Disusun Oleh:
Florentina,S.Kep
NIM. 11194692110101
Menyetujui,
3. Patofisiologi
Kadar hemoglobin untuk wanita tidak hamil biasanya adalah 13,5 g/dL.
Namun kadar hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan
berkisar 11,6 g/dL sebagai akibat pengenceran darah ibu karena peningkatan
volume plasma, ini disebut sebagai anemia fisiologis dan merupakan keadaan
yang normal selama kehamilan. Selama kehamilan, zat besi tidak dapat
dipenuhi secara adekuat dalam makanan sehari- hari. Zat dalam makanan
seperti susu, teh dan kopi menurunkan absorbs besi. Selama kehamilan,
tambahan zat besi diperlukan untuk meningkatkan sel- sel darah ibu dan
transfer ke janin untuk penyimpanan dan produksi sel- sel darah merah. Janin
harus menyimpan cukup zat besi pada 4 sampai 6 bulan terkhir setelah
kelahiran. Selama trimester ketiga, jika asupan zat besi wanita tersebut tidak
memadai, hemoglobin tidak akan meningkat sampai nilai 12,5 g/dL dan dapat
terjadi anemia karena nutrisi. Ini akan mengakibatkan penurunan transfer zat
besi ke janin.
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan
terjadi peningkatan hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan
perfusi ke organ ,termasuk ke utero plasental fatal unit. Vasospas
memerupakan dasar dari timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi vaskuler
menyebabkan resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial.
Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari
sirculating pressors. Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan
kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan perfusi plasenta dapat sebagai
pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehingga dapat berakibat
terjadinya Intra Uterin (Growth Retardation 2015).
4. Pathway
Preeklamsia Berat
Sectio Caesarea
Post operasi SC
HB kekurangan
cairan
suplai o2
Risiko syok
kelemahan
Defisit
perawatan diri
5. Komplikasi
6. Penatalaksanaan
a. Medis
1) Diberikan obat anti kejang MgSO4 dalam infus dextrose 5%
sebanyak 500cc tiap 6 jam. Cara pemberian MgSO4: dosis awal 2
gram intravena diberikan dalam 10 menit dilanjutkan dengan dosis
pemeliharaan sebanyak 2 gram perjam drip infus (80ml/jam atau 15-
20 tetes/menit)
2) Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah sistolik lebih dari
160 mmHgdan tekanan diastolic lebih dari 110 mmHg
3) Obat nifedipin dengan dosis 3-4 kali 10mg oral. Bila dalam 2 jam
belum turun dapat diberi tambahan 10 mg lagi (Rohan,2013).
4) Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
5) 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring
kanan kiri
6) Hari ke- 1-2 :memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang
benar dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi
pada masa nifas,
7) pemberian informasi tentang senam nifas.
8) Hari ke- 2 :mulai latihan duduk
9) Hari ke- 3 :diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan
pre eklamsia yaitu sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan Darah Lengkap dan Apusan Darah
- Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal
hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr%).
- Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol%).
- Trombosit menurun (nilai rujukan 150.000-450.000/mm3)
2) Urinalisis ditemukan protein dalam urine.
3) Pemeriksaan Fungsi Hati
- Bilirubin meningkat (N= < 1 mg/dL).
- LDH (laktat dehidrogenase) meningkat.
- Aspartat aminomtransferase (AST) > 60 uL.
- Serum Glutamat Pirufat Transaminase (SGPT) meningkat (N= 15-
45 u/ml)
- Serum Glutamat Oxaloacetic transaminase (SGOT) meningkat (N=
< 31 u/ml)
- Total protein serum menurun (N= 6,7 – 8,7 g/dL)
4) Tes Kimia Darah
Asam urat meningkat> 2,7 mg/dL, dimana nilai normalnya yaitu 2,4 –
2,7 mg/dL
b. Pemeriksaan Radiologi
1) Ultrasonografi (USG).
Hasil USG menunjukan bahwa ditemukan retardasi perteumbuhan
janin intra uterus. Pernafasan intra uterus lambat, aktivitas janin
lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
2) Kardiotografi
Hasil pemeriksaan dengan menggunakan kardiotografi menunjukan
bahwa denyut jantung janin lemah
8. Masalah Keperawatan
a. Pengkajian
1) Aktifitas
- Keletihan, kelamahan, malaise umum
- Kehilangan produktivitas, kehilangan semangat untuk bekerja
2) Sirkulasi
- Riwayat kehilangan darah kronis
- Palpitasi
- CRT lebih dari 2detik
3) Eliminasi
- Konstipasi
- Seringkencing
- Makanan/ cairan: nafsu makan menurun, mual/muntah
4) Nyeri/ kenyamanan: di daerah abdomen dankepala
5) Pernapasan: napas pendek pada saat istirahat
maupunaktivitas
6) Seksual
- Dapat terjadi perdarahan pervagina
- Perdarahan akut sebelumnya
- Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya
b. DiagnosaKeperawatan
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d efek agen farmakologis
(anestesi)
2) Konstipasi b.d efek agen farmakologis (anestesi)
3) Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
4) Defisit perawatan diri b.d kelemahan
5) Risiko syok
6) Risiko Infeksi
c. Intervensi Keperawatan
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberianimunisasi,
jikaperlu
DAFTAR PUSTAKA
PPNI. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI