S DI RUANG DAHLIA
RUMAH SAKIT dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
PEMBIMBING
Milasari. Ns., M.Kep
Anna Katria, S.Kep., Ns
OLEH :
THERESIA NURHAYATI
NPM 2114901110130
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Tn. S
- Usia / tanggal lahir : 25 tahun
- Jenis kelamin : Laki – laki
- Alamat : Muara Teweh
- Suku / bangsa : Indonesia
- Status pernikahan : Belum kawin
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan :mahasiswa
- Diagnosa medik : Fraktur
- No. medical record : 39.89.92
- Tanggal masuk : Selasa, 03 Mei 2022
- Penanggung jawab
- Nama : Raidi
- Usia : 45 tahun
- Jenis kelamin : Laki – laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Wiraswata
- Hubungan dengan klien : Kakak kandung
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Meninggal
: Klien
... : Tinggal Serumah
: Hubungan Keluarga
IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Sebelum sakit pasien selalu bersosialisasi dengan keluarga teman dan tetangga, dan setelah
sakit pasien hanya bersosialisa dengan keluarganya saja. Pasien tidak ada beban tentang biaya
rumah sakit, tanggapan pasien mengatakan dengan penyakitnya yang di alami saat ini dapat
sembuh dengan bantuan dokter dan perawat.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Sebelum sakit pasien selalu melakukan sholat 5 waktu di masjid, setelah sakit pasien
beribadah dan berdoa ditempat tidur karena masih dalam keadaan sakit.
3. Sistem pernafasan
- Hidung simetris antara kiri dan kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
secret atau polip, passase udara baik, jika dilakukan uji passase udara letakkan kapas di
dekat lubang hidung kapas bergerak.
- Leher pada pemerikasaan palpasi tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid dan getah
bening.
- Dada simetris, tidak ada sianosis, tidak ada nyeri dada, tidak ada sesak napas, tipe
pernapasan dada, irama pernapasan teratur, suara napas bronchial, tidak ada suara napas
tambahan, tidak ada clubbing finger.
4. Sistem kardiovaskuler
Tidak ada nyeri dada, tidak ada clubbing finger, tidak ada sianosis, tidak ada palpitasi, tidak
pingsan. Capillary refill < 2 detik, tidak ada edema, tidak ada asites, ictus cordis tidak
terlihat, tidak ada peningkatan vena jungularis, suara jantung normal S1 – S2 tunggal.
5. Sistem perncernaan
- Bibir : kering
- Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada palatostkiziz, gigi tidak ada yang tanggal,
kebersihan gigi tampak bersih, kemampuan menelan baik, gerakan lidah baik bergerak
bebas.
- Gaster : tidak ada kembung, gerakan peristaltik positif.
- Abdomen : tidak ada nyeri tekan dibagian perut atau hepar, bagian kiri daerah lambung
tidak ada nyeri tekan, di bagian perut bawah sebelah kanan, sebelah kiri bagian bawah
perut tidak ada nyeri tekan.
- Anus : tidak ada hemoroid.
6. Sistem indra
- Mata berfungsi dengan baik, kelopak mata tidak oedem / tidak palpebra, kedua bulu mata
bersih dan rapi, alis simetris, seklera tidak anemis, tidak konjungtivitis
- Hidung penciuman normal dapat membedakan bau-bauan, tidak ada perih dihidung, tidak
ada trauma, tidak ada secret yang menghalang penciuman.
- Kedua daun telinga bersih, kedua daun telinga simetris kiri kanan, tidak pernah ada
operasi di telinga, membrane tympani merah muda, fungsi pendengaran baik dapat
mendengar dengan jelas.
7. Sistem saraf
Berdasarkan pemeriksaaan dan pengkajian nilai GCS klien, mata nilainya 4 karena klien
dapat membuka mata dengan spontan, verbal nilainya 5 karena klien mampu mengucapkan
kata – kata dengan jelas , motorik nilainya 6 karena, klien dapat mengikuti perintah total
nilai GCS adalah 15 dengan kesadaran Compos mentis. Pupil klien isokor, dengan reflek
cahaya kiri dan kanan positif. Klien tidak ada mengalami nyeri, klien tidak mengalami
vertigo, tidak mengalami gelisah, tidak mengalami aphasia, tidak mengalami kesemutan
pada kaki dan tangan, tidak ada tremor, tidak ada kejang.
Fungsi saraf karnial :
Nervus Kranial I : Klien dapat mencium bau – bauan (Olfaktorius)
Nervus Kranial II : Klien dapat melihat ke arah suara (Optikus)
Nervus Kranial III : Klien dapat membuka dan menutup kelopak mata
(Okulomotor)
Nervus Kranial IV :Klien dapat memutar bola mata ke kiri dan ke kanan
(Troklearis)
Nervus Kranial V : Klien dapat mersakan sentuhan yang diberikan (Trigeminus)
Nervus Kranial VI : Klien dapat melihat ke arah perawat (Abdusan)
Nervus Kranial VII : Klien dapat tersenyum (Fasialis)
Nervus Kranial VIII : Klien dapat mendengar dengan baik ( Vestibulokoklearis)
Nervus Kranial IX : Klien dapat membedakan rasa asam dan manis
(Glosofaringeal)
Nervus Kranial X : Klien dapat menelan makanan dan minuman (vagus)
Nervus Kranial XI : Klien dapat menggerakkan bahunya (Aksesorius)
Nervus Kranial XII : Klien dapat menjulurkan lidahnya (Hipoglosus)
c. Fungsi motorik (massa, tonus dari kekuatan otot) : skala otot
5 5
5 3
- Fungsi sensorik (suhu, nyeri, getaran posisi dan diskriminasi ) : Masih normal
- Fungsi cerebellum (koordinasi dan keseimbangan) : Baik
- Refleks (ekstremitas atas, bawah dan superficial) : ada masalah
- Iritasi meningen (kaku kuduk, kernig sign, brudzinski sign) : tidak ada
8. Sistem musculoskeletal
- Bentuk kepala bulat
9. Vertebrae normal tidak spondylitis, gerakan tidak berfungsi dengan baik, ROM pasien tidak
mampu melakukan dengan baik. Pergerakan terbatas di bagian ekstremitas bawah sinistra.
10. Sistem integumen
Warna kulit kecoklatan, kering, badan teraba dingin, kuku bewarna merah muda, bentuk
kuku reguler
10. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid pada system endokrin, tidak ada kelainan atau tidak
ada ada masalah.
11. Sistem perkemihan
Tidak ada nyeri saat BAK, warna urin bewarna kuning, terpasang kateter
12. Sistem reproduksi
Tidak ada masalah
13. Sistem immune
Klien mengatakan tidak ada alergi, imunisasi lengkap, tidak ada penyakit yang berhubungan
dengan alergi cuaca, tidak pernah mendapatkan transfusi, tidak mengkonsumsi obat pelancar
BAK dab BAB
3 D.0142 Resiko Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan 1. Untuk mengenali indikasi kemajuan atau
Infeksi keperawatan selama 3x24 jam sistematik penyimpangan hasil yang diharapkan
di harapkan interegitas kulit 2. Cuci tangan sebelum dan susadah kontak 2. Agar mengurangi terjadinya kontraminasi
menurun dengan kriteria hasil : dengan pasien dan lingkungan pasien akibat bakteri
1) Nyeri menurun 3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 3. Pengetahuan sangat berguna untuk meningkat
2) Bengkak menurun 4. Anjurkan meningkatkan nutrisi dan cairan pemahaman pasien tentang apa yang
3) Kadar sel darah putih 5. Kolaborasi pemberian antibiotik dialaminya.
meningkat 4. Agar meningkat energi dan daya tahan tubuh
5. Pengobatan pasien dan untuk mempercepat
penyembuhan pasien
No Nomor Jam Respon subyektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Diagnosa Evaluasi
Keperawatan
1 D.0077 13.00 WIB Pasien mengatakan - Terlihat aktivitas Masalah belum teratasi 1. Mengidentifikasi lokasi,
merasa nyeri pasien dibantu karakteristik, durasi,
P: open fraktur gr keluarga frekuensi, kualitas,
III A Proximal - Imobilisasi Barthel intensitas nyeri
femur - Kekuatan otot 2. Mengindentifikasi skala
Q: Seperti ditusuk ekstremitas bawah nyeri
tusuk, 5│3 3. Mengontrol ruangan yang
R: kaki kanan - Indeks 9 memperberat rasa nyeri
tidak menyebar, (ketergantungan 4. Mengjarkan teknik
S: Skala 5, sedang) farmakologis untuk
T: saat ada mengurangi rasa nyeri
gerakan secara 5. Berkolaborasi pemberian
tiba-tiba analgetik
2 0054 13.00 WIB - Pasien mengatakan - Terlihat aktivitas Masalah belum teratasi 1. Memonitoring vital sign
sulit beraktifitas pasien dibantu sebelum/sesudah latihan
- Pasien mengatakan keluarga dan lihat respon pasien saat
aktivitas dibantu - Imobilisasi Barthel latihan
keluarga - Kekuatan otot 2. Berkonsultasikan dengan
- Pasien mengatakan ekstremitas bawah terapi fisik tentang rencana
kaki kiri sulit 5│3
ambulasi
digerakkan karena - Indeks 9
fraktur (ketergantungan 3. Membantu Klien untuk
sedang) menggunakan tongkat saat
berjalan dan cegah terhadap
cedera
4. Mengjarkan pasien atau
tenaga kesehatan lain
tentang teknik ambulasi
3 13.00 WIB D.0142 - - WBC 12.21 10^3/uL Masalah belum teratasi 1. Memonitor tanda dan
- TTV: gejala infeksi lokal dan
TD: 120/ 90 mmHg sistematik
N : 80 x/menit 2. Mencuci tangan sebelum
RR: 22 x/menit dan susadah kontak dengan
S : 36,5 oC pasien dan lingkungan
- Pasien mendapatkan pasien
terapi antibiotik 3x1 3. Menjelaskan tanda dan
Amp gejala infeksi
4. Menganjurkan
meningkatkan nutrisi dan
cairan
5. Berkolaborasi pemberian
antibiotik