agak kukuh tetapi bukan pada watak Tara yang agak samar samar Kalau
penulis terangkan dengan lebih jelas tentang konflik jiwa Tara lagi bagus Tapi aku memahami jiwa Tara, mengerti
kesunyiannya dan memaafkan keterlanjurannya Aku suka bahasa dalam buku ni Sekalipun diterjemahkan dari
bahasa Indonesia, lenggoknya tak jauh beza Ada lagi istilah Indonesia.Paling aku suka watak Alfons Dia bukan
saja psikiatris yang bagus, bahkan sahabat susah senang yang amat berharga Dialah yang melindungi Tara dan
menyayangi gadis malang itu Jujur mengalir juga air mata ku bila sampai pada penghujungnya
38. Julie This review has been hidden because it contains spoilers To view it, click here Satu cerita yang benar benar
unik dalam flavor nya yang tersendiri Kali pertama baca terus terbayang seseorang yang pastinya akan genar buku
ini, Syaihan Dan memang betul dia suka, kerana rasanya style Syaihan dan Anastasia ada sedikit similarity Banyak
elemen yang menarik dalam novel ini Di bahagian tengah, ceritanya agak perlahan dan membuatkan aku sedikit
mengantuk, tetapi sebaik narrator berubah kepada Ello, mata aku terbuka luas Dari situ begitu pantas rasanya helai
demi helai berlalu Satu cerita yang benar benar unik dalam flavor nya yang tersendiri Kali pertama baca terus
terbayang seseorang yang pastinya akan genar buku ini, Syaihan Dan memang betul dia suka, kerana rasanya style
Syaihan dan Anastasia ada sedikit similarity Banyak elemen yang menarik dalam novel ini Di bahagian tengah,
ceritanya agak perlahan dan membuatkan aku sedikit mengantuk, tetapi sebaik narrator berubah kepada Ello, mata
aku terbuka luas Dari situ begitu pantas rasanya helai demi helai berlalu sehingga ak
39. Mel mestinya cuma 2,5 tapi tak apalah kugenapi 3 bintang lumayan ngos ngosan bacanya ketika di pertengahan
halaman, dan ketika sampai ending, kubatin saja cuma begitu
40. Yuliaj Tes 1 2 3EhemMulai Ok, sebenarnya saya tidak layak untuk menuliskan review ini, soalnya saya yang
membaca berbuat sebuah kecurangan, yaitu melompat bab di bagian akhir yang membosankan hoho tapi nggap apa
ya, kan peace tergoda juga setelah lihat review Gus Jadi dalam review ini, saya akan menulis review sebagai
seorang pembaca awam yang membaca baru sedikit dari sekian banyaknya buku bertema thriller mistery.Mulai
dari awal bab, ya saya lumayan menikmati jalannya ceri Tes 1 2 3EhemMulai Ok, sebenarnya saya tidak layak
untuk menuliskan review ini, soalnya saya yang membaca berbuat sebuah kecurangan, yaitu melompat bab di
bagian akhir yang membosankan hoho tapi nggap apa ya, kan peace tergoda juga setelah lihat review Gus Jadi
dalam review ini, saya akan menulis review sebagai seorang pembaca awam yang membaca baru sedikit dari
sekian banyaknya buku bertema thriller mistery.Mulai dari awal bab, ya saya lumayan menikmati jalannya cerita
Tara yang saya kira anak jelmaan iblis seperti the Omen diadopsi keluarga yang malang, ternyata hanyalah seorang
anak biasa yang memiliki gangguan psikologi semacam psikopat Karena dendam, dia bisa membuat siapapun
terluka tanpa memikirkan hubungan darah sekalipun.Yang paling hebatnya adalah, Tara mampu memutilasi sepupu
bejatnya dengan tangannya sendiri Dari kalimat yang tersusun menggambarkan proses mutilasi, apakah saya akan
bilang wow hmm saya rasa tidak, karena saya pernah membaca fanfic yang lebih sadis lagi daripada dalam buku
tsb, padahal sebenarnya saya berharap adegan mutilasi by Tara bisa lebih dari ekspetasi saya.Kemudian, semakin
lama semakin saya memasuki bab selanjutnya, sudut pandang tokoh yang tiba tiba berubah membuat saya bingung
tak karuan Lho kok bisa Padahal saya tengah asyik dengan sudut pandang Tara, dan berharap sudut pandang Tara
akan menjadi tokoh utama hingga akhir bab selesai, malah diganti secara mendadak Namun, bagai pertunjukkan
sulap yang kehilangan bagian klimaks, sudut pandang Tara yang telah diganti ke sudut psikopat lainnya rupanya
cukup membosankan Dan ternyata psikopat lainnya itu berhubungan dengan psikopat lainnya ya ampun.
41. bakanekonomama Pinjem di iPusnas karena di iJak antreannya lebih panjang daripada antre beli bakpia Kurnia Sari
efek abis ke Jogja.Sejujurnya saya nggak suka sama cerita cerita yang terlalu mengekspos suatu tema tertentu tanpa
adanya benang merah yang jelas Misalnya cerita cerita yang terlalu mengekspos tragedi yang bertujuan untuk
menguras air mata pembacanya saja , tapi secara plot dan logika banyak yang bolong Atau seperti buku ini, yang
menurut saya hanya mengumbar kesadisan dan kegilaan tokohnya yang Pinjem di iPusnas karena di iJak
antreannya lebih panjang daripada antre beli bakpia Kurnia Sari efek abis ke Jogja.Sejujurnya saya nggak suka
sama cerita cerita yang terlalu mengekspos suatu tema tertentu tanpa adanya benang merah yang jelas Misalnya
cerita cerita yang terlalu mengekspos tragedi yang bertujuan untuk menguras air mata pembacanya saja , tapi secara
plot dan logika banyak yang bolong Atau seperti buku ini, yang menurut saya hanya mengumbar kesadisan dan
kegilaan tokohnya yang psikopat, tapi banyak hal yang ditolak oleh logika saya.Sebenarnya saya nggak banyak
membaca novel di genre ini, saya lebih banyak menonton dan ada dua anime bagus yang saya tonton di tahun ini,
yang berasal dari genre yang sama, yang kata orang orang adalah psychology thriller Yang pertama adalah Boku
Dake ga Inai Machi dan yang kedua adalah Subete ga F ni Naru Kedua anime itu sanggup membuat saya ketakutan
setengah mati khususnya yang pertama dan juga membuat saya ngeri serta ngilu dengan jalan ceritanya Lalu kalau
film dari genre yang sama, saya suka dengan Battle Royale yang menurut saya akan tetap jadi legenda meski saya
belum baca versi komik atau novelnya Untuk dorama, ada dorama karya Higashino Keigo yang benar benar
menguras emosi sekaligus menimbulkan perasaan mencekam ke penontonnya.Maaf ya, referensi saya Jejepangan
semua Bukannya saya weeaboo atau apa, cuma karena saya dulu belajarnya di prodi Jepang dan sekarang kerjanya
juga berhubungan sama orang Jepang, saya jadi banyak nonton Jejepangan Alasannya sederhana, supaya saya bisa
sambil latihan sehingga nggak lupa sama bahasa Jepang Oh iya, kalau drama Korea ada juga semacam I Can Hear
Your Voice yang bisa mengaduk aduk perasaan dan menimbulkan ketakutan.Saya nggak punya referensi dari barat
karena saya nggak suka genre beginian kecuali Sherlock Holmes, yang itupun menurut saya tidak terlalu sadis dan
rinci dalam menggambarkan suatu kasus pembunuhan Sedangkan karya karya Hollywood yang thriller, biasanya
saya nggak suka, karena terlalu banyak darah berceceran dan anggota tubuh yang terburai di mana mana tapi jalan
ceritanya nggak jelas Ah ya, saya ingat satu buku bagus karya Dennis Lehane berjudul Mystic River yang saya rasa
masuk ke genre ini dan membuat saya ketakutan juga.Buat saya, buku ini nggak bisa membangkitkan rasa takut
dan cemas saya Buat saya, buku ini hanya mengekspos kesadisan dan kegilaan para pelakunya, tapi ada banyak hal
yang membingungkan yang nggak terjawab mungkin saya miss bacanya karena nggak tahan sama detail detail
sadisnya Selanjutnya mungkin mengandung spoiler tapi saya berusaha buat nggak spoiler spoiler amat.Misalnya,
bagaimana caranya omnya Tara kabur dari RS setelah bangun dari koma Kok dia nggak dicariin polisi sebagai
saksi kunci Kenapa si psikopat tua nggak memastikan semuanya mati sebelum membiarkan polisi menemukan
keluarga itu Kenapa dia membiarkan yang satu koma dan yang satunya hidup meski yang hidup sebenarnya di luar
perkiraan dia Kok bisa si Tara yang lagi ada di bawah bahaya teror pembunuhan, nerima begitu aja minuman dari
mas mas ganteng yang hapal banget dia lari lima putaran GBK tanpa curiga sedikit pun Kalau buat saya, sisi
psikologis tokoh utama justru kurang dikupas sampai dalam Meski ada teori yang mengatakan kalau ada anak yang
psikopat dari lahir, tapi saya tetap percaya kalau anak itu terlahir bagaikan kertas putih yang bersih dan orang
tuanyalah yang menentukan si anak itu akan menjadi apa Seperti dua sisi mata uang, setiap orang punya potensi
kebaikan dan keburukan Jadi sesungguhnya saya merasa sangat terganggu jika seorang anak digambarkan
membenci kedua orang tuanya sejak bayi tanpa alasan yang jelas hhmm ada alasan yang samar sih, tapi nggak
diperdalam oleh penulisnya Saya setuju dengan review salah seorang Goodreaders yang mengatakan kalau tokoh
psikopat B lebih memiliki karakter dengan penggalian masa lalunya yang lebih mendalam Jadi kalau si A dan C itu
kayaknya psikopat dari lahir, si B jadi psikopat karena pengalaman masa lalunya Banyak yah psikopatnya, saya
sendiri sampe bingung gimana mau kasih reviewnya tanpa memberikan spoiler.Jadi, biarkanlah review absu
42. Amal Bastian Pertama melihat gambar sampulnya, indikasi ada yang tak beres dengan novel ini telah terasa Rasa
penasaran tentang isinya memaksa kita segera menelan bab pertama, kedua, dan berubah menjadi candu tak
berkesudahan Seolah tertanam magnet antar bab yang melekat kuat, sulit dilepaskan Ada pertanyaan yang menguar
di setiap akhir kalimat dalam tiap babnya Misteri, gelap, tragis, psycho thrillier dengan tempo cepat, gila, semua
jadi satu Di beberapa bab terakhir memang mudah menerka siapa pelaku p Pertama melihat gambar sampulnya,
indikasi ada yang tak beres dengan novel ini telah terasa Rasa penasaran tentang isinya memaksa kita segera
menelan bab pertama, kedua, dan berubah menjadi candu tak berkesudahan Seolah tertanam magnet antar bab yang
melekat kuat, sulit dilepaskan Ada pertanyaan yang menguar di setiap akhir kalimat dalam tiap babnya Misteri,
gelap, tragis, psycho thrillier dengan tempo cepat, gila, semua jadi satu Di beberapa bab terakhir memang mudah
menerka siapa pelaku pembunuhan berantai itu, tapi dengan alur yang tak bisa disangka, terkaan itu jadi ending
yang terus membuat penasaran
43. Nurul Fadhilah Yaumil 2.5 Mamaku bilang, kalau lagi sakit, kita harus pegang koin biar sakitnya berkurang Kisah
ini bermula saat terjadi kasus mengerikan yang menimpa keluarga Johandi tiga orang tewas, satu orang koma, dan
satu orang ditemukan kritis di dalam kotak perkakas kayu.Tara Johandi, gadis yang selamat itu Ia membenci
namanya tanpa alasan yang jelas Ia membenci orang tuanya Tari dan Bara Ia tak pernah punya teman Baginya, tak
ada seorang pun yang layak untuk menjadi temannya.Sejak kecil, Tara tero 2.5 Mamaku bilang, kalau lagi sakit,
kita harus pegang koin biar sakitnya berkurang Kisah ini bermula saat terjadi kasus mengerikan yang menimpa
keluarga Johandi tiga orang tewas, satu orang koma, dan satu orang ditemukan kritis di dalam kotak perkakas
kayu.Tara Johandi, gadis yang selamat itu Ia membenci namanya tanpa alasan yang jelas Ia membenci orang
tuanya Tari dan Bara Ia tak pernah punya teman Baginya, tak ada seorang pun yang layak untuk menjadi
temannya.Sejak kecil, Tara terobsesi dengan koin lima sen yang diberikan oleh seorang bocah lelaki Koin yang
selanjutnya membawa pembaca pada kasus pembunuhan beruntun di dalam peti kayu.Buku ini sebenarnya sudah
sejak lama masuk wishlist untuk dibaca dan trims to iJak karena sudah menyediakan buku ini dalam rak
perpustakaan digital nya Akhirnya kemarin saya membaca buku ini juga Buat saya, buku ini memiliki ekspektasi
tinggi sebab sejak dulu banyak teman teman yang merekomendasikannya.Nyatanya, sejak membaca halaman awal
saya sudah dibuat bingung hehe Mulai dari judul dan isi berita Kompas yang dimasukkan ke dalam cerita Pada
judul disebutkan empat orang tewas , tetapi ternyata saat membaca isinya, hanya ada 3 korban tewas Kemudian
pada halaman 37 disebutkan adegan saat Tara berusia 7 tahun, tapi paragraf selanjutnya disebutkan bahwa ia
berumur lima tahun Inkonsistensi soal umur nih.Dari segi cerita, Katarsis menggunakan alur maju mundur dan
menggunakan sudut pandang orang pertama dengan dua pencerita Tara dan Ello Bagi saya, penggunaan dua
pencerita ini agak mengganggu Apalagi saat perpindahan PoV Saya kadang tidak bisa membedakan saat siapa yang
berbicara voice Tara dan Ello terasa sama saja Belum lagi penanda waktu yang tidak jelas Jadi saat pergantian
PoV, selain tidak tahu siapa yang bercerita, saya juga bingung soal waktunya Apakah itu terjadi saat ini, masa
lampau, atau saat umur tokoh berapa Novel ini bergenre psikologi thriller, mengambil isu soal psikopat Hal yang
membingungkan saya juga dan jadi pertanyaan adalah hub
44. Gusfina Katarsis Plot Ok Penokohan Ok Gaya bercerita Bagus sekali sekaligus tidak begitu saya sukai
haha.Pinjaman dari iPusNas judul baru terakhir yang saya baca di akhir tahun Baiklah, pertama kalimatnya bagus
sekali Saya sama sekali tidak mengada ada, saya suka penulisannya Gaya bercerita terasa pas dan unik Sebagai
cerita thriller, gaya berceritanya memang bisa bikin bergidik paling tidak di awal buku saya terperangah dengan
cara penceritaannya dan nuansa ngerinya Tapi k Katarsis Plot Ok Penokohan Ok Gaya bercerita Bagus sekali
sekaligus tidak begitu saya sukai haha.Pinjaman dari iPusNas judul baru terakhir yang saya baca di akhir tahun
Baiklah, pertama kalimatnya bagus sekali Saya sama sekali tidak mengada ada, saya suka penulisannya Gaya
bercerita terasa pas dan unik Sebagai cerita thriller, gaya berceritanya memang bisa bikin bergidik paling tidak di
awal buku saya terperangah dengan cara penceritaannya dan nuansa ngerinya Tapi ketidakcocokan terbesar antara
saya dan buku ini adalah tokohnya Saya tidak suka Tara Saya juga tidak begitu suka Alfons maupun tokoh lainnya
Tapi memang dibanding tokoh yang lain, cuma Tara yang membuat saya merasa Duh, dasarnya ini anak
bagaimana sebenarnya Tentu saja itu bukan karena saya tidak bisa menerima tokoh seperti ini Katanya dari novel
Agatha Christie yang saya cek kebenarannya dari kakak saya tapi saya juga sudah lupa apa jawabannya memang
ada kecenderungan sifat jahat yang bisa dilihat saat masih kecil Eh tapi saya tidak sepenuhnya sependapat Saya
masih sama seperti dulu mempertanyakan kebenaran hal ini Tapi mari tidak usah bahas lebih lanjut, intinya saya
menerima sifat tokoh seperti ini Tapi tidak untuk Tara Saya mengharapkan adanya penjelasan, dan bukan cuma
pribadi yang terlalu dewasa di masa kanaknya Sebenarnya ketidaksukaan saya dengan tokoh Alfons juga cukup
menyerempet karena Tara Eehh tunggu, masih ada lagi Panjang juga ya Lalu saya kurang sreg dengan pergantian
POV nya Ya Itu POV Saya rasanya mau remas rambut dan guling guling karena hal ini Biasanya saya menerima
pergantian POV, toh karya saya juga terhitung sangat sering ganti POV Tapi disini, saya merasa mungkin bisa
lebih lama lagi ganti POV nya ya Soalnya saya merasa ada ping pong yang terjadi pingpongituapa entahlah
lho.Lanjut lagi mengenai twist nya Pertama, wuuuiiihhh Saya beneran bergidik di bagian tangan itu.Tapi kedua,
ketiga, nyaris tamat dan pas tamat kesannya ada penurunan drastis Tertebak Eh tunggu Tapi bisa saja ini karena
saya makin pintar baca cerita begini berkat Akiyoshi Rikako sensei dan Agatha Christie, kan Eh Apa kalian yang
membacanya juga mampu menebak Kalau begitu mungkin hint yang diberikan penulis kurang subtle ya Katarsis
Rasanya rating ini akan berubah, tergantung pendapat kakak saya jika dia membacanya Tapi untuk cerita, 3 bintang
Untuk nilai subjektif dari saya 2.5 bintang dibulatkan kebawah 7.2 10
45. Anastasia Cynthia Sepertinya tidak ada bocoran sinopsis kali ini Sayang, plotnya terlalu enigmatik kalau
seandainya terungkap sebelum membaca Gue rasa sinopsis di sampul belakangnya sudah membuat pembaca cukup
mengetahui apa yang ada di permukaan awal, tapi tidak sampai di dalam.Dari sampul depannya, gue selalu suka
dan mengagumi karya karya Staven Andresen, simpel, tapi well, sepertinya gue bisa mengenal kepribadian Tara
hanya dari sampulnya Dari segi narasi, Anastasia Aemilia menatanya dengan apik Rapi Tid Sepertinya tidak ada
bocoran sinopsis kali ini Sayang, plotnya terlalu enigmatik kalau seandainya terungkap sebelum membaca Gue rasa
sinopsis di sampul belakangnya sudah membuat pembaca cukup mengetahui apa yang ada di permukaan awal, tapi
tidak sampai di dalam.Dari sampul depannya, gue selalu suka dan mengagumi karya karya Staven Andresen,
simpel, tapi well, sepertinya gue bisa mengenal kepribadian Tara hanya dari sampulnya Dari segi narasi, Anastasia
Aemilia menatanya dengan apik Rapi Tidak ribet, simpel seperti tulisannya di Autumn Once More Jadi, buat yang
suka novel metropop, gak ada salahnya buat mencoba baca buku ini lho Dibungkus dengan gaya narasi metropop,
tapi berbeda dari segi tema Dan untuk karakternya, gue merasa Tara seperti sebuah boneka porselen, sedangkan
narator yang dirancangnya sesungguhnya lebih cerdik daripada wujudnya Dan gue suka juga dengan karakter
Dokter Alfons sebagai seorang psikiater, terutama pada dialog dialognya Mengalir, terkesan cuek, tapi
sesungguhnya dia peduli pada Tara Terakhir, Ello dan Heru Heru itu spoiler lho adalah kombinasi yang pas buat
menghadirkan kejutan di scene pertengahan Katarsis Gue gak mengerti apa keterikatan antara katarsis dengan Tara,
Ello, maupun salah satu dari karakter di dalam novel ini Katarsis yang berarti penyucian diri gue sempat menerka
kalau Tara telah mengalami katarsis saat bersama Alfons, tapi ups, Ello datang, dan gak seharusnya ia
membangunkan macan yang tidur Tara tidak semanis, dan selugu yang ia kira.Terlepas dari teka teki yang
disugguhkan Anastasia Aemilia, sudut pandang penceritaan di Katarsis kadang dirasa membingungkan POV orang
pertama memang sepertinya tidak dapat meng cover seluruh cerita, sehingga Tara membutuhkan teman sebagai
narator lain Tapi, sayangnya ada beberapa bab yang kadang terlalu ringkas sehingga gue bertanya tanya, siapa sih
aku di sini Well, memang cuma dua orang sepertinya yang jadi narator, tapi di pertengahan, di bab yang entah
nomor berapa, gue malah bilang, ini narasi milik Alfons Ah Bingung.Tapi, novel ini tetap asyik kok buat bacaan
ringan, kalau ditilik dari gaya penceritaan Anastasia Aemilia yang ringan, tapi ringan bukan berarti tidak
menantang lho Pembaca pasti dibikin jungkir balik saat menebak apa yang selanjutnya terjadi pada keluarga
Johandi
46. Fadzli Jamaludin Novel ini sebenarnya menarik unik kerana ia melibatkan watak yg sakit jiwapsychological thriller
yang di ketengahkan penulis membuatkan proses pembacaan berlaku dengan berhati2 tertibbimbang hilang
konsentrasi, mungkin berlaku kepincangan pada proses pemahamanPenulis menyelitkan keratan akhbar surat untuk
memberi impak kepada jalan ceritaada unsur seram, misteri suspen di penghujung ceritaTerdapat 7 bahagian, di
mana setiap bahagian terdapat sub2 babwala Novel ini sebenarnya menarik unik kerana ia melibatkan watak yg
sakit jiwapsychological thriller yang di ketengahkan penulis membuatkan proses pembacaan berlaku dengan
berhati2 tertibbimbang hilang konsentrasi, mungkin berlaku kepincangan pada proses pemahamanPenulis
menyelitkan keratan akhbar surat untuk memberi impak kepada jalan ceritaada unsur seram, misteri suspen di
penghujung ceritaTerdapat 7 bahagian, di mana setiap bahagian terdapat sub2 babwalaupun ianya terjemahan,
masih ada bahasa2 seberang yang di letakkan nota kaki untuk memudahkan pemahamanBahagian 1 Tara Arif
terselamat daripada pembunuhan keluarga merekaBahagian 2 Flashback kehidupan tara semasa kecil
kebergantungan Tara terhadap syiling 5 rupiah Flashback bagaimana kejadian pembunuhan keluarga mereka yang
berlakuBahagian 3 Kisah Marcello PontyBahagian 4 Kehidupan Tara setelah di selamatkan oleh Alfons, doktor
psikiatrinyaBahagian 5 Pertemuan Ello dengan AlfonsBahagian 6 Pembunuhan seterusnyaBahagian 7 Pendedahan
klimaksKekeliruan timbul bilamana pembaca seperti aku tak dapat membezakan naratif antara watak2 yg terdapat
dalam novel iniIa sedikit menggangu kelancaran penghadaman aku terpaksa melakukan imbas semula setelah
khatam buat kali pertama aku tak rasa ianya berpunca daripada terjemahan, mungkin olahan cerita yg di guna pakai
oleh penulis menjadikan pembaca sedikit LOST Sebagai contoh, peralihan Bahagian ke 2 ke 3 beberapa bahagian
yang lainSecara keseluruhannya, novel ini agak ganas mungkin boleh di klasisikasikan sbg 18SGpeminat thriller
seperti aku, mungkin boleh cuba baca novel ini untuk memberi sedikit kelainan buat kalian
47. Darnia 3,5 5 bintangBuku ini isinya teror dari halaman pertama hingga muncul lambang GM sebagai tanda kisah
berakhir Thriller yg dibangun juga dapet, gw bisa membayangkan kengerian Tara yg selalu diawasi monster
berkepala singa, berbadan gorila, berkaki cakar elang dan punya sayap yg memiliki mata semerah api Belum lagi
perasaan terkungkung saat Tara dimasukkan ke dalam kotak perkakas, sedangkan orang orang di sekitarnya tewas
terbantai Belum lagi ngilunya Ello yg tidak mampu merasakan sakit secara 3,5 5 bintangBuku ini isinya teror dari
halaman pertama hingga muncul lambang GM sebagai tanda kisah berakhir Thriller yg dibangun juga dapet, gw
bisa membayangkan kengerian Tara yg selalu diawasi monster berkepala singa, berbadan gorila, berkaki cakar
elang dan punya sayap yg memiliki mata semerah api Belum lagi perasaan terkungkung saat Tara dimasukkan ke
dalam kotak perkakas, sedangkan orang orang di sekitarnya tewas terbantai Belum lagi ngilunya Ello yg tidak
mampu merasakan sakit secara fisik Dia sejak kecil tak henti hentinya menyiksa diri sendiri hanya untuk
bereksplorasi dengan rasa sakit Hingga dia bertemu dengan Tara.Hanya saja, petunjuk demi petunjuk sebenernya
bertebaran sejak bab bab awal view spoiler Sang Pembunuh Berantai, aroma mint hide spoiler Sehingga twist yg
dibangun nggak terlalu bikin woooow Tapi, bisa juga memang buku ini tidak dimaksudkan untuk membangun rasa
penasaran semacam itu, namun hanya murni deskripsi deskripsi tentang kebencian, kenikmatan yg absurd karena
jujur, gw nggak paham di mana indahnya darah dan kesakitan kesakitan non fisik Yapbuku ini emang sakit Namun,
sang author piawai sekali mengolah bahan bahan psikologi manusia sehingga mampu menampilkan karya macam
ini Di sisi lain, gw penasaran, jika ada anak psikologi baca ini, apakah kita akan mendapatkan pendapat dan kesan
yg berbeda Plis dong, kalo ada temen GR yg backgroundnya psikologi, share link reviewnya ya Terima kasih iJak
dan Marina dong atas peminjaman bukunya
48. Anggun P.W Saya sebenarnya suka buku ini, cara berceritanya sangat mengalir, dan cepat tanpa sadar kita sudah di
skhir cerita yang tanpa penyelesaian itu.Meskipun adegannya sangat eksplisit saya tidak merasakan ngilu atau jijik,
darah dan daging yang bertebaran dbuku ini masih dalam kategori wajar, saya hanya merasakan perut saya
bergejolak, perasaan yang sama seperti kita sedang menunggu pengumuman pemenang lomba ataupun ketika
dipanggil guru untuk tes lisan.Hal lain yang saya temui adalah kok banyak p Saya sebenarnya suka buku ini, cara
berceritanya sangat mengalir, dan cepat tanpa sadar kita sudah di skhir cerita yang tanpa penyelesaian itu.Meskipun
adegannya sangat eksplisit saya tidak merasakan ngilu atau jijik, darah dan daging yang bertebaran dbuku ini masih
dalam kategori wajar, saya hanya merasakan perut saya bergejolak, perasaan yang sama seperti kita sedang
menunggu pengumuman pemenang lomba ataupun ketika dipanggil guru untuk tes lisan.Hal lain yang saya temui
adalah kok banyak plot hole ya Coba d runut,Kondisi Tara yang seperti ini ada apa mengapa karena KDRT Bara ke
Tari hmmm terlalu mengkalAlfons ini psikiater kan ahli jiwa kok sempat2nya ngajak curhat pasien ini waktu
ngebahas soal perempuan bermata cipit di figura poto terus dengan alasan apa boleh bawa2 pasien ke rumah lantas
dengan kondisi pasien sebatang kara, si dr bisa jadi wali pasien Hmmm
49. Ristia Vinny wow ini keren banget, pada awalnya aku suka cara penulis membagi per bab nya sedikit sedikit, jadi
bikin semangat aja bacanya entahlah nuansa seremnya dapet tegang seru dan nggak bertele tele.tapi terkadang, ada
bagian yang karena terlalu to the point, jadinya bikin aku mikir dan harus baca ulang sampai bagian tertentu dan
terutama waktu penculikan dr alfons, ini bener bener butuh kemampuan imajinasi dan visual yang cukup tinggi
bagi pembaca hehe oh, ya, perpindahan sudut pandang dari wow ini keren banget, pada awalnya aku suka cara
penulis membagi per bab nya sedikit sedikit, jadi bikin semangat aja bacanya entahlah nuansa seremnya dapet
tegang seru dan nggak bertele tele.tapi terkadang, ada bagian yang karena terlalu to the point, jadinya bikin aku
mikir dan harus baca ulang sampai bagian tertentu dan terutama waktu penculikan dr alfons, ini bener bener butuh
kemampuan imajinasi dan visual yang cukup tinggi bagi pembaca hehe oh, ya, perpindahan sudut pandang dari tara
ke ello ini sempet bikin drop waktu bagian tara, wow, makin ke sana makin memuncak eh begitu ganti jadi ello,
dhueeeng antiklimaks eh tapi itu kan baru awal cerita okelah aku suka banget dengan cara penulis bercerita dan
memilih diksinya keren dan alurnya bener bener writer rule hehe pembaca mau ga mau ngikutin ke mana si penulis
berjalan atau loncat atau guling2 sekalipun.yang membuatku menghapus kata banget di belakang keren yang tadi
kutulis di awal adalah entah kenapa, semakin ke belakang, menuju akhir, aku ngerasa ceritanya justru makin
kurang seru nggak seseru di awal awal jadi lebih anyep gitu ke sananya dan endingnya under expectation.oke,
kayaknya Katarsis bakal ada lanjutannya deh semoga ramalanku benar dan kalau ada lanjutannya, aku pasti bakal
baca
50. Ayman Hyeqal Katarsis karya penulis Anastasia Aemilia terbitan Buku FIXI, sebuah kisah pmbunuhan,
mengisahkan Tara satu satunya saksi kes pembunuhan, dia ditemui dikurung dlm sebuah kotak dgn keadaan
trauma, pelbagai kisah pelik terjadi dlm penyiasatan pihak polis berkenaan kes tersebut, dlm masa yg sama seorg
pakar psikiatris berusaha membantu Tara, ada sesuatu yg disembunyikan oleh Tara iaitu kisah lampaunya, namun
sebelum kisah itu dibongkar muncul pula Ello rakan Tara semasa kecil, satu persatu pembunuha Katarsis karya
penulis Anastasia Aemilia terbitan Buku FIXI, sebuah kisah pmbunuhan, mengisahkan Tara satu satunya saksi kes
pembunuhan, dia ditemui dikurung dlm sebuah kotak dgn keadaan trauma, pelbagai kisah pelik terjadi dlm
penyiasatan pihak polis berkenaan kes tersebut, dlm masa yg sama seorg pakar psikiatris berusaha membantu Tara,
ada sesuatu yg disembunyikan oleh Tara iaitu kisah lampaunya, namun sebelum kisah itu dibongkar muncul pula
Ello rakan Tara semasa kecil, satu persatu pembunuhan terjadi dgn cara yg sama,apakah yg sebenarnya yg terjadi,
siapakah yg melakukan pembunuhan, adah org yg sama yg melakukannya, apa pula kaitan nya dgn TARA,
mampukah Dr Alfons membatu Tara, anda harus dptkan dan baca, jalan cerita baik cuma ada part yg kdg agak
terganggu pembacaan dan kurang jelas, apa pun naskah ini mampu dihadam, jalan cerita dan konsep yg dibawakan
amat menarik, tahniah buat penulis
51. mai ngilu awal awal baca buku ini kebayang terus dan sempat parno sendiri pas di kereta memandang orang orang
dengan tatapan takut walaupun kayaknya di Indonesia jarang terjadi, tapi bukan nggak mungkin cerita dan kasus
seperti ini ada di Indonesia saya berkali kali merasa ngilu waktu ada beberapa penjelasan yang tidak manusiawi dan
seingat saya, ini juga buku pertama yang bertema seperti ini yang saya baca, penasaran karena banyak yang review
wq saya masih belum mengerti dengan baik jalan cerit ngilu awal awal baca buku ini kebayang terus dan sempat
parno sendiri pas di kereta memandang orang orang dengan tatapan takut walaupun kayaknya di Indonesia jarang
terjadi, tapi bukan nggak mungkin cerita dan kasus seperti ini ada di Indonesia saya berkali kali merasa ngilu waktu
ada beberapa penjelasan yang tidak manusiawi dan seingat saya, ini juga buku pertama yang bertema seperti ini
yang saya baca, penasaran karena banyak yang review wq saya masih belum mengerti dengan baik jalan cerita
buku ini bagaimana Alfons diculik dan penyebab pelaku melakukan hal tersebut.dan kalau ada yang menawari
untuk membaca buku sejenis, saya tentu akan menolak mencoba membava yang seperti ini sekali saja seumur
hidup saya kira cukup

Anda mungkin juga menyukai