DISUSUN OLEH:
NAMA : MUTIARA LINTANG
NIM : 2014301021
KELAS : STR KEPERAWATAN REG 1
TAHUN 2022
POST PARTUM CARE
(PNC)
1. DEFINISI
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak
bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai Kembali ke keadaan normal
sebelum hamil (Bobak, 2010)
Post partum adalah waktu dimana proses penyembuhan dan perubahan, waktu
sesudah melahirkan sampai sebelum hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya
anggota keluarga baru (mitayani, 2009)
Puerperium/ nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhirnya Ketika alat-alat kandung Kembali seperti keaadaan sebelum
hamil, masa nifas berlangsung selama kurang lebih 6 minggu. Post partum adalah
proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak
melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam (Mansjoer,
2007)
2. ETIOLOGI
Menurut Dewi Vivian, Sunarsih (2013), etiologi post partum dibagi menjadi 2
yaitu
a. Post partum dini
Adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan jalan lahir dan hematoma
b. Post partum lambat
Adalah tertinggalnya Sebagian plasenta, ubinvolusi di daerah insersi
plasenta dari luka bekas secsio
4. PATOFISIOLOGI
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih Kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetalia ini dalam keseluruhan
disebut “involusi”. Di samping involusi terjadi perubahan-perubahan penting
lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena
pengaruh laktogenik hormone dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar
mamae.
Otot-otot terus berkontraksi segera post partum, pembuluh-pembuluh
darah yang ada antara nyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan perdarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang
terdapat pada serviks ialah segera post partum benetuk serviks ialah segera post
partum bentuk serviks agaak menganga seperti corong, bentuk ini disebabkan
oleh korpus uteri terbentuk semacam cincin. Perubahan-perubahan yang
terdapat pada endometrium ialah timbulnya thrombosis, degerasi dan nekrosis
ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-kira
setebel 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua
dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa sel desidua basalis
yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligament-ligamen dan diafragma
pelvis serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan setelah janin lahir
berangsur-angsur Kembali seperti sedia kala
Ada beberapa kelainan atau hambatan pada proses persalinan yang
menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara normal/spontan, misalnya plasenta
previa sentralis dan lateralis, panggul sempit, disproporsi cephalon pelvic,
rupture uteri, partus lama, partus tidak maju. Kondisi tersebut menyebabkan
pelru adanya suatu tindakan pembedahan yaitu section caesarea
Pathway post partum
Post Partum
Resiko infeksi
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan darah lengkap
Memberikan informasi tentang jumlah dari sel-sel darah merah (RBC), sel-
sel darah putih (WBC), nilai hematokrit (Ht) dan haemoglobin (Hb)
b. Pemeriksaan pap smear
Mencari kemungkinan kelainan sitologi sel serviks atau sel endometrium
c. Pemeriksaan urine lengkap (UL)
Pemeriksaan ini mencari kemungkinan terdapatnya bakteri dalam urine
seperti streptokokus
6. PENATALAKSANAAN
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan
kiri
c. Hari ke 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar
dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
nifas, pemberian informasi tentang senam nifas
d. Hari ke 2 : mulai Latihan duduk
e. Hari ke-3 : diperkenankan Latihan berdiri dan berjalan
f. Kebersihan diri
- Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah alat kelamin dengan
sabun dan air
- Sarankan ibu mengganti pebalut 2 x sehari
- Jika ibu mempunyai luka episiotoi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh daerah luka
g. Istirahat
- Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan
h. Latihan
- Jelaskan pentingnya Latihan untuk memperkuat tonus otot jalan lahir
dan dasar panggul. Mulai dengan mengerjakan 5 kali Latihan untuk
setiap Gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah Latihan 5 kali lebih
banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan
setiap gerkan sebanyak 30 kali
i. Gizi
- Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
- Minum kapsul vitamin A, pil zat besi
j. Perawatan payudara
- Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama pada putting susu
- Menggunakan bra yang menyokong payudara
- Urut payudara dari arah pangkal menuju putting susu dan sunakan sisi
tangan untuk mengurut payudara
7. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENDUKUNG
a. Nyeri akut
Penyebab : agen injuri (trauma jalan lahir)
DS :
- Klien mengatakan bahwa dia merasa nyeri
DO :
- Sulit untuk melakukan mobilisasi dan terasa saat sedang berjalan
- Tampak meringis
- Gelisah
- Tekanan darah meningkat
- Pola napas berubah
b. Menyusui tidak efektif
Penyebab : kurang pengetahuan ibu, terhentinya proses menyusui
DS :
- Kecemasan maternal
DO :
- ASI tidak menetes/memancar
- BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam
- Bayi menangis saat menyusui
- Menolak untuk menghisap
c. Resiko infeksi
Penyebab : peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri pembedahan
Data pendukung :
- Tampak kemerahan dan pembengkakan karena adanya infeksi dari
bakteri pembedahan
- Merasakan nyeri
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (trauma jalan lahir)
b. Menyusui tidak efektif b.d kurang pengetahuan ibu,terhentinya proses
menyusui
c. Resiko infeksi b.d peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri
pembedahan