Anda di halaman 1dari 10

Teks Novel

Nama : Mahesa Arie Shandi


Kelas : XII AKL 2
Absen : 18
a. Pengertian novel
Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan
seseorang atau beberapa orang tokoh. Novel merupakan teks fiksi yang menceritakan
kehidupan panjang satu atau beberapa orang tokoh dengan berbagai masalah didalamnya.
Dalam panjangnya cerita dalam novel banyak sekali informasi-informasi yang bisa didapatkan.
Informasi yang disebut berupa pandangan pengarang tentang nilai-nilai kehidupan tertentu,
seperti religius,, moral,social,budaya,dan pendidikan.
Menurut Suherli, dkk. terdapat enam nilai dalam hikayat, yaitu:
1.Nilai religi adalah nilai yang dikaitkan dengan ajaran agama.
Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan
konsep Tuhan, mahluk ghaib, dosa-pahaa, serta surga-neraka.
2. Nilai-nilai moral adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku,
atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.

3. Nilai sosial adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai
sosial dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

4. Nilai budaya adalah nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun
menurun di masyarakat. Ciri khas nilai-nilai bidaya dibandingkan nilai lainnya adalah
masyarakt takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang
buruk akan menimpanya.

5. Nilai estetika berkaitan dengan keindahan dan seni.


6. Nilai edukasi adalah nilai berkaitan dengan pendidikan.
Kebanyakan perempuan yang jatuh ke dalam tangan datuk maringgih ini semata-mata karena
uang juga. Sebab lain daripada itu, tak ada yang dapat dipandang padanya. Rupanya buruk,
umurnya telah lanjut, pakaian dan rumah tangganya kotor, adat dan kelakuan nya kasar dan
bengis, bangsanya rendah dan kepandaiannya pun tak ada, selain daripada kepandaian
berdangang.

Cuplikan novel tersebut menggambarkan kehidupan yang menempatkan laki-laki kaya sebagai
pemilik kekuasaan. Walapun wajahnya tidak tampan dan usianya sudah lanjut, laki-laki
tersebut dapay mudahnya memikat hati seorang perempuan karena memiliki banyak uang.
Nilai budaya yang tergambar di novel itu masih sebagian kecil saja.
B. Karakteristik novel
1. Struktur Novel
Secara umum, novel memiliki struktur umum yang sama dengan teks-teks naratif
lainnya, yakni orientasi, komplikasi, evaluasi, dan resolusi.
a. Orientasi (Pengenalan)
merupakan perkenalan awal dari jalan cerita. Orientasi dalam teks fabel memuat
pengenalan tokoh, latar belakang atau suasana lingkungan cerita, latar waktu dan juga latar tempat.
Contoh:
Tapi seketika itu Ratna sudah mengucap pula. Sudarma, adiknya, pada siapakah ia bergantung, jika
ratna tidak ada lagi? Hanya anak yang seorang itu yang akan dapat menyenangkan hati ibu
bapaknya di kemudian hari, bila ia telah sampai tamat belajar. Bolehkah Ratna berlepas diri,
sedangkan tiga orang darah daging berharap akan membantunya. (Pertemuan Jodoh, Abdoel
Moeis)
Yang diperkenalkan di dalam cuplikan novel di atas adalah masalah yang di alami oleh Sudarma,
yakni ketidakmandiriannya. Hidupnya masih bergantung pada bantuan kakaknya, Ratna
b. Komplikasi
Komplikasi meceritakan masalah atau peristiwa yang tidak diharapkan terjadi oleh tokoh utama.
Contoh :
Aminudin sangat kecewa setelah mengetahui bahwa gadis itu bukanlah Marlamin agar ayahnya tidak malu dan kecewa,
Aminudin menerima gadis itu sebagai istrinya. Aminudin berkirim surat kepada Mariamin bahwa ia sudah menikah
dengan gadis pilihan ayahnya. (Azab dan Sengsara, Mereri Siregar)
Konflik yang tergambar dalam pengenalan novel tersebut adalah Aminudin menerima gadis lain sebagai istrinya dengan
perasaan kecewa, sebagai suatu yang tidal diharapkan oleh tokoh utama.
c. Evaluasi
Evaluasi berisi komentar pengarang atau mungkin juga bisa diwakilkan pada tokoh tertentu akan masalah ataupun
peristiwa yang dialami tokoh utama. Tujuan nya adalah untuk memberikan kesan-kesan tertentu bagi pembacanya. Dan
juga berfungsi untuk memperlambat cerita guna memberikan rasa penasaran kepada pembaca untuk mengetahui cerita
selanjutnya.
Contoh: Contoh isi novel berada di bagian orientasi
Evaluasi yang disampaikan penulis di dalam cuplikan tersebut berkaitan dengan banyak nya perempuan yang mudah
terpikat oleh lelaki tua kaya terebut. Dengan demikian Datuk Maranggih adalah salah satu tokoh kontroversial yang
dimana pembaca ingin tahu kelanjutan kisah dari Datuk Maranggih.
D. Resolusi
Resolusi merupakan bagian novel yang menggambarkan penyelesaian
masalah utama
Contoh:
Dengan hati yang remuk redam Hanafi pulang ke kampong halamannya di
Sumatera Barat. Ibunya ingin mengembalikan Hanafi kepada Rafiah, Hanafi
menolak karena tidak mungkin menjilat liur yang sudah diludahkannya. Hanafi
menyesal oleh tindakannya yang tidak mau mengindahkan nasihat orang tuanya
sehingga ia menderita dalam menjalani hidup ini. Tak lama kemudian, Hanafi
mati karena menelan empat butir sublimat. (Salah Asuhan, Abdul Moesis)

Bagian itu dikategorikan sebagai resolusi karena didalam nya terdapat


penyelesaian akhir atas masalah yang dialami oleh tokoh utama, yakni berupa
penyesalan karena perjalanan hidupnya yang berakhir dengan kegagalan, bahkan
ia harus menelan obat untuk mengakhiri hidupnya.
2. Kaidah Kebahasaan Novel
1. Majas
-Metafora, yaitu majas yang membandingkan dua hal secara langsung dalam
bentuk yang kiasan singkat tanpa konjungsi.
Contoh: Eko selalu saja mencari kambing hitam dari masalah yang ia
hadapi.
-Personifikasi, yaitu bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati seolah-olah
memiliki sifat hidup (sifat manusia).
Contoh: Sepi, gelap mencekam, hanya tersisa tubuh yang dipeluk
malam, menggigil kedinginan.
- Hiperbola, yaitu majas yang mengandung makna melebih lebihkan
sesuatu.
Contoh: Ayahnya bekerja mati-matian memeras keringat untuk
membiayai sekolah anak-anaknya..
2, Ungkapan
Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah
menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang
membentuknya.
Contoh:
- Dalam hati kecilnya, bayangan Sang Adipati, yang jelas memberanikan
istrinya, antara sebentar mengawang dan mengancam hendak merobek-robek
hatinya.
- Cakradara sama sekali tidak menyadari seseorang mengikuti gerak
kakinya dengan pandangan tidak berkedip dan isi dada yang mengombak.
3. Peribahasa
Peribahasa dapat diartikan sebagai ungkapan yang secara tidak
langsung, namun tersirat menyampaikan suatu hal yang dapat
dipahami pembaca atau pendengarnya.
Contoh:
- Bagai kejatuhan bulan
- Bagai harimau menyembunyikan kuku.

Anda mungkin juga menyukai