Oleh
Nola Verli Herlian
:
(1404405087)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Landasan Teori
b.
c.
Bank Data, menyediakan data untuk diolah dan diinterpretasikan agar dapat
dipakain untuk menerangkan keadaan yang perlu diketahuiatau diungkap.
dan
langkah
lebih
lanjut
untuk
mempertahankaan,
yang tidak saling berhubungan. Sedangkan paired sample T-test digunakan untuk
menghitung dua kelompok sample yang bepasangan/berkorelasi. Sampel
berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama
namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran
sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment.
Syarat jenis uji ini adalah:
1. Data berdistribusi normal
2. Kedua kelompok data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan)
Rumus T-test yang digunakan untuk sampel berpasangan (paired) adalah
sebagai berikut :
1 2
................................(1.1)
2 2
1 + 2 2( 1 )( 2 )
1 2
1
2
Keterangan :
X1
= Rata-rata sampel 1
X2
= Rata-rata sampel 2
S1
S2
S1 2
= Varians sampel 1
S2 2
= Varians sampel 2
1.2
Sampling Data
Seorang Manajer perusahaan ingin mengetahui apakah ada perbedaan
Tabel 1.1 Data Prestasi Penjualan Sales Sebelum dan Sesudah Mengikuti Pelatihan Marketing
Kode Sales
1.3
Penjualan (unit/bulan)
Sebelum Pelatihan
Sesudah Pelatihan
75
80
60
70
65
70
50
70
70
75
60
70
70
75
70
75
80
80
10
75
80
Tabulasi Data
Tabel 1.2 Tabulasi Data Prestasi Penjualan Sales Sebelum Mengikuti Pelatihan Marketing
Hasil Penjualan
(Unit/bulan)
50-55
56-60
61-65
66-70
71-75
76-80
Jumlah
Frekuensi
1
3
0
3
2
1
10
Frekuensi
Kumulatif
1
4
4
7
9
10
Tabel 1.3 Tabulasi Data Prestasi Penjualan Sales Setelah Mengikuti Pelatihan Marketing
Hasil Penjualan
(Unit/bulan)
50-55
56-60
61-65
66-70
71-75
76-80
Jumlah
Frekuensi
0
0
0
4
3
3
10
Frekuensi
Kumulatif
0
0
0
4
7
10
BAB II
ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS
2.1
Software SPSS
Menu File, digunakan untuk membuka, menutup file dan lain-lain yang
berkaitan dengan pemrosesan file. Submenu yang sering digunakan ialah
New, Open, Open Data base, Save, Save as, Print, Print Preview dan Exit.
b) Menu Edit, digunakan untuk proses editing, misalnya copy, delete, undo dan
lain-lain. Submenu yang sering digunakan di antaranya ialah undo, redo,
copy, cut, paste, clear, find.
c)
Menu View, digunakan untuk melihat tampilan SPSS. Submenu utama ialah
status bar, tools bar dan font.
f)
Menu Analyse, digunakan untuk melakukan analisis data yang telah kita
masukkan ke dalam komputer. Menu ini merupakan menu terpenting karena
semua pemrosesan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan menu
ini. Contoh submenu ialah correlate, compare means, egression dan lainlain.
g) Menu Graphs, digunakan untuk membuat grafik. Sub menu ny ialah bar,
line, pie dan lain-lain.
h) Menu Utilities, digunakan untuk mengetahui infomasi variabel, informasi
file dan lain-lain.
i)
Menu Ad-ons, digunakan untuk memberikan perintah kepada SPSS jika kita
ingin menggunakan aplikasi tambahan, misalnya menggunakan aplikasi
Amos, SPSS, data entry, text analysis dan lain sebagainya.
j)
Terdapat 2 jenis view pada lembar kerja SPSS, yaitu Data View dan Variable View.
Data di input pada Data View, sementara Variable View berperan sebagai definisi
operasional yang hasilnya akan terlihat pada data.
Sel pada variable name adalah tempat penamaan setiap variabel yang datanya akan
dimasukan dalam data view. Sel type variable adalah tempat mendefinisikan tipe
data dan sekaligus dapat mendefinisikan banyaknya karakter data dan nilai desimal
yang akan diperlihatkan dalam data view. Variable Width adalah tempat untuk
mendefinisikan banyaknya karakter data numeric atau string yang ingin
ditampilkan dalam data view. Secara defaut kolom ini akan berisi angka 8. Variable
decimal adalah tempat mendefinisikan banyaknya angka di belakang koma yang
ingin ditampilkan di data view. Variable label digunakan untuk membantu
menerangkan tentang nama variabel yang akan dimasukkan dalam SPSS. Ini juga
akan
membantu
dalam
membaca/interpretasi
output
hasil
analisis.
Data value adalah tempat untuk mendefinisikan nilai label data numeric dalam
kategori tertentu. Missing values digunakan untuk mendefinisikan data yang hilang
menurut spesifikasi yang kita inginkan. Hal ini sangat berguna ketika ada informasi
atau nilai data yang hilang sehingga dalam hasil analisis kita tidak harus
mendefisikan kembali. Variable columns adalah tepat untuk menentukan lebarnya
kolom yang akan ditampilkan di data view. Variable align merupakan tempat untuk
menentukan posisi tampilan data di data view. Variable measure adalah tempat
untuk mendefinisikan data yang kita masukan apakah data nominal, ordinal, atau
scale (interval dan rasio).
3. Klik Data View, kemudian masukkan data yang akan diuji.
4. Kemudian, klik Analyze Compare Means Paired Sample T Test
10
5. Setelah jendela Paired Sample T Test terbuka, blok ke dua data yang akan
diuji, kemudian klik add untuk memasukkan data ke dalam Paired Variable.
Tentukan taraf kepercayaan dengan mengklik options lalu dilanjutkan
dengan klik continue dan klik ok.
6. Tunggu sampai hasil analisis datanya muncul.
2.2
1.
Aplikasi Data
Buka program IBM SPSS Satistics 23 dengan cara klik pada icon IBM SPSS
2.
11
3.
Buka lembar kerja SPSS, kemudian klik Variable View, pada baris Name
pertama tuliskan Kode_Sales. Kemudian pada baris name kedua tuliskan
Sebelum dan pada baris name ketiga tulis Sesudah, kemudian pada
kolom decimals ganti dengan 0 (0 disini artinya tidak ada angka dibelakang
koma). Sementara kolom yang lain diabaikan.
4.
Klik Data View, kemudian isikan data yang terdapat pada tabel 1.1 seperti
pada gambar 2.8.
12
6. Setelah jendela Paired Sample T-Test terbuka, maka data Sebelum dan
Sesudah diblok dan klik add untuk memasukkan data ke dalam Paired
Variable. Tentukan taraf kepercayaan (95 %) dengan mengklik options lalu
dilanjutkan dengan klik continue dan klik ok.
13
14
BAB III
UJI STATISTIK
Interpretasi Output :
a. Output bagian pertama (Group Statistics)
Pada bagian pertama ini menyajikan deskripsi dari pasangan variable yang
dianalisis, yang meliputi rata-rata (mean) sebelum pelatihan 67,50 dengan standar
deviasi 8,898 dan sesudah pelatihan rata-rata 74,50 dengan standar deviasi 4,378.
15
nilai
korelasi antara 2 variabel tersebut adalah 0,891 artinya hubungan kuat dan positif
karena mendekati nilai 1. Nilai pada Sig. (2-tailed) = 0.003 lebih kecil dari
0.05. Artinya, H1 ditolak dan H2 diterima. Sehingga keputusannya adalah terdapat
pengaruh pada sales yang mengikuti pelatihan marketing terhadap prestasi
penjualan barang setiap bulannya.
16
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis paired sample t-test yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Uji T termasuk dalam golongan statistika parametrik yang digunakan
dalam pengujian hipotesis dan digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua dua buah variabel yang
dikomparasikan.
2. Paired Sample T-Test digunakan untuk menghitung dua kelompok
sample yang bepasangan/berkorelasi.
3. Dari hasil analisis Paired Sample T-Test yang dilakukan pada data prestasi
penjualan sales sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan marketing
dapat diambil keputusan bahwa terdapat pengaruh pada sales yang
mengikuti pelatihan marketing terhadap prestasi penjualan barang setiap
bulannya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi antara 2 variabel
tersebut adalah 0,891 yang artinya terdapat hubungan kuat dan positif
karena mendekati nilai 1 dan nilai pada Sig. (2-tailed) = 0.003 lebih kecil
dari 0.05.
17