Anda di halaman 1dari 7

LATIHAN UJIAN NASIONAL 2009-2010

PAKET 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mata Pelajaran : Sastra Indonesia
Kelas : XII Bahasa
Waktu : 120 menit
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Perhatikan penggalan cerpen berikut!


“Soal pembantu suka nyolong, sih, nggak usah jauh-jauh. Itu si Sum, pembantu rumahku yang
tampangnya ndeso banget dan tak pernah bertingkah macam-macam, taunya dia itu tangannya
panjang. Di rumah gue nggak boleh narok apa-apa sembarangan. Bisa langsung lenyap tanpa
bekas!” cerita Uci.
....
”Susah, Rit, nyari pembantu sekarang. Nyokap gue lagi nyari, tapi belum ketemu. Kita nggak
mau ngambil pembantu dari penyalur, soalnya banyak yang mengeluh tentang pembantu yang
diambil dari sana. Jadi, sementara ini si Sum tetap saja dipakai. Paling-paling sekarang kita
harus ekstra hati-hati. Lagipula dia ’kan nggak bakalan berani ngambil yang gede-gede,” kata
Uci lagi.

Percakapan yang sesuai untuk melengkapi bagian rumpang dari cerpen di atas adalah ...
a. ”Laporkan saja ke polisi,” kataku
b. ”Wah, payah kalau begitu!”kataku
c. ”Apa saja yang diambilnya?” tanyaku
d. ”Kenapa nggak dipecat saja?” tanyaku.
e. ”Cari pembantu yang lain saja!” usulku

2. Perhatikan penggalan cerpen berikut!


”Kalau mau, tinggallah sementara di rumahku,” kata pemuda itu dengan wajah lugu.”Aku
hidup sendiri, orangtuaku telah lama meninggal, dan aku tak mempunyai saudara,” tambahnya
sambil menawarkan kain sarungnya.
Nawang Wulan menerima jasa baik pemuda itu. Dan ketika beberapa minggu kemudian
pemuda itu memintanya menjadi istrinya, ia tidak punya pilihan lain selain menerimanya.
Apa yang akan dilakukannya sekarang, dengan selendang sakti yang berada di tangannya?
Jika ia pergi, siapa yang akan mengurus anak, hasil cinta kasihnya bersama suaminya? Tapi
suaminya telah berbuat khianat dengan mencuri selendang ini, lalu berpura-pura berbuat jasa
baik, hanya agar dapat mengawininya. Dan beberapa waktu yang lalu suaminya telah pula
melanggar pesannya, yang pada akhirnya menjadi penyebab semua penderitaan ini.
Aku harus pulang, katanya dalam hati.

Kalimat yang menunjukkan bahwa kilas balik dalam cerita tersebut telah selesai adalah ....
a. ”Kalau mau, tinggallah sementara di rumahku,” kata pemuda itu dengan wajah lugu.
b. Nawang Wulan menerima jasa baik pemuda itu.
c. Apa yang akan dilakukannya sekarang, dengan selendang sakti yang berada di
tangannya?
d. Dan beberapa waktu yang lalu suaminya telah pula melanggar pesannya, yang pada
akhirnya menjadi penyebab semua penderitaan ini.
e. Aku harus pulang, katanya dalam hati.

3. Perhatikan puisi di bawah ini!

1
DI SUNGAI MATAMU
Isbedy Stiawan ZS
di sungai matamu, buldoser itu berteriak-teriak
merubuhkan masa depan; dan sebuah impian pun
jadi burung

Kekuatan kita hanya pada bahasa, katamu, tapi,


Kenapa bahasaku masih saja liar? Seperti burung
aku tak juga mampu menyarangkannya,
padahal bertubi-tubi cinta terbantai
dan kota makin benci menatap kehadiranku

di sungai matamu, kulukis pula buldoser dan


gergaji yang meraung-raung
mengancam ketenanganku

Gaya bahasa yang paling dominan dalam puisi di atas adalah ….


a. paralelisme
b. hiperbola
c. alegori
d. personifikasi
e. kiasmus

4. Perhatikan penggalan cerpen berikut!


Aku disebut ayah sebagai anak bandel. Sulit diatur. Beraja di hati sendiri. Di antara adik-
adikku aku akui memang akulah yang keras kepala. Aku satu ibu satu ayah empat orang; dua
orang laki-laki dan dua orang perempuan. Aku anak sulung. Dan selaku anak sulung
seharusnya aku tidak bandel tapi penurut. Namun dugaan itu salah. Aku adalah anak yang
keras hati, tidak suka diperintah begitu saja. Ayah pernah marah kepadaku. Masih kuingat saat
itu aku masih duduk di kelas satu SMP. Ayah memukulku sampai-sampai aku hampir pingsan
(Surat dari Ayah, Zaidunddin Tamir Koto).

Penyajian watak tokoh dalam penggalan cerpen tersebut menggunakan metode …


a. tak langsung
b. dramatik
c. simbolik
d. analitis
e. kontekstual

5. Perhatikan pantun berikut!


Naik kereta sampai Surabaya
Tidak lupa membeli keladi
Kalau Abang benar-benar suka
….
Kalimat yang tidak dapat digunakan untuk melengkapi pantun biasa di atas adalah …
a. biarkan adik pakai rok mini
b. lamarlah adik besok pagi
c. pergi ke kota mencari nasi
d. tidak perlu berbasa-basi
e. antarkan adik ke toko besi

6.Perhatikan pantun berikut!


Pergi ke sawah memetik padi

2
Padi menguning hampir sempurna
Hati gelisah setengah mati
Kepala pusing memikirkan cinta

Jika pantun di atas hendak diteruskan menjadi pantun berkait, baris yang harus diulang adalah
....
a. baris pertama dan kedua
b. baris ketiga dan keempat
c. baris pertama dan ketiga
d. baris kedua dan keempat
e. baris pertama saja

7.Perhatikan penggalan cerpen berikut!


Kamazawa berkata-kata dalam Jepang, saya tidak mengerti tetapi nadanya tidak mengenakkan.
Kemudian, tampaknya terjemahannya : ”Itulah kamu dan bangsamu! Tidak hanya bodoh, tetapi
juga malas dan tidak bisa dipercaya. Agus-san, saya tidak punya makanan lagi. Apakah kamu
mau minum air putih?”
Telinga saya terasa panas dan nanar.”Tidak. Mister. Terima kasih. Dan sebaiknya saya
permisi saja. Arigato gonzaimasu. Sayonara!”.
Saya segera berlalu dari tempat itu membawa kembali map saya bersama-sama perasaan
malu dan terhina. Pekerjaan yang sudah di depan mata menguap tanpa bekas dalam waktu
enam menit. Apa yang harus aku katakan pada Thomas? (Baru Enam Menit, Agus Fahri
Husein)

Masalah yang menjadi sumber konflik dalam penggalan cerita di atas adalah ....
a. kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Kamazawa.
b. Agus-san datang terlambat.
c. Agus-san tidak terima atas penghinaan Kamazawa.
d. Kamazawa hanya menawari air putih untuk tamunya.
e. Kegelisahan Agus-san karena kehilangan proyek.

8. Perhatikan pantun berikut!


Anak udang mati dituba
Lada sulah masak dilurut
Perbuatan haram jangan dicoba
Sabda Rasul hendaklah diturut

Lada sulah masak dilurut


Daun birah sudah luruh
Sabda rasul hendaklah diturut
Hukum syariah sudah menyuruh

Isi dari pantun di atas adalah ....


a. larangan untuk melakukan perbuatan haram
b.ajakan untuk mentaati perintah Rasul
c. ajakan untuk mentaati hukum syariah
d.tentang perintah agama yang harus dituruti
e. tentang perbuatan baik yang harus dilakukan

9. Perhatikan penggalan novel berikut!

3
Yusup bertanya kepada Tuti, adalah Maria sebelum itu batuk-batuk. Tuti menganggukkan
kepalanya. Sejak beberapa hari sesungguhnya ia batuk-batuk kecil, tetapi sangka mereka tiada
mengapa.
Diam Yusuf mendengarkan cerita Tuti dan setelah ditanyakannya beberapa hal yang
berhubungan dengan itu, lalu katanya kepada Wiriatmaja,”Bapak, baiklah kita menyuruh
dokter datang sekarang ini, supaya Maria dapat diperiksanya benar-benar. Kalau ditunggu-
tunggu, siapa tahu nanti berbahaya, sebab kita belum tahu benar apa penyakitnya itu.

Berdasarkan penggalan novel di atas dapat diketahui bahwa watak Yusuf adalah ....
a. menyepelekan hal-hal kecil
b. berhati-hati dalam bertindak
c. suka menganalisis segala persoalan
d. bertindak kurang hati-hati
e. khawatir dengan hal-hal yang belum pasti

10. Perhatikan penggalan esai berikut!


Terlepas dari latar belakang sosial masing-masing, pengarang-pengarang Bali, baik yang
bekerja sebagai wartawan, pegawai pemerintah, veteran pejuang, dokter, guru pengarang,
mereka tampaknya mengartikulasikan kesadaran kultural yang sama dalam hal
merepresentasikan orang Bali berinteraksi dengan orang Barat. Keterbukaan mereka
menghadapi orang Barat adalah pembuka jalan buat orang Bali untuk memahami dirinya,
kebudayaannya, dengan baik dalam konteks internal maupun eksternal. Interaksi orang Bali
dengan orang Barat merupakan proses pendidikan sosial bagi orang Bali untuk memahami
apakah yang sesungguhnya dimaksud dengan kebudayaan Bali yang baik atau apakah
sebetulnya yang baik untuk kebudayaan Bali.
Persoalan yang dibahas dalam esai di atas adalah ....
a. tema karya sastra pengarang-pengarang Bali
b.alasan pengarang Bali merepresentasikan tema interaksi dengan orang Barat.
c. proses pendidikan untuk orang-orang Bali
d.Memahami apakah yang dimaksud dengan kebudayaan Bali
e. Alasan mengapa orang Bali berinteraksi dengan orang Barat

11. Perhatikan penggalan cerpen berikut!


Mungkin benar seperti yang dikatakannya, karena sama-sama kupu-kupu kami merasa diikat
sesuatu. Kami menghabiskan malam di bawah temaram lampu. Mobil sesekali berlalu.
Gedung-gedung menjulang, penuh cahaya. Tetapi tak mampu mengusir kelam yang tumbuh
juga dalam hatiku. Duduk dekatnya aku merasa seperti dalam dekapan ibu. ”Kamu mau tidur
denganku?” katanya jemu, seperti orang yang tak lagi punya pilihan.
Gaya penceritaan yang dipakai dalam penggalan cerpen di atas adalah...
a. akuan sertaan
b. akuan taksertaan
c. diaan serba tahu
d. diaan terbatas
e. diaan taksertaan

12. Perhatikan penggalan drama berikut!


Guru : Siapa di antara kalian yang kencing sambil berdiri?
Murid-murid : (semua mengacungkan tangan. Kecuali Engtay)
Guru : Sejak kapan kalian kencing sambil berdiri?
Murid-murid : Sejak kami kecil, Guru.
Guru : Itu menyalahi peraturan. Apa bunyi peraturan tentang kencing?
Murid I : Seingat saya, sekolah kita tidak pernah membuat peraturan tentang kencing, Guru.
Yang ada hanya peraturan yang bunyinya : Jaga Kebersihan.
Guru : (membentak) Jaga Kebersihan! Jaga Kebersihan! Bunyi peraturan itu bisa berlaku
untuk segala perkara, termasuk perkara kencing dan berak. Paham?
Murid-murid : (ketakutan) Paham, Guru.

4
Guru : Tapi coba lihat sekarang di tembok WC dan kamar mandi. Hitamnya, kotornya.
Bagaimana cara kalian menjaga kebersihan? Dengan cara mengotorinya? Itu akibat
kalian kencing sambil berdiri.
Engtay : (mengacungkan tangan)
Guru : Kenapa Engtay? Mau omong apa? Kamu satu-satunya yang tadi tidak tergolong kepada
para kencing berdiriwan ini. Apa kamu kencing sambil jongkok? Atau sambil
tiduran?
Engtay : (menahan senyum) Maaf, Guru. Saya kencing sambil jongkok sejak saya kecil. Sudah
kebiasaaan. Kencing sambil berdiri bukan sajan menyalahi peraturan sekolah kita,
tetapi juga melanggar ujar-ujar kitab yang bunyinya : Jongkoklah Waktu Buang Air
Kecil dan Besar, Supaya Kotoraan Tidak Akan Berceceran.

Kalimat yang menandakan bahwa Engtay menyembunyikan sesuatu adalah ....


a. Saya kencing sambil jongkok sejak saya kecil.
b.Kencing sambil berdiri bukan saja menyalahi peraturan sekolah kita.
c. Jongkoklah waktu buang air kecil dan besar
d.Seingat saya, sekolah kita tidak pernah membuat peraturan tentang kencing
e. Kamu satu-satunya yang tadi tidak tergolong kepada para kencing berdiriwan ini.

13. Perhatikan puisi berikut!


Kugali lautan pada luka darahmu, gelombang bernanah
Menggeliat di antara gemuruh aduh, darahmu
mengayunkan pedang berkilatan, memainkan leher-leher waktu

Kuburu batas kedalaman perih tawamu, hingga aku tahu


Riuh gembiramu menelan topan, meremukkan angin

Kemudian kugulung gelombang sampai perih darahmu


Memuntahkan lahar, dan nanti, di atas gelombang panas
Kata-kata, kau akan menari sendiri, berdansa sendiri

Majas yang paling dominan dalam penggalan puisi di atas adalah ...
a. metafora
b. simile
c. depersonifikasi
d. personifikasi
e. pars pro toto

14. Perhatikan penggalan esai berikut!


Tabularasa adalah kisah seranagkaiana cinta kasih yang kompleks dan mengharukan. Karena
segala sesuatu yang kompleks harus diuraikan sedemikian rupa untuk menjadi sederhana, maka
plot Tabularasa pada hakikatnya merupakan seranagkaian perjuangan pengarangnya untuk
mencari jawaban terhadap sebuah pertanyaan yang hakiki, yaitu apa sebenarnya cinta kasih itu.
Cinta kasih, ternyata, tidak mungkin lepas dari persoalan tempat dan waktu, makin kompleks
realitas kehidupan, makin kompleks pula cinta kasih, dan kalau perkembangan zaman
menuntut kehidupan orang-orang modern menjadi kosong dan tidak bermakna, maka cinta
kasih manusia modern pun menjadi kosong dan tidak bermakna.

Unsur yang disoroti dalam penggalan esai di atas adalah ....


a. plot
b. tema
c. alur
d. latar
e. sudut pandang

5
15. Perhatikan penggalan puisi berikut ini!
Kalau semua sudah jauh, sehabis memperdua malam
Sepi meraja di mana saja, sayup-sayup hanya kudengar
Hariku berdetak kepadamu, menurut denyut desah jam tua
Sampai ke lapang dengan remuknya sedan penghabisan

Citraan yang dominan dalam penggalan puisi di atas adalah ....


a. penglihatan
b. pendengaran
c. penciuman
d. gerak
e. pencecapan

16. Perhatikan penggalan novel berikut!


”Begitu ya?” tanggap Galih, Dian diam saja, ”Aku ingin mencoba lagi sama Raras,” sambung
Galih. Setelah empat hari di Jakarta, ia kembali ke Yogyakarta, ke rumah Eyang Putri di
Notoprajan naik Argo Bromo.

Kalimat yang bergaris bawah dalam penggalan novel di atas mengandung majas ...
a. sinekdok
b.metonimia
c. paradok
d.metafora
e. antiklimak

17. Perhatikan penggalan puisi berikut!


Pergi ke ladang membawa parang
Parang kecil namanya sabit
Sabit di pinggang sebagai belati
Kalau abang orangnya periang
Cobalah nyanyi seperti burung pipit
Biar hilang sedih di hati

Puisi di atas tergolong talibun. Alasan yang tepat untuk pernyataan tersebut adalah….
a. terdiri atas enam baris dalam satu bait
b. bersajak akhir silang larik-lariknya
c. berisi curahan perasaan dan nasihat
d. dipakai untuk menyindir orang secara tidak langsung
e. terdiri dari 6 baris, separoh sampiran dan separoh isi

18. Perhatikan penggalan puisi berikut!


Anak-anak, bapak bilang tadi
Mengarang itu harus dengan kata-kata sendiri
Tapi tadi tidak ada kosa kata lain sama sekali
Kalian Cuma mengulang bolak-balik yang itu-itu juga
Itu kelemahan kalian yang pertama
Dan kelemahan kalian yang kedua
Kalian anemia referensi dan melarat bahan perbandingan
Itu karena malas baca buku apalagi karya sastra.”

Masalah yang diungkapkan pada satu bait puisi Taufik Ismail di atas adalah …
a. rendahnya kemampuan menulis
b. kurangnya penguasaan bahan dasar karangan
c. rendahnya minat baca para siswa
d. kemarahan guru di depan kelas
e. kemalasan siswa dalam mengerjakan tugas

6
19. Perhatikan penggalan novel berikut!
Wiryati, atas nama Lasi, pergi ke rumah pak Tir. Meski tahu Pak Tir biasa menolak
meminjamkan uang pada malam hari, Wiryati berangkat juga dengan keyakinan apa yang
sedang menimpa Darsa bukan hal biasa. Sementara Wiryati pergi, orang-orang sibuk mengurus
Darsa. Ada yang menyeka tubuhnya dengan air hangat agar Lumpur serta bau kencing Mukri
yang membasahi tubuhnya hilang. Darsa mengerang lebih keras ketika luka-luka di kulitnya
terkena air! Beberapa lelaki mempersiapkan usungan darurat. Dua tiga obor juga dibuat dari
potongan bambu.

Nilai sosial yang terkandung dalam penggalan novel di atas adalah …


a. kebiasaan tolong-menolong
b. obor yang dibuat dari potongan bambu
c. menyeka tubuh dengan air hangat
d. kebiasaan meminjam uang pada malam hari
e. mengenang karena luka-luka kulitnya

20.Perhatikan penggalan cerpen berikut!


“O..alah, kang. Jengkol itu khan bikin bau di mulut!”
“Tapi nikmatnya itu tak tertandingi lho, Yu!”
“Memang, tapi kalau harganya segini, mending beli ati rempelo!”
“Kenapa ya kog jengkol sekarang harganya seperti itu!”
“Sampeyan tidak tahu apa pura-pura tidak tahu?”
“Lho, memangnya!”
“Sudahlah, kang, nggak usah ngomongke hal itu. Bisa-bisa keciduk sampeyan!”
“Lho, memangnya ada apa to?”
“Dasar wong kurang piknik. Harga jengkol jadi mahal itu khan gara-gara istri para pejabat
itu. Mosok mereka mborong jengkol nggak tanggung-tanggung. Berani mahal lagi!”
“Memangnya wong-wong kayak gitu pada doyan jengkol?”

Yang dimaksud kurang piknik dalam cerita di atas adalah ….


a. tidak pernah berwisata
b.tidak mengetahui informasi dari surat kabar
c. kurang memperhatikan sekitarnya
d.tidak peduli dengan perkembangan
e. tidak mengikuti perkembangan sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai