Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

POST PARTUM HARI KE-1 DENGAN EPISIOTOMI

I. Definisi Puerperium
 Masa Nifas
yaitu mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu.
(Ilmu Kebidanan : 2002 hal 237)
 Masa Nifas
Yaitu masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan
kembali seperti pra hamil dengan lama waktu yaitu 6 – 8 minggu.
(Sinopsis Obstetri I : 1998, hal : 115).
 Masa Nifas
Yaitu masa sesudah persalinan dihitung dari saaat selesai persalinan sampai pulihnya
kembali alat kandungan ke keadaan sebelum hamil, dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung
± 6 minggu.
(Buku Panduan Praktek Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 : hal. 120).
 Masa Puerperium
Yaitu masa berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan
untuk pulihnya alat kandunga pada keadaan yang normal. (Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan, KB untuk Pendidikan Bidan, 1998 : hal. 190).
Nifas dibagi menjadi 3 periode
1. Puerperium Dini
Keputihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
2. Puerperium Intermedial
Keputihan yang menyeluruh pada alat-alat genetalia yang lamanya 6 – 8 minggu.
3. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil
atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.

II. Perubahan Selama Masa Nifas


1. Perubahan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
 Tekanan Darah
Tekanan darah menurun karena relaksasi kejang jantung / hipotermi orthostatik,
penurunan normalnya sampai 20 mmHg (sistole) sedangkan diastole tetap.
 Nadi
Mengalami penurunan (bradicardi) normalnya 50-70 x / menit.
 Suhu

1
Mengalami kenaikan yaitu 380 C setelah persalinan yang disebabkan oleh
meningkatnya kerja otot, dehidrasi dan perubahan hormonal saat proses
persalinan berlangsung. Akan tetapi bila setelah 24 jam suhu tetap tinggi (≥ 38 0
C) maka hal ini merupakan tanda-tanda infeksi.
b. Kardiovaskuler
 Bradikardi
Diaporesis pada malam hari dan tidak disertai demam → normal.
 Hemaglobin dan hematokrit tetap, leukosit 15.000 – 30.000
c. Saluran Perkemihan
 Diuresis pada 24 jam pertama karena oedema waktu persalinan
 Hematuria karena trauma kandung kemih.
 Acetonuri karena dehidrasi pada partus lama
 Proteinuri merupakan proses metabolik involusi uteri.
d. Endokrin
 Estrogen dan progresteron menurun setelah plasenta lahir
 Prolaktin meningkat karena hisapan bayi pada proses laktasi
 ASI mulai keluar untuk menyusui.
e. Mamae
 Keluar colostrum pada minggu pertama
 ASI pada hari ke 3 mengalami ‘breast engangement’ karena vaskulisasi
f. Sistem Pencernaan
Minggu pertama mobilitas menurun, kekurangan cairan tidak nyaman pada
perineum bisa mengakibatkan konstipasi.
g. Muskulus
 Tonus otot menurut → lembak dan faobby.
 Diostesis rektus abdominalis
 Sensasi ekstremitas bawah menurun karena anesthesi
 Edema berkurang pada periode post partum dini
 Tonus otot kembali normal pada periode post partum lambat
h. Organ Reproduksi
 Endometrium
- Darah implantasi plasenta merupakan involusi
- 2 – 3 hari PP → nekrosis
- 7 hari PP → mulai terbentuk lap basal
- 16 hari PP → normal kembali
- 6 minggu PP → perkembangan sel-sel endometrium.

2
 Uterus
Secara berangsur-angsur mengecil dan kembali seperti sebelum hamil.
Involusi TFU Berat
bayi lahir setinggi pusat 1000 gram
uri lahir 2 jari dibawah pusat 750 gram
1 minggu pertengahan pusat – simpisis 500 gram
2 minggu tidak teraba diatas simpisis 300 gram
6 minggu bertambah kecil 50 gram
8 minggu tidak teraba, normal 30 gram

 Lochea
Adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina pada masa nifas.
Lochea ada 4 macam :
1. Lochea rubra
Warna merah, 2 hari post partum
2. Lochea sanguinolenta
Darah + lendir pada hari ke 3 hari ke post partum
3. Lochea serosa
kuning setelah 7 hari
4. Lochea alba
potih setelah 2 minggu
 Servik
Setelah persalinan berikutnya seperti corong, berwarna merah kehitaman lunak
kadang terjadi perlukaan kecil
1 jam PP → dapat dilalui 1 tangan
Setelah Bayi lahir 2 jam PP → dapat dilalui 2 – 3 jari
1 jam PP → dapat dilalui 1 jari
 Vagina
Vagina mengalami perlukaan, oedem dan biru, laserasi, rugoe berkurangalkan
sembuh dalam 6 – 7 hari apabila tidak disertai infeksi.
 Perineum
Luka episiotomi maupun rogekan perineum akan mengakibatkan
ketidaknyamanan dan nyeri luka untuk menguranginya dapat diberikan
analgetik.

3
i. Perubahan Psikologis
 Takin in (timbul pada hari 1 dan ke 2 Post Partum)
Ciri-cirinya : - Dependen
- Pasif
- Focus pada diri sendiri
- Perlu istirahat / tidur dan makan yang cukup
- Konsentrasi menurun
 Taking hold (hari ke 3 sampai minggu ke 4 dan 5)
Ciri-cirinya : - Dependen - Independen
- Focus melibatkan bayi
- Dapat menerima tanggung jawab
- Dapat melakukan perawatan sendiri
- Sistem pendukung
- Konsentrasi normal kembali
 Letting Go (minggu ke 5 sampai dengan minggu ke 8)
Ciri-cirinya : - Independen pada peran yang baru
- Sistem keluarga telah menyesuaikan diri
- Tubuh klien telah sembuh
- Extendend family tidak lagi ikut campur

j. Perawatan puerperium di lakukan dalam bentuk pengawasan :


1. Rawat gabung
perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama sehingga ibu lebih
banyak memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan ASI sehingga
kelancaran pengeluaran ASI terjamin.
2. Pemeriksaan umum
- Kesadaran penderita
- Keluhan yang terjadi setelah persalinan
3. Pemeriksaan khusus
- Fisik : TD, nadi, suhu
- Fundus uteri : TFU, kontraksi uterus
- Payudara : puting susu, pembengkakan / stuwing ASI, pengeluaran ASI
- Lochea : luchea rubra, lochea sanguinolenta
- Luka jahitan episotomi, apakah baik terbuka, apakah ada tanda-tanda
infreksi (kolor, dolor, fungiolesa dan pernanahan).
4
4. Pemulangan Parturien Dan Pengawasan Ikatan
Parturien dengan persalinan berjalan lancara dan spontan dapat dipulangkan
setelah mencapai keadaan baik dan tidak ada keluhan. parturien dipulangkan
setelah 2 sampai 3 hari di rawat
k. Nasehat yang diberikan :
1. Diet : makanan bergizi → untuk meningkatkan kesehatan dan memberikan ASI
2. Pakaian : pakaian longgar, tidak terlalu lekat karena dapat mempengaruhi
involusi.
3. Miksi dan BAB
Miksi dan BAB diatur sehingga kelancaran kedua sistem tersebut dapat
berlangsung dengan baik.
4. ASI dan Puting susu
Luka lecet pada puting susu dihindari sehingga mengurangi bahaya infeksi.
5. Kembalinya menstruasi
Dengan memberikan ASI kembalinya menstruasi sulit diperhitungkan dan
bersifat individu sebagian besar kebali 4-6 bulan.

III. Definisi Episiotomi


1. Luka Jalan Lahir
 Rupture : robek
 Laserasi : robekan / terputusnya jaringan
 Laserasi spontan : robek / terputusanya jaringan yang terjadi secara tidak
sengaja
 Rupture perinium : terputusnya jarimngan pada perineum
 Episotomi : membuat irisan perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput
lendir vagina, cincin hymen, jaringan pada septum rekto vaginal, otot-otot fasial
dan kulit sebelah depan periuneum untuk mempelebar jalan lahir.
2. Episotomi rutin tidak boleh dilakukan karena dapat menyebabkan
1. meningkatnya jumlah darah yang hilang dan hematoma
2. lebih sering meluas menjadi laserasi derajat III dan IV dibandingkan dengan
laserasi derajat III dan IV terapi episiotomi
3. Etiologi Rupture Uteri
1. Dari ibu
a. Perineum kaku epada primigravida
b. Perineum yang rapuh, karena edema, (exm : partus lama)
c. Pintu bawah panggul sempit
2. Dari janin
a. kepala yang besar
5
b. kepala lahir mendadak dan cepat
4. Klasifikasi Ruptur Perineum
1. Ruptur Perinei Tingkat I
Mulai dari lecet sampai robekan yang mengenai farehet, kulit perineum,
mukosa vagina
2. Ruptur Perinei Tingkat II
Termasuk ruptur perinei I dan juga mengenai otot-otot dari museulus levatorani
(musculus sphineter ani externus tidak terkena)
3. Ruptur Perinei Tingkat III
Termasuk ruptur perinei tingkat II dan mengenai musculus sphineter ani
externus
5. Indikasi Episiotomi
1. Gawat janin
2. Penyulit kelahiran pervaginam
3. Jaringan parut pada perinium / vagina yang memperlambat kemajuan
persalinan.
6. Penatalaksanaan
1. Laserasi/luka episiotomi pada jalan lahir dijahit
2. Jika dilakukan perwatan luka perinium yang baik maka :
- Tidak terjadi infeksi
- Mengurangi ketidaknyamanan pada prinium
- Mempercepat penyembuhan luka pada perinium

6
POHON MASALAH

Persalinan Kala II

Kepala janin terlalu cepat lahir adanya gawat janin


Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinyapenyulit
parut pada perineum
kelahiran pervaginam
Distosia bahu jaringan parut pada perineum dan vagina

Laserasi Spontan Episiotomi

Luka Jalan Lahir

Ruptur Perinei tk.I Ruptur Perinei tk.II Ruptur Perinei tk.III

Fourehet Fourehet Fourehet


Kulit perineuem Kulit perineuem Kulit perineuem
Mukosa vagina Mukosa vagina Mukosa vagina
M. Levator Ani M. Levator Ani
M. Spincher ani external

hanya lecet beri merchurochman atau iodium


harus dijahit dengan baik harus dikerjakan oleh ahli kebidanan
bila terjadi robekan yang lebih dalam, jahitdalam
jahitan bagiandengan
dalam caara
dengan benang
simpulbilacatgut, memakai
penjahitan
2 lapis dengan tidak jarum tajam,
sempurna
benang catgut kulitterja
dapat dij
lapisan benang sutera

Masalah

Gangguan Rasa Nyaman Resiko Infeksi


Nyeri pada perineum kurangnya pengetahuan tentang pentingnya personal hygiene dan perawatan
Ibu takut mobilisasi tingkat personal hygiene yang rendah
Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya personal hygiene dan perawatan perineum

Perawatan, mobilisasi dini, personal hygiene yang baik, makana bergizi dan cukup minum7
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU POST PARTUM HARI KEENAM

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama ibu : Nama suami :
Umur : Umur :
Agama : Agama :
Suku/Bangsa : Suku/Bangsa :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Penghasilan : Penghasilan :
Alamat :

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan perasaannya lega dan senang karena anak keduanya telah lahir
dengan selamat pada tanggal ..................

3. Riwayat Menstruasi
Menarche :
Lama haid :
Siklus :
Teratur/tidak :
Banyaknya :
Dismenorhoe :
Fluor albus :
Jumlah :
Warna / bau :
HPHT :
HPL :

4. Antenatal
UK :
ANC :
TT :
8
Keluhan selama hamil :

5. Persalinan
Jenis kelamin / BB / PB :
Apgarr skore :
Cacat bawaan : tidak ada / ada
Jenis persalinan : spontan pervaginam
Plasenta : lengkap / tidak
Perineum : utuh / tidak
Perdarahan kala III : cc
Perdarahan kala IV : cc
6. Post Partum
pola Makan : 3x/hari, langsung habis (nasi, sayu, lauk, buah)
Minum : + 6-7 gelas air putih / hari dan 2 gelas susu prenagen
Istirahat : cukup
tidur siang : + 1,5 jam
tidur malam : + 7 jam
BAB : Ibu sudah bisa BAB (1x sehari) konsitensi lembek, warna kuning,
bau khas
BAK : 3-4x/hari konsitensi cair, warna kuning, bau khas
Personal Hygine :
7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Temp. Anak
No. Persalinan UK Penolong Penyulit Ket
Persalinan
JK BB PB

8. Riwayat Penyakit Yang Sedang Di Derita


Ibu tidak pernah menderita penyakit apapun
9. Riwayat Penyakit Yang Lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit yang serius dimasa lalu.
10. Riwayat Penyakit Keturunan
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada menderita penyakit seperti DM,
hipertensi, asma.
11. Perilaku kesehatan
Minum alkohol / obat-obatan : tidak pernah
Jamu yang sering digunakan : tidak pernah
Merokok, makan sirih, kopi : tidak pernah
Ganti pakaian dalam :

9
Riwayat Sosial
Status perkawinan :
Jumlah :
Lama Perkawinan :
12. Hubungan psikologis
Hubungan ibu dengan keluarga : baik
Hubungan ibu dengan masyarakat : baik

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- KU : baik/ buruk
- Kesadaran : composmentis, somnolen
- Keadaan emosional : stabil / tidak
- TD : /70 - 140/80 mmHg
110

- Suhu : 365 – 375 0C


- Nadi : 76-90x /mnt
- Pernafasan : 16-24 x /mnt
- BB : kg
- TB :
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Warna rambut hitam, ketombe : tidak ada.
Mata : Sklera putih keabu-abuan +/+, konjungtiva merah muda +/+
Hidung : simetris : ya +/+, sekret : tidak ada -/-, polip : tidak ada -/-.
Mulut & gigi : lidah : bersih, gigi tidak caries, gusi : tidak epulis.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran
kelenjar vena jugolaris -/-.
Dada : mamae membesar +/+, simetris +/+, areola hiperpigmentasi +/+,
kolostrum (+/+), puting susu menonjol +/+, tidak lecet +/+,
konsistensi lunak.
Abdomen : TFU : 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, globuler.

Punggung : normal tidak ada kelainan


Esktremitas : oedema tidak ada kanan -/- dan kiri -/-, tidak ada varises kanan -/-
dna kiri -/-, reflek patella +/+.
Anogenital : lochea : rubra, bau khas, jumlah sedang + 50 cc, perineum : tanda
REEDA (-), luka jahitan (-).
3. Pemeriksaan Penunjang

10
-
II. DIAGNOSA, MASALAH, KEBUTUHAN
Dx : P.........Pos Partum hari ke...............dengan episiotomi
Ds : ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke .......... pada tanggal............
jam...........JK...............BB....................PB................
Do : KU ibu : baik/lemah
TTV : TD : 110/70 – 120/80 mmHg
N : 80-100 mmHg
S : 365 – 375 0 C
R : 16 – 24 x/menit
Inspeksi
Mata : konjunktiva :merah muda/merah muda
Mammae : simetris, ada pembesaran
Areola : hiperpigmentsai/hiperpigmentas
Papilla : menonjol/menonjol
Abdomen : ada linea nigra
Perinium : ada jahitan
Palpasi
Mammae : kolostrum sudah keluar ka/ki
TFU : 2 jari bawah Pusat
Masalah : Nyeri LukaJahitan
Ds : ibu mengatakan nyeri pada alat kelaminnya tepatnya diluka jahitan terutama pada
waktu BAB dan BAK
Do : inspeksi perinium : terdapat luka jahitan
Keadaan : masih basah
Pengeluaran : loche rubra, sangunolenta, serosa, alba

III. POTENSIAL MASALAH


Nyeri Luka Jahitan Infeksi

IV. KEBUTUHAN SEGERA


1. KIE personal Higiene
2. Perawatan Luka perinium
3. Antibiotik

11
V. INTERVENSI
Dx : P.........Pos Partum hari ke...............dengan episiotomi
Tujuan : ibu dapat menjalanj masa nifas dengan norman serta keadaan ibu dan bayi
sehat
KH : KU ibu : baik/lemah
TTV : TD : 110/70 – 120/80 mmHg
N : 80-100 mmHg
S : 365 – 375 0 C
R : 16 – 24 x/menit
INTERVENSI
1. Lakukan Pendekatan Terapeutik pada ibu dan keluarga
R : agar bisa terjalin hubungan/kerjasama dan keparcayaan antara ibu, keluarga dan
tenaga kesehatan
2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R : mengetahui perkembangan kesehatan ibu hingga ibu tidak cemas
3. Catat involusi dan konsistensi TFU
R : aktivitas miometrium menimbulkan homeostatis dengan menekan pembuluh
darah, fundus, menjadi keatas dan terletak diatas umbilicus
4. lakukan kunjungan rumah pada ibu
R : dapat mendeteksi sevara dini bila ada tanda-tanda bahaya / infeksi

Masalah : Nyeri Luka Jahitan


Tujuan : mengurangi rasa nyeri dan mempercepat luka jahitan.
KH :
 KU ibu : baik
 Rasa nyeri berkurang
 Jahitan cepat kering
INTERVENSI
1. Jelaskan tentang keadaan luka jahitan
R : agar ibu mengerti tentang keadaanya
2. Kaji luka episiotomi dan tingkat rasa nyeri sertaketidaknyamanan
R : melalui pengkajian dapat diketahui kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi
3. Periksa perinium, perhatikan kondisi dan perbaikan episiotomi
R : melalui pemeriksaan daat diketahui adakah hematoma pada luka jahitan dan
kondisi luka episiotomi
4. Ajari ibu untuk merawat perinium dari depan ke belakang
R : dapat mencegah terjadinya kontaminasi rectal ke vagina

12
5. Kaji kebersihan luka jahitan
R : kebersihan yang kurang dapat menyebabkan infeksi dan menimbulkan rasa
nyeri dan sakit
6. Ajari ibu untuk merawat pwerinium
R : diharapkan ibu bisa melakukan sendiri dirumah
7. Anjurkan mengganti pembalut sesering mungkin
R : menimbulkan rasa nyaman dan mencegah terjadinya infeksi
8. Motivasi ibu untuk mobilisasi dini
R : salah satu terapi utuk mengurangi rasa nyeri
9. Kolaborasi dengan tim medis Analgetik
R : dapat memberikan terapi yang tepat untuk menghilangkan rasa nyeri

VI. IMPLEMENTASI
Tindakan yang dilakukan dari intervensi

VII. EVALUASI
S : data yang didapat dari pertanyaan klie secara langsung
O : data yang didapat dari hasil obsrvasi dan pemeriksaan
A : informasi data dari S dan O
P : rencana yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi

13
DAFTAR PUSTAKA

 Hamilton, Persis Mary, 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, Jakarta : EGC


 Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetry Jilid I, Jakarta : EGC
 Depkes RI. 2002. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Jakarta : JMPK-KR
 Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, KB Untuk Pendidikan Bidan,
Jakarta : EGC
 Marylin E. Doengoes, 2000. Rencana Perawatan Maternal / Bayi, Jakarta : EGC
 Hanifa Wijonksastro, 2002. Ilmu Kebidanan, Jakarta : EGC

14
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU POST PARTUM HARI I DENGAN EPISIOTOMI

Tanggal Pengkajian : 29 – 12 – 2010


Jam : 14.00 WIB
tanggal MRS : 28 – 12 – 2010
jam : 13.45 WIB

II. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama ibu : Ny. Yu Nama suami : Tn. IM
Umur : 19 tahun Umur : 20 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : jawa/indonesia Suku/Bangsa : jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : ± Rp. 1.000.000,-
Alamat : Jarakan 11/3 Mojoroto Alamat : Jarakan 11/3 Mojoroto

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan perasaannya lega dan senang karena anak keduanya telah lahir
dengan selamat dan ibu mengeluh nyeri yang sangat sakit pada daerah jahitan ketika
ibu duduk, BAB / BAK

3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Lama haid : 5-7 hari
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : teratur
Banyaknya : ± 3 x/hari ganti softek
Dismenorhoe : tidak
Fluor albus : tidak
Jumlah :-
Warna / bau :-
15
HPHT : 17 – 3 - 2010
HPL : 24 – 12 - 2010

4. Antenatal
UK : 40 5/7 Minggu
ANC : 15 kali di bidan dan 2 kali Di Sp.OG
TT : 2 kali ( UK 4 bukan dan 5 bulan )
Keluhan selama hamil : mual, pusing, sering kencing

13. Persalinan
Jenis kelamin / BB / PB : perempuan / 2300 / 45 cm
Apgar skore : 7-8
Cacat bawaan : tidak ada
Jenis persalinan : spontan pervaginam
Plasenta : lengkap
Perineum : ada luka episiotomi
Perdarahan kala III : normal
Perdarahan kala IV : normal
14. Post Partum
pola Makan : 3x/hari, langsung habis (nasi, sayu, lauk, buah)
Minum : + 6-7 gelas air putih / hari dan 2 gelas susu prenagen
Istirahat : cukup
tidur siang : + 1,5 jam
tidur malam : + 7 jam
BAB : Ibu sudah bisa BAB (1x sehari) konsitensi lembek, warna kuning,
bau khas
BAK : 3-4x/hari konsitensi cair, warna kuning, bau khas
Personal Hygine :
15. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Temp. Anak
No. Persalinan UK Penolong Penyulit Ket
Persalinan
JK BB PB

16. Riwayat Penyakit Yang Sedang Di Derita


Ibu tidak pernah menderita penyakit apapun
17. Riwayat Penyakit Yang Lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit yang serius dimasa lalu.

16
18. Riwayat Penyakit Keturunan
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada menderita penyakit seperti DM,
hipertensi, asma.
19. Perilaku kesehatan
Minum alkohol / obat-obatan : tidak pernah
Jamu yang sering digunakan : tidak pernah
Merokok, makan sirih, kopi : tidak pernah
Ganti pakaian dalam : 2x / hari

Riwayat Sosial
Status perkawinan : kawin
Jumlah : 1
Lama Perkawinan : 17 bulan
20. Hubungan psikologis
 Hubungan ibu dengan keluarga : baik , pada saat di Rs ibu ditemani suami
 Hubungan ibu dengan masyarakat : baik , ibu mengatakan rutin mwngikuti
oengajian di lingkungan rumahnya

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- Keadaan emosional : stabil / tidak
- TD : 110/80 mmHg
- Suhu : 37 0C
- Nadi : 80 x /mnt
- Pernafasan : 24 x /mnt
- BB : 51 kg
- TB : 160 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Warna rambut hitam, ketombe : tidak ada.
Mata : Sklera putih keabu-abuan +/+, konjungtiva merah muda +/+
Hidung : simetris : ya +/+, sekret : tidak ada -/-, polip : tidak ada -/-.
Mulut & gigi : lidah : bersih, gigi tidak caries, gusi : tidak epulis.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran
kelenjar vena jugolaris -/-.

17
Dada : mamae membesar +/+, simetris +/+, areola hiperpigmentasi +/+,
kolostrum (+/+), puting susu menonjol +/+, tidak lecet +/+,
konsistensi lunak.
Abdomen : TFU : 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, globuler.

Punggung : normal tidak ada kelainan


Esktremitas : oedema tidak ada kanan -/- dan kiri -/-, tidak ada varises kanan -/-
dna kiri -/-, reflek patella +/+.
Anogenital : lochea : rubra, bau khas, jumlah sedang + 50 cc, perineum : tanda
REEDA (-), luka jahitan (-).
4. Pemeriksaan Penunjang
-

18
II. DIAGNOSA, MASALAH, KEBUTUHAN
Dx : P.........Pos Partum hari ke...............dengan episiotomi
Ds : ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke .......... pada tanggal............
jam...........JK...............BB....................PB................
Do : KU ibu : baik/lemah
TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80mmHg
S : 37 0 C
R : 24 x/menit
Inspeksi
Mata : konjunktiva :merah muda/merah muda
Mammae : simetris, ada pembesaran
Areola : hiperpigmentsai/hiperpigmentas
Papilla : menonjol/menonjol
Abdomen : ada linea nigra
Perinium : ada jahitan
Palpasi
Mammae : kolostrum sudah keluar ka/ki
TFU : 2 jari bawah Pusat
Masalah : Nyeri LukaJahitan
Ds : ibu mengatakan nyeri pada alat kelaminnya tepatnya diluka jahitan terutama pada
waktu BAB dan BAK
Do : inspeksi perinium : terdapat luka jahitan
Keadaan : masih basah
Pengeluaran : loche rubra

III. POTENSIAL MASALAH


Nyeri Luka Jahitan Infeksi

IV.KEBUTUHAN SEGERA
1. Perawatan Luka perinium
2. Antibiotik
3. analgetik

19
V. INTERVENSI
Dx : P1001 Pos Partum hari ke -1dengan episiotomi
Tujuan : ibu dapat menjalanj masa nifas dengan norman serta keadaan ibu dan bayi
sehat
KH : KU ibu : baik/lemah
TTV : TD : 110/70 – 120/80 mmHg
N : 80-100 mmHg
S : 365 – 375 0 C
R : 16 – 24 x/menit
TFU : 2 jari bawah Pusat
Lochea : rubra

INTERVENSI
1. Lakukan Pendekatan Terapeutik pada ibu dan keluarga
R : agar bisa terjalin hubungan/kerjasama dan keparcayaan antara ibu, keluarga dan
tenaga kesehatan
2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R : mengetahui perkembangan kesehatan ibu hingga ibu tidak cemas
3. Catat involusi dan konsistensi TFU
R : aktivitas miometrium menimbulkan homeostatis dengan menekan pembuluh
darah, fundus, menjadi keatas dan terletak diatas umbilicus
4. lakukan kunjungan rumah pada ibu
R : dapat mendeteksi sevara dini bila ada tanda-tanda bahaya / infeksi

Masalah : Nyeri Luka Jahitan


Tujuan : mengurangi rasa nyeri dan mempercepat luka jahitan.
KH :
 KU ibu : baik
 Rasa nyeri berkurang
 Jahitan cepat kering
INTERVENSI
1. Jelaskan tentang keadaan luka jahitan
R : agar ibu mengerti tentang keadaanya
2. Kaji luka episiotomi dan tingkat rasa nyeri sertaketidaknyamanan
R : melalui pengkajian dapat diketahui kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi
3. Periksa perinium, perhatikan kondisi dan perbaikan episiotomi
R : melalui pemeriksaan daat diketahui adakah hematoma pada luka jahitan dan
kondisi luka episiotomi
20
4. Ajari ibu untuk merawat perinium dari depan ke belakang
R : dapat mencegah terjadinya kontaminasi rectal ke vagina

5. Kaji kebersihan luka jahitan


R : kebersihan yang kurang dapat menyebabkan infeksi dan menimbulkan rasa
nyeri dan sakit
6. Ajari ibu untuk merawat pwerinium
R : diharapkan ibu bisa melakukan sendiri dirumah
7. Anjurkan mengganti pembalut sesering mungkin
R : menimbulkan rasa nyaman dan mencegah terjadinya infeksi
8. Motivasi ibu untuk mobilisasi dini
R : salah satu terapi utuk mengurangi rasa nyeri
9. Kolaborasi dengan tim medis Analgetik
R : dapat memberikan terapi yang tepat untuk menghilangkan rasa nyeri

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 29 – 8 – 2010 jam : 13.30 WIB
Dx : P1000 post oartum hari ke 1
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu
2. Menjelaskan hasl pemeriksaan pada ibu
1. KU ibu : baik/lemah
2. TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80mmHg
S : 37 0 C
R : 24 x/menit
3. Inspeksi
1. Mata : konjunktiva :merah muda/merah muda
2. Mammae : simetris, ada pembesaran
3. Areola : hiperpigmentsai/hiperpigmentas
4. Papilla : menonjol/menonjol
5. Abdomen : ada linea nigra
6. Perinium : ada jahitan
4. Palpasi
1. Mammae : kolostrum sudah keluar ka/ki
2. TFU : 2 jari bawah Pusat
3. Mencatat involusi dan konsistensi fundus
TFU : 2 jari bawah Pusat konsistensi : keras
21
4. Menganjrkan ibu untuk kunjungan ulang setelah 1 hari keluar ari rumah sakit.

Masalah : nyeri luka jahitan


1. Menjelaskan tetntang luka jahitan
Hasil : masih basah
2. Mengkaji kebersihan luka jahitan
Hasil : bersih
3. Memeriksa perinium, memperhatikan kondisi dan dan perbaikan uterus
4. Mengajari ibu untuk melakukan perawatan perinium
5. Menganjurkan ibu untuk mengulangi penjelasan yang telah diberikan
6. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini

VII. EVALUASI
Tanggal : 29 – 12 – 2010 jam 15.00 WIB

Diagnosa: P1001 Post Partum H-1 dengan episiotomi

S : ibu mengerti tentang hasil yang sudah dijelaskan


KU ibu : baik/lemah
TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80mmHg
S : 37 0 C
R : 24 x/menit
Inspeksi
1. Mata : konjunktiva :merah muda/merah muda
2. Mammae : simetris, ada pembesaran
3. Areola : hiperpigmentsai/hiperpigmentas
4. Papilla : menonjol/menonjol
5. Abdomen : ada linea nigra
6. Perinium : ada jahitan
Palpasi
1. Mammae : kolostrum sudah keluar ka/ki
2. TFU : 2 jari bawah Pusat

A : P1001 Post Partum H-1 dengan episiotomi


P : anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 3 hari setelah keluar dari RS

22
Masalah : Nulangi dan bisa yeri Luka Jahitan
S : ibu mengatakan sudah mngerti tentang penjelasan yang telah dibeikan tentang
cara perawatan luka jahitan
O : ibu bisa mengulangi dan bisa mempraktekkannya
A : masalah teratasi sebagian
P : motivasi ibu untuk sering merawat luka jahitan

Kebutuhan : KIE tentang personal hyegiene


S : ibu mengatakan sudah mengerti penjelasan yang telah dibeikan bu bidan
O : ibu mengangguk tanda mengerti
A : Kebutuhan terpenuhi sebagian
P : motivasi ibu untuk menjaga dan membersihkan luka jahitan dan kebutuhan
pemenuhan nutrisi

23

Anda mungkin juga menyukai