postpartum pada 3 fase yaitu : 1. takin in 2. taking hold 3. Letting go • Waktu refleksi bagi ibu-ibu cenderung pasif membutuhkan bantuan orang Iain untuk kebutuhan sehari. Hal ini disebabkan karena ibu mengalami ketidak nyamanan fisik setelah persalinan seperti nyeri perineum hemoroid afterpain. Pada akhirnya ibu tidak mempunyai keinginan untuk merawat bayinya. Ibu masih fokus pada persalinan dan merasa kagum pada bayinya. Ibu membutuhkan istirahat untuk memulihkan kekuatan fisiknya. Setelah melewati fase pasif ibu memulai fase aktifnya dimuali dengan memenuhi kebutuhansehari-hari dan dapat mengambil keputusan. Selama fase taking hold ibu mulai tertarik merawat bayinya. Pada fase ini ibu juga dapat diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi dan mempraktekkan dengan pengawasan seperti mendukung kepala bayi menyusui dengan benar atau menyendawakan bayi. Reinforcement positif dapat diberikan pada ibu supaya ibu dapat meningkatkan kemampuannya dalam merawat bayi. Pada fase ketiga ibu mulai mendefinisikan kembali perannya. Ibu mulai melepaskan perannya yang dulu dari mempersiapkan kelahiran menjadi ibu yang memiliki anak. Ibu menerima anak tanpa membandingkan dengan harapan terhadap anak pada saat menanti kelahiran. Ibu yang berhasil melewati fase ini akan mudah melakukan peran barunya. 1. Abandonment Adalah perasaan tidak berarti dan dikesampingkan. Sesaat setelah persalinan ibu merasa menjadi pusat karena semua orang menanyakan keadaan dan kesehatannya. Beberapa jam setelah itu perhatian orang-orang di sekitar mulai ke bayi dan ibu merasa cemburu kepada bayi. Saat pulang kerumah ayah akan merasakan hall yang sama dengan ibu. karena istri akan lebih fokus pada bayi. Adalah perasaan orang tua yang merasa kecewa terhadap kondisi bayi karena tidak sesuai yang diharapkan saat hamil. Orang tua yang menginginkan bayi yang putih, berambut keriting dan selalu tersenyum akan merasa kecewa ketika mendapati bayinya berkulit gelap berambut tipis dan menangis terus. Perawat harus membantu orang tua untuk dapat menerima bayinya dengan menunjukkan kelebihan-kelebihan bayi sepertisehat mata yang bersinar dan kondisi yang lengkap tanpa cacat. 80%*wanita post partum mengalami perasaan sedih yang tidak mengetahui alasan mengapa sedih. Ibu sering menangis dan lebih sensitif. Pospartal blues juga dikenal sebagai baby blues. Kejadian ini dapat disebabkan karena penu unan kadar esterogen dan progesteron. Pada beberapa wanita dapat disebabkan karena respon dari ketergantugan pada orang Iain akibat kelelahanjauh dar i rumah dan ketidaknyamanan fisik. Jika hal ini berlanjut maka ibu pe lu dikonsulkan ke psikiatri agar tidak berlanjut ke dep esi. ADAPTASI FISIOLOGIS 1. Sistem Reproduksi Uterus Proses Involusi Involusi adalah proses kembalinya uterus ke kondisi sebelum kehamilan yang dimulai sesaat setelah pengeluaran plasenta dengan kontraksi otot uterus. Dalam 12 jam persalinan tinggi fundus uteri kurang lebih 1 cm di atas umbilicus dan turun 1-2 cm tiap harinya. 6 hari postpartum fundus uteri setinggi pertengahan anatara umbilicus dan simfisis. 2. Kontraksi Uterin 2. Kontraksi lntensitas kontraksi Utein uterin meningkat secar a bermakna segera setelah persalinan bayi yang merupakan respon untuk segera mengurangi jumlah volume intra uterin. Selama 1 sampai 2 jam pertama post patum aktivitas uterin menurun dengan halus dan dengan progresifdan stabil 3. After pains
Relaksasi dan kontraksi secara bergantian dan periodik
menyebabkan kram uterus yang tidak nyaman dan cisebut sebagai after pains dan terjadi pada awal postpartum. After pains lebih dirasakan ibu- ibu yang melahir kan bayi yang besar. Menyusui dan oksitosin injeksi dapat memperberat after pains karena menyebabkan kont aksi uterus lebih kuat 4. Tempat Perlekatan Plasenta Segera setelah plasenta dan selaput amnion keluar terjadi 4. Tempat Perlekatan vasokonstriksi dan trombosisPlasenta untuk mencegah tempat perlekatan plasenta melebar. Pertumbuhan endometrium menyebabkan terlepasnya jaringan nekrotik. Hal ini akan mempengaruhi tempat perlekatan plasenta pada kehamilan yang akan datang. Regenerasi endometrium akan selesai pada minggu ke-3 postpartum sedangkan pada tempat plasenta akan pulih pada minggu ke-6 postpartum 5. Lokhea Pengeluaran lokhea meliputi 3 tahap yang dikarakteristikkan dengan war na, jumlah dan waktu pengeluaran. a. Lokhea Rubra Mengandung darah sel desidua dan bekuan darah berwarna merah menyala berbau amis. Pada 2 jam setelah melahir kan jumlah lokhea mungkin seperti saat menstruasi. Hal ini berlangsung sampai hari ke 3-4 postpartum. b. Lokhea Serosa Mengandung sisa darah serum dan leukosit. Warna pink atau kecoklatan dan berlangsung sampai hari ke-10 postpartum. c. Lokhea Alba Mengandung leukosit desidua sel epitel mucusserum dan bakteri. Berwarna kekuningan hingga putih dan berlangsung sampai minggu ke2-6 postpartum Cerviks kembali lembut segera setelah persalinan. Cerviks atas atau segmen bawah uterus tampak edema tipis dan fragil selama beberapa hari setelah postpartum. Porsio mungkin menonjol kearah vagina tampak memar dengan sedikit laserasi. Laktasi dapat menghambat produksi mukosa cerviks karena menghambat produksi estrogen. Kondisi vagina kembali seperti sebelum kehamilan terjadi pada minggu ke 6-8 postpartum. Rugae muncul kembali setelah minggu ke 4 postpartum tetapi tidak mungkin kembali ke kondisi seperti saat sebelum menikah. Penurunan esterogen juga menyebabkan produksi mukosa vagina berkurang sehinga lubrikasi minimal mukosa kembali menebal setelah ovarium kembali berfungsi. Pada ibu dengan luka episiotomi maka harus menjaga kebersihan daerah perineum minimal selama 2 minggu postpartum. Proses penyembuhan luka episiotomi sama dengan luka insisi pada tindakan bedah lainnya. Tanda-tanda infeksi menurut Davidson (1974) yaitu (REEDA) harus selalu dipantau. Proses penyembuhan akan terjadi setelah minggu 2 -3 postpartum. Hemoroid juga dapat ditemukan pada ibu postpartum terutama pada ibu yang mengedan kuat saat persalinan. Ibu mungkin mengeluh gatal tidak nyaman atau terdapat perdarahan selama defekasi. a. Hormon Plasenta Keadaan hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan seperti human plasenta laktogen (hPL) human corionik gonadot opin (hCG). Estrogen dan progesteron mencapai kadar terendah pada minggu pertama postpartum b. Hormon Hipofisis dan Fungsi Ovarium Hormon prolaktin meningkat secara progresif selama kehamilan dan setelah melahirkan akan tetap meningkat pada ibu menyusui. Kadar prolaktin akan ditentukan oleh lama dan frekuensi menyusui status nutrisi ibu serta kekuatan bayi dalam menghisap. Penurunan kadar estrogen dan progesteron juga menyebabkan kadar hormon prolaktin meningkat. Abdomen pada ibu postpartum akan kembali normal hampir seperti kondisi sebelum hamil setelah minggu ke-6 postpartum. Striae mungkin masih ada. Pengembalian tonus otot dipengaruhi oleh tonus itu sendiri latihan yang tepatdan jumlah dari sel lemak. Diaktasis rektus abdominis tetap ada. Steroid yang tinggi selama kehamilan menyebabkan fungsi ginjal menjadi meningkat. Setelah persalinan kadar steroid berkurang dan fungsi ginjal juga menurun. Ginjal akan kembali normal seperti sebelum hamil setelah 1 bulan persalinan. • BUN meningkat akibat autolisis pada proses involusi. Proteinuria normal karena pemecahan sel otot uterus selama 1 dan 2 postpartum. Ketonuria terjadi pada ibu dengan persalinan lama yang disertai dehidrasi • Selama 12 jam post partum ibu mulai kehilangan cairan yang bertumpuk di ekstrasel selama kehamilan akibat dari penurunan kadar estrogen. Pengeluaran cairan dapat mengurangi berat badan ibu postpartum sebanyak 2,25 kg • Penekanan kepala bayi pada bladder saat persalinan dapat menyebabkan penurunan sensitivitas syaraf destrusor terhadap volume urin yang ada di bladder .Ditambah adanya laserasi di perineum dan episiotomi menyebabkan keinginan untuk berkemih menjadi menurun. Hal ini menyebabkan timbulnya distensi bladder yang dapat menghambat turunnya uterus dan memudahkan timbulnya infeksi. Syaraf dan otot dinding bladder akan kembali normal setelah 5- 7 hari postpartum Gastrointestinal Nafsu makan Ibu postpartum akan merasa kelaparan setelah melahirkan karena energi yang dikeluarkan saat persalinan Buang air besar BAB Spontan mungkin terjadi pada hari 2-3 postpartum. Keterlambatan ini disebabkan oleh penurunan tonus otot kolon selama persalinan dan postpartum diare kekurangan makanan atau dehidrasi Saat mulai menyusui massa berupa kantong ASI dapat teraba di payudara hanya berbeda dengan massa pada tumor atau karsinoma massa pada payudara ibu menyusui berpindah-pindah dan tidak menetap. Sebelum proses menyusui dimulai pengeluaran payudara berupa cairan kekuningan yang disebut kolostrum. Payudara tegang dapat terjadi setelah 48 jam menyusui dan gangguan putting dapat terjadiseperti pecah-pecah kemerahan dan melepuh. a. Volume Darah Perubahan volume da ah dipengaruhi oleh kehilangan darah saat persalinan dan pengeluaran edema fisiologi saat kehamilan. Volume darah yang bertambah (1000-1500 ml) selama kehamilan akan berkurang sampai 2 minggu postpartum dan kembali ke kondisi sebelum kehamilan pada bulan ke-6 postpartum. CO CO akan meningkat dibanding saat kehamilan pada 30-60 menit setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena adanya pemutusan sirkulasi uteroplasenta. Ini akan menurun cepat pada minggu ke-2 postpartum dan kembali pada kondisi sebelum kehamilan pada 24 minggu postpartum. • Hemoglobin (Hb) dan Hematok it (HI) • Selama 72 jam setelah per salinan terdapat kehilangan plasma dalam jumlah besar sehingga menyebabkan Hb dan Ht meningkat hingga 7 hari setelah persalinan. Tidak terdapat destruksi sel darah merah selama periode postpartum dan Kadar sel darah merah akan kembali nor mal setelah minggu 8 postpartum Sel Darah Putih • Leukosil normal pada ibu hamil adalah 12.000 mm pada ibu postpar t u m kada leukosit bisa mencapai 20.000-25.000 mm Faktor Pembekuan Fakto pembekuan dan fib inogen akan meningkat selama kehamilan dan masa postpartum. Jika ditambah dengan ke rusakan pembuluh darah dan immobilisasi maka hal ini akan beresiko terjadinya tromboembolisme. • Sakit kepala (headaches) saat postpartum dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti : preeklamsi (PIH) stress kehilangan cairan serebrospinal saat dilakukan spinal anesthesi. Tergantung pada penyebab dan tindakan sakit kepala akan berkurang pada hari ke 1-3 postpartum sampai beberapa minggu Muskuloskeletal • Kleasma gravidarum biasanya menghilang pada akhir kehamilan. Hiperpigmentasi pada areola dan linea nigra mungkin masih ada sampai setelah persalinan. Striae di payudara abdomen dan tungkai mungkin berkurang tetapi tidak hilang SEKIAN DAN TERIMAKASIH