Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Kadek Tia Febbyanti

NIM : 2115201010
Prodi : S1 Kebidanan

1. Buat perubahan masa nifas pada masing-masing sistem yang terjadi pada masa nifas
1. Perubahan system reproduksi
2. Perubahan kelenjer mamae
3. Perubahan sistem pencernaan
4. Perubahan sistem perkemihan
5. Perubahan sistem musculoskeletal
6. Perubahan sistem endokrin
7. Perubahan sistem kardiovaskuker
8. Perubahan sistem hematologi
9. Perubahan sistem neorologi

1. Perubahan sistem reproduksi pada masa nifas


 Perubahan Vagina
 Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang sangat besar selama
proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua
organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali
kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan
muncul kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol.
 Perubahan Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang
oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post partum hari ke-5, perinium sudah
mendapatkan kembali sebagian tonusnya, sekalipun tetap lebih kendur daripada
keadaan sebelum hamil.

2. Perubahan kelenjer mamae pada masa nifas


 Untuk menghadapi masa laktasi (menyusui) sejak dari kehamilan telah terjadi
perubahan-perubahan pada kelenjer mamae
1. Ploriferasi jaringan, terutama kelenjer-kelenjer, alveolus mamae dan lemak
2. Pada ductus laktiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan
berwarna kuning (kolustrum)
3. Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam pembuluh-pembuluh
vena berdilatasi dan tampak dengan jelas
4. Setelah persalinan, pengaruh supresi estrogen dan progesteron hilang, maka
timbul pengaruh laktogenik (1h) atau proklaktin yang akan merangsang air
susu disamping itu, pengaruh oksitosin menyebabkan mioepitel kelenjer susu
berkontraksi, sehingga air susu keluar. Produksi ASI akan banyak setelah 2-3
hari pasca persalinan.
Masa nifas adalah selama 6 minggu atau 40 hari setelah persalinan. Pada masa nifas
perawatan payudara merupakan suatu tindakan yang sangat penting untuk
memperlancar pengeluaran ASI. Karena pada masa nifas ibu mengalami perubahan
fisik dan alat reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum hami, masa laktasi,
maupun perubahan psikologis untuk mendapatkan keturunan baru. Perawatan
payudara saat nifas dapat meningkatkan produksi ASI dengan meransang kelenjer air
susu sehingga berdampak pada bayi. Pada masa nifas, jika payudara tidak langsung
dirawat maka payudara akan berisiko menjadi kanker kendur setelah menyusui.

3. Perubahan sistem pencernaan pada masa nifas


 Biasanya ibu mengalami konstipasi karena alat pencernaan mendapat tekanan yang
menyebabkan usus menjadi kosong, dehidrasi, kurang makan, leserasi jalan lahir.
Penanganan konsumsi makanan serat dan cairan cukup
Contohnya : Pisang, wortel, brokoli, kacang merah.

4. Perubahan sistem perkemihan pada masa nifas


 Kandung kecing pada masa nifas kurang sensitive dan kapasitasnya bertambah.
Sehingga BAK masih tertinggal kurang lebih 15cc, poliuri terjadi antara hari ke 2-5.
Dilatasi ureter normal setelah 2 minggu.
 Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil
dalam 24 jam pertama. Penyebab dari keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter dan
edema leher kandung kemih setelah mengalami kompresi (tekanan) antara kepala
janin dan tulang pubis selama persalinan berlangsung. Kadar hormon estrogen yang
besifat menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan tersebut
disebut “diuresis”

5. perubahan sistem musculoskeletal pada masa nifas


 Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus, pembuluh darah yang berada di
antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit, sehingga akan menghentikan
perdarahan. Ligamen-ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada
waktu persalinan, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali. Stabilisasi
secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan

6.perubahan sistem neorologi pada masa nifas


a.  Hormone placenta
 Selama periode pasca partum terjadi perubahan hormone yang besar. Pengeluaran placenta
menyebabkan penurunan signifikan hormone-hormone yang diproduksi oleh placenta.
Hormone placenta menurun dengan cepat setelah persalinan.
b.    Hormone Pituitary
   Prolaktin darah meningkat dengan cepat,pada wanita tidak menyusui menurun dalam waktu
2 minggu.FSH dan LH meningkat  pada fase konsentrasi folikuler pada minggu ke-3,dan LH
tetap rendah hingga ovulasi terjadi
c.    Hormone oksitosin
Oksitosin dikeluarkan dari kelenjar bawah otak bagiab belakang (posterior) bekerja terhadap
otot uterus dan jaringan payudara. Selama tahap ketiga persalinan,oksitosin menyebabkan
pemisahan placenta.
d.    Hipotalamik pituitary Ovarium
Untuk wanita yang menyusui dan tidak menyusui akan mempengaruhi lamanya ia
mendapatkan menstruasi. Seringkali menstruasi pertama bersifat anovulasi yang dikarenakan
rendahnya kadar esterogen dan progesterone. Diantara wanita laktasi sekitar 15%
memperoleh menstruasi selama 6 minggu dan 45% setelah 12 minggu. Diantara wanita yang
tidak laktasi 80% menstruasi pertama anovulasi dan untuk wanita yang tidak laktasi 50%
silkus pertama anovulasi.

7. Perubahan sistem kardiovaskuler pada masa nifas


 Jumlah sel dalam darah merah dan hemoglobin kembali normal pada hari ke 5.
 Meskipun kadar estrogen mengalami penurunan yang sangat besar selama masa nifas,
namun kadarnya masih tetap lebih tinggi dari pada normal.
 Setelah persalinan, shunt akan hilang tiba-tiba. Volume darah bertambah, sehingga
akan menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia. Hal ini dapat
diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi sehingga
volume darah kembali seperti sediakala. Pada umumnya, hal ini terjadi pada hari
ketiga sampai kelima postpartum.

8.Perubahan sistem hematologi pada masa nifas


 Perubahan sistem hematologi pada masa awal postpartum terjadi perubahan yang
bervariatif pada jumlah hemoglobin, hematocrit, dan eritrosit. Hal ini disebabkan
volume darah, volume plasenta, dan tingkat volume darah yang berubah-ubah
tingkatan ini dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi pada wanita tersebut. Pada masa
nifas hari ke – 3 sampai 7 postpartum terjadi peningkatan hemoglobin dan hematocrit
akan normal pada 4-5 minggu postpartum.

9. Perubahan kelenjer neorologi pada masa nifas


 Perubahan neorologi merupakan kebalikan adaptasi neorologi yang terjadi saat ibu
hamil dan disebabkan oleh trauma yang dialami ibu saat melahirkan

Anda mungkin juga menyukai