Template
Statistik
Deskriptif
Pertemuan ke : 01
• Pengumpulan Data
• Penyajian Data
• Pengolahan Data
• Analisis/ Interpretasi Data
MACAM – MACAM PENGUMPULAN DATA
• Data → himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel kita
sebagai hasil pengamatan dan pengukurannya.
• Data (Berdasarkan Jenis)
• Data diskrit → berbentuk bilangan bulat misalnya ; jumlah daun, jumlah
biji, jumlah tulang rusuk, jumlah penderita penyakit TBC, jumlah
kecelakaan di jalan raya
• Data kontinu → data yang merupakan rangkaian data, nilainya dapat
berbentuk desimal, misalnya ; Tinggi pohon 162,5 cm, Berat Buah 6,8 Kg
LANJUTAN..
Primary Secondary
Data Collection Data Compilation
Print or Electronic
Observation Survey
Experimentation
CARA PENGUMPULAN DATA
• Skala Nominal
• Skala Ordinal
• Skala Interval
• Skala Ratio
NOMINAL
• Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual
atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan
area geografis.
• Sebagai contoh kita mengklasifikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai berikut:
laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2.
ORDINAL
• Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif
karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu.
• Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah
dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi
apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi
bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.
• Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak
setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2, 3, 4
dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak
mengekspresikan jumlah.
INTERVAL
• Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala
nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa
adanya interval yang tetap.
• Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan
karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. (terdapat
perbedaan jarak yang jelas)
• Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka.
• Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan
operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk
melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik
parametric.
RATIO
• Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala
nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol)
empiris absolut (nilai nol mutlak).
• Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik
yang sedang diukur.
• Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau
obyek tertentu dengan lainnya.
SAJIAN STATISTIK
• Judul tabel → judul tabel harus singkat, jelas dan lengkap; hendaknya dapat
menjawab apa yang disajikan, dimana kejadiannya, dan kapan terjadi
• Nomor tabel
• Keterangan – keterangan (catatan kaki = foot note ), yaitu keterangan yang
diperlukan untuk menjelaskan hal – hal tertentu yang tidak bisa dituliskan di dalam
badan tabel;
• Sumber kadang kala di dalam suatu laporan juga dikutip tabel dari laporan orang
lain. Untuk itu, harus dicantumkan sumber dari mana tebel itu dikutip
CONTOH; DISTRIBUSI FREKUENSI DATA DISKRIT
Tabel 1.2 Sebaran Hama Pada Tanaman Tembakau di Wilayah Mijen Tahun 2012
Fr (frek
Jumlah Fk (frek – Fk (frek
Hama relatif)
(nominal) kum) (≤) kum) (≥)
(%)
Ulat Grayak 120 8 8 100
Walang sangit 225 15 23 92
Belalang 375 25 48 77
Kumbang 360 14 62 52
Tikus 570 38 100 38
total 1500 100
Tabel 1.3 Sebaran usia penderita Covid-19 yang berada di wilayah Cicara Tahun 2020
Fr (frek
Jumlah Fk (frek – Fk (frek
Umur relatif)
(nominal) kum) (≤) kum) (≥)
(%)
60 - 65 525 35 35 100
65 – 70 460 30,6 65,6 65
70 - 75 375 25 90,6 34,4
75 – 80 400 6,7 97,3 9,4
> 80 40 2,7 100 2,7
Total 1500 100
Jenis Kelamin
Laki – laki 160 220 320
Perempuan 575 275 50
contoh : Mean
Peserta
BB (KG)
1
59
2
60
3
60
4
60
5
61
6
62
7
66
8
75
9
76
(Rata-rata
Hitung) 1
• Adalah titik tengah dari semua nilai data yang telah diurutkan dari
nilai yang terkecil ke nilai yang terbesar atau sebaliknya
• Disebut juga sebagai rata-rata letak (positional average)
• Tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem
• Umumnya digunakan bila skala pengukuran datanya minimal
ordinal
• Cara mendapatkan median:
• Dicari dengan rumus : (n+1)/2 dimana n = jumlah data
• Bila datanya ganjil maka nilai median terletak di tengah
data
Median
• Bila datanya genap maka nilai tengah median adalah rata-
rata dari 2 data yang berada di tengahnya
• Catatan : Urutkan data terlebih dahulu sebelum mencari median!
contoh :
Nilai yang membagi distr 2 sama besar
- n ganjil : median pada urutan ke (n+1) / 2
contoh diatas : (9+1) / 2 = 5 Md = 61
- n genap : median pada urutan diantara ke n /
2 dan (n/2) + 1
mis = 59 60 60 60 60 61 62 66 75 76
Md = (60+61) / 2 = 60,5 kg
Modus
35-<45 6 40 240
45-<55 12 50 600
55-<65 14 60 840
65-<75 1 70 70
75-<85 2 80 160
n 35 ∑ fm 1910
∑fm 1910
x= = = 54,6Kg
n 35
MEDIAN ( Grouped data)
Rumus :
dengan :
Me = Median
L0 = Tepi bawah kelas yang mengandung median
p = Panjang kelas
F = Jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas yang
mengandung median
f = frekuensi kelas yang mengandung median
n = ukuran data/ jumlah frekuensi
Asumsi : BB terendah (peserta ke 1) 35 kg
BB tertinggi (peserta ke 35) 84,9kg
Median pd peserta ke n 1 35 1
18
2 2
35
6
Md 45 2 x10 54,6kg
12
35
6
Md 44,5 2 x10 54,1kg
12
2. Modus (Mode) BB ( kg ) frek. Frek. Kom (Cf)
Asumsi: modus pada kelas yang mempunyai trek 35 - < 45 6 6
terbanyak ( langsung dibawah puncak poligon
frek ) 45 - < 55
12 18
frek med Kelas median
di 55 - < 65 14 32
Mo Lmo i Kelas modus
d1 d 2 65 - < 75 1 33
75 - < 85 2 35
Keterangan : n 35
Mo = modus
Lmo = batas bawah kelas modus
d1 = beda antara frekuensi klas modus dgn frek 2
kelas sblum kelas modus
Mo 55 10 56,3kg
2 13
d2 =beda antara frekunsi kelas modus dgn frek
kelas sesudah kelas modus
i = besar interval