Anda di halaman 1dari 42

Penyusunan, Pengumpulan, dan

Penyajian Data
PENGERTIAN DATA
• Data adalah keterangan atau kumpulan
keterangan yang diketahui yang mana
merupakan suatu keterangan yang akan
disampaikan kepada orang lain.
KLASIFIKASI DATA
• Data dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Sifatnya
2. Menurut proses pengolahannya
3. Menurut sumber data
4. Berdasarkan waktu pengumpulan data
5. Berdasarkan susunannya
6. Berdasarkan Skala Pengukuran
1. Sifatnya
• Menurut sifatnya data dapat dibedakan menjadi
dua yaitu:
a. Data kualitatif ,yaitu data yang tidak berbentuk
angka (berbentuk keterangan). Contoh : sikap
seseorang terhadap hasil pemilihan DPRD

b. Data kuantitatif ,yaitu data yang dalam


penyajiannya berbentuk angka (merupakan hasil
sebuah pengukuran). Contoh : tinggi badan,
umur siswa, berat badan dll
2. Menurut proses pengolahannya
• dibagi menjadi dua yaitu:
a. Data berkelompok, yaitu data – data yang telah
di klasifikasikan berdasarkan cara-cara tertentu
b. Data tidak berkelompok, yaitu data yang
mentah atau masih belum di klasifikasikan
3. Menurut sumber data
• dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Data internal , yaitu data yang didapat dari
dalam lingkungan sendiri sebagai contoh:sebuah
organisasi membuat data keuangannya
b. Data eksternal ,yaitu data yang didapat dari luar
lingkungan sendiri, sebagai contoh:data tentang
valuta asing
Berdasarkan sumber Data
• Data Primer
• Data primer adalah secara langsung diambil dari objek /
obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi
•  Contoh:  wawancara langsung, praktek lapangan, observasi
lapangan

•  Data Sekunder
• Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
dari sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya
diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan/dokumen
peneliti yang terdahulu. Data sekunder disebut juga data
tersedia.
• Contoh : data yang diperoleh dari sumber yang telah ada :
buku,surat kabar dll.
4. Berdasarkan Waktu Pengumpulan Data
• Data Berkala
Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke
waktu untuk memberikan gambaran perkembangan
suatu kegiatan/fenomena. Contoh: Data perkembangan
akademik siswa selama 1 semester yang dikumpulkan
setiap bulan

• Data Cross Section


Data cross section adalah data yang terkumpul pada
suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran
perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu itu.
Contoh: Data sensus penduduk tahun 2000, data hasil
UN siswa SMA tahun 2012, dsb.
5. Berdasarkan Susunannya
• Data Acak/Tunggal
Data acak atau tunggal adalah data yang belum
tersusun atau dikelompokkkan kedalam kelas-
kelas  interval. Contoh: data nilai Statistik
Mahasiswa Jurusan Ekonomi
89 70 80 78 60
50 55 67 86 10
66 88 55 65 60
5. Berdasarkan Susunannya (lanjutan)

• Data Berkelompok
Data berkelompok adalah data yang sudah tersusun atau
dikelompokkan kedalam kelas-kelas interval. Data kelompok
disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Contoh :
Data nilai ujian statistik dan jumlah mahasiswa yang
mendapatkannya
Nilai               Frekuensi
50-55                   3
56-60                   5
61-65                  10
66-70                  15
71-80                   7 
6. Berdasarkan Skala Pengukuran
1. Data Nominal
Data nominal adalah data yang diberikan pada
objek atau kategori yang tidak menggambarkan
kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap
objek atau kategori lainnya, tetapi hanya
sekedar label atau contoh kode saja. Contoh data
berskala nominal: Jenis kelamin (Laki-laki 1,
Perempuan 2), etnis/suku, agama dan lain-lain.
2. Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang penomoran objek atau
kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat
terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan
jarak/rentang yang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri
seperti ciri data nominal ditambah satu ciri lagi, yaitu
kategori data dapat disusun/diurutkan berdasarkan urutan
logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang
dimiliki.
• CONTOH DATA ORDINAL
Mengubah nilai ujian ke nilai prestasi, yaitu :
1. nilai A adalah dari 80-100
2. nilai B adalah dari 65-79
3. nilai C adalah dari 55-64
4. nilai D adalah dari 45-54
5. nilai E adalah dari 0-44
3 Data Interval
Data interval adalah data di mana objek/kategori dapat
diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan
informasi tentang interval antara tiap objek/kategori
sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi.
Data ini memiliki ciri sama dengan ciri pada data
ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu urutan kategori
data mempunyai jarak yang sama.
• CONTOH DATA INTERVAL
Penilaian Angket
Jawaban A =1 ; B =2 ; C=3 ; D = 4; E = 5
A        B       C       D       E
1          2       3       4       5
4 Data Rasio
Data rasio adalah data yang memiliki sifat-sifat
data nominal, data ordinal, dan data interval,
dilengkapi dengan kepemilikan nilai atau titik nol
absolut/mutlak dengan makna empirik. Data
rasio memiliki sifat; dapat dibedakan, diurutkan,
punya jarak, dan punya nol mutlak.
• Contoh : A dan B adalah dua mahasiswa STKIP
Kusuma Negara yang nilai mata kuliah konsep
dasar matematika masing-masing 45 dan 90.
Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai B
adalah nilai 2 kali nilai A.
PENGUMPULAN DATA
Ada lima cara untuk mengumpulkan data antara lain:
1. Observasi yaitu pengambilan data denagan cara si
peneliti harus terjun langsung atau berpartisipasi
langsung dilapangan.
2. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan
cara melakukan tanya jawab dengan responden.
wawancara dibagi dua yaitu:
a. Wawancara terstruktur yaitu pertanyaan yang
diberikan sudah dibuat atau ditentukan
b. Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara
yang mana pertanyaan tidak ditentukan.
3. Angket yaitu data yang cara mendapatkannya
dengan cara memberikan pertanyaan kepada
responden, yang mana pertanyaanya dibagi dua
yaitu;
a. Tertutup yaitu jawabannya berupa objektif atau
pilihan
b. Terbuka atau bebas yaitu pertanyaan dapat
dijawab dengan bebas atau terbuka
4. Sampling yaitu data yang mana cara
memperolehnya dengan cara pengambilan
sampel dari sebuah populasi yang mana tidak
memungkinkan untuk dilakukan penelitian satu
persatu
5. Sensus yaitu pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara melakukan perhitungan seluruh
populasi untuk mendapatkan data yang lengkap.
Contoh: sensus pada penduduk
PENYAJIAN DATA
• Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
tabel dan diagram,
1. Tabel dibagi menjadi 5 yaitu:
a. Tabel biasa
b. Tabel frekuensi
c. Tabel frekuensi relatif
d. Tabel frekuensi kumulatif
e. Tabel frekuensi relatif kumulatif
Tabel Biasa
• Ciri-ciri sebuah tabel biasa, yaitu : setiap tabel
berisi judul tabel, judul setiap kolom. Tabel ini
untuk pengelompokkan data berdasarkan satu
kriteria tertentu. Contoh:
Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki 10

Perempuan 18

Total 28
Tabel frekuensi
• Tabel distribusi frekuensi adalah salah satu
bentuk penyajian data. 
• Tabel distribusi frekuensi dibuat agar data yang
telah dikumpulkan dalam jumlah yang sangat
banyak dapat disajikan dalam bentuk yang jelas
dan baik.
Tabel Frekuensi Relatif
• Frekuensi relatif merupakan suatu jumlah
persentase yang menyatakan banyaknya data pada
suatu kelompok tertentu harus dapat menghitung
persentase pada masing-masing kelompok. Tabel
ini memberikan informasi yang lebih jelas tentang
posisi masing-masing bagian dalam keseluruhan,
karena kita dapat melihat perbandingan antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang
lainnya.
Tabel Frekuensi Relatif
Kelas Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)

1 25-34 6 9,2

2 35-44 8 12,3

3 45-54 11 17

4 55-64 14 22

5 65-74 12 18

6 75-84 8 12,3

7 85-94 6 9,2

Jumlah 65 100
Tabel Frekuensi Kumulatif
• Terdapat dua jenis Tabel Distribusi Frekuensi
kumulatif, yaitu "kurang dari" dan "lebih dari".
• Distribusi Frekuensi kumulatif "kurang dari"
menyatakan frekuensi total yang ada di bawah batas
bawah. Tabel distribusi frekuensi kumulatif ini
berfungsi untuk mengetahui berapa banyak data yang
ada di bawah suatu nilai.
• Ada pun Distribusi Frekuensi kumulatif "lebih dari
atau sama dengan" menyatakan frekuensi total yang
ada di atas atau sama dengan batas bawah. Tabel
distribusi frekuensi kumulatif ini berfungsi untuk
mengetahui berapa banyak data yang ada di atas suatu
nilai.
Tabel Frekuensi Kumulatif
Kurang dari Lebih dari
No
Nilai fkum Nilai fkum

1 < 25 0 ≥ 25 65

2 ≤ 34 6 > 34 59

3 ≤ 44 14 > 44 51

4 ≤ 54 25 > 54 40

5 ≤ 64 39 > 64 26

6 ≤ 74 51 > 74 14

7 ≤ 84 59 > 84 6

8 ≤ 94 65 > 94 0
Tabel Frekuensi Relatif Kumulatif
• Distribusi frekuensi relatif kumulatif adalah
distribusi frekuensi yang mana nilai frekuensi
kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif
atau dalam bentuk persentase (%).
Tabel Frekuensi Relatif Kumulatif
Kurang dari Lebih dari
No
Nilai fkum(%) Nilai fkum(%)

1 < 25 0 ≥ 25 100

2 < 34 9,2 ≥ 34 91

3 < 44 22 ≥ 44 78

4 < 54 38 ≥ 54 60

5 < 64 60 ≥ 64 38

6 < 74 78 ≥ 74 22

7 < 84 91 ≥ 84 9,2

8 ≤ 94 100 > 94
Penyajian Data (lanjutan)
2. Diagram dibagi menjadi 6 yaitu
a. Diagram batang
b. Diagram garis
c. Diagram lambang atau simbol
d. Diagram peta
e. Diagram lingkaran
f. Diagram titik atau diagram pencar
Diagram Batang
• Data yang disajikan dalam bentuk batang yang
berbentuk persegi panjang yang digambarkan
vertikal atau herizontal dengan lebar sama
Jumlah Siswa
9
8
7
6
5 Jumlah Siswa
4
3
2
1
0
Nilai 6 Nilai 7 Nilai 8 Nilai 9
Diagram Garis
• Diagram yang dipakai untuk menyajikan data
yang didapat dari waktu ke waktu secara teratur
dengan jarak waktu tertentu.
• Umumnya diagram garis sering dipakai untuk
melihat perkembangan/pertumbuhan dari
sesuatu secara berkelanjutan
• Serupa dengan diagram batang, pada diagram
garis juga menggunakan sumbu mendatar dan
sumbu tegak yang mana keduanya saling
berpotongan secara tegak lurus
Jumlah Siswa
9
8
7
6
5 Jumlah Siswa
4
3
2
1
0
Nilai 6 Nilai 7 Nilai 8 Nilai 9
Diagram Lambang atau Simbol
• Diagram Lambang (piktogram) adalah penyajian
data dalam bentuk gambar-gambar yang
mewakili nilai-nilai tertentu
Diagram Peta
• Diagram peta adalah suatu sajian data yang
menggunakan peta geografis tempat data
terjadi. Diagram ini melukiskan keadaan
dihubungkan dengan tempat data terjadi.
Diagram Lingkaran
• Sebuah diagram lingkaran (atau diagram
pai) adalah sebuah grafik statistik berbentuk
lingkaran yang dibagi menjadi irisan-irisan
untuk menggambarkan proporsi numerik.
Dalam sebuah diagram lingkaran, panjang
busur setiap irisan (dan alhasil, sudut pusat dan
luasnya), proporsional dengan kuantitas yang
diwakilinya.
Diagram Titik atau Diagram Pencar
• Diagram Scatter. Diagram Scatter atau diagram
pencar atau juga disebut diagram sebar adalah
gambaran yang menunjukkan kemungkinan
hubungan (korelasi) antara pasangan dua
macam variabel dan menunjukkan keeratan
hubungan antara dua variabel tersebut yang
sering diwujudkan sebagai koefisien korelasi.
• SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai