Anda di halaman 1dari 65

Sebagai informasi, sesuaikan dengan

Template yang sudah disediakan di Web


LPPM UNISM:
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN LANSIA
Link Download: **(Sebelum mendownload
TENTANG KEBERSIHAN TANGAN MENGGUNAKAN SABUN DAN AIR
sesuaikan dengan
MENGALIR Prodi
SELAMA NEWmasing-masing)
NORMAL
DI SUNGAI LULUT
https://lppm.unism.ac.id/2021/11/25/
template-proposal-tugas-akhir-mahasiswa-
universitas-sari-mulia/

PROPOSAL
SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :
Muhammad Fahrizal
NIM : 11194561920145

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2022

i
ii

HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN LANSIA


TENTANG KEBERSIHAN TANGAN MENGGUNAKAN
SABUN DAN AIR MENGALIR SELAMA NEW NORMAL
DI SUNGAI LULUT

PROPOSAL
SKRIPSI

Oleh:
Muhammad Fahrizal
NIM. 11194561920145

Telah Disetujui Untuk Diajukan dalam Ujian Proposal Skripsi


Pada Tanggal 23 Desember 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Muhammad Arief Wijaksono, S.Kep., Ns.,MAN Akhmad Zarkasi., S.Kep., Ners., M.Kes., FISQua
NIK. 1166012016089 NIK. 8833380018

ii
iii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN LANSIA


TENTANG KEBERSIHAN TANGAN MENGGUNAKAN
SABUN DAN AIR MENGALIR SELAMA NEW NORMAL
DI SUNGAI LULUT

PROPOSAL
SKRIPSI

Oleh:
Muhammad Fahrizal
NIM. 11194561920145
Telah Diujikan dan Dipertimbangkan Dosen Penguji Proposal Skripsi
Pada Tanggal 19 Januari 2022

Ketua Dewan Penguji

Muhammad Arief Wijaksono, S.Kep., Ns.,MAN


NIK. 1166012016089
Anggota Dewan Penguji Penguji Utama

Akhmad Zarkasi., S.Kep., Ners., M.Kes., FISQua Angga Irawan, Ns., M.Kep
NIK. 8833380018 NIK. 1166092011044

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Ketua Jurusan Keperawatan

Apt. H. Ali Rakhman Hakim, M.Farm., Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM


NIK. 1166012015073 NIK. 1166102012053
Ketua LPPM
Universitas Sari Mulia

Dini Rahmayani, S.kep., Ns., MPH


NIK. 1166122004007

iii
iv

KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena anugerah-

Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat

menyelesaikan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan pengetahuan dan

kepatuhan lansia tentang kebersihan tangan menggunakan sabun dan air mengalir

selama new normal di sungai lulut”.

Penulisan proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) di Fakultas Kesehatan Universitas

Sari Mulia Banjarmasin. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada masa penulisan skripsi ini, sangatlah

sulit bagi saya untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Hj. Aizar Soedarto, BSc., MBA., selaku Ketua Yayasan Indah Banjarmasin.

2. Dr. RR. Dwi Sogi Sri R, S.KG., M.Pd selaku Rektor Universitas Sari Mulia.

3. Anggrita Sari, S.Si.T., M.Pd., M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan

Kemahasiswaan.

4. Hariadi Widodo, S.Ked., MPH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Sistem

Informasi.

5. Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya dan Kemitraan.

6. Dini Rahmayani, S.Kep., Ns., MPH selaku Ketua LPPM Universitas Sari Mulia

Banjarmasin.

7. apt. H. Ali Rakhman Hakim, M. Farm., Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas

Sari Mulia.

iv
v

8. Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM selaku Ketua Jurusan Keperawatan Universitas

Sari Mulia

9. Muhammad Arief Wijaksono, S.Kep., Ns.,MAN selaku Pembimbing I yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dalam penyusunan

proposal ini.

10. Akhmad Zarkasi., S.Kep., Ners., M.Kes., FISQua selaku Pembimbing II yang telah

senantiasa memberikan arahan, bimbingan dan dukungan dalam penyusunan

Proposal ini.

11. Angga Irawan, Ns., M.Kep Penguji Utama yang telah memberikan arahan dan

dukungan dalam penyusunan proposal ini.

12. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan telah memberikan

bantuan dukungan material dan moral selama masa perkuliahan hingga selesainya

penyusunan proposal ini.

13. Teman-teman seangkatan X yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

bersedia untuk berdiskusi dan saling memberikan motivasi satu sama lain.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini memiliki banyak

kekurangan sehingga dengan segala kerendahan hati peneliti mengharapkan saran dan

kritik yang membangun demi kesempurnaandimasa yang akan datang.

Saya berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu keperawatan.

v
vi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING..................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI..........................................................iii

KATA PENGANTAR......................................................................................................iv

DAFTAR ISI.....................................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL.............................................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................5

1.5 Keaslian Penelitian.............................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................10

2.1 Landasan Teori.................................................................................................10

2.2 Kerangka Teori.................................................................................................25

2.3 Kerangka Konsep.............................................................................................26

2.4 Hipotesis...........................................................................................................26

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................27

3.1 Penelitian Lokasi, waktu dan sasaran penelitian...............................................27

3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................................27

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian........................................................................28

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...................................................30

3.7 Uji Validitas dan Relianilitas............................................................................34

vi
vii

3.8 Analisis Data....................................................................................................36

3.9 Prinsip Etik Penelitian......................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................40

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

vii
viii

Gambar 2.2 Kerangka Teori…………………………………………………… 25

Gambar 2.3 Kerangka Konsep…………………………………………………. 26

viii
ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.5 Persamaan dan Perbedaan peneilitian terkait…………………………6

Tabel 3.4 Definisi Operasional………………………………………………….30

ix
x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Jadwal penelitian
2. Surat periinan melakukan studi pendahuluan
3. Surat permohonan melakukan studi pendahuluan
4. Judul Penelitian
5. Surat persetujuan menjadi responden
6. Instrumen penelitian
7. Lembar konsultasi pembimbing I
8. Lembar konsultasi pembimbing II
9. Berita acara perbaikan

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Virus corona atau covid-19 merupakan suatu penyakit yang dapat menular dan bisa

mengakibatkan kematian kebanyakan yang rentan terkena penyakit ini pada golongan

lansia dan angka kematian secara global pada lansia mencapai 95% pada usia 60 tahun

ke atas, dan 50% berusia 80 tahun (Al Mubarroh, Susanto, dan Mustar,2021).

Bedasarkan data dari situs gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 pada

November 2021 terdapat data secara global di 216 negara positif COVID – 19 yang

terkena vius ini dan terinfeksi covid-19 jumlah kasus tersebut sebanyak 247.444.350 jiwa

di antaranya 224.109.308 pasien terkonfirmasi sembuh dan 5.014.695 orang meninggal

dunia akibat terkena serangan virus corona ini dan data di indonesia pada November 2021

tercatat kasus postif covid-19 ini berjumlah 4.244.358 kasus, diantaranya 4.088.635

sembuh dan 143.405 orang meninggal dunia serta data dari provinsi kalimantan selatan

pada November 2021 tercatat kasus positif covid-19 ini berjumlah 70.828 kasus di

antaranya 67.372 pasien sembuh dan 2.388 meninggal dunia (Patimah, 2021). dan hasil

studi pendahuluan di wilayah kota Banjarmasin secara khusus di sungai lulut terdapat 995

pasien yang terkena covid-19 dengan kriteria lansia sebanyak 134 orang, dewasa 775

orang , remaja 50 orang dan anak-anak 36 orang dan 5 meninggal dunia dan 1 orang

petugas kebersihan dari atlet wisma yang terpapar virus omicron

Penularan SARS-CoV-2 terjadi melalui secara langsung atau tidak langsung, atau

dekat dengan orang yang terinfeksi penyakit covid-19 melalui sekresi seperti air liur,

tetesan pernapasan mereka dan sekresi pernapasan itu sendiri. yang dapat ditularkan oleh
2

orang yang terinfeksi yaitu pada saat bersin, berbicara dan batuk, secara tatap muka tanpa

menjaga jarak (Patimah 2021) .

Menurut (WHO, 2021) upaya dalam pencegahan covid-19 yang harus di lakukan

ialah sangat lah penting bagi semua orang mengingat penyakit covid-19 ini sangat

berbahaya dan bisa menempel di benda-benda maka dari itu di wajibkan untuk

melakukan kebersihan tangan agar covid-19 tidak bisa menular.

Dari hasil data yang didapat pengetahuan lansia terkait tentang covid-19 sangat

penting, terutama Pengetahuan lansia tentang Covid 19 ini menunjukkan bahwa

pengetahuan yang sangat tinggi sebanyak 99% lansia memiliki pengetahuan yang sangat

baik, dan sebanyak 59% memiliki nilai yang positif dan 93% memiliki prilaku yang baik

terhadap pengendalian Covid-19 dengan sosial distancing, tetapi lansia kurang

menerapkan kebersihan tangan pada saat sebelum makan, sesudah makan, pada saat di

luar rumah dan saat melakukan aktivitas (Dewi, Setianto, dan Rosita 2020).

Di berbagai daerah indonesia banyak lansia yang sudah di vaksin tetapi masih

banyak lansia tidak mau menerapkan atau mengabaikan gerakan 5M baik itu kebersihan

tangan, pakai masker, jaga jarak, mematuhi protokol kesehatan dan kurangi aktivitas di

luar rumah yang sudah di tetapkan oleh pemerintah.

Kepatuhan lansia tentang kebersihan tangan ini selama new normal ini kurang di

lakukan oleh masyarakat dan Dari hasil menunjukkan bahwa masyakarat dalam terkait

penerapan kebersihan tangan mencapai angka sebanyak di bawah 50% atau masih dalam

kategori rendah (Patimah 2021)

Kebersihan tangan merupakan upaya untuk melindungi diri dari berbagai

penyakit menular, pada waktu kita saat menyiapkan makan, sebelum dan sesudah makan,

saat menyentuh benda, saat kita membuang sampah, pada saat kita bermain dan
3

memegang binatang atau pada saat kita membuang air kecil dan buang air besar

(Novandia Dicky 2018).

Upaya dalam kebersihan tangan bisa menggunakan sabun dan air mengalir

dilakukan dalam 40 sampai 60 detik ataupun bisa menggunakan handsanitizer sebagai

langkah- langkah yang dapat mencegah dan mengurangi penularan virus Covid-19 selama

new normal (Patimah 2021)

Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penelitian berminat untuk melakukan

Penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Kepatuhan lansia Tentang

Kebersihan Tangan Menggunakan Sabun dan Air Mengalir Selama New Normal di

sungai lulut”
4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian bagaimana

Hubungan Pengetahuan dan Kepatuhan lansia tentang kebersihan tangan menggunakan

sabun dan air mengalir selama masa new normal ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum :

Dapat Mengetahui Hubungan pengetahuan dan kepatuhan lansia tentang

kebersihan tangan menggunakan sabun dan air mengalir Selama new normal

1.3.2 Tujuan Khusus :

a. Untuk Mengetahui Tingkat pengetahuan lansia tentang kebersihan tangan

menggunakan sabun dan air mengalir selama new normal

b. Untuk Mengetahui tingkat kepatuhan lansia terhadap kebersihan tangan

menggunakan sabun dan air mengalir selama new normal

c. Untuk Menganalisa hubungan lansia tentang kebersihan tangan

menggunakan sabun dan air mengalir selama new normal


5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Penelitian ini memberikan gambaran bagaimana pengetahuan dan kepatuhan

lansia tentang kebersihan tangan menggunakan sabun dan air mengalir terhadap

lansia untuk pencegahan covid-19.

1.4.2 Praktis

a. Bagi pendidikan

Hasil penelitian ini di harapkan sebagai bahan pembelajaran bagi lansia

pentingnya membersihkan tangan menggunakan sabun dan air mengalir

selama new normal

b. Bagi mahasiswa

Hasil penelitian ini di harapkan selain itu bisa menambahkan informasi untuk

mahasiswa era new normal untuk mematuhi protokol pencegahan covid

untuk bahan penelitian selanjutnya.

c. Bagi peneliti

Hasil ini dapat menambahkan pengetahuan dan meningkatkan kepatuhan

lansia pentingnya membersihkan tangan menggunakan sabun dan air

mengalir selama new normal.


6

1.5Keaslian Penelitian

Tabel 1.5.1 Perbandingan keaslian penelitian dengan penelitian lain

Desain
No Judul Hasil
Penelitian
1. Penggunaan Masker dan Desain deskriptif Distribusi responde tentang
Kepatuhan Cuci Tangan pada Survei kepatuhan cuci tangan, seluruh
masa New Normal COVID-19 responden memiliki tingkat
(Patimah 2021). kepatuhan sebanyak 125
responden (100%). distribusi
penggunaan masker di era new
normal, sebagian besar
responden setuju sebanyak 83
responden (66,4 %).Hanya 1
orang responden (0,8%) yang
Sumber (patimah 2021). kurang setuju.
2 Peningkatan Pengetahuan Cuci Desain deskriptif Hasil dari penyuluhan CTPS
Tangan Pakai Sabun (CTPS) Survei yang baik dan benar yaitu
Dalam Masa Pandemi COVID- terdapat peningkatan
19 di Dusun Penujak (Nicety et pengetahuan tentang CTPS
al. 2020). yang baik dan benar
padampeserta yang terlihat
dari hasil pre test dan post test
yang menunjukkan perubahan
pengetahuan yang lebih baik.
Keikutsertaan pretest sebanyak
122 partisipan dan post test
Sumber (Nicety et al. 2020). 113 partisipan.
3 Tingkat Pengetahuan dan Analitik Korelasi Menunjukkan pengetahuan
Perilaku Masyarakat Kabupaten masyarakat Kabupaten
Wonosobo Tentang COVID -19 Wonosobo tentang Covid 19
(Al Mubarroh et al. 2021). berada pada kategori Baik
(90%) dan hanya 10% berada
pada kategori cukup. Untuk
perilaku masyarakat Kabupaten
Wonosobo terkait Covid 19
seperti menggunakan
masker, kebiasaan cuci tangan
dan physical / social distancing
menunjukkan perilaku yang
baik sebanyak 95,8% dan hanya
4,2% masyarakat berperilaku
cukup baik.Terdapat hubungan
bermakna antara pengetahuan
dengan perilaku masyarakat
tentang Covid 19 dengan p-
value 0,047.
Sumber (Al Mubarroh et
al.2021)
7

4 Gambaran Pengetahuan Desain deskriptif Hasil analisis mendapatkan


Masyarakat Tentang COVID-19 Survei pengetahuan masyarakat
dan Prilaku Masyarakat di Masa tentang pandemi COVID-19 ada
Pandemi COVID-19 (Yanti et al. pada kategori baik yaitu 70%.
2020). Distribusi perilaku masyakarat
menunjukkan masyarakat telah
mematuhi protokol kesehatan
di masa pandemi COVID-19.
Kategori kasus masyakarat
sebagian besar ada pada
kategori kasus risiko rendah
Sumber (Yanti et al. 2020 ) (85.33%).
5 Pengetahuan, Sikap, dan Desain Penelitian ini menunjukkan
Perilaku Masyarakat terhadap Cross -Sectional bahwa mayoritas responden
Kebijakan Jaga Jarak sebagai secara acak memiliki pengetahuan yang
Cara Pencegahan Penularan baik (99%), sikap positif (59%),
COVID-19 di Indonesia (donsu dan perilaku baik (93%) terkait
2017). social distancing. Diantara
responden yang memiliki
pengetahuan yang baik juga
menunjukkan sikap yang positif
(58,85%), dan perilaku yang
baik (93,3%). Responden yang
memiliki sikap positif juga
Sumber (donsu 2017) menunjukkan perilaku yang
baik (96,7%).

Beberapa hal perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas terletak pada :

1. Tahun dilakukan penelitian yaitu desember 2021 – Mei 2022 sedangkan pada

penelitian sebelumnya tahun 2019.


BAB II
11

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Landasan Teori

2.1.1 Konsep COVID-19

a. Pengertian COVID-19

Menurut (Güner, Hasanoğlu, dan Aktaş 2020), Coronavirus adalah suatu

kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.

Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada

manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East

Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome

(SARS)

Pada Desember tahun 2021 Munculnya varian baru ini SARS- CoV-2 dapat

bermutasi menjadi Virus Omicron yang berbeda dari varian lain serta virus ini

belum dapat diketahui apakah lebih mudah menular ataupun tidak menular dan

dapat di ketahui varian omicron ini merupakan mutasi yang mengambil dari

potongan genetic dari virus-virus lainnya.Jenis baru coronavirus yang

menyebabkan penyakit COVID-19 telah di temukan. COVID-19 adalah

penyakit menular yang disebabkan jenis coronavirus yang baru di temukan ini

adalah virus dan penyakit baru yang belum diketahui sebelumnya di Wuhan,

China pada Desember 2019. Masa inkubasi adalah periode dari infeksi virus

sehingga timbulnya gejala penyakit. Masa inkubasi COVID-19 umumnya

diperkirakan 1 hingga 14 hari, biasanya 5 hari (Güner et al. 2020).


12

b. Etiologi

Infeksi virus corona disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Sebagian

besar virus corona umumnya menyebar seperti virus lainnya.:

1) Tetesan air liur (batuk atau bersin) dari orang yang terkena.

2) Sentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.

3) Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang benda

yang disemprot air liur manusia yang mengandung virus corona

4) feses (jarang terjadi).

Menurut (Güner et al. 2020) Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa

virus penyebab COVID-19 umumnya ditularkan melalui kontak dengan

droplet dari saluran pernapasan daripada udara Virus korona Menyebabkan

infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia, pilek, bersin dan batuk Ini

menyebabkan diare dan penyakit saluran pernapasan atas pada hewan.

Virus korona menular dari manusia ke manusia atau manusia ke hewan

melalui udara tetesan. Virus corona masuk ke dalam sel manusia melalui

membran reseptor exopeptidase ACE-2. WHO dan ECDC disarankan untuk

menghindari tempat umum dan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi

dan hewan peliharaan (Sampurno, Kusumandyoko, dan Islam 2020).

c. Klasifikasi

Klasifikasi transmisi didasarkan pada analisis WHO terhadap data resmi

yang tersedia dan dapat dikenakan klasifikasi ulang saat data tambahan

menjadi tersedia. Negara / wilayah / wilayah yang mengalami berbagai

jenis transmisi diklasifikasikan dalam kategori tertinggi yang ada bukti;

mereka dapat dihapus dari kategori tertentu jika gangguan transmisi dapat

ditunjukkan. Perlu dicatat bahwa bahkan di dalam kategori, negara /


13

wilayah / wilayah yang berbeda mungkin memiliki tingkat penularan yang

berbeda seperti yang ditunjukkan oleh jumlah kasus yang berbeda dan

faktor lain. Tidak semua lokasi dalam negara / wilayah / wilayah tertentu

sama-sama terpengaruh. Ketentuan: (Trio 2017)

1) Penularan masyarakat dibuktikan dengan Untuk banyak kasus, kasus

yang teridentifikasi tidak dapat dihubungkan melalui rantai transmisi,

atau oleh meningkatkan tes positif melalui sampel sentinel (pengujian

sistematis rutin sampel pernapasan dari laboratorium mapan).

2) Penularan lokal menunjukkan di mana sumber infeksi berada di dalam

wilayah pelaporan

3) Kasus yang diimpor hanya Menunjukkan lokasi di mana semua kasus

diambil kecuali lokasi laporan

4) Sedang diselidiki Menunjukkan di mana jenis transmisi tidak ditentukan

dalam setiap kasus.

5) Transmisi terputus menunjukkan lokasi di mana gangguan transmisi telah

diperlihatkan (perincian akan ditentukan).

Karena perbedaan dalam metode pelaporan, konsolidasi data

retrospektif, dan penundaan pelaporan, jumlah kasus baru mungkin tidak

selalu mencerminkan perbedaan yang tepat antara total kemarin dan hari

ini. WHO COVID-19. Laporan Situasi menyajikan perhitungan resmi yang

dikonfirmasi Kasus COVID-19, sehingga perbedaan antara laporan WHO

dan sumber data COVID-19 lainnya menggunakan kriteria inklusi yang

berbeda dan berbeda waktu cutoff data diharapkan (WHO 2020).


14

d. Manifestasi Klinik/Tanda dan Gejala

Menurut (WHO 2020) Gejala COVID-19 yang paling umum adalah

demam, malaise, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami

nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, atau diare, Gejala yang

terjadi biasanya ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang

terinfeksi tidak menunjukkan gejala dan masih baik-baik saja. Kebanyakan

orang yang terinfeksi (sekitar 80%) sembuh tanpa perlu perawatan khusus.

Sekitar 1 dari 6 orang yang terinfeksi COVID 19 mengalami sakit parah dan

dispnea. Dengan orang tua (lansia) Kondisi yang ada seperti tekanan darah

tinggi, penyakit jantung, dan diabetes lebih mungkin untuk

mengembangkan kondisi yang lebih serius. Cari pertolongan medis jika

Anda mengalami demam, batuk, atau kesulitan bernapas.

e. Penularan Covid-19

Menurut (WHO 2020), Penyakit ini ditularkan terutama melalui

droplet infeksi saat batuk. Risiko penularan COVID-19 dari individu tanpa

gejala sangat kecil. Namun, banyak orang yang terinfeksi COVID-19

menunjukkan gejala ringan, terutama pada tahap awal. Karena itu,

COVID19 dapat menginfeksi orang yang nyaman, misalnya dengan batuk

ringan. WHO akan terus meninjau penelitian dan pengembangan tentang

penyakit COVID-19 dan membagikan informasi temuan terbaru ini. Orang

bisa menularkan COVID 19 dari orang lain yang memiliki virus ini.

COVID19 dapat ditularkan dari orang ke orang melalui droplet dari hidung

dan mulut yang keluar saat seseorang terinfeksi COVID19 Batuk atau

buang napas. Percikan api ini jatuh pada benda dan permukaan terdekat.
15

Menyentuh benda atau permukaan ini sebelum menyentuh mata, hidung,

atau mulut Anda dapat menyebabkan infeksi COVID19.

Infeksi COVID19 juga dapat terjadi ketika orang menghirup tetesan

yang dihasilkan oleh batuk atau pernapasan dari orang dengan COVID19.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari orang

sakit. WHO akan terus meninjau kemajuan penelitian tentang prevalensi

COVID 19 dan mempublikasikan hasil terbaru.

Risiko penularan COVID19 dari kotoran orang yang terinfeksi

COVID19 berukuran kecil. Penelitian awal menunjukkan bahwa virus

mungkin ada dalam tinja dalam kasus-kasus tertentu, tetapi dalam situasi

wabah saat ini, jalur penularan ini tidak menjadi masalah. WHO akan terus

meninjau kemajuan penelitian tentang epidemi COVID-19 dan

membagikan hasil terbaru. Namun, risikonya tetap ada (walaupun kecil),

yang memperkuat mengapa Anda perlu mencuci tangan secara teratur

setelah dari kamar mandi dan sebelum makan.

Masyarakat bisa mendapatkan infeksi melalui kontak dekat dengan

orang yang memiliki gejala dari virus termasuk batuk dan bersin. Umumnya

virus korona disebarkan melalui udara tetesan zoonosis ditanggung. Virus

direplikasi dalam ciliated epitel yang menyebabkan kerusakan sel dan

infeksi pada situs infeksi. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada

2019, Angiotensin converting enzyme 2 (ACE.2), sebuah membran

membran peptidase dalam reseptor yang digunakan oleh virus corona

masuk sel manusia (who 2020).


16

f. Pencegahan Covid-19

Menurut (Sampurno et al. 2020) beberapa pedoman umum

diterbitkan seperti terpisah pasien yang terinfeksi dari anggota keluarga lain

menjadi lajang ruang, implementasi kontak dan pencegahan tetesan,

tindakan pencegahan melalui udara dll. Pusat Pre-penyakit Eropa vention

and Control (ECDC) juga menerbitkan informasi selebaran kepada orang

yaitu Hindari kontak dengan orang sakit, Terutama mereka yang batuk.

Hindari mengunjungi pasar dan tempat tinggal hewan atau mati ditangani,

kebesihan tangan pakai sabun dan air atau gunakan desinfektan berbasis

alkohol larutan fektan sebelum makan, setelah menggunakan toilet dan Jika

ada kontak dengan hewan, hindari kontak dengan hewan, ekskresi atau

kotoran (Sampurno et al. 2020).

g. Pengobatan Covid-19

Menurut (Sampurno et al. 2020), Antibiotik tidak dapat melawan

virus dan hanya bersifat infeksi bakteri, sehingga tidak efektif dalam

pencegahan dan pengobatan COVID-19. Antibiotik tidak efektif karena

COVID19 disebabkan oleh virus. Jangan gunakan antibiotik untuk

mencegah atau mengobati COVID19.

Antibiotik dapat dilakukan untuk mengobati infeksi bakteri. Sejauh

ini, belum ada vaksin atau obat untuk melawan virus tertentu untuk

mencegah atau mengobati COVID-19. Namun, orang sakit membutuhkan

perawatan untuk meredakan gejalanya. Penyakit serius harus dibawa ke

rumah sakit. Kebanyakan pasien sembuh dari pengobatan gejala mereka.

Ada vaksin dan kandidat obat tertentu yang masih diselidiki dalam uji
17

klinis. WHO akan mengoordinasikan upaya penyediaan vaksin dan obat-

obatan untuk mencegah dan mengobati COVID-19.

Cara paling efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari

COVID-19 adalah sering melakukan kebersihan tangan, tutup mulut saat

batuk dengan bahu dan sapu tangan tertekuk, dan jaga jarak lebih dari 1

meter dari orang yang bersin.Belum ada vaksin khusus untuk ini. Hanya

mendukung terapi adalah strategi perawatan yang diikuti oleh program

kesehatan profesional. Terapi suportif termasuk pemberian antipiretik dan

analgesik, pemeliharaan hidrasi, ventilasi mekanis sebagai penunjang

pernapasan dan penggunaan antibiotik pada infeksi bakteri. (Sampurno et

al. 2020).

2.1.2 Konsep pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan ialah munculnya rasa ingin tahu melalui proses indera,

khususnya pada bagian mata dan telinga terhadap objek tertentu.

Pengetahuan merupakan area penting dalam pembentukan perilaku terbuka

(Donsu 2017).

Menurut Notoatmojo dalam Yuliana, 2017 pengetahuan merupakan hasil

penginderaan manusia terhadap hasil objek yang dapat melalui hidung, mata,

telinga atau lain-lain.

Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal dan sangat erat

hubungannya. Pendidikan tinggi diharapkan dapat memperluas pengetahuan.

Namun, bahkan orang yang berpendidikan rendah tidak selalu lambat untuk

belajar. Pengetahuan lanjutan tidak selalu diperoleh melalui pendidikan

formal, tetapi juga dapat diperoleh melalui pendidikan informal.


18

Pengetahuan tentang suatu objek memiliki dua aspek: positif dan negatif.

Kedua aspek tersebut menentukan sikap Anda sendiri. Semakin banyak

aspek dan objek positif diketahui, semakin positif sikap terhadap objek

tertentu (Donsu 2017)

b. Tingkat pengetahuan

Menurut (donsu 2017). Pengetahuan seseorang tentang objek memiliki

kekuatan yang berbeda-beda, menjelaskan bahwa ada enam tingkat

pengetahuan yaitu sebagai berikut:

1) Pengetahuan

Pengetahuan dapat diartikan hanya sebagai ingatan (recall). Seseorang

tidak dapat menggunakan fakta dan perlu mengetahui faktanya.

2) Pemahaman

Memahami suatu objek berarti tidak hanya menyebutkannya, tetapi

mengetahuinya, tetapi juga harus mampu menginterpretasikan secara

benar suatu objek yang diketahui.

3) Penerapan

Aplikasi didefinisikan ketika seseorang yang memahami objek dapat

menerapkan dan menerapkan prinsip-prinsip yang diketahui ke situasi

lain.

4) Analisis

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menggambarkan dan

memisahkan hubungan antara komponen-komponen yang terdapat pada

suatu objek dan untuk menemukan hubungan tersebut


19

5) Sitesis

Sintetis adalah kemampuan untuk membangun formulasi baru dari

formulasi yang sudah ada. Integrasi menunjukkan kemampuan seseorang

untuk merangkum komponen pengetahuan yang ada dan

menempatkannya dalam hubungan yang logis

6) Penilaian

Ini adalah kemampuan seseorang untuk menilai subjek tertentu

berdasarkan standar atau norma yang berlaku di masyarakat.

c. Proses Perilaku Tahu

Menurut (donsu 2017) mengungkapkan proses adopsi perilaku yakni

sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut

terjadi beberapa proses, diantaranya:

1) Awareness ataupun kesadaran yakni pada tahap ini individu sudah

menyadari ada stimulus atau rangsangan yang datang padanya.

2) Interest atau merasa tertarik yakni individu mulai tertarik pada

stimulus tersebut.

3) Evaluation atau menimbang-nimbang dimana individu akan

mempertimbangkan baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.

Inilah yang menyebabkan sikap individu menjadi lebih baik.

4) Trial atau percobaan yaitu dimana individu mulai mencoba

perilaku baru .

5) Adaption atau pengangkatan yaitu individu telah memiliki perilaku

baru sesuai dengan pengetahuan,, sikap dan kesadarannya terhadap

stimulus.
20

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut (Donsu 2017) faktor yang bisa mempengaruhi pengetahuan

adalah yaitu:

1) Pendidikan dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Semakin tinggi

pendidikan seseorang maka semakin mudah seseorang mendapatkan

informasi. Pengetahuan lanjutan tidak selalu diperoleh dalam pendidikan

formal, tetapi juga dapat diperoleh dalam pendidikan informal.

Pengetahuan seseorang tentang suatu objek memiliki dua aspek yaitu sisi

positif dan sisi negatif.

2) sumber informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun informal

dapat memberikan pengetahuan jangka pendek (immediate effect), yang

mengarah pada perubahan dan peningkatan pengetahuan. Kemajuan

teknologi menyediakan berbagai macam media massa yang dapat

mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang informasi baru. Sarana

komunikasi seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan nasehat

mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan opini dan

keyakinan.

3) Sosial budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan seseorang tanpa memikirkan apa

yang sedang terjadi. Status sosial ekonomi mempengaruhi pengetahuan

seseorang, karena status ekonomi seseorang juga menentukan

ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan untuk suatu kegiatan tertentu.


21

4) Lingkungan

Lingkungan ialah segala sesuatu yang melingkupi individu, baik secara

fisik, biologis maupun sosial. Lingkungan mempengaruhi proses

pengetahuan yang dimasuki orang-orang dalam lingkungan tersebut. Hal

ini terjadi karena adanya interaksi yang bersifat responsif sebagai

pengetahuan.

5) Pengalaman

Pengetahuan dapat diraih dari segi pengalaman pribadi atau pengalaman

orang lain. Pengalaman ini adalah cara untuk mendapatkan kebenaran

dari mengetahui.

6) Usia

Usia mempengaruhi persepsi dan cara berpikir orang. Seiring

bertambahnya usia, seseorang mengembangkan cara berpikirnya dan

memperoleh kekuatan, sehingga meningkatkan pengetahuan yang

diperoleh.

e. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut (Donsu 2017) pengetahuan seseorang dapat diinterpretasikan

dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

1) 75% - 100 % : pengetahuan tinggi

2) 60 % - 75 % : pengetahuan sedang

3) < 50 % : pengetahuan rendah


22

2.1.3 Konsep Kepatuhan

a. Pengertian Kepatuhan

Kepatuhan adalah suatu prilaku yang menimbulkan interaksi seseorang

antara pasien dan petugas kesehatan sehingga dapat melaksanakan rencana

tersebut (Trio 2017).

Kepatuhan ialah prilaku petugas yang meintruksikan apa yang telah di

berikan pada bentuk praktik yang sudah di tentukan (Trio 2017).

b. Faktor yang bisa menyebabkan tingkat kepatuhan

Menurut (Trio 2017) faktor yang dapat menyebabkan tingkat kepatuhan

yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses belajar agar orang yang belajar

dapat secara aktif bisa mengembangkan kualitas dan potensi dirinya

agar dapat memiliki kpribadian, kecerdasan dan pengendalian diri.

2) Akomodasi

Akomodasi ialah suatu apa yang sudah di sediakan untuk dapat

memenuhi fasilitas contohnya seperti mahasiswa dan perawat dapat

melakukan kebersihan tangan dengan menggunakan sabun dan tempat

cuci tangan

3) Modifikasi faktor lingkungan dan social

Berkolaborasi untuk membangun dukungan sosial antara misalnya

kepala ruangan sama perawat lainnya pada saat di rumah sakit untuk

patuh dalam melaksankan kebersihan tangan


23

4) Perubahan model terapi

Memprogramkan pengobatan sederhana mungkin dan pasien dapat

terlihat secara aktif dalam program pengobatan tersebut

5) Meningkatkan interaksi proesional kesehatan pada pasien

ialah sesuatu yang sangat penting untuk dapat memberikan feedback

pada pasien untuk dapat meraih informasi

2.1.4 Konsep Kebersihan Tangan

a. Pengertian Kebersihan tangan

kebersihan tangan merupakan upaya untuk melindungi diri dari berbagai

penyakit menular, pada waktu kita saat menyiapkan makan, sebelum dan

sesudah makan, saat menyentuh benda, saat kita membuang sampah, pada

saat kita bermain dan memegang binatang (Novandia Dicky 2018).

b. Tujuan Melakukan Kebersihan Tangan

Tujuan mencuci tangan adalah untuk menghilangkan mikroorganisme

sementara yang mungkin ditularkan ke orang lain dan mencuci tangan

merupakan tindakan yang paling efektif untuk mencegah dan mengendalikan

adanya infeksi nosocomial. cuci tangan dapat menghilangkan sejumlah besar

virus dan bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama

penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan penyakit infeksi

saluran nafas akut (Novandia Dicky 2018).


24

c. Manfaat Melakukan Kebersihan Tangan

Mencuci tangan menggunakan sabun yang dipraktikkan secara tepat dan

benar dapat mencegah berjangkitnya beberapa penyakit. Mencuci tangan

dapatmengurangi risiko penularan berbagai penyakit termasuk flu burung,

cacingan,influenza, hepatitis A, dan diare. Selain itu, manfaat positif lain

dari mencuci tangan adalah tangan menjadi bersih dan wangi (Novandia

Dicky 2018).
25

2.2 Kerangka Teori

Gambar 2.2.1 Kerangka Teori

Pengetahuan Pencegahan Gerakan 5M

a. Pendidikan a. Mencuci tangan


COVID- 19 formal b. Memakai masker
b. Pendidikan c. Menjaga jarak
non formal d. Menjauhi kerumunan
e. Mengurangi aktivitas di
luar rumah

Penularan Covid-19

a. Kontak langsung dengan


orang yang terineksi Melakukan Kebersihan Tangan
b. Percikan Melalui dari pada saat
hidung dan mulut
c. Percikan melalui benda lain a. Sebelum makan
b. Sesudah makan
c. Setelah menyentuh
benda lain

Kepatuhan

(donsu 2017; Güner et al. 2020; Patimah 2021; Sampurno et al. 2020)
26

2.3Kerangka Konsep

Gambar 2.3.1 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan tentang Kepatuhan kebersihan


covid-19 tangan ( cuci tangan )

2.4Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah penyataan yang belum termasuk dalam suatu hasil,

namun suatu kesimpulan yang sementara, sesuatu yang belum selesai, karena masih

memerlukan bukti kebenarannya (Yusuf, 2017). Hipotesis yang ada di penelitian ini

adalah :

Ha : ada hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan lansia tentang kebersihan

tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama new normal di sungai lulut

Ho : tidak ada hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan lansia tentang kebersihan

tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama new normal di sungai lulut
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Penelitian Lokasi, waktu dan sasaran penelitian

3.1.1 Penentuan Lokasi

Lokasi dalam penelitian ini adalah wilayah sungai lulut di Puskesmas

Terminal karena merupakan lokasi dengan angka Covid tertinggi di Kota

Banjarmasin

3.1.2 Waktu

Pengambilan sampel di lakukan pada bulan April – Mei 2022

3.1.3 Sasaran penelitian

Sasaran penelitian yaitu pada lansia di wilayah sungai lulut sekitar area kerja

Puskesmas Terminal

3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, merupakan

penelitian dengan data penelitian berupa angka-angka, dan menggunakan statistik

dalam menganalisis. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif.

Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelatif, deskriptif korelatif

merupakan metode penelitian ya untuk menggambarkan keadaan saat penelitian.

Metode yang memiliki tujuan untuk mengungkapkan fakta hubungan antara

fenomena yang diteliti melalui pendeskripsian, pengembangan secara sistematis

faktual dan akurat (Sugiono, 2017).


28

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan subyek penelitian atau sekumpulan individu

dengan yang sama (spesies) yang hidup di lingkungan yang sama dan

mempunyai kemampuan bereproduksi yang sama.atas subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan. (Sugiono,

2017). oleh peneliti dan kemudian di tarik kesimpulannya, Populasi

penelitian ini adalah lansia.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang di miliki oleh

populasi (Sugiono, 2017). yaitu Sampel pada penelitian ini diperoleh

menggunakan metode simple random sampling yaitu teknik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampel yang ditetapkan menggunakan

batasan karakteristik yang di anggap sesuai dengan tema penelitian ini yaitu

a. Kriteria inklusi

1) Bersedia menjadi responden

2) Lansia berumur 55 - 65 tahun

3) Dapat membaca kuesioner

b. Kriteria ekslusi

1) Tidak bersedia menjadi responden

2) Bukan lansia tidak bisa menjadi responden


29

Penelitian ini menggunakan rumus slovin (Sugiono, 2017).untuk metode

kuantitatif menggunakan rumus slovin yaitu :

Diketahui :

N = Populasi

d = 0,05

n= N

1 + N(d)2

n = 152

1+ 152 (0,0025)

n = 152

1 + 0,38

n = 152

1,38

n = 110.14

n = 110 sampel

Keterangan :

n : besar sample

N : Total masyarakat di sungai lulut

d2 : Koefisien (0,05)
30

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.4.1 Variabel penelitian

Variabel yang di teliti pada penelitian ini terdiri dari :

a. Variabel dependen adalah variabel yang di pengaruhi , sedangkan variabel

dalam penelitian ini adalah kepatuhan

b. Variabel Indenpenden adalah variabel bebas dan variabel dalam penelitian

ini adalah penegetahuan (Sugiono, 2017).

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang di amati, sehingga kemungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi terhadap fenomena (Sugiono, 2017).

Tabel 3.4.2.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur skala


operasional

1 Pengetahuan Fungsi Prilaku kuesioner Tinggi Ordinal


lansia tentang kebiasaan lansia
75%-100%
covid-19 yang
Sedang
menggambarkan

covid-19.
60%-75%

Rendah

<50%

2 Kepatuhan lansia Fungsi Prilaku kuesioner Sering Ordinal


Tentang kebiasaan lansia
Kadang-
kebersihan tangan tentang
kadang
kepatuhan

dalam
Tidak pernah

kebersihan
31

tangan.

3.5 Jenis dan Sumber data

3.5.1 Jenis data

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, merupakan

penelitian dengan data penelitian berupa angka-angka, dan menggunakan

statistik dalam menganalisis. (Sugiono, 2017).

3.5.2 Sumber data

Sumber data

a. Data primer

Yaitu data yang dapat dari narasumber secara langsung melalui observasi

dan alat lainnya. Data dari sumber pertama dimana sebuah data dihasilkan

Pada penelitian ini data primernya adalah pengetahuan dan kepatuhan.

b. Data sekunder

data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan kepustakaan. Data

sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data

demografi covid-19 di wilayah kelurahan sungai lulut di puskesmas

terminal

3.6 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data


32

3.6.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian di gunakan untuk mengukur nilai variabel yang di teliti.

Dengan demikian jumlah instrumen ini ada 2 penilaian yaitu pengetahuan dan

kepatuhan yang akan di gunakan dalam penelitian ini dan akan tergantung pada

jumlah variabel yang di teliti (Sugiono, 2017).Dalam penelitian ini menggunakan

kuisioner untuk mendapatkan data lansia tentang pengetahuan covid-19 dan

menggunakan skala ordinal dengan jumlah kuisioner 10 yang terdiri dari hasil Tinggi

= 75% - 100%, Sedang 60% - 75% dan Rendah <50%. Sedangkan untuk

mendapatkan data lansia dalam menerapkan kepatuhan terhadap kebersihan tangan

dan menggunakan skala ordinal dengan jumlah kuesioner 10 yang terdiri dari Selalu

= 7 - 10, Kadang- kadang = 4 - 6 dan tidak pernah 0 - 3 dan Alat penelitian ini

menggunakan kuesioner yaitu peneliti mengumpulkan data secara formal untuk

menjawab pertanyaan secara tertulis. Pertanyaan yang di ajukan adalah pertanyaan

tersusun, yaitu subjek hanya menjawab sesuai pedoman yang ditetapkan (Sugiyono,

2017)., kuisioner pada penelitian ini di gunakan untuk mengetahui pengetahuan dan

kepatuhan lansia tentang kebersihan tangan menggunakan sabun dan air mengalir

selama new normal

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah salah satu hal yang penitng dalam penelitian,

karena berbagai cara yag di gunakan peneliti untuk mengumpulkan data

yang di perlukan dalam penelitian. Pengumpulan data ini terbagi menjadi

data primer dan sekunder (Sugiono, 2017).

a. Cara pengumpulan data


33

Cara pengumupulan data yang di gunakan pada penelitian ini adalah

dengn menggunakan kuisioner yang di bagikan secara langsung kepada

lansia yang ada di desa simpang layang dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1) Tahap Persiapan

a) Menyiapkan surat izin penelitian

b) Penyusunan proposal

c) Menyiapkan instrumen

2) Tahap pelaksanaan

a) Menentukan besar populasi dan sampel

b) Meminta persetujuan responden dalam penelitian ini

c) Mengumpulkan data primer dan sekunde

c. Pengumpulan data akhir

Dilakukan pengumpulan data akhir untuk selanjutnya di lakukan analisa

data.

3.6.3 Instrumen data

Alat penelitian ini menggunakan kuisioner yaitu peneliti mengumpulkan data

secara formal untuk menjawab pertanyaan secara tertulis. Pertanyaan yang di

ajukan adalah pertanyaan tersusun, yaitu subjek hanya menjawab sesuai

pedoman yang ditetapkan (Sugiono, 2017).kuisioner pada penelitian ini di

gunakan untuk mengetahui pengetahuan dan kepatuhan lansia tentang

kebersihan tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama new normal.

3.7 Uji Validitas dan Relianilitas

3.7.1 Uji validitas


34

Uji validitas instrumen sangat penting untuk di lakukan, hal ini dikarenakan

untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat di gunakan untuk

mengukur apa yang harus di ukur dalam sebuah penelitian tersebut (Sugiono,

2017).

Berdasarkan data yang dikumpulkan akan dimasukkan dalam komputer

dengan aplikasi perangkat lunak dan hasil perhitungan yang dilakukan pada

setiap item dibandingkan dengan tabel nilai Product Moment apabila r

hitungnya lebih besar dari pada r tabel, maka kuesioner dikatakan valid serta

dapat digunakan untuk penelitian, tetapi jika r hitungnya lebih kecil dari r

tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dihapus atau tidak bisa

digunakan dalam kuesioner.

Kemudian jika data kuesioner valid, maka indeks korelasi (r) yaitu :

0.800-1.000 = Sangat Tinggi

0.600-0.799 = Tinggi

0.400-0.599 = Cukup Tinggi

0.200-0.399 = Rendah

0.0-0.199 Sangat Rendah

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dapat di gunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat

ukur tersebut dapat di percaya untuk mengukur ketepatan suatu alat ukur

(Sugiono, 2017)

3.8 Analisis Data

3.8.1 Pengolahan Data


35

a. Editing

Proses editing merupakan kegiatan memeriksa data, kebenaran

pengisian data, kelengkapan data, konsistensi data, keseragaman

ukuran berdasarkan tujuan penelitian.

b. Coding

Coding merupakan pemberian kode pada data yang mempunyai

skala nominal dan ordinal agar mudah untuk dibaca oleh mesin

pengolah data.

c. Entry

Proses pemindahan data yang telah diubah menjadi kode ke dalama

mesin pengolah data seperti perangkat lunak

d. Cleaning

Data cleaning merupakan proses untuk memastikan seluruh data

yang bisa di input ke aplikasi pengolah data sudah sesuai dengan

sebenarnya, proses ini memerlukan ketelitian dan akurasi data.

e. Tabulating

Merupakan proses pembuatan tabel yang sudah berisikan data

berkode yang sesuai dengan analisis yang dibutuhkan (Sugiono,

2017).

3.8.2 Analisis Data

a. Analisis Univariat
36

Analisis univaiat adalah menggambarkan data berupa frekuensi,

penilaian minimum dan maksimum pada penelitian.Analisis yang

dibuat dari setiap variabel dalam sebuat penelitian (Sugiono, 2017).

Dalam penelitian ini, analisis hanya menghasilkan distribusi

frekuensi dan persentasi dari setiap variabel yaitu :

Variabel Indenpenden : tingkat pengetahuan

Variabel dependen : tingkat kepatuhan

b. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat merupakan analisis terhadap 2 variabel diduga

berhubungan atau berkolerasi (Sugiono, 2017). Analisis Bivariat

pada peneliti ini adalah hubungan pengetahuan dan kepatuhan lansia

tentang kebersihan tangan menggunakan sabun dan air mengalir

selama new normal. uji statistik yang digunakan adalah fisher exact

dengan bantuan komputer, sedangkan nilai kemaknaan < 0,05

3.9 Prinsip Etik Penelitian

Prinsip Etik Dalam Penelitian adalah merupakan suatu pertimbangan dan beberapa

hal yang harus dipatuhi sebagai tanggung jawab dalam melakukan penelitian
37

keperawatan. Dalam hal ini dibedakan menjadi prinsip manfaat, prinsip menghargai

hak-hak subjek, dan prinsip keadilan. (Riono, 2016).

3.9.1 Informed consent

Informed Consent adalah gambaran persetujuan antara peneliti dan

responden. peneliti dengan memberikan lembar kertas persetujuan. Informed

consent tersebut ini bisa diberikan sebelum penelitian dilaksanakan dengan

memberikan lembar kertas persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah untuk melindungi hak privasi pasien dan subyek. Jika

subyek bersedia menjadi responden, maka subyek wajib menandatangani

lembar kertas persetujuan. Namun, apabila subyek tidak bersedia maka

peneliti harus menghormati hak subyek. Beberapa informasi yang harus ada

dalam informed consent antara lain: tujuan dilakukan tindakan, partisipan

pasien, komitmen prosedur pelaksanaan, jenis data yang dibutuhkan, manfaat,

kerahasiaan, potensial masalah yang akan terjadi.

3.9.2 Anomity (Tidak ada Nama)

Problem Etika Keperawatan adalah Problem yang telah diberikan

tanggungan untuk subyek penelitian dengan cara tidak melibatkan nama

subyek tersebut di lembaran alat untuk pengukur atau cuma mencatatkan nilai

yang di peroleh dalam hasil penelitian.

3.9.3 Confidenatiality

Penjelasan diatas ini dapat ditetapkan bahwa Etika penelitian sangat

penting dalam penyusunan studi kasus, contohnya dalam budaya setempat,


38

bila kita akan melakukan wawancara ataupun menyertakan seseorang sebagai

subyek yang akan kita teliti, kita mementingkan persetujuan dari keluarga,

istri ataupun anak serta masyarakat setempat. Itulah perlunya sebagai peneliti

kita harus bersikap sopan dan tidak mementingkan manfaat dari sisi kita

sendiri. Namun, manfaat responden menjadi tujuan utama. Jadi, etika

penelitian ini dapat kita pertanggung jawabkan.


DAFTAR PUSTAKA

Al Mubarroh, Nadya Ristamida, Indra Himawan Susanto, dan Yetty Septiani Mustar.
2021. “Aktivitas fisik dan aspek kekhawatiran lansia pada masa pandemi Covid-
19.” Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan 10(1):97–111. doi:
10.36706/altius.v10i1.14140.

Burke RM, Midgley CM, Dratch A, Fenstersheib M, Haupt T, Holshue M, et al. Active
monitoring of persons exposed to patients with confirmed COVID-19 — United
States,January–February 2020. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2020
doi :1015585/mmwr.mm6909e1external icon

Backer J, Backer J, Klinkenberg D, Wallinga J. 2020, Incubation period of 2019


novelcoronavirus (2019-nCoV) infections among travellers from Wuhan, China,
20–28 January2020.https://www.eurosurveillance.org/content/10.2807/1560-
7917.ES.2020.25.5.2000062.

Chen, et al. 2020. Epidemiological and clinical characteristics of 99 cases of 2019


novelcoronavirus pneumonia in Wuhan, China: a descriptive study.
https://doi.org/10.1016/S0140-6736 (20) 30211-7.

Dewi, Belinda Arbitya, Rony Setianto, dan Faradina Rosita. 2020. “Jurnal Ilmiah
Kesehatan.” Jurnal Ilmiah Kesehatan 1(2):15–20.
donsu. 2017. “psikologi keperawatan.” Occupational Medicine 53 (4):130.
Güner, Rahmet, İmran Hasanoğlu, dan Firdevs Aktaş. 2020. “Covid-19: Prevention and
control measures in community.” Turkish Journal of Medical Sciences 50(SI-
1):571–77. doi: 10.3906/sag-2004-146.
Al Mubarroh, Nadya Ristamida, Indra Himawan Susanto, dan Yetty Septiani Mustar.
2021. “Aktivitas fisik dan aspek kekhawatiran lansia pada masa pandemi Covid-
19.” Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan 10(1):97–111. doi:
10.36706/altius.v10i1.14140.
Nicety, Najma, Agista Annisa Dhera, Pudja Uni Safitri, Herlina Diah Utami, Aulia Nimas
Rahajeng, Dias Ayu Putri Riswandhani, Lale Sri Hartatiatun Dian Nurhayati, Indra
Haryani, Izzatul Arifah, Rezania Asyfiradayati, dan Zenitha Nururriski Fauzia.
2020. “Peningkatan Pengetahuan Cuci Tangan Pakai Sabun ( CTPS ) Dalam Masa.”
99–107.
Novandia Dicky. 2018. “EFEKTIVITAS MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN
CAIRAN PEMBERSIH TANGAN ANTISEPTIK (HAND SANITIZER)
TERHADAP JUMLAH ANGKA.” Jurnal Bioeksperimen 4(2):61–70.
Patimah, Siti. 2021. “Penggunaan masker dan kepatuhan cuci tangan pada masa new
normal COVID-19.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–
99.
Sampurno, Muchammad Bayu Tejo, Tri Cahyo Kusumandyoko, dan Muh Ariffudin
Islam. 2020. “Budaya Media Sosial, Edukasi Masyarakat, dan Pandemi COVID-
41

19.” SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 7(5). doi:


10.15408/sjsbs.v7i5.15210.
Trio, Nugroho. 2017. “8 Gambaran Kepatuhan Mahasiswa..., Tri Nugroho S, Fakultas
Ilmu Kesehatan UMP, 2019.” 8–17.
who. 2020. “Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).” 2019:6–25.
Yanti, Ni Putu Emy Darma, I. Made Arie Dharma Putra Nugraha, Gede Adi Wisnawa, Ni
Putu Dian Agustina, dan Ni Putu Arsita Diantari. 2020. “Gambaran Pengetahua
Masyarakat Tentang Covid-19 dan Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-
19.” Jurnal Keperawatan Jiwa 8(3):491–504.
Dewi, Belinda Arbitya, Rony Setianto, dan Faradina Rosita. 2020. “Jurnal Ilmiah
Kesehatan.” Jurnal Ilmiah Kesehatan 1(2):15–20.
donsu. 2017. “psikologi keperawatan.” Occupational Medicine 53(4):130.
Güner, Rahmet, İmran Hasanoğlu, dan Firdevs Aktaş. 2020. “Covid-19: Prevention and
control measures in community.” Turkish Journal of Medical Sciences 50(SI-
1):571–77. doi: 10.3906/sag-2004-146.
Al Mubarroh, Nadya Ristamida, Indra Himawan Susanto, dan Yetty Septiani Mustar.
2021. “Aktivitas fisik dan aspek kekhawatiran lansia pada masa pandemi Covid-
19.” Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan 10(1):97–111. doi:
10.36706/altius.v10i1.14140.
Nicety, Najma, Agista Annisa Dhera, Pudja Uni Safitri, Herlina Diah Utami, Aulia Nimas
Rahajeng, Dias Ayu Putri Riswandhani, Lale Sri Hartatiatun Dian Nurhayati, Indra
Haryani, Izzatul Arifah, Rezania Asyfiradayati, dan Zenitha Nururriski Fauzia.
2020. “Peningkatan Pengetahuan Cuci Tangan Pakai Sabun ( CTPS ) Dalam Masa.”
99–107.
Novandia Dicky. 2018. “EFEKTIVITAS MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN
CAIRAN PEMBERSIH TANGAN ANTISEPTIK (HAND SANITIZER)
TERHADAP JUMLAH ANGKA.” Jurnal Bioeksperimen 4(2):61–70.
Patimah, Siti. 2021. “Penggunaan masker dan kepatuhan cuci tangan pada masa new
normal COVID-19.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–
99.
Sampurno, Muchammad Bayu Tejo, Tri Cahyo Kusumandyoko, dan Muh Ariffudin
Islam. 2020. “Budaya Media Sosial, Edukasi Masyarakat, dan Pandemi COVID-
19.” SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 7(5). doi:
10.15408/sjsbs.v7i5.15210.
Trio, Nugroho. 2017. “8 Gambaran Kepatuhan Mahasiswa..., Tri Nugroho S, Fakultas
Ilmu Kesehatan UMP, 2019.” 8–17.
who. 2020. “Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).” 2019:6–25.
Yanti, Ni Putu Emy Darma, I. Made Arie Dharma Putra Nugraha, Gede Adi Wisnawa, Ni
Putu Dian Agustina, dan Ni Putu Arsita Diantari. 2020. “Gambaran Pengetahua
Masyarakat Tentang Covid-19 dan Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-
19.” Jurnal Keperawatan Jiwa 8(3):491–504.
42

LAMPIRAN
43
Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan
Kegiatan
No. 11-2021 12-2021 01-2022 02-2022 03-2022 04-2022 05-2022
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul skripsi
1.
dan pengumpulan teori
Penyusunan dan
2.
konsultasi proposal
Seminar Proposal
3.
Skripsi

4. Revisi proposal skripsi


Perijinan penelitian
5.

Pelaksanaan penelitian
6.
dan pengumpulan data
Pengolahan data dan
7.
penulisan skripsi

8. Seminar hasil

9. Revisi skripsi
41
42
43

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama inisial :

Jenis kelamin :

Usia :

Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul

“Hubungan pengetahuan dan kepatuhan lansia tentang kebersihan tangan

menggunakan sabun dan air mengalir selama New Normal di sungai lulut”

Banjarmasin, 2022

____________________
44

Lampiran 1

KUESIONER

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN

A. Identitas Diri Responden :

1. Nama responden (Inisial) :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

3. Umur : Tahun

B. Pengetahuan Tentang Mencuci Tangan Pakai Sabun

Berilah tanda (X) pada salah satu pilihan yang kamu anggap benar

1. Mencuci tangan adalah membersihkan tangan dan jari-jari menggunakan sabun


dan air mengalir
a. Benar
b. Salah
2. Mencuci tangan dengan bersih dapat mencegah penyakit dan memutus
penyebaran covid-19
a. Benar
b. Salah
3. Sebelum dan sesudah makan diperlukan mencuci tangan pakai sabun
a. Benar
4. Salah Mencuci tangan pakai sabun diperlukan setelah kita
bermain/berolahraga.
a. benar
b. salah
5. apakah saat kita membuang sampah harus mencuci tangan
a. benar
b. salah
45

6. Setelah BAB dan buang air kecil sebaiknya mencuci tangan pakai sabun.
a. Benar
b. Salah
7. Mencuci tangan adalah langkah salah satu dalam pencegahan suatu penyakit
a. Benar
b. Salah
8. Pada saat menyentuh benda berkarat apakah kita harus cuci tangan
a. benar
b. salah
9. Ada 6 langkah cara mencuci tangan yang baik dan benar
a. benar
b. salah
10. Setelah mencuci tangan kita perlu mengeringkan tangan dengan kain lap
kering/tissue
a. Benar
b. Salah
46

LAMPIRAN II

KUESIONER

TINGKAT KEPATUHAN TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN

1. Saya selalu cuci tangan sebelum makan


a. Selalu
b. Kadang- kadang
c. Tidak pernah
2. Saya selalu menggunakan sabun saat cuci tangan
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3. Saya bilas kedua tangan dengan air mengalir sampai sabun tidak bersisa

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

4. Cairan yang saya gunakan saat mencuci tangan berjenis cairan antiseptik

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

5. Saya selalu mengeringkan tangan menggunakan handuk bersih atau tisu

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

6. Saya selalu cuci tangan setelah menyentuh benda lain

a. Selalu

b. Kadang-kadang
47

c. Tidak pernah

7. Saya selalu mencuci tangan di sela-sela jari dan punggung tangan

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

8. Saya selalu cuci tangan setelah kontak dengan orang lain

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

9. Saya sering cuci tangan pada saat di luar rumah

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah
48

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN

Nama : Muhammad Fahrizal

NIM : 11194561920145

Dosen Pembimbing 1 : Muhammad Arief Wijaksono, S.Kep., Ns.,MAN


49
50

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN


51

Nama : Muhammad Fahrizal

NIM : 11194561920145

Dosen Pembimbing 2 : Akhmad Zarkasi., S.Kep., Ners., M.Kes., FISQua


52
53

Anda mungkin juga menyukai