"Ah, engkau Tuti. Saya tahu bahwa engkau sudah sebangsa pula dengan Saleh.
Tetapi engkau jangan marah, kalau saya katakan bahwa bahagia yang engkau sebut itu
omong kosong. Bahagia adalah bahagia, Senang adalah senang dan yang lain dari itu
bukan berbahagia dan bukan senang namanya. Coba lihat Bapakmu sendiri, tiadakah
senang hidupnya? Tiadakah engkau berbahagia bertahun-tahun bekerja dari menteri
polisi kesudahannya sampai kepada wedana? Tiadakah senang engkau sekarang engkau
sekarang sudah bekerja selama itu mendapat pension yang tetap sehingga sentosa-
sentosanya dapat menyerahkan dirinya untuk mempelajari agama dan menurut suruhan
agama? Dalam segala pekerjaan orang yang bersungguh-sungguh dapat
mengembangkan dan menyerahkan segala tenaga dan kecapakapannya.
(St. Takdir Alisjahbana, "Layar Terkembang")
Popi melihat perubahan yang hampir secara tiba tiba pada Barman setelah pegawai
itu pergi. Ia hanya tersenyum lembut, seperti selalu dilakukannya. Katakanlah, Pop, apa
yang kau inginkan. Barman mengatakan ia ingin tinggal di rumah Humam. Popi
menyatakan keberatannya. Karea ia harus tinggal di rumah sendiri. Bobi telah
menetapkan rumah itu untuk mereka. "Tidak, Popi. Aku akan mengatakan hal itu
kepada Bobi!" Tak mungkin! Popi akan mempertahankan rumah ini Barman dan
hidupnya. Kalau satu berubah, segalanya akan berubah. Ia akan memberontak terhadap
perubahan. Sia-sia hidupnya di bukit ini, ia dapat membayangkan akhir yang tak
diinginkan. Keputusannya yang berani akan sia-sia. Barman berkeras, ia akan tinggal di
rumah itu. Dan engkau, tinggallah di rumah ini, Popi. Itu berarti perpisahan yang tak
dikehendaki.
(Kuntowijoyo, Khotbah di Atas Bukit)
Pengaruh latar sosial terhadap tahapan alur dalam kutipan novel tersebut adalah
latar sosial mempengaruhi....
a. Pemikiran tokoh
b. Tindakan tokoh
c. Konflik cerita
d. Keunikan cerita
e. Pemikiran penulis
25. Bacalah teks hikayat di bawah ini dengan saksama!
Kata Bayan, "Adalah konon seorang perempuan terlalu baik parasnya. Maka ia nikah
dengan seorang laki-laki terlalu amat cemburuan, selama ia duduk dengan istrinya itu,
jangankan ia pergi berniaga, berjalan jauh pun habislah. Maka kata perempuan itu, "Hai,
Tuan Hamba! Betapa hal ini kita? Tiada lagi yang dimakan, baiklah tuan pergi berlayar
mencari makanan! Apakah kesudahnya demikian ini? Maka sahut suaminy, "Tiada aku
mau bercerai dengan Tuan dan tiasa aku percaya akan dikau kalau-kalau peninggalku ini
dikau berbuat jahat."
Kata berimbuhan yang tepat untuk mengisi paragraf yang rumpang tersebut
adalah....
a. Mengandung-memperoleh-kehijauan
b. mengandung-memperokeh-dihijaukan
c. mengandung-memperoleh-menghijau
d. diakndung-memeroleh-kejijauan
e. dikandung-memeroleh-menghijau