Adaptasi psikologis:
Perubahan sistem reproduksi : Perubahan kulit:
Trim.I : muncul perasaan
Uterus → semakin membesar karena pertumbuhan isi konsepsi Peningkatan MSH menyebabkan cloasma tidak percaya kalau hamil
intra uterine gravidarum,hiperpigmentasi payudara,linea dan ragu.
Vagina/vulva → peningkatan estrogen dan progesteron,terjadi alba,striae lividae perut Trim.II: timbul perasaan
hipervaskularisasi pada vagina/vulva,tanda chadwick senang dan bahagia
Ovarium → sejak usia 16 minggu,fungsi diambilalih oleh Trim III: keinginan untuk
plasenta sehingga selama kehamilan ovariumtenang selalu dekat dengan
Payudara →peningkatan estrogen menyebabka hiperplasia Sistem kardiovaskuler: suami,mulai muncul rasa
sistem ductus dan jaringan interstitial payudara.Hormon cemas mendekati persalian.
lactogenik plasenta yang terproduksi mengakibatkan hipertropi Retensi cairan pada ibu hamil menambah beban
dan pertambahan sel-sel asinus payudara volume dan curah jantung,sedangkan volume
darah ibu sendiri meningkat 50%
PATHWAYS
Kehamilan
Perubahan fisiologis
Perubahan psikologis
H.HCG estrogen
Kurang informasi
Krisis
Motilitas lambung & usus
Cemas
Mual & muntah Nafsu makan menurun
Intoleransi
Resiko kerusakan integritas
kulit
Pengkajian :
DX 3: . Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan
Biodata berhubungan dengan keterbatasan informasi.
Riwayat kesehatan :riwayat
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan,klien mengerti
tentang perubahan fisiologis dan psikologis yang normal dan tanda-
menstruasi,riwayat sexual,riwayat
tanda bahaya kehamilan,dengan kriteria hasil :klien menjelaskan
ginekologi,riwayat kesehatan keluarga perubahan fisiologis dan psikologis normal berkaitan dengan
Riwayat obstetri kehamilan trimester pertama.,klien menunjukkan perilaku perawatan
Kebutuhan dasar sehri-hari diri sendiri yang meningkatkan kesehatan,mengidentifikasi tanda-
DX 1: Perubahan nutrisi kurang dari Pemeriksaan fisik tanda bahaya kehamilan
kebutuhanberhubungan dengan nafsu Pemeriksaan penunjag Intervensi :
makan menurun dan mual-mual.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Kaji pengetahuan klien
keperawatan,kebutuhan nutrisi terpenuhi Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini
dengan kriteria hasil :klien akan berkenaan dengan perubahan fisiologis/psikologis yang
mengkonsumsi diet yang mengandung zat normal pada kehamilan, serta keyakinan tentang aktivitas,
perawatan diri dan sebagainya.
gizi yang adequat,klien tidak mengalami Beri penkes tentang tanda dan bahaya kehamilan
nausea ,BB & nafsu makan meningkat
Berikan motivasi untuk belajar dan berkeyakinan terhadap
Intervensi:
kehamilannya
Catat intake dan output
Anjurkan makan porsi kecil dan
ASKEP
sering
Anjurkan makan makanan selingan
seperti biskuit,roti dan teh
Beri penjelasan pentingnya asupan DX 2 : Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan
nutrisi selama hamil cairan yang tidak adequat.
Hindarkan makanan berlemak Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan,kebutuhan cairan terpenuhi,dengan kriteria hasil
:keseimbangan cairan dan elektrolit normal, yang terbukti dengan turgor kulit normal, membran
Monitor tanda-tanda kekurangan mukosa lembab, berat badan stabil, tanda-tanda vital dalam batas normal; elektrolit, serum,
nutrisi hemoglobin,hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas normal,klien tidak akan muntah
Pantau BB lagi,klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlah yang adequat.
Intervensi :
Suami
Mengetahui siapa yang bertanggung
jawab/ memberi dukungan selama masa
kehamilan
Orang tua
Orang terdekat
Keluarga
Dukungan sosial
Individu lain
Tidak ada
Persepsi dan pengaruh budaya dan kehamilan
Pada tahun 1930, ditemukan tes hCG pertama kali yang terkenal dengan sebutan The Aschheim-Zondek test. Penemuan ini terus berkembang hingga tahun 1973, ditemukan tes radioimmunoassay yang mengkhusukan
pada deteksi sub unit β-hCG. Kemudian pada tahun 1975, barulah ditemukan dasar monoclonal antibodies untuk deteksi hCG yang merupakan cikal bakal berkembangnya tes-tes hCG modern. Prinsip deteksi hCG baik
pada urine ataupun serum yaitu melalui antibodi yang sengaja diciptakan dengan spesifitas yang tinggu terhadap hCG. Salah satu immunoassay yang digunakan untuk mengukur hCG yaitu dengan teknik lapis (sandwich
type immonoassay). Pada tipe tes ini, dibuat 2 macam antibodi. Antibodi jenis monoklonal yang berguna untuk mengikat β-hCG. Kemudian antibodi yang kedua berguna untuk melapisi hCG yang telah terikat. Pada
beberapa metode, antibodi yang kedua ini diikatkan pada suatu enzim yang akan menghasilkan suatu warna sebagai detektor keberadaan hCG. 1, 11, 12. Selain sebagai detektor adanya kehamilan, hCG bermanfaat
dalam mendeteksi keadaan abonormal kehamilan seperti kehamilan ektopik, abortus, kehamilan ganda, memprediksi preeklamsia, down sindrom, serta kelainan trofoblas janin dapat terdeteksi dengan berpatokan pada
kuantitas titer hCG dalam serum. Core β-hCG juga digunakan sebagai detektor adanya down sindrom13 dan kanker pada wanita tidak hamil. Selain itu, hCG juga memiliki beberapa peranan dalam kehamilan
Terdapat 2 jenis pemeriksaan kehamilan dengan hCG, yaitu tes kehamilan di rumah (home pregnancy test) dan
tes hCG di laboratorium.