OLEH:
Ns. MISRAWATI, M.Kep, Sp.Mat
PERIODE (MASA) POSTPARTUM
A. UTERUS
b. Kontraksi C. Afterpains
Terjadi akibat Kontraksi dan relaksasi
penurunan volume yang dialami uterus
intrauteri yang sangat secara periodik
besar melalui kompresi Lebih terasa pada ibu
pembuluh darah multipara, uterus yang
intramiometrium. terlalu teregang (bayi
Pelepasan hormon kembar atau besar)
oksitosin menyebabkan Kondisi ini dipengaruhi
kompresi pembuluh oleh oksitosin yang
darah, dan membantu merangsang kontraksi
mencegah perdarahan. uterus
Lanjutan uterus..
e. Lokia
Rabas uterus yang keluar setelah bayi lahir
Jumlah darah yg keluar tidak melebihi menstruasi,
jumlah semakin berkurang setiap hari
Lokia rubra (1-3 hari PP): warna merah
mengandung debris desidua, debris trofoblastik
Lokia serosa (3-4 hari PP): warna merah
muda/coklat. Mengandung darah lama, serum,
leukosit dan debris jaringan
Lokia alba (4-10 hari PP) : warna putih
kekuning-kuningan. Mengandung lekosit, desidua,
sel epitel, mukus, serum dan bakteri. Bisa bertahan
2-6 minggu PP
Lanjutan uterus..
f. Serviks
Serviks menjadi lunak setelah ibu melahirkan
18 jam PP, serviks memendek, konsistensi lebih padat
dan kembali bentuk semula
Muara serviks yang berdilatasi 10 cm , menutup secara
bertahap
PERUBAHAN FISIK POSTPARTUM
2. Vagina dan Perineum
Vagina yang semula meregang,
kembali normal 6-8 minggu
Kekurangan estrogen
menyebabkan penurunan jumlah
pelumas vagina dan penipisan
mukosa vagina
Ukuran haemoroid, biasanya
mengecil beberapa minggu setelah
bayi lahir
PERUBAHAN PAYUDARA & HORMON
d. Komponen darah
Hematokrit dan hemoglobin
Selama 72 jam volume darah yang hilang lebih
besar dari sel darah yang hilang,
peningkatan hematokrit. SDM menurun
secara bertahap seiring usia SDM dan batas
normal hari ke-8
Sel Darah putih
Leukositosis selama 10-12 hari PP dengan nilai
leukosit 20.000-25.000/mm3 normal dan
peningkatan laju endap darah
Lanjutan perubahan fisik sistem kardiovaskuler..
e. Faktor koagulasi
Peningkatan faktor pembekuan dan
fibrinogen masih meningkat di awal PP
Hiperkoagulasi dapat diikuti kerusakan
PEMDA dan immobilitas, resiko
tromboembolisme.
f. Varises
Varises berupa haemoroid yg sering
terjadi saat hamil akan cepat mengecil
Regresi total terjadi setelah melahirkan
PERUBAHAN FISIK POSTPARTUM
9. Sistem Neurologi
Rasa tidak nyaman neurologis saat
diinduksi kehamilan akan menghilang
setelah bayi lahir
Rasa baal/kesemutan saat hamil akan
menghilang kecuali jika mengangkat
atau memindahkan bayi
Nyeri kepala perlu pemeriksaan cermat,
dapat akibat hipertensi akibat
kehamilan, stres atau kebocoran
ekstradural akibat anastesi epidural
PERUBAHAN FISIK POSTPARTUM
11. Sistem Integumen
Kloasma yang muncul saat hamil,
berangsur-angsur menghilang
Hiperpigmentasi di areola dan linea
nigra tidak menghilang seluruhnya saat bayi
lahir.
Kulit meregang pada payudara, abdomen,
paha dan panggul memudar
Rambut halus yang tumbuh saat hamil
menghilang tapi rambut kasar masih tetap,
kekuatan kuku kembali seperti sebelum
hamil
Diaforesis perubahan terjelas di integumen
Mengapa
ya???
PERUBAHAN PSIKOLOGIS POSTPARTUM
3. Fase letting go
Periode kemandirian dalam peran baru
Klien merasa dirinya terpisah dengan bayinya,
mendapatkan peran dan tanggung jawab
menjalankan peran sebagai ibu
Terjadi peningkatan kemandirian dalam merawat
diri sendiri dan bayinya, penyesuaian dalam
hubungan keluarga termasuk bayi
Adaptasi lain yang secara psikologis dialami oleh
ibu hamil
1. Abandonment
PERASAAN TIDAK BERARTI DAN DIKESAMPINGKAN.
Perawat harus membicarakan hal ini pada ayah dan ibu secara
bersamaan, bagaimanapun juga peran orang tua adalah sama
dalam perawatan bayi. Melakukan perawatan bayi secara
bersamaan akan membantu orang tua memiliki peran yang sama
dalam perawatan bayi.
2. Disappointment
OLEH:
MISRAWATI, M.KEP, SP.MAT
PENGKAJIAN
Meliputi: observasi/inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi
Penampilan umum: Observasi klien dari kepla
ke tumit; kaji respon klien (tingkat kesadaran,
pusing, hipotensi ortostatik)
Nadi dan tekanan darah: ukur dan catat tanda
vital sesuai protokol.
Tekanan darah, nadi dan pernafasan
diukur setiap 15 menit untuk 1 jam PP,
setiap 30 menit dalam 2 jam PP dan
kemudian setiap 4 jam.
Lanjutan pengkajian..
Temperatur: Peningkatan di atas 38 0C setelah
24 jam pertama adalah perhatian terjadinya
infeksi postpartum
Payudara: Kaji kondisi payudara terhadap
penampilan secara umum, luka,
pembengkakan, laktasi, kebersihan dan
keluaran dari putting
Abdomen: Diastasis rektus abdominis, fundus
(evaluasi konsistensi, lokasi dan tinggi fundus
uteri), insisi SC
Lanjutan pengkajian..
Vagina: varises, lochea (tentukan karakteristik,
warna dan jumlah lochea, termasuk adanya
bekuan)
Perineum: observasi edema, kebiruan dan
hematom. Tanda-tanda REEDA (Red=
kemerahan, Edema= bengkak, Echimosis=
bintik-bintik merahan, Discharge= cairan yang
keluar, Approximate= jahitan yg lepas)
Anus : haemorroid
Lanjutan pengkajian..
Ekstremitas: kaji tromboplebitis (tanda Homan),
edema, varises
Psikososial
- Nyeri: observasi nyeri dan ketidaknyamanan,
adanya afterpain
- penerimaan terhadap bayi, konsep diri,
penerimaan keluarga
Tingkat pengetahuan ibu dan keluarga
Keluhan
KEMUNGKINAN MASALAH
KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman: nyeri s/d kontraksi
uterus (afterpain) atau luka bekas episiotomi
Resiko infeksi s/d lochea dan episiotomy
Gangguan pola tidur s/d kelelahan ,
kegembiraan memiliki bayi
Resiko defisit perawatan diri s/d kelelahan
setelah melahirkan
Gangguan keseimbangan cairan: kurang dari
kebutuhan tubuh s/d kurangnya pengetahuan
tentang kebutuhan cairan setelah melahirkan
INTERVENSI
Meningkatkan kenyamanan
- Inspeksi dan palpasi area nyeri
- Observasi ketegangan tubuh klien, diaporesis
- Gunakan teknik: distraksi, imageri, sentuhan
terapeutik, relaksasi dan interaksi dengan bayi
- Posisi miring bila mungkin
- Gunakan bantal ketika duduk
- Pada kasus pembengkakan payudara:
lakukan kompres hangat, gunakan bra
penunjang, tetap susukan bayi
Lanjutan INTERVENSI…..
Mencegah infeksi
- Lingkungan bersih
- Mengganti linen setiap hari
- Mengganti duk sesering mungkin
- Perawatan perineum pada episiotomi, laserasi perineum
dan luka SC
- Mengajarkan perawatan daerah vagina:
membersihkan dari arah depan ke belakang
termasuk memakai pembalut
Lanjutan INTERVENSI…..
Meningkatkan istirahat, ambulasi
dan exercise
A. Istirahat
- Diskusi dengan klien
- Nyeri afterbirth: kompres hangat, distraksi,
relaksasi, interaksi dengan bayi
- Nyeri episiotomi: miring salah satu sisi,
menggunakan bantal saat duduk, ice back, sitz bath
- Nyeri payudara: kompres hangat, kompres es,
bra yang menopang
- Medikasi bila perlu
- Libatkan keluarga
Lanjutan INTERVENSI…..
b. . Ambulasi (bergerak)
- Usahakan untuk bergerak secepatnya
- Ambulasi bertahap
- Jika SC: 6-8 jam miring Ki-Ka, duduk-
berdiri 24 jam PP
- Cegah tromboplebitis: gerakan kaki?
c. Exercise:
- Jika persalinan spontan: sesegera mungkin
- Jika SC: satu hari boleh berjalan, aktifitas bertahap
- Latih Kegel exercise
Mencegah perdarahan yang berlebihan
- Mempertahankan
tonus uterus
- Stimulasi uterus
dengan massage
- Pendidikan
kesehatan dengan
massage uterus
sendiri
- Pemberian
medikasi bila
perlu (oksitosin)
Mencegah distensi kandung kemih
-Membantu pengosongan kandung
kemih sesegera mungkin
-Stimulasi untuk kandung kemih
(mendengarkan air mengalir,
merendam tangan dalam air hangat,
air dipercikan di perineum, sitz bath
minyak peppermint)
-Kateterisasi bila perlu
Lanjutan INTERVENSI…..
f. Meningkatkan BAB normal dan pola bladder
Bowel (BAB)
• Pendidikan tentang cara mencegah konstipasi
(asupan makanan berserat cukup, peningkatan
intake cairan, meningkatkan exercise)
• Laksative bila perlu
Bladder (BAK)
• Catat output (urine) klien
• Volume minimal 150 cc setiap BAK
Lanjutan INTERVENSI…..
g. Meningkatkan breast
feeding
- Menyusui sedini mungkin
(IMD=1 jam pertama)
- Bantu ibu menyusui
dengan benar
- Gunakan bra yang
menyangga
- Tidak dianjurkan untuk
melakukan massage
payudara, suami dapat
melakukan back pressure
(pijat oksitosin)
h. Supresi laktasi (kasus bayi
meninggal)
- Gunakan bra yang menekan (selama 72 jam)
- Cegah melakukan stimulasi
- Gunakan obat-obat supresi bila perlu, spt: tace,
deladumone, parlodel