Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUTORIAL KLINIK

Disusun oleh

Kelompok 1A.12

Ferdianto : 2114901110022

Mia Yohana : 2114901110056

Selvia Resi : 2114901110090

Theresia Nurhayati : 2114901110094

PROGRAM PROFESI S1 KEPERAWATAN NERS A


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN T.A. 2022
Kasus Tutorial

An. A umur 11 tahun dengan diagnosa medis apendisitis. Saat dilakukan pengkajian, pasien
mengatakan Pasien mengatakan nyeri di bagian perut bekas operasi, dan juga lemas. Pasien
mengatakan tidak ada BAB selama 2 hari,. Pada saat dilakukan pemeriksaan tanda tanda
vital didapatkan, Suhu : 36,1℃, N : 82x/mnt, RR : 21x/mnt, SpO2 : 100%. IMT pasien 14.0,
TB: 128 cm, BB: 23 kg. Pemeriksaan penunjang USG abdomen kanan bawah: tampak
struktur appendiks tubuler buntu, target sign (+) ukuran diameter 7-9 mm dengan penebalan
dinding usus, Jantung CTR kurang dari 50%, Aorta normal, trakea ditengah, Paru, corokan
bronkovaskular normal, Hilus kanan kiri baik, Tidak Nampak bercak infiltrate: Kesan:
jantung dan paru-paru dalam batas normal. Pemeriksaan lainnya WBC: 20.41/mm3, HBG:
12,6 g/dl, glukosa sewaktu: 144 mg/dl natrium : 132 mmol/l. Terapi yang diberikan pada
pasien cetriaxsone, Antrain, Ranitidine, PCT infus.

Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah masuk rumah sakit, pasien tidak ada penyakit
bawaan seperti hipertensi,asma,Dm. Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan dan
obat. Dikeluarga pasien tidak ada yang memeiliki riwayat penyakit tersebut

TUTORIAL KLINIK SESI I

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS IDENTITAS KLIEN
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 11 tahun
Alamat : Jl.Marina permai 2
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Dayak/ WNI
Tanggal Masuk RS : 30-05-2022
Tanggal Pengkajian : 01-06-2022
Diagnosa Medis : Apendisitis
No. RM : 40.07.25

KELUHAN UTAMA
 Pasien mengatakan nyeri dibagian perut bekas operasi
I. HYPOTESIS
PROBLEM HYPOTESIS MECHANISM MORE INFO DON’T KNOW LEARNING ISSUE
Data Subjektif : 1. Nyeri akut Lihat pada Luka tidak 1. Apa saja diagnosa 1. Faktor-faktor
2. Resiko
- Pasien mengeluh nyeri pada perut skema kemerahan keperawatan yang pencetus
infeksi
bagian bawah bekas operasi
3. Intoleransi Luka tidak ada dapat diangkat Apendisitis
apendisitis
aktivitas
- P : Setelah melakukan aktivitas dan pus dari kasus ini ? 2. Komplikasi dari
istirahat
Luka tidak ada 2. Apa saja Apendisitis
- Q : Seperti ditusuk-tusuk
- R : Perut bagian bawah bengkak komplikasi yang 3. Penatalaksanaan
- S : 4 (Nyeri sedang)
Skala kekuatan dapat terjadi jika apendisitis
- T : Tidak menentu
- Pasien mengeluhkan mudah lelah otot : tidak segera 4. Pencegahan
saat melakukan aktivitas
Ekstremitas atas ditangani dengan Apendisitis
5 tepat ?
Data Objektif :
Ekstremitas 3. Apa tindakan
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak lemah bawah 4 keperawatan
- Tampak terdapat luka bekas operasi
Leukosit : 20.45 dalam manajemen
Apendisitis pada perut bagian bawah pasien
- Pasien tampak lemah nyeri yang
- Pasien tampak lelah saat melakukan aktivitas
dialami pasien?
dan istirahat
- Skala aktifitas 2 (Aktifitas pasien dibantu
keluarga)
- TTV:
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Respirasi : 20 x/menit
Spo2 : 100%
- Hasil Leukosit 20.45
MECHANISME
DON’T KNOW

1. Apa saja diagnosa keperawatan yang dapat diangkat dari kasus ini ?
2. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi jika tidak segera ditangani dengan
tepat ?
3. Apa tindakan keperawatan dalam manajemen nyeri yang dialami pasien?

Jawaban:
TUTORIAL KLINIK SESI II
PROBLEM SOLVING

NO Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional


1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindaakan 1. Kaji skala nyeri (penyebab, kualitas, 1) Mengetahui karakteristik nyeri secara
berhubungan keperawatan 3 x 24 jam daerah, skala dan waktu munculnya). keseluruhan
dengan agen diharapkan pasien tidak 2. Observasi tanda-tanda vital pasien 2) Untuk mengetahui tanda-tanda vita
cidera fisik (post merasa nyeri dengan kriteria 3. Fasilitas istirahat dan tidur pasien pasien
op) hasil : 4. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam. 3) Untuk memenuhi kebutuhan istrahat
1) Keluhan nyeri 1 5. Lakukan distraksi pada pasien dan tidur pasien.
(menurun) 6. Kolaborasi pemberian analgetik,untuk 4) Memberikan efek relaks pada pasien
2) Pasien tidak gelisah meredakan nyeri (ketorolac). 5) Mengalihkan perhatian pasien dari
tingkat 1 (menurun) rasa nyeri
3) Tidak meringis tingkat 1 6) Untuk mengurangi rasa nyeri
(menurun).

2 Intoleransi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat aktivitas 1. Agar dapat dilakukan intervensi
Aktivitas keperawatan selama 3 x 24 2. Monitor lokasi dan dalam pemberian terapi aktivitas
berhubungan jam peningkatan intoleransi ketidaknyamanan selama 2. Agar pasien dapat mengurangi
dengan kelemahan aktivitas teratasi dengan melakukan aktivitas aktivitas terlalu berat pada bagian
fisik kriteria hasil: 3. Anjurkan pasien mereng kiri dan yang sakit
1. Pasien bisa duduk kanan, dan duduk pelan-pelan 3. Agar pasien dapat belajar aktivitas
dan berjalan tanpa 4. Anjurkan melakukan aktivitas fisik secara mandiri
merasa lelah secara bertahap 4. Agar pasien dapat melakukan
2. Pasien dapat 5. Bantu pasien untuk aktivitas fisik secara bertahap
beraktivitas tanpa mengidentifikasi aktivitas yang 5. Agar pasien mampu beraktivitas
bantuan dari keluarga mampu dilakukan

3 Resiko infeksi Setelah dilakukan Tindakan 1. Monitor tanda tanda vital pasien. 1. Untuk mengetahui tanda-tanda vital
berhubungan 3 x 24 jam tidak terjadinya 2. Observasi tanda dan gejala infeksi pasien.
dengan tindakan infeksi dengan kriteria 3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 2. Untu mengetahui perkembangan
pembedahan hasil: 4. Ganti perban dan bersihkan luka luka pasien
1. Luka membaik pasien. 3. Memberi informasi tanda dan gejala
2. Luka kering tidak ada 5. Berusaha memahami keadaan pasien terjadinyaa infeksi
pus/nanah. 6. Berikan informasi tentang resiko 4. Supaya tidak terjadinya infeksi pada
3. Tidak ada tanda-tanda terjadinya infeksi pada luka post luka pasien.
infeksi operasi 5. Memberikan rasa nyaman kepada
pasien
6. Menambah pengetahuan klien
Palangka Raya, Juni 2022
Mengetahui,

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Milasari , Ns., M.Kep) (Nur Sa’Adah, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai