Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS

CEPHALOPELVIC DISPROPORTION (CPD) DI RUANG


VK RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

Pembimbing Akademik :
Yenny Okvitasari, Ns., M.Kep

OLEH:
Armelia Widiarti, S.Kep
NPM. 2114901110107

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2021/2022
Definisi Etiologi
Cephalopelvic disproportion (CPD) adalah suatu Menurut Hamilton (2016) CPD disebabkan oleh:
bentuk ketidaksesuaian antara ukuran kepala janin 1. Panggul ibu yang sempit.
dengan panggul ibu. (Reader, 2017). 2. Ukuran janin yang terlalu sempit
Seksio sesarea yaitu suatu cara melahirkan janin 3. Janin besar
dengan membuat sayatan pada dinding uterus 4. Partus lama, Partus tak maju
melalui dinding depan perut atau vagina untu 5. Preeklamsi dan hipertensi
melahirkan janin dari rahim (Muchtar, 2015) 6. Letak bokong
Jadi post sektio caesarea dengan CPD adalah suatu 7. Presentasi dahi dan muka
tindakan yang dilakukan untuk melahirkan janin 8. Presentasi rangkap
melalui sayatan pada dinding uetrus dikarenakan
ukuran kepala janin dan panggul ibu tidak sesuai.
Macam-macam Lochea berdasarkan jumlah dan
warnanya:
Macam-macam Sectio Caesaria 1. Lochea rubra = 1 – 3 hari warna merah dan
Tipe-tipe Caesaria yaitu (Oxorn, 2016): hitam
a. Segmen bawah = insisi melintang 2. Lochea sanguinolenta = 3 – 7 hari berwarna
b. Segmen bawah = insisi membujur putih campur merah kecoklatan
c. Sectio caesaria klasik 3. Lochea serosa = 7 – 14 hari berwarna merah
kekuningan
d. Sectio caesaria ekstraperitonal
4. Lochea alba = setelah hari ke-14 berwarna putih
Proses Penyembuhan Luka (Robbins, 2015):
Komplikasi akibat pembedahan SC menurut
1. Hari pertama pasca bedah
Muchtar (2017), yaitu :
Setelah luka disambung dan dijahit, garis insisi
1. Infeksi puerperal (nifas)
segera terisi bekuan darah
Disebabkan karena haigine vulva menurun 2. Hari kedua
2. Pendarahan, disebabkan karena : banyaknya Timbul dua aktivitas yang terpisah yaitu
pembuluh darah yang terputus dan terbuka reepitalisasi permukaan dan pembentukan
3. luka kandung kemih jembatan yang terdiri dari jaringan fibrosa
4. Kemungkinan ruptur uteri spontan pada 3. Hari ketiga pasca bedah
kehamilan mendatang Respon radang akut mulai berkurang dan
neutrophil
Diagnosa Keperawatan 4. Hari kelima
1. Nyeri berhubungan dengan ininkontinuitas Celah insisi biasanya terdiri dari jaringan
jaringan granulosa yang kaya pembuluh darah
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka 5. Akhir minggu pertama
insisi pembedahan luka telah tertutup oleh epidermis dengan
3. Resiko kurang volume cairan berhubungan ketebalan
dengan pendarahan pasca partum 6. Selama minggu ke-2
4. Kontipasi berhubungan dengan penurunan otot Kerangka fibrin sudah lengkap dan jaringan
abdomen, penurunan peristaltik usus perut masih tetap berwarna merah cerah
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan 7. Akhir minggu ke-2
kelemahan fisik setelah jaringan dasar parut telah terjadi suatu
6. Kurang perawatan diri berhubungan dengan proses yang panjang
ketergantungan, kehilangan mobilitas
7. Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri
dan bayi berhubungan dengan kurang informasi
CPD
PATHWAY

Sectiociesarea

Insisi Abdomen

Adaptasi fisiologi Adaptasi psikologi

Terputusnya komplikasi Jalan masuk Penurunana hormone Taking in Taking hold


kontuitas organisme estrogen dan progesteron Letting go

Nyeri Pendarahan Ketergantungan Kurang informasi


Resti infeksi Multimulasi hipofisis
anterior dan posteror tentang perawatan
bayi dan cara
menyusui bayi
Volume darah dengan benar
Hb menurun Sekresi prolaktin Sekresi prolaktin Mobilisasi fisik
menurun
menurun

laktasi
Resti kurang O2 dan nutrisi Kurang
Gangguan pengetahuan
volume cairan ke sel berkurang perawatan diri
Pengeluaran ASI
tidak lancar

Intoleransi aktivitas Pembekakan


payudaran
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa NOC NIC


1. Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan a. Tentukan karakteristik dan
ininkontinuitas jaringan tindakan keperawatan lokasi nyeri
selama… Nyeri tidak b. Beri informasi mengenai
terjadi dengan kriteria penyebab nyeri
hasil: c. Ubah posisi klien untuk
a. Individu akan mengurangi nyeri
menyampaikan d. Monitor tanda-tanda vital
bahwa orang lain e. Ajarkan tehnik relaksasi
memvalidasi adanya f. Kolaborasi pemberian
nyeri analgerik
b. Mengungkapkan
hilangnya nyeri
setelah dilakukan
tindakan,
dibuktikan dengan
pasien mengatakan
nyeri berkurang.

2. Resiko tinggi infeksi Setelah dilakukan a. Kaji peningkatan suhu,


berhubungan dengan luka insisi tindakan keperawatan nadi , respirasi sebagai
pembedahan selama… Resiko tinggi tanda infeksi
infeksi tidak terjadi b. Cuci tangan sebelum dan
dengan kriteria hasil: sesudah tindakan
c. Observasi insisi terhadap
tanda infeksi : kemrahan,
a. Individu akan nyeri tekan,
mendemonstrasikan bengkak pada insisi,
pengetahuan tentang peningkatan suhu.
faktor-faktor d. Ganti pembalut luka sesuai
resiko yang kebijakan RS.
berhubungan dengan e. Kolaborasi dalam
pontensial terhadap pemberian antibiotik.
infeksi
b. Individu akan
melaksanakan
tindakan pencegahan
yang sesuai untuk
mencegah infeksi.

3. Resiko kurang volume cairan Setelah dilakukan a. Beritahu pasien tentang


berhubungan dengan tindakan keperawatan jumlah lochea yang
pendarahan pasca selama… Resiko kurang normal
partum volume cairan tidak b. Anjurkan untuk
terjadi dengan kriteria menghubungi docter bila
hasil: pengeluaran lochea yang
berlebihan
c. Hindari massage yang
a. Individu tidak perlu pada fundus,
mempertahankan yang dapat
masukan cairan dan menyebabkan relaksasi
elektrolit uterus dan hemoragic.
b. Mengidentifikasi d. Pertahankan cairan
cairan yang abnormal perenteral sesuai intruksi
dan mengganti cairan e. Ukur intaks dan Out put
sesuai
cairan.
kebutuhan
c. Mempertahankan
berat jenis urin dalam
batas normal

4. Kontipasi berhubungan dengan Setelah dilakukan a. Anjurkan klien untuk tidak


penurunan otot abdomen, tindakan keperawatan menahan BAB
penurunan selama… Kontipasi b. Berikan cairan peroral 6 –
peristaltik usus tidak terjadi dengan 8 gelas perhari
kriteria hasil: c. Identifikasi penyebab
gangguan eliminasi BAB
d. Anjurkan untuk ambulasi
pasien dapat BAB dini sesuai toleransi
dengan konsistensi e. Kolaborasi pemebrian obat
normal pencahar
f. Kolaborasi pemberian diit
tinggi serat

5. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan a. Evaluasi respon klien


berhubungan dengan kelemahan tindakan keperawatan terhadap aktivitas
fisik selama… intoleransi b. Ajarkan teknik mobilisasi
aktifitas tidak terjadi dini sesuai indikasi
dengan kriteria hasil: c. Bantu klien dalam
melakukan aktivitas14
a. an toleransi d. Motivasi klien dalam
Kerterentifikasikan mengikuti latihan
faktor-faktor ambulansi
b. Mengidentifikasi e. Kolaborasi dengan
metode untuk fisioterapi dalam latihan
mengurangi ambulasi
intoleransi aktivitas
c. Mengalami kemajuan
aktivitas
d. Mempertahankan
tekanan darah, nadi
dan pernafasan dalam
rentang
yang telah ditentukan
sebelumnya selama
sakit.

6. Kurang perawatan diri Setelah dilakukan a. Kaji faktor penyebab atau


berhubungan dengan tindakan keperawatan yang berperan
ketergantungan, kehilangan selama… Kurang b. Tentukan kemampuan saat
mobilitas perawatan diri tidak ini (skala 0 – 4) dan
terjadi dengan kriteria hambatan untuk
hasil: partisipasi dalam
perawatan
a. Menunjukkan c. Ikut sertakan pasien dalam
aktivitas perawatan fermulasi rencana
diri dalam tingkat perawatan pada tingkat
kemampuan kemampuan
pribadi d. Dorong perawatan diri,
b. Mendemonstrasikan bekerja dengan
perubahan tehnik atau kemampuan yang
gaya hidup untuk sekarang
memenuhi kebutuhan jangan menekan pasien di
diri. luar kemampuannya.
e. Sediakan waktu adekuat
bagi pasien untuk
melengkapi tugas, miliki
harapan untuk peningkatan
dan bantu sesuai
kebutuhan.

7. Kurang pengetahuan mengenai Setelah dilakukan a. kaji tingkat pengetahuan


perawatan diri dan bayi tindakan keperawatan pasien
berhubungan selama… Kurang b. Beri informasi tentang
dengan kurang informasi. pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi
perawatan diri dan bayi c. Beri pendidikan kesehatan
tidak terjadi dengan d. Dorong pasien untuk
kriteria hasil: melakukan secara mandiri
e. Libatkan keluarga ketika
memberikan pendidikan
a. pasien memahami kesehatan
cara-cara perawatan
diri dan bayi
b. pasien mampu
mendemonstrasikan

Daftar Pustaka

Aflah, Nur. 2009. Ukuran Panggul pada pasien Pasca Secti Caesarea Atas Indikasi Panggul
Sempit. (Diakses tanggal 26 Mei 2015). Didapat dari
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6443/1/10E00183.pdf
Hamilton. 2016. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC.
Muchtar, Rustam. 2017. Sinopsis Obstetri, Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: EGC.
Oxorn, Harry. 2016. Ilmu kebidanan Patologi dan fisiologi Persalinan. Jogjakarta: Yayasan
Essentia Medica
Reader. 2017. Manual Seksio Sesarea & Laparotomi kelainan Adneksa. Jakarta: Sagung Seto
Robbins, S. Elizabeth & Jason Waugh. 2015. Patologi Pada Kehamilan Manajemen dan asuhan
kebidanan. Jakarta : EGC.
Palangka Raya, 28 Juli 2022
Preseptor Klinik, Ners Muda,

(Yenny Okvitasari, Ns., M.Kep) (Armelia Widiarti, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai