Anda di halaman 1dari 32

Erma Retnaningtyas,.SST,.Bd,.SKM,.M.

Kes
PERUBAHAN FISIOLOLOGIS NIFAS
1) Involusi Uterus
Kembalinya Uterus dalam keadaan sebelum
1. Perubahan system Reproduksi hamil dengan berat sekitar 60 gram, yang
dimulai setelah plasenta lahir akibat
kontraksi otot-otot polos uterus.
Proses Involusio Uterus

b. Atrofi Jaringan
a. Autolysis (penyusustan)
c. Efek Oksitosin

• Enzim Proteolitik akan • Jaringan yang • Intensitas konraksi


memendek, jaringan berproliferasi dengan uterus meningkat
otot yang telah sempat adanya estrogen dalam secara bermakna segera
mengendor hingga 10x jumlah besar, kemudian setelah bayi lahir,
dari semula dan 5x lebar mengalami atrofi terjadi sebagai respon
dari semula selama sebagai reaksi terhadap terhadap penurunan
kehamilan pelepasan plasenta. volume intrauterine
yang sangat besar
Involusi Uterus
Cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan
Lochea vagina selama masa nifas.

1. Lochea Rubra (berwarna merah segar sisa selaput ketuban, sel desidua,
verniks caseosa, lanugo an meconium)
Selama 2-3 hari

2. Lochea Sanguinolenta (3-7 hari PP)


Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir

3. Lochea Serosa (7 – 14 hari PP)


Berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian menjadi kuning

4. Lochea Alba (14 hari – selesai)


Cairan putih berbentuk krim serta terdiri atas leukosit dan sel sel desidua
Perubahan tanda – tanda Vital

Satu Hari (24 Jam) Postpartum suhu akan naik (37,5 – 38


Suhu Badan
derajat celcius) Akibat kerja keras melahirkan , kehilangan
cairan dan kelelahan

Nadi Denyut Nadi Normal (60-80x/menit) . Sehabis melahirkan


denyut nadi akan lebih cepat.

Tekanan Darah Beberapa kasus tekanan darah tinggi pada postpartum


menandakan terjadinya preeklamsi postpartum

Pernafasan Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan


denyt nadi. Bila ada ketidaknormalan maka pernafasan mengikuti
Perubahan Sistem Kardiovaskuler

➢ Selama kehamilan volume darah normal


digunakan untuk menampung aliran darah
yang meningkat yang diperlukan plasenta dan
pembuluh darah uteri.
Persalinan Sesio Sesaria:
➢ Perubahan terdiri dari volume darah (Blood Hemokonsentrasi cenderung
Volume) dan Hemokonsentrasi stabil

➢ Faktor yang mempengaruhi : Kehilangan


darah selama melahirkan dan mobilisasi , Persalinan pervaginam :
pengeluaran cairan ekstravaskular (edema hemokonsentrasi akan naik
Fisiologi).

Sistem Kardiovaskular akan kembali normal pada 4-6 minggu PP


Perubahan system perkemihan

A. Mencapai Hemostatis inaternal B. Keseimbaangan asam basa tubuh


Batas normal ph cairan tubuh adalah 7,35-7,40.
1. Keseimbangan cairan elektrolit Bila ph>7,4 disebut alkalosis (tubuh dalam
Cairan yang terdapat dalam tubuh terdiri atas air keadaan Basa) dan jika ph<7,35 disebut asidosis
dan unsur. 70% sel (cairan intraseluler) sisanya
cairan ekstraseluler. (tubuh dalam keadaan Asam)

3. Dehidrasi C. Mengeluarkan sisa metabolisme, racun, dan zat


Kekurangan cairan atau volume air yang terjadi toksin.
pada tubuh karena pengeluaran berlebihan dan
tidak diganti Ginjal mengekskresi hasil akhir metabolisme
protein yang mengandung nitrogen terutama:
2. Edema urea, asam urat dan kreatinin.
Tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat
gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Perubahan sistem musculoskelental

Setelah persalinan, dinding perut


menjadi longgar, dan biasanya pulih
kembali dalam 6 minggu
A. Dinding Perut dan peritoneum
Hari pertama abdomen menonjol masih
seperti mengandung, 2 minggu menjadi
rilex, 6 minggu kembali seperti sebelum
hamil.

Kadang- kadang pada wanita terjadi


diastasis dari otot-otot rectus abdominis Diastasis recti adalah kondisi di
mana otot-otot pada perut Anda
mengalami pemisahan yang disebabkan
oleh tekanan yang terjadi dalam
Pengembalian tonus otot dengan latihan perut.
fisik dan ambulasi dini, secara alami
dengan menurunnya progestron.
B. Kulit abdomen C. Striae
Kulit abdomen yang melebar selama masa
Striae pada dinding abdomen
kehamilan tampak melonggar dan
tidak dapat hilang sempurna
mengendur dinamakan strie, melalui
melainkan membentuk garis
latihan postnatal, otot-otot dari dinding
lurus yang samar.
abdomen kembali dalam beberapa minggu.

D. Perubahan ligamen

Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia


yang meregang sewaktu kehamilan dan partus.
Perubahan Psikologis
pada Ibu Nifas
Masa transisi Postpartum yang harus
diperhatikan

Fase Honeymoon Ikatan kasih (Bonding dan attachment)


Fase anak lahir dimana terjadi dimana diadakan kontak antara
intimasi dan kontak yang lama ibu, ayah, anak dan tetap dalam
antara ibu, ayah dan anak. ikatan kasih.

Phase pada masa nifas

a. Phase “taking in”


Perhatian ibu terutama terhadap dirinya pasif dan tergantung, 1- 2 hari. Ibu memerlukan
informasi tentang bayinya bukan cara merawat bayinya.
b. Phase “taking hold”
Fase ini ibu berusaha mandiri dan berinisiatif.
Postpartum blues merupakan kesedihan atau kemurungan
Pengertian setelah melahirkan, biasanya akan muncul sementara waktu
yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi

a) Perubahan hormon
b) Stress
Penyebab c) ASI tidak keluar
d) Frustasi karena bayi tidak mau tidur, nangis dan gumoh.
e) Kelelahan paska melahirkan dan sakitnya akibat operasi

f) Suami yang tidak mau membantu, tidak mau mengerti perasaan istri
g) Problem dengan orangtua dan mertua
h) Takut kehilangan bayi
i) Sendiri mengurus bayi, tidak ada yang membantu
j) Takut untuk memulai hubungan suam istri, anak akan terganggu

k) Bayi sakit (kuning dll)


l) Rasa bosan si ibu
m) Problem dengan si sulung
Cemas tanpa sebab

Menangis tanpa sebab

Tidak sabar

Gejala Tidak percaya diri

postpartum blues
Sensitif

Mudah tersinggung

Meras kurang menyayangi bayinya

Jika tidak di tangani dengan baik akan bertahan lebih lama


berlanjut menjadi postpartum sindrome
Menangis dan ditambah ketakutan tidak bisa memberi ASI

Frustasi karena anak tidak mau tidur

Ibu merasa lelah migrain dan cenderung sensitif

Merasa sebal terhadap suami

Menghadapi omongan ibu mertua

Masalah Post Menangis dan takut apabila bayinya meninggal

Partum Blues Menahan rasa rindu dan merasa jauh dari suami

Menghabiskan waktu bersama bayi yang terus menerus menangis

Prilaku anak semakin nakal hingga ibu semakin strees

Stres bila bayinya kuning

Terganggunya tidur ibu pada malam hari karena bayi menangis

Jika ibu operasi, merasakan sakitnya luka operasi

Kegiatan ibu menjadi terbatas karena hadirnya seorang bayi

Ibu ingin dekat dengan ibunya


Cara menangani ibu dengan postpartum blues

2) Peningkatan suport mental


Pendekatan komunikasi • Melibatkan suami untuk berperan dalam
terapeutik membantu mengerjakan pekerjaan rumah.
• Suami harus tahu permasalahan istri dan
lebih perhatian terhadap istrinya
Menciptakan hubungan baik • Menyiapkan mental dalam menghadapi anak
antara pasien dengan tenaga pertama yang akan lahir
kesehatan, membantu pasien
meredakan emosi, dapat • Memperbanyak dukungan dari suami
memehami dirinya, dan
mendukung kegiatan • Ibu di anjurkan sering sharing dengan teman-
konstruktif. teman yang baru saja melahirkan
• Suami sering menemani istri dalam
mengurus bayi.
Pelajari diri sendiri

Tidur dan makan yang cukup

Olahraga

Mencegah post Hindari perubahan hidup sesudah ataupun sebelum melahirkan

partum blues Beritahukan perasaan

Dukungan keluarga dan orang lain di perlukan

Persiapan diri dengan baik

Senam hamil

Dukungan emosional

Dukungan kelompok postpartum blues


Depresi Postpartum
Merupakan suatu dampak yang terjadi yang
disebabkan oleh postpartum blues yang tidak
tertangani dengan baik. Kondisi ini biasanya
timbul setelah seminggu setelah melahirkan.

Depresi postpartum yaitu depresi yang


berlangsung sampai berminggu-minggu atau
bulan menunjukan kelelahan, mudah marah,
gangguan nafsu makan, dan kehilangan ibido.
kadang ada yang tidak menyadari bahwa
yang dialami merupakan penyakit
Kejadian PPD (Post Partum Depresion)
Faktor-faktor penyebab depresi post partum

Faktor konstitusional, berkaitan dengan status paritas ibu

Faktor fisik, meliputi perubahan fisik, perubahan hormon

Faktor psikologis, peralihan cepat dari keadaan dua dalam satu menjadi
dua individu yaitu ibu dan anak.

Faktor sosial, hubungan antara keluarga dan masyarakat yang kurang


mendukung.

Karateristik ibu, faktor usia dan faktor pengalaman, faktor pendidikan, faktor
proses persalinan, faktor dukunga sosial.
Gejala-gejala depresi postnatal
Insomnia timbul karena adanya kecemasan depresi ataupun
gangguan emosi

Phobia, rasa takut yang irasional terhadap suatu benda

Kecemasan, ketegangan rasa tidak aman dan kekhawatiran yang


timbul karena dirasa akan terjadi sesuatu

Meningkatkan sensitivitas

Perubahan mood
Postpartum psikosa

Pospartum psikosa adalah depresi yang


terjadi pada minggu pertama dalam 6
minggu setelah melahirkan dan sebelum Disebabkan
16 minggu PP. Meskipun psikosa pada karena wanita
masa nifas merupakan sindrom pasca menderita bipolar
partum hal ini di anggap sebagai
gangguan jiwa paling berat dan dramatis
delusi,

obsesi mengenai bayi,

keresahan,

gangguan prilaku,

kebingungan,

rasa curiga,
gejala postpartum
psikosa ketakutan,

pengabaian kebutuhan dasar,

gangguan saat tidur atau insomnia,

suasana hati depresi yang mendalam,

episode mania yang membuat ibu menjadi hiperaktif,

halusinasi dan

pemikiran morbid yang melibatkan ibu dan bayi.


Gejala:

Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan


Gambaran klinik, dalam beraktifitas, sering menjauhkan diri dari teman
pencegahan dan atau keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri
dada, jantung berdebar-debar dan nafas terasa cepat.
penatalaksanaan

Penanganan,

keluarga lebih memperhatikan kondisi dan keadaan ibu


serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa
kehilangan perhatian
Kesedihan Dan Duka Cita
Syok
penyangkalan, ketidak percayaan, putus asa, ketakutan, rasa bersalah,
kekosongan, kesendirian, kesepian, mati rasa, intoversi (melarikan dirinya
sendiri) tidak rasional, kebencian,

Berduka
Menangis merupakan suatu benuk pelepasan yang umum.

Resolusi
fase menentukan hubungan baru yang bermakna. Selama periode ini
seseorang yang berduka menerima kehilangan,

Anda mungkin juga menyukai