Anda di halaman 1dari 32

Perubahan Sistem Reproduksi Pada Masa

Nifas

by : Siti Yulaikah, SST., M.Keb


Perubahan Fisiologis Masa Nifas`
1. Perubahan System Reproduksi

Perubahan Pada Uterus

Perubahan Pada Serviks

Perubahan Pada Vagina dan Perineum


1. Perubahan Pada Uterus

Involusi uterus

Involusi tempat placenta

Perubahan ligamen pada uterus


Involusi Uteri

 IVOLUSI UTERUS atau PENGERUTAN UTERUS  “proses kembalinya


uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan”

 Proses Involusi dimulai segera setelah plasenta keluar akibat


kontraksi otot-otot polos uterus.

 Proses involusi  berlangsung sekitar 6 minggu  proses ini


uterus mengalami penipisan dan mengeluarkan lochea yang
digantikan dengan endometrium baru
Proses involusi uteri
• Proses penghacuran diri sendiri yang terjadi dlm otot uterus
• Dengan cara enzim preteolitik menekan jaringan otot yg telah mengendur dan sitoplasma sel yg berlebihan akan dicerna  hal ini disebabkan karena
Autolysis penurunan hormon estrogen dan progesteron

• Jaringan yg berpoliferasi  mengalami atrofi krn terjadi penghentian produksi estrogen yg menyertai pelepasan placenta
Atrofi
jaringan

• Setelah bayi lahir  kelenjar hipofisi akan mengeluarkan oksitosin  untuk memperkuat dan mengatur kontraksi uterus  kontraksi ini berfungsi
untuk mengurangi suplai darah ke uterus  proses ini akan membantu mengurangi bekas luka T4 implantasi placenta dan mnegurangi perdarahan
Efek • 1 – 2 jam  penting sekali untuk menjaga dan mempertahankan kontraksi uterus
oksitosin • Oksitosin juga bisa di dapat dari suntikan oksitosin setelah bayi lahir dan pemberian ASI segera setelah bayi lahir

• Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus menerus dari uterus setelah pengeluaran palcenta shg membuat uterus menjadi relatif anemi dan
Iskemia menyebabkan serat otot atrofi
miometrium
Proses involusi uterus  dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan palpasi untuk meraba TFU

Involusi Tinggi fundus Berat uterus


Bayi lahir Sepusat 1000
Plasenta lahir 2 jari bawah pusat 750 gr
7 hari(1 mg) Pertengahan pst- 500 gr
symp
14 hari(2 mg) Tak teraba di atas 350 gr
symp
42 hari(6 mg) Bertambah 50 gr
kecil/normal
56 hari(8 mg) Normal 30 gr

Stlh bbrp hari pasca persalinan, perubahan involusi berlangsung cepat.


*Fundus turun kira-kira 1-2 cm setiap 24 jam
Involusi tempat placenta

 Luka tempat pelepasan palcenta  akan mengalami percepatan mengecil luka


 minggu ke 2 hanya sebesar 3-4 cm dan akhir nifas 1-2 cm

 Regenerasi endometrium di tempat palcenta  selama sekitar 6 minggu

 Pertumbuhan kelenjar endometrium berlangsung  mengikis pembuluh darah


yang membeku pada tempat implentasi palcenta  dibuang dalam lochea
Perubahan Ligamentum

 Ligamen dan diafragma pelvis serta facia meregang sewaktu


kehamilan dan partus akan berangsur-angsur menciut kembali

 Ligamen rotundum menjadi kendor  mengakibatkan letak uetrus


menjadi retrofeksi  pada waktu ini wanita mengeluhkan
“kandungannya turun”  disbbk karena ligamen, facia, jaringan alat
genital menjadi agak kendur
Lochea (Lokhia)

 Adalah peluruhan sisa jaringan desidua dari dalam uterus

 Lochea  mempunyai reaksi basa/alkalis  dpt membuat organisme berkembang


lebih cepat

 Lochea  normal  berbau amis/anyir spt darah mentruasi dan volume


berbeda dari setiap wanita
abnormal  berbau tidak sedap  menandakan ada infeksi

 Lochea – mempunyai perubahan warna dan volume karena adanya proses


involusio
Tabel Tahapan Lokia
lokia Waktu Warna Ciri-ciri

Rubra
 1-3 hari Merah kehitaman Terdiri dari sel desidua, verniks
caseosa, rambut lanugo, sisa
mekoneum dan sisa darah

Sanguilenta 3-7 hari Putih bercampur Sisa darah bercampur lendir


merah

Serosa 7-14 hari Kekuningan/ Lebih sedikit darah dan lebih


kecoklatan banyak serum, juga terdiri
darileukosit dan robekan
laserasiplasenta

Alba Mengandung leukosit,


>14 hari Putih selaputlendir serviks dan
serabut jaringan yang mati.
Vagina dan Perenium

 Pada proses persalinan  vulva dan vagina mengalami penekanan dan peregangan  3
mg kembali ke keadaan semula  labia menjadi lebih menonjol
 Minggu ke 3 : timbul rugae kembali
 Penurunan estrogen  menyebabkan penurunan jumlah pelumas vagina dan terjadi
penipisan mukosa vagina  dispereunia
 Mukosa vagina menebal kembali  setelah wanita mendapatkan menstruasinya
 PP hari ke 5  perineum sudah kembali mendapatkan tonusnya  tetapi lebih kendur
daripada sebelum hamil  Latihan otot perenium dapat mengembalikan tonus dan dapat
mengencangkan vagina
Perubahan Sistem Pencernaan
Sistem gastrointestinal selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :

1. Tingginya kadar progesteron  dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh,

2. Meningkatkan kolestrol darah,

3. Melambatkan kontraksi otot-otot polos.

 Pasca melahirkan kadar progesteron akan menurun  Namun demikian, faal usus memerlukan
waktu 3-4 hari untuk kembali normal.
Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan
pada sistem pencernaan, antara lain:

3.
1. Nafsu
2. Motilitas Pengosongan
makan
usus
Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem
pencernaan, antara lain :

1.Nafsu Makan

Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar sehingga diperbolehkan untuk


mengkonsumsi makanan  pengaruh penurunan progesteron mssbk napsu
makan ibu menurun selama 1-2 hr

Pemulihan nafsu makan diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali
normal.
Kecuali ada komplikasi kelahiran, tidak ada alasan untuk menunda pemberian
makan pada wanita pasca partum yang sehat lebih lama dari waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pengkajian awal.
Lanjutan …

2.Motilitas

Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus ceran menetap selama waktu yang singkat
setelah bayi lahir.

3.Pengosongan Usus

Pasca melahirkan, ibu sering mengalami konstipasi  Hal ini disebabkan tonus otot usus menurun
selama proses persalinan dan awal masa pascapartum  Konstipasi mungkin menjadi masalah pada
puerperium awal karena kurangnya makanan yang berserat selama persalinan dan karena menahan
defekasi.
“ PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN

Perubahan Sistem Perkemihan

Terjadi diuresis yang sangat banyak dalam hari-hari pertama puerperium  Diuresis
yang banyak mulai segera setelah persalinan sampai 5 hari postpartum.

 Dinding saluran kencing memperlihatkan oedema  Kadang-kadang oedema dari


trigonum, menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga terjadi retensio urine.

Kandung kencing dalam puerperium kurang sensitive dan kapasitasnya bertambah,


sehingga kandung kencing poenuh atau sesudah kencing masih tinggal  urine residual.

Turunnya kadar steroid setelah melahirkan  berdampak pd penurunan fungsi ginjal 


menyebabkan ibu sulit u berkemih
Hal yang menyebabkan kesulitan buang
air kecil pada ibu post partum,

1. Adanya odema trigonium yang menimbulkan obstruksi sehingga terjadi


retensi urin.

2. Diaforesis yaitu mekanisme tubuh untuk Mengurangi cairan yang teretansi


dalam tubuh, terjadi selama 2 hari setelah melahirkan.

3. Depresi dari sfingter uretra oleh karena penekanan kepala janin dan
spasme oleh iritasi muskulus sfingterani selama persalinan, sehingga
menyebabkan miksi.
 Akibat otot uterus berkontraksi :
 Pembuluh-pembuluh darah yang berada diantara anyaman otot-otot uterus akan
terjepit dan akan menghentikan pendarahan setelah palcenta dilahirkan
 Ligamen-ligament, diafragma pelvis serta fasia  meregang saat persalinan dan
berangusr-angsur ciut dan pulih kembali sehingga uterus jatuh kebelakang dan
menjadi retrofleksi karena ligamentum retundum menjadi kendor  menjadi keluhan
 kandungan turun
 Serat-serat plastic kulit yang putus dan distensi  akibat dari uterus membesar pada
saat kehamilan  menjadi lunak dan kendur
Perubahan Endokrin Dalam Masa Nifas

1. Hormon Oksitosin 5. Hormon Hipofisi

2. Hormon Prolaktin 4. Hormon Progesteron

3. Hormon Estrogen
Hormon yang berperan dalam sistem endokrin
sebagai berikut :

a. Oksitosin
 Oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang 
kala III persalinan  hormon oksitosin berperan dalam
pelepasan plasenta dan mempertahankan kontraksi 
mencegah pendarahan.

 Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi


oksitosin yang dapat membantu uterus kembali kebentuk
normal.
b. Prolaktin

 Menurunnya kadar estrogen  menimbulkan terangsangnya kelenjar glandula


pituitarianterior  mengeluarkan prolaktin

 Hormon ini berperan dalam pembesaran payudara untuk merangsang/menstimulasi produksi


susu.

 Pada wanita yang menyusui bayinya, kadar prolaktin tetap tinggi  hal ini mengakibatkan
stimulasi folikel di dalam ovarium ditekanan

 Pada wanita yang tidak menyusui tingkat sirkulasi prolaktin menurun dalam 14 - 21 hari setelah
persalinan  sehingga merangsang :
 estrogen dan progesteron menjadi normal
 ovulasi dan menstruasi terjadi
 Kadar proklatin serum yang tinggi pada wanita menyusui  berperan dalam menekan ovulasi
 Kadar prolaktin meningkat secara pogresif sepanjang masa hamil  sedangkan Pada wanita menyusui kadar
prolaktin tetap meningkat sampai minggu ke 6 setelah melahirkan  kadar prolaktin serum dipengaruhi
oleh kekerapan menyusui, lama setiap kali menyusui dan banyak makanan tambahan yang diberikan
Hormon Placenta

Hormon placenta menurun setelah persalinan  mengakibatkan  Human chorionic

gonadotropin (HCG)  menurun dengan cepat dan menetap sampai 10%  dalam

3 jam - hari ke 7 postpartum  sebagai omset pemenuhan mammae pada hari ke 3

postpatum.
Hormon Estrogen & Progesteron

 Setelah persalinan  hormon estrogen menurun  aktifitas hormon

prolaktin meningkat  hal ini dapat merangsang kelenjar mamae untuk

menghasilkan ASI
Perubahan Sistem Kardiovaskuler

 Persalinan per vaginam kehilangan darah sekitar  300 – 400 cc  vol darah dan hematokrit akan
naik
 Akibat naiknya vol darah keadaan ini dapat menimbulkan beban pada jantung  menimbulkan
dekompensasi kordis pada penderita  dapat diatasi sendiri oleh tubuh dengan adanya
mekanisme kompensasi tibulnya haemokonsentrasi  sehingga vol darah kembali spt sediakala 
terjadi pada hari ke 3 – 5 PP
 Turunnya ho estrogen  msbbk dieresis sehingga mengurangi vol plasma kembali kekeadaan
normal  aliran ini terjadi 2-4 jam pertama setelah melahirkan  slma masa ini ibu mengelurakan
banyak sekali jumlah urin
 Sedangkan penurunnya hormon progesteron  membantu mengurangi retensi cairan dan
eningkatkan vaskuler pada jaringan tsb
Perubahan Hematologi

 Akhir kehamilan  kadar fibrinogen & plasma meningkat

 Hari pertama PP  kadar fibrinogen & plasma menurun akan tetapi darah lebih mengental dengan
peningkatan viskositas  sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah

 Awal PP  Hb, hematokrit dan eritrosit bervariasi  dssbk vol darah, vol plasma dan tingkat vol darah
berubah-ubah  hal ini dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi

 Jika hematokrit pada hari pertama / kedua lebih rendah dari titik 2 % atau lebih tinggi  maka
pasien dianggap telah kehilangan darah yang cukup banyak  < 2 % = kehilangan darah 500 ml
darah
Perubahan Sitem Pernafasan

 Keadaan pernafasan  berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi 


kecuali ada gangguan khusus pada saluran pernafasan

 Umumnya pada ibu PP  umumnya pernafasan lambat atau normal  hal ini
dikarenakan ibu dalam kondisi pemulihan

 Bila pernafasan pada masa PP menjadi lebih cepat  kemungkinan ada tanda-
tanda syok

Anda mungkin juga menyukai