Anda di halaman 1dari 20

Pengertian Statistika

Statistika adalah Suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh. Dalam arti sempit Statistik adalah data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif). Sebagai suatu bidang studi, statistik memiliki dua bagian utama, yaitu : Statistika Deskriptif adalah ilmu statistika yang mempelajari tentang pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data. Statistika Inferensi (Statistika Induktif) adalah ilmu statistika yang mempelajari tentang cara pengambilan kesimpulan secara menyeluruh (populasi) berdasarkan data sebagian (sampel) dari populasi tersebut. Kegunaan Statistika dalam bidang ekonomi yaitu Bidang produksi Bidang Akuntansi Bidang pemasaran Pengetahuan tentang statistik membantu untuk : 1. Menjelaskan hubungan antar variabel. 2. Membuat keputusan lebih baik. 3. Mengatasi perubahan-perubahan. 4. Membuat rencana dan ramalan. Tahap-tahap dalam statistik adalah : 1. Mengidentifikasikan persoalan. 2. Pengumpulan fakta-fakta yang ada. 3. Mengumpulkan data asli yang baru. 4. Klasifikasi data. 5. Penyajian data. 6. Analisa data.

Apakah yang dimaksud dengan distribusi frekuensi? Bagaimana hubungan antara distribusi frekuensi dan data berkelompok? Apakah yang dimaksud dengan histogram dan poligon frekuensi? Bagaimana hubungan antara keduanya? Apakah yang dimaksud dengan interval kelas, limit kelas, batas kelas, serta titik tengah kelas, frekuensi kumulatif, dan ogif? Jelaskan masing-masing dengan singkat! Sebutkan dan terangkan secara singkat hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sebuah distribusi frekuensi! Ada berapa macamkah distribusi frekuensi yang Anda ketahui? Jelaskan pengertian distribusi frekuensi yang dimaksud! Seorang dosen statistik menyusun distribusi frekuensi nilai-nilai ujian yang diperoleh melalui pengamatan terhadap 100 mahasiswa. Hasilnya adalah sebagai berikut: Tentukanlah: 1. Batas bawah kelas keempat; 2. Batas atas kelas ketiga; 3. Titik tengah kelas kelima; 4. Tepi bawah kelas ketujuh; 5. Tepi atas kelas keenam; 6. Panjang interval kelas kedua; 7. Frekuensi relative kelas keenam; 8. Banyaknya kelas; 9. Frekuensi kelas kesatu; 10. Interval kelas yang frekuensinya terbesar!

Jawab : (1). distribusi frekuensi, yaitu pengelompokkan data ke dalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk ke dalam tiap kelas. (2). ::HISTOGRAM terdiri dari persegi panjang yang alasnya merupakan panjang kelas interval, sedangkan tingginya sama dengan frekuensi masingmasing kelas interval. ::POLIGON FREKUENSI adalah suatu garis putus putus yang menghubungkan titik tengah ujung batang histogram. Biasanya ditambah dua segmen garis lain yang menghubungkan titik tengah ujung batang pertama dan terakhir dengan titik tengah kelas yang paling ujung dimana frekuensinya bernilai nol.

::HISTOGRAM dan POLIGON FREKUENSI menggambarkan distribusi frekuensi.

adalah

dua grafik

yang

(3). ::interval kelas adalah jangkauan atau jarak antara kelas yang satu dengan kelas yang lain nya secara berurutan. :: 6. 1. 30,00 2. 29,99 3. 44,5 4. 60.00 0.5 = 59.5 5. 19.99 + 0.5 = 60.49 6. 20.49 10.5 = 9.99 7. 15/100*100 = 15 8. 10 9. 1 10. 60,00 69,99

Evaluasi Pertemuan 4 dan 5 1. Berikan penjelasan secara singkat apa yang dimaksud dengan: a. Rata-rata hitung, median, dan modus. b. Kuartil, desil dan persentil 2. Uraikan kelebihan dan kekurangan dari rata-rata hitung, median dan modus! Mengapa rata-rata hitung paling banyak digunakan dalam praktek analisis data dalam penelitian! 3. Nilai mahasiswa untuk mata kuliah Fisika ditentukan oleh komponen hasil tes pada praktikum di laboratorium, kuliah, dan keaktifan mahasiswa di kelas. Jika seorang mahasiswa memperoleh nilai praktikum sama dengan 75, kuliah sama dengan 65, dan eaktifan di kelas saam dengan 75; sedangkan bobot untuk ketiganya masing-masing adalah 2,4, dan 5. Tentukanlah nilai akhir mahasiswa tersebut dengan menggunakan rata-rata hitung! 4. Nilai ujian program linier dari 10 mahasiswa, masing-masing sebagai berikut: 40,70,60,75,65,80,90,45,50,95. Berapa besarnya median dari nilai ujian program linier tersebut! 5. Misalnya X adalah upah bulanan karyawan sebuah perusahaan yang dibulatkan menjadi ribuan rupiah. Ada 40 orang karyawan yang sedang diselidiki dan besarnya upah bulanan dalam ribuan rupiah adalah: 146 147 147 148 149 150 150 152 153 154 156 157 158 161 163 164 165 168 173 176 119 125 126 128 132 135 135 135 136 138 138 140 140 142 142 144 144 145 145 146 a.Berapa besarnya nilai median upah karyawan tersebut! b.Kalau data dikelompokkan, kelas-kelas disajikan dalam distribusi frekuensi, hitunglah mediannya!

Jawaban 1) a. - Rata-rata (average) adalah nilai yang mewakili himpunan atau sekelompok data (a set of data). Nilai rata-rata umumnya cenderung terletak ditengah suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai. median adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah-tengah data hasil observasi yang telah diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Untuk menentukan nilai median suatu data maka data pengamat bergantung pada n, apakah n tersebut ganjil atau genap. modus adalah nilai data yang paling banyak muncul atau nilai data yang mempunyai frekuensi paling besar. b. Kuartil adalah suatu indeks yang dapat membagi suatu distribusi data menjadi 4 bagian atau kategori. Desil (D) adalah suatu indeks yang membagi suatu distribusi data menjadi 10 bagian atau kategori. Persentil (P) adalah suatu indeks yang membagi suatu distribusi data menjadi 100 bagian atau kategori. 2) 3) Nilai akhir mahasiswa = (75x2 + 65x4 + 75x5) : (2+4+5) = 785 : 11 = 71,36 4) 40, 70, 60, 75, 65, 80, 90, 45, 50, 95 Median: 40, 45, 50, 60, 65, 70, 75, 80, 90, 95 Median = 10:2 = 5,5 = urutan 5 dan 6 = (65+70):2 =135:2 = 67,5 Ukuran Pemusatan Kelebihan Kekurangan Mean Mempertimbangkan semua nilai Dapat menggambarkan mean populasi. Variasinya paling stabil. Cocok untuk data homogen. Peka atau mudah terpengaruh oleh nilai ekstrim. Kurang baik untuk data heterogen. Median Tidak peka atau tidak terpengaruh oleh nilai ekstrim. Cocok untuk data heterogen Tidak mempertimbangkan semua nilai. Kurang dapat menggambarkan mean populasi. Modus Tidak peka atau tidak terpengaruh oleh nilai ekstrim. Cocok untuk data homogen maupun heterogen. Kurang menggambarkan mean populasi. Modus bisa lebih satu. 5) 119, 125, 126, 128, 132, 135, 135, 135, 136, 138, 138, 140, 140, 142, 142, 144, 144, 145, 145, 146, 146, 147, 147, 148, 149, 150, 150, 152, 153, 154, 156, 157, 158,

161, 163, 164, 165, 168, 173, 176 A. Median = 146 B. Median = BB+(0.5N-fk) i F =139.5+(20-11)9 14 139.5+5.7=145.2 Data F FK 110-119 1 1 120-129 3 4 130-139 7 11 140-149 14 25 150-159 8 33 160-169 5 38 170-179 2 40 Jumlah 40

Statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam table dan atau diagram yang melukiskan suatu persoalan Tabel nilai statistika Nilai Jumlah Mahasiswa A5 B9 C 25 D3 E1 Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan. Statistika dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu: statistika deskriptif dan statistika inferensia. Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Sedangkan pengertian statistika inferensia adalah metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan tentang seluruh gugus data induknya.

1.2. Data Statistik Data statistik adalah keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal yang bisa berbentuk kategori (misalnya rusak, baik, cerah, berhasil) atau bilangan. Selanjutnya data yang berupa kategori disebut sebagai data kualitatif dan data bilangan disebut data kuantitatif. Berdasarkan cara perolehannya data kuantitatif dibedakan menjadi data diskrit dan data kontinu. Data-data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang termasuk dalam data diskrit, sedangkan data-data yang diperoleh dari hasil mengukur termasuk dalam data kontinu. Menurut sumbernya kita mengenal data intern dan data ekstern. Data intern adalah data yang diperoleh dari perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Sedangkan data ekstern diperoleh dari luar instansi atau perusahaan tersebut. Data ekstern dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikeluarkan oleh badan sejenis. Sedangkan data lainnya termasuk data sekunder. Semua data-data yang beru dikumpulkan dan belum pernah diolah disebut sebagai data mentah. 1.3. Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita baik yang berhingga maupun tak berhingga jumlahnya. Seringkali tidak praktis mengambil data dari keseluruhan populasi untuk menarik suatu kesimpulan. Untuk itu dilakukan pengambilan sampel yaitu sebagian atau himpinan bagian dari populasi. Sampel yang diambil haris dapat merepresentasikan populasi yang ada. Prosedur pengambialan sampel yang menghasilkan kesimpulan yang konsisten terlalu tinggi atau terlalu rendah mengenai suatu ciri populasi dikatakan berbias. Untuk menghindari kemungkinan bias ini perlu dilakukan pengambian contoh acak atau contoh acak sederhana. Contoh acak sederhana didefinisikan sebagai contoh yang dipilih sedemikian rupa sehingga setiap himpunan bagian yang berukuran n dari populasi mempunyai peluang terpilih yang sama. 1.4. Pembulatan angka Dalam perhitungan dan analisis data statistik seringkali diperlukan pembulatan angka-angka. Berikut ini adalah beberapa aturan tentang pembulatan angka-angka. 1. Jika angka yang harus dihilangkan adalah 4 atau kurang, maka angka terkanan yang mendahuluinya tetap. Contoh: Rp. 59.376,- dibulatkan menjadi Rp. 59 ribu. 2. Jika angka yang haarus dihilangkan adalah lebih dari 5 atau angka 5 diikuti angka bukan nol maka angka yang mendahuluinya ditambah dengan 1.

Contoh: 176,51 kg dibulatkan menjadi 177 kg. 3. Jika angka yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau angka 5 diikuti nol, maka angka yang mendahuluinya tetap jika genap dan ditambah 1 jika ganjil. Contoh: 8,500 dibulatkan menjadi 8 19,5 dibulatkan menjadi 20 1.5. Penyajian Data Secara garis besar ada dua macam cara penyajian data dalam statistika yaitu: 1. Tabel atau daftar yang dapat berbentuk: a. Daftar baris kolom b. Daftar kontingensi c. Daftar distribusi frekuensi 2. Grafik atau diagram yang terbagi menjadi: a. Diagram batang atau balok b. Diagram garis atau grafik c. Diagram lingkaran d. Diagram lambing e. Diagram peta f. Diagram pencar 1.6. Daftar distribusi frekuensi dan grafiknya Dalam distribusi frekuensi data dikelompokkan dalam beberapa kelas interval misalnya ab, c-d dan seterusnya. Ada beberapa istilah yang digunakan dalam distribusi frekuensi yaitu: 1. Limit kelas atau ujung kelas yaitu nilai-nilai terkecil dan terbesar dalam setiap kelas interval. Nilai terbesar disebut sebagai limit atas kelas dan nilai terkecil disebut sebagai limit bawah kelas. 2. Batas kelas yaitu limit kelas setengah nilai skala terkecil. Nilai yang besar disebut batas atas kelas dan nilai yang kecil disebut sebagai batas bawah kelas. 3. Titik tengah kelas atau tanda kelas yaitu nilai yang terletak pada engah setiap kelas interval. Aturan umum yang digunakan untuk menentukan titik tengah kelas atau tanda kelas adalah: Tanda kelas = 12 (limit bawah + limit atas) Macam-macam distribusi frekuensi 1. Distribusi frekuensi 2. Distribusi frekuensi. Relative (%) 3. Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari 4. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari

1.7. CARA MEMBUAT DIST. FREK. 1. Tentukan Rentang R = Nilai terbesar nilai terkecil. = 99 - 35 = 64 2. Tentukan banyaknya kelas interval. Acuan aturan Starges Banyak kelas = 1 + (3,3) log n = 1 + (3,3) log 80 = 7,28 7 kelas 3. Tentukan panjang kelas interval P= Re n tan g 64 = = 9,14 = 10 Banyakkelas7 4. Tentukan limit kelas 5. Daftar semua limit keats 6. Menentukan frekwensi bantuan kolom tabulasi Contoh: Nilai Ujian Statistik 80 orang mahasiswa adalah sebagai berikut: 79 49 48 34 81 98 87 80 80 84 90 70 91 93 82 78 70 71 92 38 56 81 74 73 68 72 85 51 65 93 83 86 80 35 83 73 74 43 86 88 92 93 76 71 90 72 67 75 80 91 61 72 97 81 88 81 70 74 98 95 80 59 73 71 83 60 83 82 60 67 89 63 76 63 88 70 66 88 79 75 Dengan menggunakan aturan pembuatan distribusi frekuensi tersebut di atas dapat dibuat sebuah distribusi frekuensi dengan 7 kelas sebagai berikut: Nilai Ujian 31 40 41 50 51 60 61 70

71 80 81 90 91 - 100 Frekuensi (f) 2 3 5 14 24 20 12 1.8. Model Populasi Adalah pendekatan bentuk polygon frekuensi dengan garis lengkung halus yang bentuknya secocok mungkin: a. Model normal b. Model simetrik c. Model miring (ke kanan/ke kiri). Jika suatu frekwensi tidak simetrik maka nilai mean (rata-rata) dan median tidak sama. Koefisien ke menjuluran pearson (sk) sk = 3( - = median = mean (rata-rata) = simpangan baku. TUGAS I : Berikut ini adalah data daya tahan alat terhadap suatu insektisida dalam satuan menit. 2.4 0.7 3.9 2.8 1.3 1.6 2.9 2.6 3.7 2.1 3.2 3.5 1.8 3.1 0.3 4.6 0.9 3.4 2.3 2.5 0.4 2.1 2.5 1.5 4.3 1.8 2.4 1.3 2.6 1.8 2.7 0.4 2.8 3.5 1.4 1.7 3.9 1.1 5.9 2.0 5.3 6.3 0.2 2.0 1.9 1.2 2.5 1.2 1.2 1.7

Dengan menggunakan 8 kelas interval dan nilai terendah 0,1 a. Buat distribusi frekuensi, distribusi frekuensi relatif (%) dan distribusi frekuensi kumulatif b. Dengan menggunakan Microsoft Exel buatlah 1. Diagram balok, histogram, polygon frekuensi, Ogif dan diagram lingkaran. 2. Tentukan rata-rata (mean), modus, median, kuartil dan desil. 1.9. UKURAN PEMUSATAN Ukuran pemusatan dibagi dalam dua kelompok 1. Ukuran gejala pusat, meliputi Rata-rata hitung (mean) Rata-rata ukur Rata-rata harmonic Rata-rata gabungan Modus 2. Ukuran letak, meliputi Median Kuartil Desil Persentil Ukuran-ukuran tersebut di atas dapat dihitung dari kumpulan data populasi atau sampel. Jika ukuran-ukuran yang diambil dihitung dari data populasi disebut parameter , sedangkan jika dihitung dari data sampel disebut statistic. 1.9.1. Rata-rata Hitung (Mean) Diperoleh dengan membagi jumlah seluruh data dengan banyak data x= x i n Jika masing-masing mempunyai frekuensi maka rata-ratanya disebut sebagai rata-rata terboboti. x= f x f i i i contoh; Disimpan (fi)

Barang % Rusak (xi) fi xi A 100 96 96 B 200 46 92 C 160 50 80 D 80 75 60 Berapa persen rata-rata barang yang rusak x= f x f i i i = 328 x 100 % = 60,07 % 540 Bukan seperti ini x= (96% + 46% + 50% + 75%) = 66,75 % 4 1.9.2. Rata-rata Gabungan Jika kita mempunyai data n1, n2, n3, ... dengan nilai rata-rata masing-masing x 1 , x 2 , x 3 , ... maka rata-rata gabungan data di atas dinyatakan dengan x gab = n x n i i i Untuk data-data yangv tersusun dalam distribusi frekuensi rata-ratanya dihitung dengan x= f x f k k k dengan xk : nilai tengah kelas

fk : frekuensi kelas atau dengan cara singkat/sandi (khusus untuk lebar kelas yang sama) yakni sebagai berikut

dengan xo : tengah kelas acuan fi : frekuensi ke-i ci : harga sandi p : lebar kelas 1.9.3 Rata-rata Ukur (geometrik) Digunakan jika perbandingan dua data berturutan tetap atau hampir tetap. U = n x 1 . x 2 . x 3 ... x n Untuk bilangan-bulangan yang besar digunakan log U = log x i n Untuk fenomena yang bersifat tumbuh seperti pertumbuhan penduduk, bakteri dan lainlain digunakan

t Untuk data-data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi rata-rata ukurnya dinyatakan log U = (f log x ) f i i i

1.9.4. Rata-rata Harmonik Rata-rata harmonik biasanya digunakan untuk merata-ratakan kecepatan beberapa jarak tempuh atau mencari harga rata-rata suatu komoditi tertentu. H= n

Untuk data-data yang disusun dalam distribusi frekuensi H= f i

Secara umum hubungan rata-rata hitung (x ) , rata-rata ukur (U) dan rata-rata harmonic (H) dinyatakan HUx 1.9.5. MODUS Modus adalah nilai atau fenomena yang paling sering muncul jika datanya telah disusun dalam distribusi frekuensi .

dengan b : batas bawah kelas modal (kelas dengan frekuensi tertinggi) p : panjang/lebar kelas modal

b1: frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas sebelumnya b2: frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas sebelumnya 1.9.6. KUARTIL Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama setelah di urutkan maka nilai yang membaginya disebut kuartil. Letak k i = data ke i (n + 1) ; i = 1, 2, 3 4 Untuk data yang disusun dalam distribusi frekuensi

dengan b : batas bawah kelas Di p : panjang kelas Di F : jumlah seluruh frekuensi sebelum kelas Di f : frekuensi kelas Di 1.9.7. PRESENTIL Jika sekumpulan data dibagi 100 sama besar akan menghasilkan persentil ke 1,2,3,...,99. Letak Pi = data ke i (n + 1) 100 Untuk data dalam distribusi frekuensi

100

f dengan b : batas bawah kelas Pi p : panjang kelas Pi

F : jumlah seluruh frekuensi sebelum kelas Pis f : frekuensi kelas Pi QUIZ I 1. Apa yang dimaksud data diskrit dan data kontinu. Berikan masing-masing dua contoh! 2. Jelaskan perbedaan diagram batang dan histogram. Gambarkan sketsanya! 3. Bagaimana rumus aturan untuk menentukan banyak kelas interval. Beri keterangan symbol-simbolnya. 4. Berikut adalah data umur 100 karyawan pabrik 44 35 41 31 49 34 37 63 51 33 37 33 41 38 52 31 40 36 42 28 40 40 35 32 45 39 40 48 61 61 44

58 53 47 30 64 31 35 65 43 67 53 42 43 52 68 64 46 50 45 59 56 59 47 43 37 52 40 27 44 41 33 29 24 47 26 45 41 55 34 51

58 34 26 25 44 57 67 59 62 28 44 31 29 53 41 52 36 51 40 40 31 52 56 58 58 52 23 35 52 a. Buat daftar distribusi frekuensi dengan 5 kelas. b. Gambarkan polygon frekuensinya. c. Tentukan mean, modus, median Kuartil 1 dan desil 7 berdasarkan distribusi fekuensi yang telah dibuat. 1.10. UKURAN SIMPANGAN Ukuran simpangan digunakan sebagai gambaran bagaimana berpencarnya suatu data kuantitatif. Ukuran-ukuran tersebut yaitu: a. Rentang = data terbesar data terkecil b.Rentang Antar Kuartil (RAK) RAK = K3 K1 c. Simpangan Kuartil (SK) = 1/2 RAK = 1/2 (K3 K1) SK d. Rata-rata Simpangan (RS) RS = i n Selalu positif e. Simpangan baku/ deviasi standart Simpangan baku untuk sampel disimbolkan S Simpangan baku untuk populasi disimbolkan Kuadrat simpangan baku disebut Varians Varians sampel dihitung dengan : 2 S

= ( ) = n i ( i ) 2 i n 1 atau 2 2 2 S Ini lebih dianjurkan karena kesalahannya n (n 1 ) Lebih kecil Jika datanya dalam distribusi frekuensi : 2 S = f ( = n f i i ( f i i ) i ) 2 i n 1 Atau 2 2 2 S n (n 1 ) Cara Sandi xi dapat diganti ci Simpangn baku gabungan S2 = (n 1)S nK i 2 i ni = jumlah data sampel ke i

Si = Simpangan baku sample ke i K = jumlah / banyaknya sampel . Bilangan baku/ Nilai Z Bilangan baku/nilai z didefinisikan sebagai : Zi = i s ; i = 1,2,3,.... N Atau lengkapnya Zi

xo = rata-rata bilangan baku so = Simpangan baku Ukuran-ukuran simpangan diatas merupakan ukuran absolut. Jika dari simpangan absolut diambil simpangan bakunya, maka kita dapat koefisien Variasi KV = Simpangan baku x100% rata - rata Selain ukuran simpangan/ disperse absolut, dikenal pula dispersi relatif yang dinyatakan : Dispersi relative = Simpangan baku rata - rata

Anda mungkin juga menyukai