3. Nilai sosial adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai
sosial dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Nilai budaya adalah nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun
menurun di masyarakat. Ciri khas nilai-nilai bidaya dibandingkan nilai lainnya adalah
masyarakt takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang
buruk akan menimpanya.
Cuplikan novel tersebut menggambarkan kehidupan yang menempatkan laki-laki kaya sebagai
pemilik kekuasaan. Walapun wajahnya tidak tampan dan usianya sudah lanjut, laki-laki
tersebut dapay mudahnya memikat hati seorang perempuan karena memiliki banyak uang.
Nilai budaya yang tergambar di novel itu masih sebagian kecil saja.
B. Karakteristik novel
1. Struktur Novel
Secara umum, novel memiliki struktur umum yang sama dengan teks-teks naratif
lainnya, yakni orientasi, komplikasi, evaluasi, dan resolusi.
a. Orientasi (Pengenalan)
merupakan perkenalan awal dari jalan cerita. Orientasi dalam teks fabel memuat
pengenalan tokoh, latar belakang atau suasana lingkungan cerita, latar waktu dan juga latar tempat.
Contoh:
Tapi seketika itu Ratna sudah mengucap pula. Sudarma, adiknya, pada siapakah ia bergantung, jika
ratna tidak ada lagi? Hanya anak yang seorang itu yang akan dapat menyenangkan hati ibu
bapaknya di kemudian hari, bila ia telah sampai tamat belajar. Bolehkah Ratna berlepas diri,
sedangkan tiga orang darah daging berharap akan membantunya. (Pertemuan Jodoh, Abdoel
Moeis)
Yang diperkenalkan di dalam cuplikan novel di atas adalah masalah yang di alami oleh Sudarma,
yakni ketidakmandiriannya. Hidupnya masih bergantung pada bantuan kakaknya, Ratna
b. Komplikasi
Komplikasi meceritakan masalah atau peristiwa yang tidak diharapkan terjadi oleh tokoh utama.
Contoh :
Aminudin sangat kecewa setelah mengetahui bahwa gadis itu bukanlah Marlamin agar ayahnya tidak malu dan kecewa,
Aminudin menerima gadis itu sebagai istrinya. Aminudin berkirim surat kepada Mariamin bahwa ia sudah menikah
dengan gadis pilihan ayahnya. (Azab dan Sengsara, Mereri Siregar)
Konflik yang tergambar dalam pengenalan novel tersebut adalah Aminudin menerima gadis lain sebagai istrinya dengan
perasaan kecewa, sebagai suatu yang tidal diharapkan oleh tokoh utama.
c. Evaluasi
Evaluasi berisi komentar pengarang atau mungkin juga bisa diwakilkan pada tokoh tertentu akan masalah ataupun
peristiwa yang dialami tokoh utama. Tujuan nya adalah untuk memberikan kesan-kesan tertentu bagi pembacanya. Dan
juga berfungsi untuk memperlambat cerita guna memberikan rasa penasaran kepada pembaca untuk mengetahui cerita
selanjutnya.
Contoh: Contoh isi novel berada di bagian orientasi
Evaluasi yang disampaikan penulis di dalam cuplikan tersebut berkaitan dengan banyak nya perempuan yang mudah
terpikat oleh lelaki tua kaya terebut. Dengan demikian Datuk Maranggih adalah salah satu tokoh kontroversial yang
dimana pembaca ingin tahu kelanjutan kisah dari Datuk Maranggih.
D. Resolusi
Resolusi merupakan bagian novel yang menggambarkan penyelesaian
masalah utama
Contoh:
Dengan hati yang remuk redam Hanafi pulang ke kampong halamannya di
Sumatera Barat. Ibunya ingin mengembalikan Hanafi kepada Rafiah, Hanafi
menolak karena tidak mungkin menjilat liur yang sudah diludahkannya. Hanafi
menyesal oleh tindakannya yang tidak mau mengindahkan nasihat orang tuanya
sehingga ia menderita dalam menjalani hidup ini. Tak lama kemudian, Hanafi
mati karena menelan empat butir sublimat. (Salah Asuhan, Abdul Moesis)