Anda di halaman 1dari 19

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A


DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: Panktreatitis akut
DIRUANGAN MARIA 2
RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG

1. Pengkajian Keperawatan
A. Pengumpulan Data
1. Data Umum
a. Identitas Klien
Nama : Tn.A
Umur : 34 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/bangsa : sunda/Indonesia
Status perkawinan : Kawin
Tanggal, jam masuk : 27 September 2019, 06:43
Tanggal, jam pengkajian : 30 september 2019, 09:00
Diagnosa medis : Pankreatitis Akut
Alamat : Desa Pasir layang

b. Identitas Keluarga/Penanggung Jawab


Nama : Ny.S
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Desa pasir layang

 Masuk dari : IGD.


 Cara masuk : Tempat tidur.
 Pengantar : Keluarga .
 Keadaan saat masuk : Sadar

2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Klien
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan nyeri ulu hati dari seminggu yang lalu, ada mual
nafsu makan menurun
b) Keluhan Utama
Klien mengatakan Nyeri ulu hati dari seminggu yang lalu, nyerinya
hilang timbul
c) Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)
Klien mengatakan nyeri ulu hati seperti di peras sejak seminggu yang
lalu dengan skala 7/10, nyeri timbul bila klien mengkonsumsi makanan
pedas dan berminyak kemudian ada rasa mual dan nafsu makan menurun
d) Keluhan yang menyertai
Klien mengatakan ada mual dan nafsu makan menurun
e) Riwayat tindakan konservatif dan pengobatan yang telah
di dapat
Klien mengatakan pernah dirawat di RSB satu tahun yang lalu dengan
diagnose Pankreatitis
2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a) Riwayat penyakit atau rawat inap sebelumnya
Klien mengatakan 1 tahun yang lalu di rawat di rs.boromeous karena
Pankreatitis
b) Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi makanan ataupun obat.
c) Riwayat operasi
Klien mengatakan belum pernah melakukan tindakan operasi
d) Riwayat transfusi
Belum pernah mendapatkan transfusi.

e) Riwayat pengobatan
Klien mengatakan belum pernah menkonsumsi obat-obatan dirumah

3) Riwayat Kesehatan Keluarga


a) Riwayat penyakit anggota keluarga yang menurun dan atau menular
Pasien mengatakan Ibu dari pasien mempunyai riwayat Hipertensi
b) Keadaan kesehatan lingkungan rumah
Pasien mengatakan tinggal di lingkungan padat penduduk, lingkungan
bersih
c) Genogram 3 generasi

Keterangan:
Anak Laki-laki

Anak Perempuan

Istri Klien

Klien yang memliki penyakit Pankreatitis Akut


Bapak klien yang sudah meninggal

Ibu klien yang sudah meninngal (Hipertensi)

3. Data Biologis
a. Penampilan umum
Keadaan umum tampak sakit sedang, lemas, kesadaran Compos Mentis ,
terpasang infus Asering ditangan kiri, tetesan infus lancar, tidak ada tanda
flerbitis,dan klien mampu berkomunikasi dengan baik.
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Denyut nadi : 60x /menit ,kuat di arteri radialis sinistra.
Suhu : 36.7 0C peraxila.
Respirasi rate : 21x/menit, jenis pernapasan teratur dan dalam.
Skala nyeri : 7/10 .
c. Tinggi badan : 171 cm
Berat badan : 91 kg
IMT : 31.1
Klien dalam kategori obesitas.
d. Anamnesa dan pemeriksaan fisik
Hasil pemeriksaan fisik :
1) Sistem Pernapasan
Anamnesa:
Klien mengatakan tidak ada keluhan
Inspeksi:
Hidung: pernapasan cuping hidung tidak ada, deviasi septum nasi tidak ada,
mukosa hidung bersih dan tidak ada lesi, secret/lender tidak ada, polip tidak
ada, tidak terpasang oksigen.
Palpasi:
Daerah sinus paranasalis tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau
peradangan. Vocal/taktil fremitus: klien mengatakan “77” fibrasi vocal fremitus
terasa sama antara paru kiri dan paru kanan.
Perkusi:
Terdengar suara sonor, batas paru terdengar jelas antara paru kanan dan paru
kiri. ICS VII/VIII (Paru-lambung): sisi paru kiri. ICS IV/V (Paru-hati): sisi
paru kanan.
Auskultasi:
Vesicular: inspirasi lebih panjang dari ekspirasi.
Bronchial: inspirasi lebih pendek dari ekspirasi.
Bronchovesicular: inspirasi sama dengan ekspirasi.
Suara napas tambahan: tidak ada bunyi wheezing, crackles.
Vocal resonans: vocal resonans kedua paru sama.\
Masalah keperawatan:
Tidak ada masalah pada sistem pernapasan.

2) Sistem Kardiovaskular
Anamenesa:
Klien tidak mengatakan adanya nyeri dada, berdebar – debar ataupun mudah
lelah.
Inspeksi:
Ictus cordis tidak terlihat, edema tidak ada, clubbing of the finger tidak ada,
epistaksis tidak ada, cyanosis tidak ada.
Palpasi:
Ictus cordis tidak teraba, thrill tidak ada, capillary refill time <2-3 detik, edema
tidak ada.
Perkusi:
Tederngar: pekak.
Batas-batas jantung:
Atas ICS 2 sternum dextra
Bawah ICS 5 sternum kiri
Kiri ICS 4 midclavicula sinistra.
Kanan ICS 5 midsternalis sinistra.
Auskultasi:
Bunyi jantung I terdengar sebelum bunyi jantung dua bunyinya “LUB” oleh
penutupan katup mitral dan trikuspidalis.
Bunyi jantung II bunyinya “DUB” oleh penutup katup aorta dan pulmonal.
Bunyi jantung tambahan: murmur tidak ada, irama gallop tidak ada.
Masalah keperawatan:
Tidak ada masalah pada system kardiovaskuler

3) Sistem Pencernaan
Anamnesa:
Klien mengatakan nafsu makan berkurang. Klien mengeluh mual dan lemas.
Inspeksi:
Mulut: bibir lembab dan tidak ada lesi, stomatitis tidak ada, lidah bersih,
gingivitis tidak ada, gusi berdarah tidak ada, tonsil T1. Gigi: caries tidak ada,.
Abdomen: bentuk abdomen buncit, bayangan/gambaran bendungan pembuluh
darah vena tidak ada, spider naevi tidak ada, distensi abdomen tidak ada. Anus:
hemorrhoid tidak ada, fissure tidak ada, fistula tidak ada.
Auskultasi:
Bising usus 7x/menit, sedang
Palpasi:
Nyeri tekan di region/kuadran : tidak ada.
Nyeri lepas di region/kuadran : tidak ada.
Massa/benjolan : tidak ada.
Nyeri tekan/lepas titik Mc Burney : tidak ada.
Hepar : tidak ada pembesaran, nyeri tekan tidak ada.
Limpa : tidak ada pembesaran, nyeri tekan tidak ada.
Perkusi:
Terdengar suara hyperthympani.
Masalah keperawatan:
Gangguan kebutuhan nutrisi
4) system perkemihan
Anamnesa:
Klien tidak mengeluh adanya nyeri saat berkemih ataupun pada saluran kemih.
Output urine 250cc dalam 3 jam.
Inspeksi:
Klien tidak menggunakan foley catheter
Palpasi:
Nyeri tekan region hipogastrika tidak ada.
Perkusi:
Tidak terdengar pada region hipogastrika, tidak ada nyeri ketuk daerah costo
vertebral angle kanan dan kiri.
Masalah keperawatan:
Tidak adanya masalah keperawatan pada sistem perkemihan.
5) Sistem Persarafan
Anamnesa:
Klien mengatakan tidak ada keluhan
Inspeksi:
Bentuk muka bulat, mulut simetris, spastic tidak ada, parese tidak ada.
Sensibilitas ekstremitas atas/baal: klien dapat menunjukkan dengan tepat
rangsang di tangan kanan dan kiri. Sensibilitas ekstremitas bawah/baal: klien
dapat menunjukkan dengan tepat rangsangan di kaki kanan dan kiri.
Pergerakan tidak terkoordinir: tidak ada. Tingkat kesadaran: Kualitatif:
Compos mentis. Kuantitatif: GCS 15, (E: 4, M: 6, V: 5)
Uji saraf cranial:
 Nervus I (Olfaktorius) : dapat mencium bau-bauan.
 Nervus II (Optikus) : dapat membaca pada name
tag perawat.
 Nervus III (Occulomotor) : pupil isokor.
 Nervus IV (Trochlear): bola mata dapat
mengikuti jari perawat ke atas, bawah, kanan
dan kiri.
 Nervus V (Trigeminus) : dapat
merasakan sentuhan ringan di wajah klien.
 Nervus VI (Abducens) : lapang pandang tidak terbatas.
 Nervus VII (Fasialis) : dapat tersenyum dan
mengerutkan dahi.
 Nervus VIII (Vestibulokoklearis) :
dapat mendengar petikan jari di telinga
kanan dan kiri.
 Nervus IX (Glosofaringeus) : dapat merasakan rasa asin.
 Nervus X (Vagus) : dapat menelan dan reflek
muntah.
 Nervus XI (Aksesorius) : dapat mengangkat bahu.
 Nervus XII (Hipoglosus) : dapat
menggerakkan lidah ke kanan dan kiri.

Perkusi:
Reflex fisiologis: Tendon biceps: ada reflex.
Tendon triceps: ada reflex.
Tendon Achilles: ada reflex.
Tendon patella sebelah kanan : ada reflex.
Reflex patologis: reflex Babinski: ada reflex
Masalah keperawatan:
Tidak adanya masalah pada sistem persarafan.

6) Sistem Muskuloskeletal
Anamnesa:
Tidak ada keluhan nyeri pada otot.
Inspeksi:
Ekstremitas atas dapat menggerakan tangan kanan dan kiri tanpa batas.
Ekstremitas bawah dapat menggerakan kiri tanpa batas.
Atrofi tida ada. Rentang gerak/range of motion dapat menggerakan tangan dan
kaki kiri dengan baik dan dapat fleksi, ekstensi, rotasi.
Nilai kekuatan otot

5 5

5 5
Bentuk columna vertebralis tidak ada, penggunaan alat/bantuan tidak ada.
Palpasi:
Nyari tekan pada processus spinosus tidak ada.
Masalah keperawatan:
Tidak adanya masalah pada sistem musculoskeletal.
7) Sistem Panca Indra
Anamnesa:
Penglihatan: normal, klien tidak menggunakan alat bantu kacamata.
Pendengaran: normal, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Inspeksi:
Penglihatan: conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, palpebrae tidak
edema, pupil isokor, reaksi cahaya ada mengedip, diameter 3mm,.
Pendengaran: pinna bersih, reflex cahaya politzer memantul, membrane
timpani utuh, battle signs tidak ada, pengeluaran cairan/darah dari telinga
tidak ada, lesi tidak ada.
Palpasi:
Penglihatan: TIO tidak ada nyeri tekan.
Pendengaran: pinna tidak ada.
Masalah keperawatan:
Tidak adanya masalah pada sistem panca indra.
8) Sistem Endokrin
Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Inspeksi:
Bentuk tubuh: gigantisme tidak ada, kretinisme tidak ada, pembesaran
kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran pada ujung-ujung ekstremitas bawah
atau atas tidak ada, lesi tidak ada.
Palpasi:
Kelenjar tiroid tidak ada pembesaran.
Masalah keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem endokrin.

8) Sistem Reproduksi
Anamnesa:
Tidak ada keluhan pada sistem reproduksi.

Inspeksi:
Uretra dan scrotum tidak ada bengkak ataupun lesi
Palpasi:
Scrotum tidak ada nyeri tekan
Masalah keperawatan:
Tidak adanya masalah pada sistem reproduksi.
9) Sistem Integumen
Anamnesa:
Tidak ada keluhan seperti gatal-gatal pada kulit.
Inspeksi:
Rambut: tidak rontok, warna hitam, distribusi merata. Bentuk kuku:
normal, warna kuku merah muda (pink), tidak clubbing finger, capillary
refill time <2-3 detik. Kulit: tidak ada ptekie. Ekimosis: tidak ada Lesi:
tidak ada.
Palpasi:
Tekstur kulit: lembut, merata. Kelembaban: lembab. Turgor kulit: kembali
dengan cepat <3 detik. Nyeri tekan tidak ada.
Masalah keperawatan:
Tidak adanya masalah pada sistem integument.
4. Data Psikologis
a. Status emosi
Status emosi klien stabil dan tenang.
b. Konsep diri
Gambaran diri: klien merupakan seorang laki-laki dengan keadaan sakit di RS.
Harga diri: klien merasa dihargai oleh tim kesehatan dan sekitarnya.
c. Ideal diri: klien mengatakan ramah dengan siapapun.
d. Peran: ia adalah seorang kepala keluarga yang sayang kepada istri dan anaknya.
e. Identitas diri: klien menyadari bahwa dirinya adalah seorang laki-laki dan seorang
kepala keluarga.
f. Gaya komunikasi: jelas saat berbicara dan dapat dimengerti.
g. Pola interaksi: klien sangat kooperatif saat ditanya oleh siapapun yang bertanya
kepadanya.
h. Pola mengatasi masalah: Klien sangat terbuka dalam memecahkan masalah dan
berusaha untuk menyembuhkan penyakitnya dengan cara minum obat sesuai yang
diberikan oleh dokter.

5. Data Sosio-Spiritual
1. Hubungan sosial
Klien sangat ramah dan dapat berinteraksi dengan sesama, sikap yang baik dan
tutur kata yang baik dan sangat sopan.
2. Pendidikan pekerjaan
Klien seorang wiraswasta
3. Sosial dan kultur
Klien menganut suku sunda.
4. Gaya hidup
Klien mengatakan hidup dengan sederhana
5. Arti kehidupan
Kehidupan adalah anugrah dari Allah SWT.
6. Arti kematian
Kematian adalah awal dari kehidupan baru.
7. Arti sehat
Dapat beraktivitas seperti biasanya.
8. Arti sakit
Mengganggu aktivitas.
9. Hubungan dengan Tuhan
Taat menunaikan Ibadah Solat dan pergi ke Masjid untuk berjamaah
10. Harapan tentang sehat dan sakit
Klien mengatakan ingin cepat sembuh.
11. Kegiatan agama yang diikuti
Segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah, doa adalah kekuatan bagi
dirinya, dan percaya akan iman yang diyakininya, dan berdoa.
12. Persepsi Klien terhadap penyakitnya
Klien mengatakan penyakitnya adalah kehendak Allah dan bersabar untuk
menghadapi penyakitnya.

6) Terapi

1) Nama obat : Pronza 40 mg


golongan : proton pump inhibator
Dosis : 1x1 vial
Indikasi : diindikasikan pada pengobatan ulkus lambung,
ulkus deudenum, refluks esophagitis derajat sedang
dan berat serta kondisi hiper sekresi patologis seperto
syndrome zollinger.
Efek samping : Ruam prutitus, yaitu rasa gatal di seluruh atau
beberapa bagia tubuh,mual muntah,nyeri kepala,nyeri
dada,nyeri lambung,perut kembung,kontipasi,diare
Kontraindikasi : Hipersensitif

2) Nama obat : Capepime


golongan : Antibiotik golongan sefalosporin
Dosis : 3x1 gr
Indikasi : infeksi saluran nafas bawah, infeksi kulit
Efek samping :diare,muntah,mual,muncul
kemerahan,pembengkakan atau rasa sakit pada
bagian yang di suntik
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
3) Nama obat : Vomcerun
Golongan : antiemetic
Dosis : 2x8 mg
Indikasi : mengatasi mual dan muntah dikaitkan dengan
pengobatan kanker dengan kemoterapi,
radioterapi
Efek samping : sakit kepala dan pusing, mudah
mengantuk,kepanasan,pusing ketika berdiri mudah
lelah
Kontraindikasi : hiperssensitif

4) Nama obat : Xepazum


Golongan : obat digestan
Dosis :
Indikasi : Meteorisme (perut kembung) sperti pada aerofagia
dalam hal insufisiensi pankreas
Efek samping : konstipasi diare, nyeri perut,reaksi alergi,iritasi
Kontraindikasi :hipersensitivitas

a)Diit
Rendah lemak
b) Acara infuse
Asering 500ml 20 tetes/menit
c) Mobilisasi
duduk dan berjalan
A. Pengelompokkan Data
Data Subjektif Data Objektif
- klien mengatakan nyeri di bagian ulu - kesadaran compos mentis (GCS=150)
- terpasang infus 500cc di tangan kiri
hati
- klien mengatakan lemas mual muntah ( intake 500ML)
- pasien mengatakan nyeri hilang timbul - hasil pemeriksaan TTV :
- klien mengatakan nyeri agak berkurang TD : 120/90 mmhg
Nadi: 60x/menit
jika klien tidur terlentang
Suhu: 36,7 per axilla
- klien mengatakan kurang nafsu makan
Nadi : 60x/menit
- klien mengeluh jika makanan masuk
Resepirasi : 21x/menit
langsung timbul mual Skala nyeri 7/10
- Klien terlihat nyeri di bagian ulu hati
- klien terlihat lemas
B. Analisis Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS:-klien Resiko tinggi perubahan
 Mual, muntah
mengatakan ada mual pola nutrisi kurang dari
 Perubahan pola
saat makan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual
DO:
kebutuhan muntah
Hasil TTV:
TD: 120/90 mmhg
Suhu: 36,7 C

2. Nadi : 60x/menit
Respirasi: 21x/menit Nyeri b.d implamasi
DS: Klien
mengatakan nyeri di
bagian ulu hati
DO : skala nyeri 7/10
hasil TTV :
TD :120/90 mmhg

3. Suhu : 36,7 C
Nadi : 60x/menit
Respirasi: 21x/menit

DS: Klien
mengatakan badan
terasa lemas
DO: klien terlihat
lemas
Hasil TTV:
TD : 120/90 mmhg
Suhu : 36,7 C
Nadi : 60x/menit
Respirasi: 21x/menit

II. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah


1. nyeri b.d implamasi
2. nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah
3. intoleransi aktifitas b.d lemas
III. Rencana Keperawatan

Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Intoleransi aktifitas b.d lemas Setelah dilakukan asuhan  -Monitoring TTV.
DS : klien mengatakan lemas
keperawatan selama 2x24
DO : klien tampak lemas.  -Tingkatkan partisipasi klien
jam klien mampu
dalam aktivitas sehari-hari
menunjukan toleransi
sesuai yang diorientasikan.
terhadap aktifitas.
Dengan criteria hasil :  -Diskusikan dengan klien
tentang kebutuhan akan
- keluhan lemas tidak ada
aktivitas.
-mampu melakukan aktivitas
 -Berikan aktivitas alternative
secara mandiri
dengan periode yang cukup
2. Resiko tinggi perubahan pola tanpa diganggu.
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d mual muntah
DS : Klien mengeluh mual.
DO : klien tampak tidak nafsu
makan.

 Kaji mual dan perkembangan


Setelah dilakukan asuhan
nafsu makan
keperawatan selama 2x24  Mengkaji pemasukan makanan

jam klien mampu  beri makan yang mudah yang adekuat (termasuk
dicerna / mudah ditelan dalam
menunjukan toleransi porsi kecil dan sering absorpsi dan utilisasinya.
 Monitor jumlah makanan
terhadap aktifitas.  Mengidentifikasi kekurangan
Dengan kriteria hasil : yang dihabiskan setiap makan
dan penyimpangan dari
-Porsi makan habis
-Keluhan mual berkurang kebutuhan terapeutik.
-Nafsu makan bertambah
Nyeri b.d implamasi  uran pencernaan dan
DS: klien mengatakan nyeri di
3.  Ajarkan pasien dengan memerlukan pengobatan secara
daerah ulu hati
relaksasi untuk mengurangi simptomatik.
DO: klien tampak nyeri di
Setelah dilakukan asuhan nyeri seperti menarik nafas  Pemberian makanan melalui
daerah ulu hati
keperawatan selama 2x24 dalam. oral lebih baik jika pasien sadar
 Berikan edukasi tidur
jam dan fungsi gastrointestinal
Dengan kriteria hasil : terlentang untu mengurangi
baik.
-nyeri berkurang
rasa nyeri
 Ajarkan pasien bagaimana
mengatasi rasa nyeri
 Agar pasien lebih percaya
diri dalam mengtasi nyeri
 Mempermudah klien dalam
melakukan aktivitas.

IV. Implementasi Keperawatan

Nama dan
Tgl. Jam No.DK Implementasi
TTD
Senin,30- 10:00  Melakukan observasi dan morning care kepada klien Kesadaran klien composmetis
09-2019 (GCS = 15). Klien tampak mengeluh lemas
 Memberikan klien posisi nyaman dengan posisi semi fowler

12;15  Melakukan tanda-tanda vital pada klien dengan hasil sebagai berikut:
Tekanan darah : 120/90
Denyut nadi : 60x/menit
Suhu : 36,7 0C
Respirasi rate : 21x per menit
Skala nyeri :27/10

 Melakukan anamnesa mengenai keluhan klien. Klien mengeluh nyeri di bagian ulu
hati

 Melakukan pengkajian tentang skala nyeri


08-00
Selasa,01-
 Melakukan pengkajian tentang gambaran nyeri
10-2019
 Melakukan observasi dan morning care kepada klien Kesadaran klien composmetis
(GCS = 15).
10:00
 Melakukan anamnesa apakah keluhan lemas klien masih ada atau sudah berkurang
12:15
 Membereskan tempat tidur psien

 Menganamnesa tentag riwayat penyakit klien dan riwatyat pengobatan dahulu


 Melakukan femeriksaan fisik
08-00
 Melakukan tanda-tanda vital pada klien dengan hasil sebagai berikut:
Rabu,02-
Tekanan darah : 120/90
10-2019 Denyut nadi : 60x/menit
Suhu : 36,7 0C
Respirasi rate : 21x per menit

12:00
 Melakukan observasi dan morning care kepada klien Kesadaran klien composmetis
(GCS = 15).
 Mmbereskan tempat tidur klien
08:00
 Melakukan anamnesa tentang kondisi pasien saat ini, apakah nyeri ada atau
Kamis,03-
tidak,apakah masih lemas atau tidak
10-2019
 Memberikan obat xepazum 3x1 melalui oral

 Melakukan observasi dan morning care kepada klien Kesadaran klien composmetis
(GCS = 15).
 Melakukan anamnesa tentang kondisi klien saat ini
 Memberikan obat IV pronza 40 mg,cafepime 3x1 gr
V. Evaluasi Keperawatan

Tgl. No.DK Evaluasi Nama dan TTD


Senin,30-09- S = Klien mengatakan masih lemas dan mual
O= Klien tampak sakit sedang. Kesadaran compos mentis (GCS = 15). Akral hangat,
2019
tetesan infus lancar. Terpasang infus Asering 500cc
A = Masalah kep kebutuhan nutrisi belum teratasi.
P = kebutuhan nutrisi teratasi.
I= Intervensi dilanjutkan dan program dokter

S = Klien mengatakan lemas dan mual sudah berkurang


O = Klien tampak sakit ringan. Kesadaran compos mentis (GCS = 15). Akral hangat,
Selasa,01-10-
tetesan infus lancar. Terpasang infus Asering 500cc, tidak ada tanda flebitis,
2019 A = Masalah keperawatan intoleransi aktifitas.
P = lemas teratasi.
I = intervensi di lanjutkan dengan program dokter

Rabu,02-10-
S = Klien mengatakan lemas masih ada tetapi mual tidak ada ,klien mengatakan makana
2019
sudaah bisa masuk
O = Klien tampak sakit ringan. Kesadaran compos mentis (GCS = 15). Akral hangat,
tetesan infus lancar. Terpasang infus Asering 500cc, tidak ada tanda flebitis,
A = Masalah keperawatan intoleransi aktifitas
P = lemas teratasi.
I = intervensi di lanjutkan dengan program dokter
Kamis,03-10- S = Klien mengatakan lemas sudah berkurang dan sudah tidak ada muntah
O = Klien tampak sakit ringan. Kesadaran compos mentis (GCS = 15). Akral hangat,
2019
tetesan infus lancar. Terpasang infus Asering 500cc, tidak ada tanda flebitis,
A = Masalah keperawatan intoleransi aktifitas
P = lemas teratasi.
I = intervensi di lanjutkan dengan program dokter

Anda mungkin juga menyukai