Pendahuluan • Masa post partum adalah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Kadang disebut puerperium atau trimester keempat kehamilan • Terjadi perubahan fisiologis dan psikologis yang sangat kompleks yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi dan proses keluarga • Peran perawat adalah membantu ibu beradaptasi baik fisiologis dan psikologis sampai pada kondisi yang optimal tercapai Periode post partum dibagi 3 (Mc Kinney & Muray, 2000):
1. Immediate post partum : Berlangsung
sampai 24 jam pertama postpartum 2. Early post partum: Berlangsung sampai minggu pertama postpartum 3. Late post partum: Berlangsung minggu kedua sampai dengan minggu keenam postpartum Tujuan perawatan post partum (Stright, 2001): 1. Meningkatkan involusi uterus normal dan mengembalikan pada keadaan sebelum hamil 2. Mencegah atau meminimalkan komplikasi post partum 3. Meningkatkan kenyamanan & penyembuhan pelvic, perianal & jaringan perineal 4. Membantu perbaikan fungsi tubuh yang normal 5. Meningkatkan pemahaman perubahan fisiologi dan psikologi 6. Memfasilitasi perawatan bayi dan self care pada ibu baru 7. Meningkatkan integrasi bayi ke dalam unit keluarga 8. Mensupport ketrampilan orang tua dan attachment ibu dan bayi 9. Memberikan perencanaan pulang yang efektif, termasuk foolow up Faktor yang mempengaruhi pengalaman post partum: 1. Persalinan normal dan bayi yang dilahirkan 2. Persiapan persalinan dan menjadi orang tua 3. Masa transisi menjadi orang tua 4. Peran keluarga yang diharapkan 5. Pengalaman keluarga pada kelahiran anak 6. Sensitivitas dan efektifitas perawat dan tenaga professional lainnya 7. Faktor resiko untuk terjadi komplikasi post partum: Preeklampsia atau eklampsia, Diabetes, Masalah jantung, Overdistensi uterus (akibat bayi kembar atau hydramnion), Abruptio placenta atau placenta previa, & Persalinan lama & sulit Tanda & gejala yg menjadi perhatian untuk dilaporkan: 1. Peningkatan perdarahan, bekuan darah, atau keluarnya jaringan 2. Keluarnya darah merah segar terus menerus stlh persalinan 3. Nyeri yang hebat 4. Peningkatan suhu 5. Perasaan kandung kemih penuh & ketidakmampuan mengosongkan 6. Perluasan hematoma 7. Muka pucat, dingin, kulit lembab, peningkatan heart rate, pusing dan gangguan penglihatan 8. Nyeri, kemerahan dan hangat pada betis 9. Kesulitan bernafas, peningkatan heart rate, chest pain, batuk, perasaan ketakutan, pucat, dingin atau warna kulit membiru Adaptasi Fisiologis Pada Masa Post Partum Ketidaknyamanan akan dialami oleh ibu post partum dan bersifat relatif, disebabkan oleh perubahan fisik. Adanya penyimpangan dari perubahan fisiologis yang normal merupakan tanda-tanda terjadinya komplikasi Perubahan paling besar dan sangat beresiko terjadi pada masa immediate dan early post partum Adaptasi Sistem Reproduksi
Proses Involusi Uteri
Yaitu proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil
setelah melahirkan. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus
Uterus pada saat hamil beratnya 11 kali berat sebelum hamil,
berinvolusi kira-kira 500 gr 1 minggu setelah melahirkan, 350 gr 2 minggu setelah lahir. Pada minggu keenam, beratnya menjadi 50 sampai 60 gr Tinggi Fundus Uteri - Setelah bayi lahir : setinggi pusat - Setelah placenta lahir: 2 jari dibawah pusat - 5 hari post partum : ½ sympisis-pusat - 10-12 hari : tidak teraba di atas simpisis - 4-6 minggu : kembali mendekati keadaan Tdk hamil - 6-7 minggu : penyembuhan Sub involusi adalah kegagalan uterus untuk kembali pada keadaan tidak hamil penyebab tersering, tertahannya fragmen placenta dan infeksi Endometrium Perubahan yg terdapat pada endometrium adalah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis terutama di tempat implantasi placenta Pertumbuhan endometrium menyebabkan terlepasnya jaringan nekrotik dan mencegah timbulnya jaringan scar. Hal ini akan mempengaruhi tempat perlekatan plasenta pada kehamilan yang akan datang. Regenerasi endometrium akan selesai pada minggu ke-3 postpartum, sedangkan pada tempat plasenta akan pulih pada minggu ke-6 postpartum Vagina Uterus membersihkan dirinya sendiri dari debris dengan pengeluaran pervaginam yang disebut Lochea Lochea rubra : hari 1-3, terdiri atas darah segar bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, sisa- sisa verniks casiosa, lanugo & mekonium Lochea serosa : hari 4-9, darah bercampur lendir, merah muda agak coklat, berbau agak anyir. Lochea alba : hari ke 10, cairan tidak berdarah, warna kuning atau putih Perineum Adanya edema, memar setelah persalinan, adanya episiotomi atau laserasi Proses penyembuhan luka episiotomi sama dengan luka insisi pada tindakan bedah lainnya. Tanda-tanda infeksi menurut Davidson (1974) yaitu (REEDA) harus selalu dipantau. Proses penyembuhan akan terjadi setelah minggu 2 -3 postpartum. Payudara a. Penurunan estrogen & progesterone, peningkatan sekresi prolactin b. Kolostrum c. ASI hari 2-3 post partum d. Hipervaskularisasi permukaan maupun bagian dalam mammae e. Letdown refleks refleks hisap menstimulasi pengeluaran oxytocin Adaptasi Sistem Kardiovaskuler 1. Transient bradikardi (50-70 permenit) terjadi 24-48 jam sesudah melahirkan dan kembali normal setelah 6-8 hari 2. Penurunan volume darah 4 minggu sesudah kelahiran - Kehamilan hipervolume + 40% - Persalinan pervaginam kehilangan darah 300-400cc - Persalinan secsio 2 kali lipat +700cc Adaptasi Sistem Kardiovaskuler lanj.... 3. Peningkatan hematokrit hari 3-7 post partum 4. Leukositosis (20.000-30.000) sampai beberapa hari setelah kelahiran 5. Tekanan darah dan nadi kembali normal setelah 3 bulan post partum 6. Tanda vital: Suhu :24 jam pertama peningkatan sampai 38 ºc Penyebab : efek dehidrasi persalinan, kerja otot berlebihan kala II, fluktuasi hormon 24 jam Adaptasi Sistem Urinaria • Biasanya ibu mengalami kesulitan BAK sampai 2 hari pertama post partum • Kandung kemih mengalami trauma yang dapat mengakibatkan edema sehingga menurunnya sensitifitas terhadap tekanan yg berlebihan dan pengosongan kndung kemih yang tidak tuntas • Penimbunan cairan dalam jaringan selama hamil dikeluarkan dengan diuresis yang dikeluarkan dengan diuresis yang dikeluarkan 24 jam pertama post partum Adaptasi Sistem Endokrin Mengalami perubahan pada Kala IV persalinan Terjadi penurunan yang cepat dari estrogen, progesteron dan prolaktin Kadar prolaktin pd ibu tidak menyusui dalam batas normal sampai bbrapa hari post partum Pada ibu menyusui meningkat drastis rangsang isapan bayi Adaptasi Sistem Gastrointestinal 1. Lapar & haus setelah persalinan 2. Konstipasi pada early post partum karena penurunan tonus otot, ketidaknyamanan perineal & kecemasan 3. Hemoroid Adaptasi Muskuloskeletal 1. Ambulasi 4-8 jam setelah persalinan, ambulasi dini mencegah komplikasi, meningkatkan involusi 2. Relaksasi & peningkatan mobilitas pelvic 6-8 minggu setelah persalinan Adaptasi Sistem Integumen • Penurunan melanin, penurunan hiperpigmentasi
• Perubahan vascularisasi
• Dinding perut sering teras lembek, lemah dan kendor.
Otot-otot abdomen terpisah selama kehamilan disebut diastasis recti abdominis