Anda di halaman 1dari 18

Statistik Teknik

Uji Statistik dan Analisis Data

Oleh
Nola Verli Herlian

:
(1404405087)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Landasan Teori

1.1.1 Pengertian Statistik


Kata statistik berasal dari bahasa Latin, yaitu status yang berarti negara atau
untuk menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Pada awalnya
statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan angka mengenai penduduk suatu
daerah atau negara dan pendapatan masyarakat. Termasuk pula, kumpulan angka
yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam menyelesaikan beberapa masalah.
Seiring dengan perkembangan zaman, statistik mulai mencakup hal-hal
yang lebih luas. Cakupan statistik tidak hanya bertumpu pada angka-angka untuk
pemerintahan saja, tetapi telah mengambil bagian di berbagai bidang kehidupan,
termasuk penelitian-penelitian pada hampir seluruh cabang ilmu, seperti ekonomi,
sains, pertanian, sosial dan pendidikan.
Berikut ini beberapa pengertian statistik sesuai dengan perkembangannya :
a.

Statistik adalah sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka


yang belum tersusun (masih acak) maupun angka-angka yang sudah
tersusun dalam suatu daftar atau grafik.

b.

Statistik adalah sekumpulan cara dan aturan tentang pengumpulan,


pengolahan, analisis, serta penafsiran data yang terdiri dari angka-angka.

c.

Statistik adalah sekumpulan angka yang menjelaskan sifat-sifat data atau


hasil pengamatan.

1.1.2 Fungsi Statistik


Beberapa fungsi statistik dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
a)

Bank Data, menyediakan data untuk diolah dan diinterpretasikan agar dapat
dipakain untuk menerangkan keadaan yang perlu diketahuiatau diungkap.

b) Alat quality control, sebagai alat pembantu standardisasi dan sekaligus


sebagai alat pengawasan.
c)

Alat analisis, merupakan suatu metode penganalisisan data.

d) Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, sebagai dasar penetapan


kebijakan

dan

langkah

lebih

lanjut

untuk

mempertahankaan,

mengembangkan perusahaan dalam perolehan keuntungan.


1.1.3 Pembagian Statistik
Berdasarkan cara pengolahan datanya, statistik dapat dibagi dua, yaitu :
1.1.3.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain distribusi frekuensi, distribusi
persen dan pengukuran tendensi sentral. Tabel distribusi frekuensi yaitu
menggambarkan pengaturan data secara teratur didalam suatu tabel. Data diatur
secara berurutan sesuai besar kecilnya angka atau digolongkan didalam kelas-kelas
yang sesuai dengan tingkatan dan jumlah yang sesuai didalam kelas. Frekuensi
kumulatif adalah frekuensi yang dihitung secara meningkat ke atas dari frekuensi
yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi.
Cara lain menggambarkan statistik deskriptif ialah dengan menggunakan
tendensi sentral. Contoh bilangan tendensi sentral ialah mean (rata-rata), median
dan mode. Tendensi sentral berguna untuk menggambarakan bilangan yang dapat
mewakili suatu kelompok bilangan tertentu. Mean dapat dicari dengan
menjumlahkan semua nilai kemudian dibagi dengan banyaknya individu. Mode
merupakan nilai yang jumlah frekuensinya paling besar. Untuk mencari nilai mode
dapat dilihat pada jumlah frekuensi yang paling besar. Median merupakan nilai
tengah yang membatasi setengah frekuensi bagian bawah dan setengah frekuensi
bagian atas.
1.1.3.2 Statistik Inferensial
Statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik
probabolitas ) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok
digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan
sampel dari populasi itu dilakukan secara random.

Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang


diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat
peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan
untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenarannya (kepercayaan)
dan yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Bila peluang kesalahan 5% maka
taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%, maka taraf kepercayaan 99%.
Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi.
Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris. Pada
statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik,
atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam ststistik hipotesis yang
diuji adalah hipotesis nol, karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara
parameter populasi dan statistik (data yang diperoleh dari sampel). Statistik
nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
Penggunaan statistik parametris dan nonoparametris tergantung pada
asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik
nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal.
Dalam tabel terlihat bahwa statistik parametris digunakan untuk menganalisis data
interval dan rasio, dan nonparametris digunakan untuk data nominal dan ordinal.
Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan
statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk
hipotesis yang diajukan. Teknik analisis statistik parametrik meliputi uji T,
ANOVA, regresi, korelasi pearson, dan analisis jalur. Sedangkan, teknik analisis
statistik non parametrik meliputi korelasi spearman dan chi square.
1.1.4 Uji-T
Uji T termasuk dalam golongan statistika parametrik yang digunakan dalam
pengujian hipotesis dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
yang signifikan dari dua dua buah variabel yang dikomparasikan. Uji T satu
kelompok sampel menggunakan One Sample T-test. Uji T dua kelompok sampel
dibedakan menjadi dua, yaitu independent sample T-test dan paired Ttest. Independen sample T-test digunakan untuk menghitung dua kelompok sample

yang tidak saling berhubungan. Sedangkan paired sample T-test digunakan untuk
menghitung dua kelompok sample yang bepasangan/berkorelasi. Sampel
berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama
namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran
sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment.
Syarat jenis uji ini adalah:
1. Data berdistribusi normal
2. Kedua kelompok data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan)
Rumus T-test yang digunakan untuk sampel berpasangan (paired) adalah
sebagai berikut :

1 2

................................(1.1)

2 2

1 + 2 2( 1 )( 2 )
1 2
1
2

Keterangan :
X1

= Rata-rata sampel 1

X2

= Rata-rata sampel 2

S1

= Simpangan baku sampel 1

S2

= Simpangan baku sampel 2

S1 2

= Varians sampel 1

S2 2

= Varians sampel 2

= Korelasi antara dua sampel

1.2

Sampling Data
Seorang Manajer perusahaan ingin mengetahui apakah ada perbedaan

prestasi penjualan sales setelah mengikuti pelatihan marketing. Setelah dilakukan


rekapitulasi jumlah penjualan terhadap 10 orang sales, diperoleh data sebagai
berikut:

Tabel 1.1 Data Prestasi Penjualan Sales Sebelum dan Sesudah Mengikuti Pelatihan Marketing

Kode Sales

1.3

Penjualan (unit/bulan)
Sebelum Pelatihan

Sesudah Pelatihan

75

80

60

70

65

70

50

70

70

75

60

70

70

75

70

75

80

80

10

75

80

Tabulasi Data

Tabel 1.2 Tabulasi Data Prestasi Penjualan Sales Sebelum Mengikuti Pelatihan Marketing

Hasil Penjualan
(Unit/bulan)
50-55
56-60
61-65
66-70
71-75
76-80
Jumlah

Frekuensi
1
3
0
3
2
1
10

Frekuensi
Kumulatif
1
4
4
7
9
10

Tabel 1.3 Tabulasi Data Prestasi Penjualan Sales Setelah Mengikuti Pelatihan Marketing

Hasil Penjualan
(Unit/bulan)
50-55
56-60
61-65
66-70
71-75
76-80
Jumlah

Frekuensi
0
0
0
4
3
3
10

Frekuensi
Kumulatif
0
0
0
4
7
10

BAB II
ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS
2.1

Software SPSS

2.1.1 Pengertian SPSS


SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis
statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan
menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana
sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat
dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.
SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan
perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali
muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama
SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya system operasi windows.
SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru
sekarang).
Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk
ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal Package
for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani
berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu
sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS adalah
Statistical Product and Service Solutions.
SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara
langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data
mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris
(cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis,
sedangkan variable adalah informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus.
Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan
prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki
tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output, maka
kita dapat memperbaiki output sesuai dengan kebutuhan.

2.1.2 Menu Menu pada Software SPSS


Menu dalam SPSS dibagi menjadi dua kategori, yaitu menu utama dan
submenu. Menu-menu tersebut terdiri sebagai berikut :
a)

Menu File, digunakan untuk membuka, menutup file dan lain-lain yang
berkaitan dengan pemrosesan file. Submenu yang sering digunakan ialah
New, Open, Open Data base, Save, Save as, Print, Print Preview dan Exit.

b) Menu Edit, digunakan untuk proses editing, misalnya copy, delete, undo dan
lain-lain. Submenu yang sering digunakan di antaranya ialah undo, redo,
copy, cut, paste, clear, find.
c)

Menu View, digunakan untuk melihat tampilan SPSS. Submenu utama ialah
status bar, tools bar dan font.

d) Menu Data, digunakan untuk melakukan pemrosesan data. Submenu yang


dipergunakan ialah insert variable, insert case, go to case, select case, weight
case, dan split file.
e)

Menu Transform, digunakan untuk melakukan perubahan-perubahan atau


penambahan data. Submenu diantaranya ialah replace missing values, create
time series dan lain-lain.

f)

Menu Analyse, digunakan untuk melakukan analisis data yang telah kita
masukkan ke dalam komputer. Menu ini merupakan menu terpenting karena
semua pemrosesan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan menu
ini. Contoh submenu ialah correlate, compare means, egression dan lainlain.

g) Menu Graphs, digunakan untuk membuat grafik. Sub menu ny ialah bar,
line, pie dan lain-lain.
h) Menu Utilities, digunakan untuk mengetahui infomasi variabel, informasi
file dan lain-lain.
i)

Menu Ad-ons, digunakan untuk memberikan perintah kepada SPSS jika kita
ingin menggunakan aplikasi tambahan, misalnya menggunakan aplikasi
Amos, SPSS, data entry, text analysis dan lain sebagainya.

j)

Menu Windows, digunakan untuk melakukan perpindahan (switch) dari


satu file ke file lain.

k) Menu Help, digunakan untuk membantu pengguna dalam memahami


perintah-perintah SPSS jika menemui kesulitan.
2.1.3 Langkah-Langkah Melakukan Paired Sample T-Test Menggunakan
SPSS 23
1. Buka program IBM SPSS Satistics 23 dengan cara klik pada icon IBM SPSS

Gambar 2.1 Icon Program SPSS

2. Maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2.2 Tampilan Lembar Kerja Program SPSS

Terdapat 2 jenis view pada lembar kerja SPSS, yaitu Data View dan Variable View.
Data di input pada Data View, sementara Variable View berperan sebagai definisi
operasional yang hasilnya akan terlihat pada data.

Gambar 2.3 Tampilan Variable View pada Lembar Kerja

Sel pada variable name adalah tempat penamaan setiap variabel yang datanya akan
dimasukan dalam data view. Sel type variable adalah tempat mendefinisikan tipe
data dan sekaligus dapat mendefinisikan banyaknya karakter data dan nilai desimal
yang akan diperlihatkan dalam data view. Variable Width adalah tempat untuk
mendefinisikan banyaknya karakter data numeric atau string yang ingin
ditampilkan dalam data view. Secara defaut kolom ini akan berisi angka 8. Variable
decimal adalah tempat mendefinisikan banyaknya angka di belakang koma yang
ingin ditampilkan di data view. Variable label digunakan untuk membantu
menerangkan tentang nama variabel yang akan dimasukkan dalam SPSS. Ini juga
akan

membantu

dalam

membaca/interpretasi

output

hasil

analisis.

Data value adalah tempat untuk mendefinisikan nilai label data numeric dalam
kategori tertentu. Missing values digunakan untuk mendefinisikan data yang hilang
menurut spesifikasi yang kita inginkan. Hal ini sangat berguna ketika ada informasi
atau nilai data yang hilang sehingga dalam hasil analisis kita tidak harus
mendefisikan kembali. Variable columns adalah tepat untuk menentukan lebarnya
kolom yang akan ditampilkan di data view. Variable align merupakan tempat untuk
menentukan posisi tampilan data di data view. Variable measure adalah tempat
untuk mendefinisikan data yang kita masukan apakah data nominal, ordinal, atau
scale (interval dan rasio).
3. Klik Data View, kemudian masukkan data yang akan diuji.
4. Kemudian, klik Analyze Compare Means Paired Sample T Test
10

Gambar 2.4 Langkah Mencari Paired Sample T Test

5. Setelah jendela Paired Sample T Test terbuka, blok ke dua data yang akan
diuji, kemudian klik add untuk memasukkan data ke dalam Paired Variable.
Tentukan taraf kepercayaan dengan mengklik options lalu dilanjutkan
dengan klik continue dan klik ok.
6. Tunggu sampai hasil analisis datanya muncul.

2.2
1.

Aplikasi Data
Buka program IBM SPSS Satistics 23 dengan cara klik pada icon IBM SPSS

Gambar 2.5 Langkah Membuka Program SPSS

2.

Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 2.6.

11

Gambar 2.6 Tampilan Lembar Kerja Program SPSS

3.

Buka lembar kerja SPSS, kemudian klik Variable View, pada baris Name
pertama tuliskan Kode_Sales. Kemudian pada baris name kedua tuliskan
Sebelum dan pada baris name ketiga tulis Sesudah, kemudian pada
kolom decimals ganti dengan 0 (0 disini artinya tidak ada angka dibelakang
koma). Sementara kolom yang lain diabaikan.

Gambar 2.7 Langkah Menentukan Varibel

4.

Klik Data View, kemudian isikan data yang terdapat pada tabel 1.1 seperti
pada gambar 2.8.

12

Gambar 2.8 Langkah Mengisi Data

5. Kemudian, klik Analyze Compare Means Paired Sample T Test

Gambar 2.9 Langkah Mencari Paired Sample T Test

6. Setelah jendela Paired Sample T-Test terbuka, maka data Sebelum dan
Sesudah diblok dan klik add untuk memasukkan data ke dalam Paired
Variable. Tentukan taraf kepercayaan (95 %) dengan mengklik options lalu
dilanjutkan dengan klik continue dan klik ok.

13

Gambar 2.10 Langkah Memasukkan Data ke dalam Paired Variables

7. Tunggu sampai hasil analisis datanya muncul seperti gambar berikut :

Gambar 2.11 Hasil Analisis Data

14

BAB III
UJI STATISTIK

Dalam pengambilan keputusan menggunakan paired sample t-test


dilakukan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Merumuskan Hipotesis
a. H1 : Rata-rata penjualan sebelum mengikuti program pelatihan = Rata-

rata penjualan setelah mengikuti program pelatihan,


b. H2 : Rata-rata penjualan sebelum mengikuti program pelatihan Rata-

rata penjualan setelah mengikuti program pelatihan.


2. Dasar Pengambilan Keputusan
a. Jika nilai signifikasi atau Sig.(2-tailed)>0,05 maka H1 diterima dan H2
ditolak
b. Jika nilai signifikasi atau Sig.(2-tailed)<0,05 maka H2 diterima dan H1
ditolak

Gambar 2.12 Hasil Analisis Paired Sample T-Test

Interpretasi Output :
a. Output bagian pertama (Group Statistics)
Pada bagian pertama ini menyajikan deskripsi dari pasangan variable yang
dianalisis, yang meliputi rata-rata (mean) sebelum pelatihan 67,50 dengan standar
deviasi 8,898 dan sesudah pelatihan rata-rata 74,50 dengan standar deviasi 4,378.

15

b. Output bagian kedua (Correlations)


Bagian ini diperoleh hasil korelasi antara kedua variabel yang menghasilkan
angka 0,891 dengan nilai probabilitas (sig). 0,001. Hal ini menyatakan bahwa
korelasi antara sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan berhubungan secara nyata,
karena nilai probabilitas <0,05.
c. Output bagian ketiga (Paired Samples Test)
Pada bagian ini diperoleh df (degree of freedom/derajat kebebasan) 9,
dimana untuk uji T Paired selalu N (jumlah sampel). Sig. (2-tailed) yaitu nilai
probabilitas/p value uji T Paired = 0,003. Artinya terdapat perbedaan antara
sebelum dan sesudah perlakuan. Karena nilai p value <0,05 (95 % kepercayaan).
Mean bernilai -7 ini adalah selisih antara rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan.
Keputusan :
Berdasarkan data pada tabel hasil analisis data diketahui bahwa

nilai

korelasi antara 2 variabel tersebut adalah 0,891 artinya hubungan kuat dan positif
karena mendekati nilai 1. Nilai pada Sig. (2-tailed) = 0.003 lebih kecil dari
0.05. Artinya, H1 ditolak dan H2 diterima. Sehingga keputusannya adalah terdapat
pengaruh pada sales yang mengikuti pelatihan marketing terhadap prestasi
penjualan barang setiap bulannya.

16

BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis paired sample t-test yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Uji T termasuk dalam golongan statistika parametrik yang digunakan
dalam pengujian hipotesis dan digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua dua buah variabel yang
dikomparasikan.
2. Paired Sample T-Test digunakan untuk menghitung dua kelompok
sample yang bepasangan/berkorelasi.
3. Dari hasil analisis Paired Sample T-Test yang dilakukan pada data prestasi
penjualan sales sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan marketing
dapat diambil keputusan bahwa terdapat pengaruh pada sales yang
mengikuti pelatihan marketing terhadap prestasi penjualan barang setiap
bulannya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi antara 2 variabel
tersebut adalah 0,891 yang artinya terdapat hubungan kuat dan positif
karena mendekati nilai 1 dan nilai pada Sig. (2-tailed) = 0.003 lebih kecil
dari 0.05.

17

Anda mungkin juga menyukai